Terjerat Pesona Hot Duda

"Apa kau juga ingin bercinta denganku ?" ulang Jessica lagi seraya menatap lekat ke arah pria itu.

Sementara Mr Jason juga menatapnya dengan dalam, kemudian kembali menarik tangan gadis itu lantas mengecupnya dengan sedikit lama. "Aku tidak akan melakukannya sebelum kita menikah." ucapnya dan entah kenapa Jessica tiba-tiba merasa begitu terharu pada pria baik di hadapannya tersebut.

"Kenapa ?" tanyanya ingin tahu alasan pria itu, karena di luaran sana banyak pasangan yang sudah tinggal bersama tanpa ikatan pernikahan.

Namun budaya timur yang di ajarkan oleh sang ibu membuatnya pantang melakukan hal itu dan akan selalu menganggap kesakralan sebuah pernikahan.

"Karena aku benar-benar menyukaimu dan bukan hanya sekedar nafsu." sahut pria itu dengan tegas.

"Terima kasih." Jessica merasa sangat bersyukur bisa mengenal dan jatuh cinta pada pria yang rupanya mampu menjaga kehormatannya.

"Jadi maukah kau menikah denganku ?" ucap Mr Jason kemudian.

"Tapi aku belum lulus." Jessica langsung mengingatkan karena saat ini ia masih menempuh pendidikan designer.

"Kamu masih bisa kuliah setelah kita menikah." bujuk pria itu lagi.

"Tapi aku tidak tahu keluargaku mengijinkannya atau tidak." Jessica nampak ragu jika kedua orang tuanya akan menyetujui hubungannya mengingat usia mereka yang terpaut sangat jauh.

"Itu akan menjadi urusanku, aku hanya ingin kamu mengatakan mau menikah denganku atau tidak." Sela Mr Jason kemudian.

Kini pandangan keduanya nampak terkunci dan detik selanjutnya Jessica langsung menganggukkan kepalanya.

"Ya." ucapnya menyetujui dan sontak membuat Mr Jason langsung tersenyum lebar.

"Ya ?" ulangnya ingin memastikan.

"Ya, aku mau menikah denganmu." sahut Jessica yang langsung mendapatkan hujaman ciuman di seluruh wajahnya oleh pria itu.

"Terima kasih." ucap Mr Jason dengan binar bahagia, lantas kembali mendekatkan wajahnya dan m3lum4t bibir tipis gadis itu dengan sangat lembut.

Jessica pun langsung membalasnya dan ciuman mereka semakin lama nampak semakin dalam.

Masih dengan bibir bertaut Mr Jason membawa gadis itu ke ranjangnya, lalu merebahkan tubuhnya di atas sana dan ia kembali mengungkungnya.

"Aku suka wajahmu." lirihnya seraya menatap lekat gadis itu lantas mengulurkan sebelah tangannya untuk membelai pipinya.

"Aku juga suka hidungmu."

"Bibirmu."

"Dan juga dagumu." imbuhnya seraya membelai hidung gadis itu, kemudian turun ke bibirnya dan berakhir ke dagunya.

"Aku suka semuanya, kamu begitu cantik Je." pujinya dan tentu saja itu membuat hati Jessica berbunga-bunga.

"Aku juga menyukaimu." balas Jessica.

"Aku menyukai matamu yang tajam namun penuh dengan kasih sayang saat menatapku." imbuh gadis itu dengan jujur, karena pandangan pria itu selalu teduh saat menatapnya dan itu yang membuatnya jatuh cinta.

"Aku juga menyukai hidungmu, bibirmu dan juga rahangmu yang nampak seksi." ucapnya seraya menyentuh hidung pria itu lalu turun ke bibirnya dan berakhir membelai bulu-bulu halus yang tumbuh di sekitar rahangnya.

Jason nampak memegang tangan gadis itu yang berada di rahangnya lantas langsung mengecupnya.

"I love u, Je." ucapnya dengan menatap dalam.

"I love you too." balas Jessica dengan pandangan tak kalah dalam.

Kemudian pria itu mendekatkan wajahnya lalu kembali mencium bibir gadis itu dengan sangat lembut dan penuh perasaan.

Semakin lama ciuman keduanya nampak saling menuntut dengan suara cecapan yang memenuhi kamar tersebut, setelah merasakan pasokan udara di paru-parunya berkurang pria itu segera melepaskan tautan bibirnya.

