Kamu punya pengalaman unik bersama pasangan yang dingin? Katanya, bisa mengakibatkan pilek setiap hari, loh.
Duh, kalau hidung yang pilek boleh lah minum obat, tapi, kalau hati yang terus merasa terabaikan bagaimana?
Yuk, simak kisah Jedar (Jeje dan Darren) dalam menjalani kisah cintanya yang begitu menggemaskan.
Jika suka jangan lupa untuk like dan komen di setiap bab, saranghaeyo 💙
Jangan lupa untuk rate Bintang
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mala Cyphierily BHae, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Terasa Berat
Keduanya saling menatap dan Sarah yang mengenal Jeje sebagai anak Pak RT pun mempersilahkannya untuk masuk dan Jeje tersenyum, ia mengajak Arum untuk keluar.
Dan karena perasaan yang tak nyaman membuat Jeje keluar begitu saja tanpa pamit.
Rossi yang diam itu menatap Jeje sampai ia tak terlihat lagi dan Rossi mengerti alasan Je pergi begitu saja.
Di luar, Arum menanyakan alasan Jeje dan Jeje tidak memberitahunya.
Dan karena ini hari liburnya, Je memilih untuk ke kantor Darren, sesampainya di sana, Je melihat Darren sedang sibuk dan Je yang menunggu di sofa itu tertidur.
Darren yang duduk di kursi kebesarannya menatap Jeje dan Darren masih berusaha untuk mencintai Je sepenuh hati.
Lalu, Darren mendapatkan tamu, tamu itu adalah Rossi yang datang membawakan makan siang dan Rossi melihat sudah ada makan siang yang tersedia.
Rossi juga melihat Jeje yang tertidur di sofa.
"Aku lupa kamu sudah ada pacar, biarkan makanan ini untuk satpam di depan," kata Rossi yang kemudian keluar dari ruangan Darren.
Darren hanya diam, ia tak tau harus mengatakan apa pada Rossi, tetapi, Darren inginkan Rossi berhenti memberikan perhatiannya.
"Ross, setelah semua luka yang kamu berikan, sekarang, kamu memberikan pengertian itu, semua seolah terlambat, Ross!" batin Darren.
Setelah itu, Darren membangunkan Jeje untuk mengajaknya makan siang dan sebenarnya Jeje sudah bangun sejak tadi saat ada Rossi.
Sekarang, keduanya makan siang bersama dan Darren lebih banyak diam.
"Sikap mudah berubah, Mas. Apalagi jika baru saja bertemu dengannya," ucap Jeje dalam hati.
"Je," lirih Darren tanpa melihatnya.
Lalu, Jeje menatap Darren yang duduk di sampingnya.
"Iya?"
"Besok, untuk beberapa hari kita tidak dapat bertemu, aku harus pergi sebentar," kata Darren dan Jeje mengangguk.
Tetapi, Jeje tidak menanyakan kemana tujuannya dan Jeje bertanya-tanya dalam hati, ia juga menyangkut pautkan dengan Rossi. Berpikir kalau Darren akan pergi bersamanya.
Benarkah demikian?
Tentu saja tidak karena Darren pergi ke Bali untuk mengunjungi Ibunya.
****
Esok paginya, Jeje melihat Rossi dan ibu-ibu muda dari tempatnya tinggal itu mendatangi rumahnya dan Jeje menanyakan tujuannya.
"Tidak sopan, setidaknya kamu mempersilahkan kami untuk masuk, bukan bicara di luar seperti ini. Lagi pula aku berkepentingan dengan Pak RT, bukan kamu," jawab Rossi dan Jeje tersenyum, lalu Jeje mempersilahkan semua orang untuk menunggu dengan duduk di kursi yang tersedia di teras.
Jeje yang masuk ke dalam itu memanggil Ayahnya, ia memberitahu kalau ada tamu.
Lalu, Jeje memilih untuk tak mau tau, ia bersiap untuk bekerja dan tanpa Jeje tau kalau Darren sudah ada di depan dan karena ada Rossi, Darren memilih untuk menunggu di mobilnya.
Rossi dan Ibu-Ibu muda lainnya ingin membuat gerakan sehat supaya Ibu-Ibu yang ada di lingkungannya itu rajin bergerak, salah satunya dengan senam aerobik dan senam itu membutuhkan lapangan dan lapangan itu ada di samping rumah Pak RT.
Pak RT memberikan ijin dan Rossi pun merasa senang.
Setelah itu, Jeje keluar dan Rossi menatapnya sedangkan Jeje sama sekali tidak menganggapnya ada dan Jeje segera menghampiri Darren yang sudah menunggu.
"Je, seandainya kamu, yang ada di hati Darren itu aku, berhentilah menyakiti diri sendiri," kata Rossi dalam hati dan setelah itu.
Di perjalanan, Darren hanya diam dan Jeje terus bercerita, sesekali dia bernyanyi dan Darren meliriknya.
Mendapatkan lirikan, Jeje pun tersenyum, kemudian, gadis berseragam kaos toko Viona itu melingkarkan lengannya di lengan Darren.
"Kamu pergi berapa lama?" tanya Jeje dan Darren menjawab kalau hanya pergi selama dua hari.
"Dua hari saja pasti akan terasa lama buatku," ujar Jeje dan Darren tersenyum.
