NovelToon NovelToon
GAURI, PENGANTIN PILIHAN DEVAN

GAURI, PENGANTIN PILIHAN DEVAN

Status: sedang berlangsung
Genre:Dokter / Anak Yatim Piatu / Teen School/College / Romantis / Cintamanis / Idola sekolah
Popularitas:198.3k
Nilai: 5
Nama Author: Mae_jer

Devan kaget saat tiba-tiba seseorang masuk seenaknya ke dalam mobilnya, bahkan dengan berani duduk di pangkuannya. Ia bertekad untuk mengusir gadis itu, tapi... gadis itu tampak tidak normal. Lebih parah lagi, ciuman pertamanya malah di ambil oleh gadis aneh itu.

"Aku akan menikahi Gauri."

~ Devan Valtor

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mae_jer, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Gosip

Pagi harinya, si kelas XII⁴

"Hei, lo semua udah denger berita nggak?" Rita, salah satu anak kelas dua belas sekelas sama Ares berseru heboh pas masuk kelas.

Teman-teman ceweknya langsung ngumpul. Biasanya kalo Rita yang bawa gosip, pasti gosipnya heboh.

"Berita apaan Ta?"

"Ada yang lihat pak Devan sama Gauri di toko roti!"

"Gauri, Gauri si pasien gila itu?"

"Husshh! Jangan sampe Ares denger lu ngomong gitu. Bisa abis lo sama dia." salah satu cewek bernama Geby langsung menegur si cewek yang ngatain Gauri gila. Geby menatap tajam cewek itu.

Kayak gak belajar dari pengalaman aja. Dulu waktu semester awal, ada juga teman sekelas mereka yang cowok, menghina Gauri tepat di depan Ares, cowok itu langsung babak belur dan pindah sekolah. Ares juga gak mandang cewek cowok kalo masalahnya sudah sampai menghina keterbatasan Gauri.

"Lo beneran Ta? Masa sih?"

"Ada fotonya. Nih lihat." Yang ngumpul di meja Rita makin banyak.

Pak Devan kan guru baru yang populer di sekolah ini jelaslah berita kayak gini akan bikin mereka semua heboh. Rita meletakkan ponselnya di meja, layar menyala terang menampilkan foto yang langsung membuat semua anak cewek ternganga.

Di foto itu, terlihat jelas Devan, guru baru yang tampan, killer, dan nggak pernah mau senyum, berdiri di depan kasir sambil menggenggam tangan seorang gadis. Gadis itu mengenakan cardigan, rambut berantakan, wajah polos seperti anak kecil, dan… benar. Semua orang tahu itu Gauri.

Gauri, pasien rumah sakit sebelah sekolah ini yang sering tantrum.

Gauri, dekat banget sama Ares, berandalan sekolah yang di takuti, tapi cewek-cewek suka karena wajahnya yang menarik.

Gauri, gadis yang rumor-nya punya kondisi mental yang tidak stabil karena trauma.

Dan sekarang ada fotonya …

Pegangan tangan sama guru baru mereka. Di toko roti. Kelihatan dekat. Pak Devan bahkan tersenyum lembut dan ada gambar di mana sang guru mengusap rambut Gauri.

"Gila… beneran Gauri." salah satu cewek menutup mulutnya.

"Ih tapi lihat deh, dia gandeng tangan pak Devan. Mesra banget."

"Atau … dia cuma takut?" cewek lain berbisik.

"Bodoh, itu beda. Lihat tuh. Gauri nempel banget," ujar Rita, bangga menjadi sumber gosip ter-up-to-date.

"Tapi pak Devan kenal Gauri dari mana? Kok bisa senyum kayak gitu? Dia baru balik dari luar negeri kan? Kok udah kenal Gauri?"

"Gue denger pak Devan itu penerus rumah sakit yang di sebelah. Rumah sakit itu milik kakeknya katanya. Wajar sih kalo pak Devan kenal Gauri, kak Gauri pasien di sebelah."

Yang lain mengangguk-angguk setuju. Ada yang memasang wajah iri.

"Ya ampun, enak banget jadi si Gauri ya. Udah deket sama Ares dan abangnya yang ganteng abis pula, sekarang deket apa pak Devan. Demi apa? Gue pengen tukeran sama dia kalo gitu. Gak apa-apa deh sakit kayak anak-anak gitu, yang penting di urusan cogan-cogan yang kaya raya."

Semua teman-temannya tertawa. Suasana kelas mendadak senyam begitu Ares masuk sama teman-temannya. Kemaren tuh cowok gak sekolah karena di utus lomba sepakbola di sekolah lain.

