Leo adalah seorang Ceo ternama Di Asia, ia sangat kaya dan juga tampan, Dia terkenal kejam pada setiap lawannya yang menjadikan ia menududuki perusahaan No 1 dinegaranya.
Dia memiliki seorang kekasih yang bernama Salsa namun saat detik-detik menuju hari pernikahanya sang kekasih menghilang bagaikan ditelan bumi.
Karena takut Leo marah, pa Anwar memaksa Sisil untuk menikah dengan Leo, Leo berjanji akan membalas dendam pada Salsa melalui Sisil.
Bagaimanakah kehidupan Sisil selanjutnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eneng Selly, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 15
" Bangun Kau Anak Nakal, hari ini pernikahanmu Kau malah enak-enakan tidur " ucap sang Nene
" Oma, Leo masih ngantuk, sebentar lagi ya " jawabnya
" Leo Bagun..... " teriakannya sambil menjewer telinga Leo
" Aw... Oma sakit.. ia Leo bangun sekarang tapi lepaskan Oma telinga Leo mau copot " rengeknya
" Baiklah " melepaskan jewerannya
" Kalo dalam 15 menit Kau masih belum mandi Aku akan memandikan mu seperti bayi " ancamnya
" Ia Oma Ia, Leo sekarang mandi " ucap Leo segera kekamar mandi
Dikamar Mandi Leo segera membasuh badannya dengan air dan melakukan ritual mandinya meskipun dalam hatinya masih kesal dengan jewerannya sang Oma
" Lihatlah telinga Ku merah sekali, dasar Oma " omelnya
Setelah beres mandi ia segera mengambil pakaian yang telah disediakan pelayan namun saat melangkah menuju kasur langkahnya berhenti ketika melihat sang Oma yang tampak mengawasinya
" Oma, apa yang Kau lakukan disini " tanyanya
" Oma hanya memastikan Kau mandi, takutnya nanti pengantin perempuannya kan pingsan saat menghirup aroma tubuhmu " ejek sang Nene
" Oma kapan cucumu yang ganteng ini bau badan, bahkan parfum ku saya aku beli di Prancis " ucap Sombong nya
" Parfum yang baunya itu seperti kentut sapi itu ya, Kau bahkan bangga " ejek sang Oma
" Oma....masa Parfum ku seburuk itu " rengeknya
" Cepat bersiap-siap lah, lalu sarapan Aku takut Kau pingsan nanti, Oma tunggu dibawah " ucapnya berlalu pergi
Leo pun melangkahkan kakinya ruangan tempat sarapan disana terlihat ada Oma, dan sang Ayah terbang langsung dari Paris untuk melihat sang Anak menikah.
" Nak, semoga pernikahanmu langgeng sampai maut memisahkan, jangan seperti Ayahmu ini " ucapnya dengan wajah sedih
" Ayah tenang saja, Aku takan salah memilih istri, Aku sudah selidiki semua tentang Dia, dan aku senang bahwa Tuhan mempertemukan Kita diwaktu yang tepat " ucap
" Sukur lah Nak kalo Kamu sekarang sudah dewasa menentukan masa depanmu, Ayah akan selalu mendukungmu " ucap sang Ayah memberikan semangat
" Meskipun Ia gendut Yah " ucapnya
" Nak ketahuilah Fisik bukan acuan seseorang, yang penting sikap dan sifatnya baik menyayangimu tulus, untuk masalah fisik Kau bisa merubahnya sekarang jaman sudah canggih Nak, tapi kalo Hati tak akan bisa dirubah karena itu sudah mendarah daging " ucap bijak sang Ayah
" Apa yang dikatakan Ayahmu benar, Oma tak pernah mengajarkanmu untuk memandang seseorang dari Fisik " ucap sang Nene
" Ia Ayah, Oma Leo mengerti " ucapnya
Setelah selesai Ia beserta Oma dan Sang Ayah segera pergi melajukan mobilnya menuju hotel dimana tempat itu akan menjadi sejarah ia akan mengucapkan kata-kata sakralnya
Sesampainya disana Terlihat tamu mulai berdatangan Leo menyuruh Renal mau mengantarkan Sang Oma dan Ayah untuk Duduk ditempat yang sudah disediakan, sementara ia menyapa para tamu dan Kliennya
Banyak ucapan selamat dari para tamu dan Kliennya. Para penghulu sudah memasuki tempat acara itu digelar, lalu Renal memerintahkan anak buahnya untuk membawa Sisil keruangan tersebut karena acara Ijab Qobul Nya akan segera dilakukan
Ketika Sisil melangkah kan kakinya keruangan tersebut semua mata memandangnya meskipun Sisil gendut namun tak mengurangi kecantikannya, Leo yang berada disana pun dibuat heran dengan penampilannya.
Ia pun tak segan-segan untuk menggandeng Sisil dan membawanya duduk didepan Bapak Penghulu, dengan wajah tegang Leo Bapak Penghulu memberikan pengarahan padanya.
Semua tampak tengang disana, beda halnya dengan Bu ida ia merasa panik sendiri, Ia mencoba menghubungi Salsa namun tak pernah ada jawaban.
Pa Anwar pun mulai menjabat tangan Leo, Pak Penghulu mulai menuntun pa Anwar dan Leo mulai mengucapkan kata-kata Sakralnya.
" Saya terima Nikah dan kawinnya Sisil Melisha Putri binti Anwar Juandi dengan mas kawin perhiasan berlian satu set, satu unit mobil dan Satu saham perusahaan di Anwar Grup dibayar tunai "
" Bagaimana para saksi " ucap sang penghulu
" gawat ini gawat apa yang harus kulakukan " ucap panik bu ida dalam hatinya
" Tunggu.... " teriakan seorang gadis dengan menangis tersedu-sedu
.
.
.
***Bersambung.....
Hayo penasaran kan Siapa yang datang dan apa yang akan dilakukan Leo....
Para Readers ada yang bisa tebak....
Ikuti terus ceritanya*** ......
meskipun cerita ini udh end mohon direvisi kembali thor