Kemudian menurunkan ciumannya ke leher putih gadis itu, menyesapnya dan meninggalkan bekas kepemilikan di sana.

"Istirahatlah sebentar sebelum makan malam, aku akan kembali setelah menyelesaikan pekerjaanku !!" ucapnya setelah menegakkan tubuhnya kembali.

Kemudian Mr Jason segera keluar dari kamarnya lalu menyusuri lorong dan tibalah ia di depan sebuah tangga yang menghubungkan ke lantai atas.

Sesampainya di atas sana, pria itu segera membuka pintu dan menyalakan lampunya. Nampak sebuah kamar yang sangat luas dan mewah, lalu Mr Jason melangkah mendekati ranjangnya.

Ranjang yang biasanya ia gunakan bercinta dengan mantan istrinya selama ini, kemudian pria itu mulai memuaskan dirinya sendiri di sana.

Sangat lama pria itu melakukannya hingga pada akhirnya lenguhan panjang keluar dari bibirnya menandakan jika ia telah sampai pada puncaknya.

Mr Jason terlihat sangat kelelahan, napasnya naik turun tak beraturan kemudian kembali memakai celananya dan segera menarik seprei yang telah kotor lantas meletakkannya ke dalam keranjang.

Kemudian pria itu mengambil sesuatu dari dalam nakas yang berada di sisi ranjang tersebut, menatapnya sejenak lalu segera memasukkannya ke dalam kantung celananya. Pria itu juga tak lupa mengambil sebuah paper bag sebelum keluar dari kamar tersebut.

"Bi, tolong ganti sprei di kamar atas dengan yang baru !!" perintahnya pada sang kepala pelayan, karena hanya wanita itu satu-satunya pelayan yang ia perbolehkan masuk ke dalam kamar pribadinya tersebut.

"Baik, tuan." sahut nyonya Dakota.

Kemudian Mr Jason segera berlalu pergi melewati wanita itu, sementara nyonya Dakota nampak mengangkat sudut bibirnya melihat kepergiannya lalu pandangannya beralih ke lantai atas.

Dua jam kemudian Jessica nampak mengerjapkan matanya lantas gadis itu mengedarkan pandangannya setelah menyadari sedang tak berada dalam Apartemennya.

Lalu saat mengingat kejadian sebelum ia terlelap tidur, gadis itu segera membuka selimutnya dan merasa lega saat menyadari pakaiannya masih lengkap dan bersamaan itu pintu kamarnya nampak di buka dari luar.

"Sudah bangun ?" ucap Mr Jason seraya membawa sebuah nampan di tangannya.

"Hm." Jessica hanya mengangguk kecil.

"Aku membawakanmu makanan, kamu pasti laparkan ?" ucap pria itu seraya berjalan mendekat.

"Aku bisa makan di meja makan." timpal Jessica saat mendapatkan perhatian berlebihan dari pria itu.

"Tidak apa-apa, ayo makanlah !!" Jason meletakkan nampan tersebut di atas pangkuan Jessica, kemudian gadis itu segera memakannya dengan lahap.

"Ambillah ini dan gunakan saat tidur !!" Jason nampak mengulurkan sebuah paper bag setelah gadis itu selesai makan

"Apa ini ?" tanya Jessica ingin tahu.

"Buka saja !!" perintah Jason.

Jessica segera mengeluarkan isinya dan nampak sebuah kimono tidur berwarna merah muda beserta d4l4m4n dengan warna yang sama, ia masih ingat pernah memakai kimono dengan warna yang sama saat di hotel waktu itu.

"Itu masih baru." ucap Mr Jason saat melihat gadis itu hanya menatap barang pemberiannya itu.

"Hm." Jessica mengangguk kecil lantas beranjak dari ranjangnya.

Sesampainya di dalam sana gadis itu masih memperhatikan kimono di tangannya tersebut, bagaimana pria itu bisa tahu selera warnanya?

Mungkin pria itu telah mencari tahu sebelumnya dan Jessica langsung mengulas senyumnya karena kekasihnya begitu mengerti akan dirinya.

Pria itu benar-benar sangat sempurna untuk dirinya dan ia takkan pernah menyesal karena telah mencintainya dengan sepenuh hatinya.