Ares baru melangkah dua langkah masuk kelas ketika gumaman kecil yang tadi riuh langsung mati total. Sunyi. Begitu sunyi sampai suara gesekan kursi terdengar terlalu jelas. Anak-anak yang tadi mengerubungi meja Rita langsung buyar, pura-pura balik ke meja masing-masing sambil menunduk, seolah tak ada yang baru saja tertawa dan bergosip.

Ares mendengus pelan. Tatapan matanya tajam, lelah, masih sisa capek dari pertandingan semalam. Tapi yang paling mencolok adalah ekspresinya yang dingin, bukan marah, bukan kesal, tapi dinginnya orang yang tidak punya waktu untuk kebodohan orang lain. Tasnya dijatuhkan sembarangan ke kursinya, lalu ia duduk dengan malas.

Tapi rasa was-was teman sekelasnya tidak hilang.

Karena Gauri adalah garis batas.

Siapa pun yang menyinggung Gauri, sengaja atau tidak, pasti akan kena. Rita diam-diam melirik ke ponselnya lagi. Foto itu masih terbuka di layar. Tangannya gemetar sedikit, antara terlalu semangat dan terlalu takut. Teman-temannya yang lain saling bertukar pandang, saling menelan ludah, menimbang apakah mereka harus menyembunyikan gosip itu sepenuhnya atau … menunggu sampai Ares sendiri tahu.

Masalahnya, Ares selalu tahu. Seperti punya radar khusus untuk hal-hal yang berkaitan dengan Gauri. Geby menggigit bibir sambil memperhatikan cowok itu, lalu berbisik ke Rita.

"Ta, tutup aja itu fotonya. Jangan sampai,"

Belum sempat kalimat Geby selesai, suara kursi digeser dengan kasar terdengar dari meja Ares.

Ares berdiri. Semua refleks menahan napas.

"Rita," panggilnya pelan. Tapi suaranya terlalu datar, terlalu tenang, jenis ketenangan yang lebih menakutkan dari amarah.

Rita langsung pucat pasi.

"I-iya, Res?"

"Apa yang lo tunjukkin barusan?"

Ruangan kembali sunyi. Bahkan jam dinding pun seperti berhenti berdetak. Teman-temannya otomatis menjauh sedikit, tidak ingin ikut terseret masalah yang mungkin meledak kapan saja.

Rita menelan ludah.

"Cuma, cuma foto, Res. Cuma, berita pagi. Nggak ada yang ..."

"Mana."

Satu kata. Dingin. Tak mengizinkan penolakan. Rita menyerahkan ponselnya dengan tangan bergetar. Ares mengambilnya, matanya langsung fokus pada layar.

Foto Devan dan Gauri, terang, jelas, tidak ada yang bisa disangkal. Ares menatap cukup lama sampai Rita hampir pingsan menunggu reaksi. Ares mengembalikan ponselnya.

Dan … tersenyum tipis.

Senyum yang membuat semua murid merinding karena itu bukan senyum lega, bukan juga senyum hangat, melainkan senyum yang muncul ketika Ares memutuskan sesuatu.

"Gauri kelihatan senang," katanya pelan.

Rita mengangguk cepat, tidak tahu harus jawab apa. Ares kembali duduk, tapi kali ini ia menyandarkan tubuhnya, santai, satu kaki diluruskan, jari mengetuk meja.

"Gue cuma bilang sekali," lanjutnya.

"Jangan ada yang sebar cerita aneh-aneh soal dia. Mau dia gandengan tangan sama siapa, mau dia ketemu siapa, urusan gue. Ngerti?"

"Ng-ngerti, Res," jawab semua serempak.

Ares mengedarkan tatapan.

"Bagus."

Baru semua orang kembali bernapas. Tapi keadaan masih menegangkan. Merasa aneh karena Ares tidak bereaksi terlalu berlebihan karena foto Gauri muncul di gosip baru sekolah hari ini. Sama guru pula.

Ares sendiri santai saja. Karena yang di foto adalah Gauri dengan bang Devan. Dia juga sudah diceritain sama abangnya semalam gimana melekatnya Gauri sama sahabat sang abang itu. Dari awal juga Ares sudah tahu Gauri senang banget dekat-dekat Devan. Dia kenal pria itu, tentu saja dia khawatir Gauri bersamanya. Tapi tetap saja dia tidak akan membiarkan mereka yang sengaja mengambil keuntungan dari foto itu.

Selagi beritanya masih baik, Ares akan tenang. Tapi kalau berani menyudutkan Gauri, lihat saja betapa kejamnya dia.

1
Herman Lim
lihat aja bntr lagi Gauri pasti sembuh dan kalian bukan² apa² utk Devan
acih aja
gaskeun kk Mae,,,,,,,💪
Ilfa Yarni
karuan para ulet bul ga dpt yg diinginkan
shenina
ada aja orang2 yg suka julid 😝
sum mia
pokoke hanya Gauri yang bisa mengendalikan dan menguasai Devan . yang lain.... jangan harap .

lanjut terus kak semangat moga sehat slalu 😍😍😍
Anonim
Tidur Gauri nyenyak dalam pelukan Devan.

