NovelToon NovelToon
SUAMI TUAKU TERNYATA MILYARDER

SUAMI TUAKU TERNYATA MILYARDER

Status: sedang berlangsung
Genre:Beda Usia / Identitas Tersembunyi / Konglomerat berpura-pura miskin / Perjodohan / Diam-Diam Cinta / Crazy Rich/Konglomerat
Popularitas:5.2k
Nilai: 5
Nama Author: swetti

Gadis berusia dua puluh tahun harus merelakan impian pernikahannya dengan sang kekasih demi memenuhi keinginan terakhir sang ayah. Ia di jodohkan dengan bujang lapuk berusia empat puluh tahun yang hidup dalam kemiskinan.
Namun siapa sangka, setelah enam bulan pernikahan Zahira mengetahui identitas asli sang suami yang ternyata seorang milyarder.
Banyak yang menghujatnya karena menganggapnya tidak pantas bersanding dengan sang suami hingga membuatnya tertekan. Akan kah Zahira tetap mempertahankan pernikahan ini atau ia memilih untuk meninggalkan sang suami?
Dukung kisahnya di sini!

Terima kasih buat kalian yang mau suport author.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon swetti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

MANDI BASAH LAGI

Sinar matahari masuk ke kamar Aarav dan Hira melalui celah celah korden membuat Aarav mengerjapkan matanya. Suara kicau burung menambah indahnya suasana pagi itu. Aarav menatap wajah lelah sang istri tercinta yang masih terlelap dalam dekapannya.

Cup...

" Pagi sayang." Bisik Aarav tak mengganggu tidur Hira. Aarav tersenyum mengingat kejadian tadi malam. Ia benar benar tak menyangka jika dirinya akan hilang kendali ketika menyentuh Hira. Jiwa mudanya kembali dengan semangat yang menggebu.

" Semoga setelah ini akan ada anak di antara kita. Dengan begitu hubungan ini akan semakin kuat. Dan mas tidak akan takut lagi kehilanganmu karena mas yakin setelah kamu mengandung anak mas, kamu tidak akan meninggalkan mas." Gumam Aarav tanpa suara.

Drt... Drt...

Ponsel Aarav berdering, ia segera mengambil ponselnya di atas nakas takut mengganggu tidur Hira.

" Mama." Gumam Aarav, ia turun dari ranjang lalu keluar dari kamarnya tanpa menutup pintu.

" Halo ma." Ucap Aarav sedikit berbisik sambil menyandarkan punggungnya ke tembok depan kamar.

" Kenapa berbisik? Apa menantu mama masih tidur?" Tebak bu Hesti.

" Emm iya ma. Hira kecapekan bukan karena malas." Sahut Aarav tidak mau sang istri terlihat buruk di mata mamanya.

" Apa itu berarti kamu berhasil menggempurnya?" Suara bu Hesti terdengar riang.

" Iya lah ma. Hebat kan anak mama bisa menaklukkan menantu mama hanya dalam beberapa hari." Ucap Aarav bangga.

" Halah, hebat apanya. Orang semua itu terjadi karena mama kok. Apa kamu tahu? Mama yang... " Bu Hesti menjelaskan semuanya.

Aarav menghembuskan kasar nafasnya setelah semua tahu kalau semua yang terjadi di rumahnya, itu perbuatan ibunya. Bu Hesti sengaja membawa koper Hira dan Aarav agar mereka tidak bisa mengambil baju. Ia sengaja hanya memberikan lingerie kepada Hira agar Aarav memiliki kesempatan untuk menjalani malam pertama. Bu Hesti juga sengaja menghapus semua aplikasi dan kontak di ponsel Aarav karena ia tahu kalau Aarav pasti akan membeli baju secara online. Dan yang lebih parah lagi, bu Hesti mencabut wifi yang ada di rumah Aarav agar Aarav tidak bisa menghubungi siapapun maupun mendownload aplikasi yang bisa di gunakan untuk membeli secara online. Aarav tidak menyadarinya karena waktu ia bermain ponsel, ia hanya bermain game offline. Semua ia lakukan agar Aarav dan Hira bisa menyatukan diri mereka. Dengan begitu, hubungan mereka akan semakin dekat dan bonusnya bu Hesti akan segera mendapatkan cucu.

" Kalau begitu aku ucapkan terima kasih ma. Hiduplah lebih lama lagi karena aku akan segera memberi cucu kepada mama." Ujar Aarav.