"Dasar bucin," kata Darren dan Jeje menjadi malu, ia ketahuan kalau begitu menyukainya.
Sesampainya di toko Viona, Jeje yang sudah turun dari mobil itu melambaikan tangannya.
"Sampai jumpa lagi, jangan nakal!" kata Darren dan Jeje menjawab kalau Darren lah yang seharusnya menjaga hati, mendengar itu, Darren tersenyum.
****
Esok harinya, pagi-pagi sekali Jeje sudah menggerutu dan Jeje yang masih ada di ranjangnya itu menutup kepalanya menggunakan bantal.
Ia merasa terganggu dengan suara musik yang sangat keras dari lapangan sebelah rumahnya.
Ya, Rossi lah menyetel musik itu untuk aerobik bersama Ibu-Ibu lainnya.
Lalu, Ayah Jeje mengetuk pintu kamarnya, ia menyuruh Jeje untuk ikut bergabung dengan yang lain.
Jeje yang kesal pun bangun dan keluar dari kamar, ia berjalan ke arah lapangan berukuran kecil itu, sesampainya di sana, Jeje langsung mematikan tip yang tergeletak tidak jauh dari Rossi yang berdiri.
Dan Jeje harus mendapatkan protes dari ibu-ibu yang sedang pemanasan.
"Huuu, Jeje... apa-apaan, sih!"
Ya, begitulah para ibu-ibu yang sedang memprotesnya.
Lalu, Jeje berkacak pinggang, ia menatap satu persatu wajah ibu-ibu yang sedang semangat.
"Memangnya ibu-ibu sudah masak? Sudah menyiapkan sarapan untuk suami, ini masih pagi, loh. Kok, sudah mau joget-joget kaya cacing kepanasan!"
"Kami mah rajin, Je. Subuh-subuh sudah selsai semua, memangnya kamu jam segini baru bangun," timpal salah satu ibu-ibu muda yang rumahnya ada di seberang jalan rumah Jeje.
"Cuci muka dulu sana, mukamu banyak ilernya!" kata Rossi dan Jeje mengusap wajahnya dan ia pun tertawakan oleh sebagian orang.
Jeje pun memilih untuk segera pergi dari lapangan.
****
Di Bali, Darren baru saja kembali dari ziarahnya. Sekarang, Darren sedang menenangkan pikirannya, ia berbaring di kamar hotelnya.
Walau begitu, Darren tak berhenti memikirkan Rossi yang dianggapnya berbeda.
"Ross, aku lihat kamu sekarang sedikit berbeda, dari caramu bicara, caramu memperlakukan ku, kamu terlihat tenang, tetapi, apakah hatimu juga setenang itu?" tanya Darren dalam hati.
"Dan kamu, Je. Maafkan aku yang belum dapat sepenuhnya menyimpan kamu di hatiku, maafkan aku, aku tidak tau dia akan kembali," lanjut Darren, ia masih berbicara dalam hati, lalu, pria muda yang tengah merana itu memejamkan matanya.
"Rasanya aku ingin lepaskan semua, aku merasa kalau hubungan ini membebaniku," kata Darren dan Darren yang memikirkan Jeje itu mengambil ponselnya yang masih tersimpan di sakunya.
Darren menghubungi Jeje, ia membuat Janji untuk bertemu malam nanti.
Apakah makan malam romantis?
****
Jeje yang memang merindukan Darren itu mengiyakan dengan sangat semangat.
Singkat cerita..
Jeje mengira kalau Darren merindukannya dan Jeje pun mempercantik penampilannya dengan membiarkan rambutnya tergerai.
"Aku tau, kamu suka wanita yang berambut panjang dan dibiarkan tergerai, bukan?" tanya Je yang sedang bersiap.
"Iya, pantas saja, aku tau Rossi, dia sangat cantik, rambutnya panjang dan tergerai, tapi aku bukan dia!" kata Jeje yang kemudian mengikat rambutnya.
Jeje yang sangat menyukai gelang pemberian Darren itu pun memakainya dan Sekarang Jeje meminta pada ijin pada Viona untuk bertemu dengan Darren dan Viona pun mengijinkan.
Dan sikap baik Viona itu berhasil membuat karyawannya itu iri.
Nafiska juga mendengar salah satu karyawan yang bergosip. "Senangnya pacaran sama anak tiri bos, bisa minta ijin kapanpun," ucapnya dan Nafiska memberitahu apa yang didengarnya.
Sekarang, Jeje sudah menunggu di kafe yang mereka janjikan dan tidak lama kemudian, Darren pun datang.
Darren tersenyum, begitu juga dengan Jeje.
Dan sebelum menyampaikan sesuatu, Darren memesan makanan lebih dulu.
Kira-kira, apa yang akan Darren sampaikan?
Bersambung..
Dukung authornya, ya. Dengan like dan komen, jangan lupa difavoritkan juga, ya.
Yang baik hati boleh kasih bintang lima dan vote/giftnya. Terima kasih yang sudah mendukung.
Ilihhh aki" menganggu aja .. orang yg mau merasakan gejolak yg selama setahun lebih ngk dirasakan....
sabar. derren tuh Jeje udah kasih kode bt nanti malamm pasti di servis dg Baik dahh😂😂😂😂
lahhh udah tamat .... blm puas sihh episode derren Jeje tp ... ok lahhh..semangat berkarya Othorrrr....❤️❤️❤️❤️