Mandi paginya Gauri gimana tadi - mandi sendiri atau Devan yang memandikan 😄.

Di restoran hotel untuk sarapan - teman-teman alumni menyapa Devan dan Gauri.

Ada dua orang teman alumni yang sinis, tatapannya menilai, merendahkan Gauri yang menempel pada Devan.

Merupakan suatu hiburan bagi Gino - segala apa yang Gauri dan Devan lakukan. Sangat lucu terlihat dimatanya - seorang Devan akhirnya ketempelan perempuan. Gino selalu mengabadikan momen demi momen kebarsamaan Gauri dan Devan.

Gauri merasa masih kecil, mau naik perahu berbentuk gajah. Devan stok sabarnya masih full menghadapi keinginan Gauri 😄
kyo
semoga Gauri lekas pulih
Anonim
Makan malam, Gauri ngga lapar, tidak mau makan, ngantuk katanya. Devan dengan sabar membujuk Gauri. Devan ini sudah mode bapak suapin putrinya.

Gauri sudah tidur. Devan mandi untuk meluruhkan ketegangan yang melanda, bahkan canggung juga panik dalam menghadapi Gauri yang Devan sama sekali tidak menduga.

Gauri mimpi buruk.

Benar-benar jadi Gauri sitter ini Devan - menjaga Gauri aman, memandikan, pakaiin baju - bra pula, memberi makan, dan menemani Gauri tidur.
Srie Handayantie
lanjut lagi kak maee /Determined/
Srie Handayantie
kalian tidak suka sama kedekatan Gauri dan Devan ya gak masalah , toh mreka berdua juga bodo amat sama ucapan kalian 😁😂
Anonim
Telinga Devan sudah merah kek kepiting rebus kali ya 😄.

Tahu begitu bawa suster perawatnya Gauri, Devan. Gak menyangka akan terjadi hal seperti itu - mandiin anak gadis yang berkelakuan anak-anak karena trauma akibat kecelakaan yang pernah dialami.

Benar-benar menguji iman dan kesabaran Devan - bra juga mesti Devan yang pakai-in 😄.

Diana ini maksud hati ingin cari perhatian Devan. Tak sesuai harapannya, tanggapan Devan tetap datar.

Diana - tak usah punya pikiran aneh-aneh tentang Gauri dan Devan yang berada di dalam satu kamar hotel.
Al Fatih
Manis bngt sih interaksinya kak Devan sama Gauri...,, Ga tau gimana rasa kehilangan dan kerinduan misalnya kalian berpisah walaupun hanya sebentar,, secara kan Gauri itu sdh nyaman bngt sama kak Devan.

Janganlah segala sesuatu itu d lihat dgn mata,, pakailah hatimu..., biar ad rasa simpati disana. Si nini2 itu,, kenal dekat sama Gauri sj...,, enggak. Sok2 an menilai...,, ga ad orang yang pingin sakit,, baik itu sakit d jiwa atw d fisik.
Lha,, d situ yg katanya orang dewasa...,, menilai orang lain seperti itu,, jangan2 d situ yg sakit jiwanya.
Hanima
👍👍
Dian Rahmawati
devan selalu luluh klo sama Gauri
faridah ida
kalo mata kamu sakit , yaa jangan di lihat laah Nini...🤣🤣🤣
Dwi Winarni Wina
Gauri sangat manja skl sm devan, devan sangat sabar skl dan telaten memperlakukan gauri sangat lembut dan hangat....

Diana tidak suka melihat kedekatan devan dan gauri, gauri terus nempel sm devan membuat diana iri dan cemburu...
Devan merasa nyaman semenjak kehadiran gauri tidak membuatnya terganggu sama skl, justru perasaan devan sll ingin menjaga dan melindungi gauri....

Semenjak kehadiran gauri hidup devan jadi berwarna ,tingkah laku gauri sangat lucu dan gemesin biasanya devan anti perempuan susah didekati sm perempuan memiliki trauma.....

tanpa sadar gauri lah yg membantu devan menyembuhkan traumanya....
Dwi Winarni Wina: iya bunda gunung telah mencari jd lembut dan hangat😀
total 2 replies
Ipehmom Rianrafa
lnjuut 💪💪💪
Fitria Syafei
Kk yg baik kereen 😘😘 terima kasih 😍
Heni Mulyani
lanjut author 💪
Bunda Dzi'3
sehat Gauri....kasian Devan menahan sesuatu yg berat krna gauri
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!