" Semoga ya." Sahut bu Hesti. " Oh iya mama sampai lupa. Tadi pagi pak Anton telepon mama, katanya di perusahaan ada masalah. Beliau berharap kamu bisa ke sana nanti." Ujar bu Hesti.

" Kenapa Arkan tidak memberitahuku ma?" Tanya Aarav.

" Kamu lupa kalau Arkan cuti karena istrinya melahirkan?" Ujar bu Hesti. " Arkan udah punya dua anak, kamu satu aja belum. Malah baru nikah." Gerutu bu Hesti.

" Jodoh orang beda beda ma. Rezekinya juga beda, do'akan saja semoga kami cepat punya momongan." Ujar Aarav.

" Tentu saja mama selalu mendoakan kalian. Ya sudah mama mau mandi, ada pertemuan sosial dengan teman teman mama." Ujar bu Hesti.

" Iya ma, hati hati. Kirim nomernya pak Anton ya ma, nanti aku telepon." Ujar Aarav.

" Oke, wifi udah mama sambungin lagi. Mama tutup teleponnya." Bu Hesti menutup teleponnya.

Setelah mendapat nomer telepon pak Anton, Aarav segera meneleponnya.

" Halo tuan, akhirnya anda menghubungi saya. Saya sudah mencoba menghubungi anda semalaman tapi nomer anda tidak aktif." Ucap pak Anton di sebrang sana. Lelaki berusia enam puluh tahun yang bekerja sebagai wakil CEO. Selama ini, pak Anton lah yang menghandle perusahaan selama Aarav tinggal di desa.

" Maaf pak, wifi rumah kami mati. Apa perusahaan ada masalah?" Tanya Aarav.

" Iya pak. Setelah saya cek bagian keuangan, sepertinya ada aliran dana besar yang mengucur ke rekening pribadi pegawai kita pak. Hal ini menyebabkan perusahaan merugi. Tapi siapa pemilik rekening itu belum di ketahui, karena sepertinya dia menggunakan rekening luar untuk mengelabuhi kita." Jelas pak Anton.

" Terus selidiki siapa pelakunya! Aku akan ke sana dan kita adakan rapat bersama semua pegawai terkait dan pada pemegang saham. Aku ingin lihat, wajah siapa yang merasa ketakutan." Ujar Aarav.

" Baik tuan, saya laksanakan." Sahut pak Anton.

" Tunggu saya di perusahaan."

" Baik."

Aarav menutup teleponnya, ia berbalik badan dan...

Deg...

" Sa.. Sayang." Jantung Aarav berdetak sangat kencang ketika melihat Hira berdiri di balik pintu.

" Sejak kapan Hira ada di sini? Apa dia mendengar semuanya? Duh jangan sampai identitasku terbongkar sekarang, bisa bisa Hira marah dan meninggalkan aku." Gumam Aarav dalam hati.

" Mas mau ke perusahaan? Perusahaan siapa?" Benar saja, Hira mendengarnya.

" E... E.." Aarav segera berpikir untuk menemukan alasan yang tepat.

" Perusahaan tempat mas bekerja sayang. Barusan mas di telepon sama bos, katanya ada masalah yang membutuhkan pengamanan. Jadi mas di minta untuk segera sampai sana." Kilah Aarav.

" Semoga Hira percaya." Batin Aarav.

" Mas langsung berangkat kerja? Apa mas tidak capek setelah seharian pindah?"

" Tidak, mas kan harus bekerja." Sahut Aarav.

" Maaf ya mas, karena menikah sama aku mas jadi harus susah payah mencari uang." Ucap Hira merasa ia hanya akan menjadi beban Aarav.

Aarav menggenggam tangan Hira. " Sayang jangan ngomong begitu! Kamu istri mas, sudah menjadi kewajiban mas untuk mencari nafkah. Kamu jangan merasa tidak enak gini donk! Mas malah sangat bersyukur bisa memiliki kamu sebagai istri mas meskipun kamu tidak mencintai mas, tapi mas akan selalu mencintai kamu." Ucap Aarav memeluk Hira. Ia juga mengecup pucuk kepala Hira.

" Sayang, mas jadi pengin lagi." Ucap Aarav. Tiba tiba bagian tubuh bawahnya menegang ketika bersentuhan dengan Hira yang hanya memakai lingerie tipis.

" Nggk mau ah. Masih perih mas." Tolak Hira.

