Dibunuh oleh putrinya sendiri membuat Kayana bersumpah untuk membalas setiap perbuatan keji sang putri saat ia diberikan kesempatan untuk hidup kembali. Doanya terkabul ia diberikan kesempatan hidup lagi, apakah ia akan membalas dendam kepada sang putri atau luluh karena sang putri berubah menjadi anak baik???
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Its Zahra CHAN Gacha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mengunjungi kediaman Putri
Setelah merasa baikan, Mala sengaja mengikuti Putri secara diam-diam. Ia hanya ingin memastikan kondisi keluarga gadis itu yang membuatnya rela meninggalkan sekolah demi bekerja menggantikan ibunya yang sedang sakit.
Mobil mewah Mala berhenti di sebuah gubuk kecil yang tampak tak layak karena terbuat dari papan di samping sebuah TPS ( Tempat Pembuangan Sampah).
Hatinya miris saat mencoba masuk kedalam. Tak ada barang apapun di dalam kecuali kursi bekas dan sebuah kamar kecil dengan ranjang reot.
Seorang wanita paruh baya berbaring di sana berselimut sarung.
"Permisi," ucap Mala dengan nada lirih
Wanita itu pun segera bangun dan duduk bersandar di ranjangnya saat mendengar suara Mala.
"Iya, maaf anda siapa?" tanya Norma
"Saya Mala,"
"Silakan masuk," ucap wanita itu
Ia pun berusaha merapikan penampilannya dan menyingkap sarung yang menutupi tubuhnya.
"Maaf sepertinya kita belum saling mengenal, kalau boleh tahu kenapa Anda datang ke rumah kami?" tanya Norma
"Saya orang tua Vanesa teman sekelas Putri,"
Wajah Norma seketika berubah saat mendengar nama Vanesa. Wanita itu seakan menyimpan kebencian terhadap gadis itu.
"Sebaiknya anda pulang, Aku tidak mau kedatangan anda membuat Putri Anda menyakiti anak ku lagi. Sudah cukup penderitaannya selama ini aku tidak mau membuatnya semakin tersakiti," sahut Norma
"Anda salah paham ibu, kedatangan saya ke sini justru ingin bertanggung jawab atas apa yang sudah dilakukan oleh putri saya kepada anak ibu," sergah Mala
yang mana yang menjelaskan keinginannya untuk mengobati luka di tubuh Putri dan juga sang ibu.
"Anggap saja ini sebagai permohonan maaf saya, karena selama ini saya tidak tahu jika Vanessa sudah sering sekali menyakiti Putri," imbuhnya
"Bagaimana bisa seorang Ibu tidak tahu apa yang dilakukan putrinya, oh aku lupa jika orang kaya memang tidak pernah peduli dengan apa yang dilakukan putrinya. Mereka terlalu sibuk bekerja mencari uang sampai lupa memperhatikan anak-anaknya," sahut Norma sinis
"Benar sekali Ibu, selama ini saya memang tidak memperhatikan putri saya, karena saya terlalu sibuk bekerja, membanting tulang, demi bertahan hidup. Namun sekarang setelah semuanya berubah, Saya ingin memperbaiki diri dengan memperhatikan putri saya dan juga memperhatikan semua orang-orang yang sudah ia sakiti,_" imbuhnya
"Lalu apa yang anda inginkan dari kami??" tanya Norma sinis
"Saya ingin mengajak anda dan bercanda berobat ke rumah sakit, apa Ibu bersedia?" tanya Mala
Tiba-tiba Putri datang menghampiri mereka dan menolak bantuan pemberian dari Mala.
Ia Bahkan menyuruh wanita itu untuk pergi meninggalkan rumahnya. Sepertinya rasa sakit hati membuatnya membenci Mala. Karena ia mengira jika Mala melakukan semuanya untuk mendapatkan simpati.
Meski Mala sudah menjelaskannya berkali-kali namun Putri tetap tak percaya.
Ia bahkan menolak uang pemberian Mala untuk berobat sang Ibu.
"Sebaiknya anda segera pergi, aku takut asma anda kambuh karena bau sampah di tempat ini," ucap Putri
"Baiklah Putri, Aku tahu apa yang kamu rasakan hingga membuat mu begitu membenciku. Sekali lagi aku mohon maaf atas apa yang sudah dilakukan Vanessa padamu, dan kalau kamu butuh apa-apa jangan sungkan untuk menghubungi nomor ibu, aku akan selalu ada untuk membantumu dan juga keluargamu," pungkas Mala
Ia kemudian berpamitan dan meninggalkan kediaman Putri. Wanita itu segera naik kedalam mobilnya dan bergegas pergi.
Tidak lama mobil Shela juga berhenti di tempat pembuangan sampah tersebut. Wanita itu segera turun dan mengamati tempat pembuangan sampah itu.
"Aku yakin bayi itu pasti sudah mati, lagipula tidak mungkin ada yang datang ke TPS malam-malam apalagi saat itu hujan lebat," ujarnya lirih
Ia pun sempat bertanya kepada pemulung yang sedang memilah sampah di tempat itu.
"Apa anda memulung di tempat ini sudah lama??" tanyanya
"Udah dari saya muda Bu, memangnya kenapa Bapak Ibu mau memberi saya uang?" jawab lelaki tua itu
Shela tampak meringis mendengar jawaban pria itu yang justru meminta uang darinya.
"Ok, saya akan kasih uang tapi Bapak harus jawab jujur pertanyaan saya," sahut Shela
Ia kemudian menanyakan perihal bayi yang dibuangnya di tempat itu tujuh belas tahun silam. Namun pria itu tidak pernah melihat ada bayi di tempat pembuangan sampah tersebut.
Pria itu malah menyarankan agar Shela bertanya kepada Norma. Karena ia tahu jika Norma adalah orang yang bertugas menjaga TPS itu selama 17 tahun.
"Apa Bapak tahu di mana tempat tinggal ibu Norma?" tanya Shela
Lelaki itu pun mengajak salah ke rumah Norma.
"Kebetulan Ibu Norma ini baru bertugas di sini 17 tahun silam. Ia juga diberikan izin oleh Kepala desa di sini untuk tinggal di tempat ini karena ia tidak memiliki rumah dan juga seorang janda," jawab pria itu
"Baik, terimakasih informasinya," sahut Shela
Ia pun segera memberikan imbalan kepada pria itu.
"Semoga saja aku bisa mendapatkan informasi dari wanita ini," ucapnya dalam hati
Namun baru saja ia hendak melangkah mendekati kediaman Norma tiba-tiba saja Putri keluar dari rumah membuat ia begitu terkejut melihatnya.
"Putri??"
Ia buru-buru bersembunyi agar putri tidak melihatnya. setelah memastikan Putri sudah jauh pergi Ia pun segera mengetuk pintu rumah itu.
"Permisi!" seru Shela
"Siapa lagi ini," gumam Norma
Wanita itu begitu heran kenapa hari ini banyak orang yang mengunjungi kediamannya.
"Masuk saja pintunya tidak di kunci," seru Norma dari dalam kamarnya
Perlahan Shela pun membuka pintu rumah itu . Ia semakin terkejut saat melihat foto bayi yang terpajang di dinding rumah itu.
"Bayi itu, tidak mungkin???" ucapnya tidak percaya
dan vabesa pun kok ya g ada kapok2 nya sih
hadeh ada juga yg kyk gtu