" Mana yang perih sayang? Biar mas obati." Aarav membungkuk hendak mengecek bagian bawah Hira namun Hira langsung menepis tangannya.

" Apaan sih mas, malu tahu." Ucap Hira malu malu.

Aarav membenarkan posisinya menatap Hira. " Nggak perlu malu sayang, mas sudah lihat semuanya." Ujar Aarav membuat pipi Hira merah, semerah tomat matang.

" Mas akan menyiapkan air hangat dulu untukmu. Kamu mandi air hangat ya biar itunya nggak sakit. Sebentar lagi pela... Eh maksudku ada orang yang akan mengantar koper kita." Ujar Aarav mencium kening Hira.

Setelah mengatakan itu Aarav menuju kamar mandi menyiapkan air hangat untuk Hira. Hira tersenyum bahagia menatap punggung Aarav.

" Begini kah rasanya di sayangi suami?" Tanya Hira dalam hati. " Ayah, ternyata benar. Pilihan ayah memang tepat. Dan semoga mas Aarav bisa menyayangiku selamanya."

" Sayang air hangatnya udah siap." Ucap Aarav menghampiri Hira yang masih berdiri di tempatnya.

" Argh!!!" Teriak Hira ketika tubuhnya melayang di gendong ala bridal style oleh Aarav.

" Mas turunin aku! Aku bisa jalan sendiri." Ujar Hira mengalungkan kedua tangannya ke leher Aarav.

" Tidak apa sayang, nanti malah tambah perih." Sahut Aarav.

Aarav menurunkan Hira di dalam bath up berisi air hangat.

" Mas sana keluar! Aku bisa sendiri." Ucap Hira malu.

" Kita mandi bareng."

Byurrrr...

Tiba tiba Aarav ikut masuk ke dalam bath up, ia duduk di belakang Hira lalu menarik Hira ke pangkuannya.

" Mas, mas apa apaan sih. Nanti gantian aja mandinya. Mas keluar dulu gih aku mau mandi duluan." Ujar Hira.

" Nggak perlu sayang, kita mandi bareng aja biar menghemat waktu." Sahut Aarav. Tangannya mulai nakal merambat ke tubuh bagian depan Hira. Seperti tadi malam, Hira mendesah dengan tubuh melengking ke atas. Entah kenapa sensasi seperti ini berhasil membuat Hira melayang. Keduanya terbawa suasana hingga apa yang terjadi terjadilah.

TBC...

1
Melia Gusnetty
jgn2 si della si pemuas nafsu si kakek tu bau tanah...dasar tua bangka
VANESHA ANDRIANI: hhh penggoda kayaknya bukan pemuas.. makasih suportnya kakak
total 1 replies
Melia Gusnetty
si hira bidoh juga knp mau2 aja d ajak main sm rama..gk mikiri perasaan suamu nya...pakai otak mu hira...pikir kn juga perasaan si ayu..rama udh mantan..ingat ituu..😏
VANESHA ANDRIANI: hhh lupa dia orang masih sayang... makasih suportnya
total 1 replies
partini
hemmmm ternyata buka 0
VANESHA ANDRIANI: aih apa ini... makasih suportnya
total 1 replies
Cindy
lanjut
VANESHA ANDRIANI: siap makasih suportnya
total 1 replies
Cindy
lanjut kak
VANESHA ANDRIANI: siap makasih suportnya
total 1 replies
Cindy
lanjut
VANESHA ANDRIANI: udah ya kak makasih suportnya
total 1 replies
Cindy
lanjut kak
VANESHA ANDRIANI: siap makasih suportnya
total 1 replies
Cindy
lanjut
Valen Angelina
rav kamu yg bikin kesalahan besar... siap kau wkwkkw
VANESHA ANDRIANI: hhh belum sadar dia.. makasih suportnya
total 1 replies
Valen Angelina
gagal deej wkkwkw
VANESHA ANDRIANI: hhh iya.. bukan malam pertama ya kak
total 1 replies
arienta fitriani
lanjoot Thor 👍👍
VANESHA ANDRIANI: siappp makasih suportnya
total 1 replies
Cindy
lanjut
VANESHA ANDRIANI: siap makasih suportnya
total 1 replies
Cindy
lanjut kak
VANESHA ANDRIANI: siap makasih suportnya
total 1 replies
Cindy
lanjut
VANESHA ANDRIANI: siap makasih suportnya
total 1 replies
Cindy
lanjut kak
VANESHA ANDRIANI: siap makasih suportnya
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!