NovelToon NovelToon
Sang Ketua Dark Dragon

Sang Ketua Dark Dragon

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Mafia / Selingkuh / Bad Boy / Enemy to Lovers
Popularitas:3.4k
Nilai: 5
Nama Author: Ridwan01

Dark Dragon adalah sebuah kelompok yang di buat oleh anak anak sekolah di tahun dua ribuan. mereka yang merupakan teman sekolah juga teman di tempat balapan setuju untuk membuat kelompok dengan nama itu agar mereka bisa tetap kompak dan punya wadah yang tepat untuk menyalurkan hobi mereka.
sang ketua yang bernama Adrian Wijaya merupakan anak dari seorang Kiai ternama di kotanya tapi dia tidak bisa meneruskan tanduk kepemimpinan pesantren di karenakan dia lebih suka tinggal dan sekolah di Jakarta dan mengelola bisnis orang tuanya.
hingga hidupnya berubah, dari yang hanya mengurus usaha keluarga dan Dark Dragon, tiba tiba ada seseorang yang masuk ke dalam hidupnya. siapakah dia? dan bagaimana kisah mereka juga teman temannya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ridwan01, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

serangan

Adrian terus menatap para sahabatnya yang terlihat panik saat menerima telepon, dia yakin pasti sesuatu terjadi di markas

"Abi, sepertinya Adrian harus segera pergi" ucap Adrian sopan saat mereka telah selesai acara sungkeman

"Ada apa?" Tanya Sofyan serius

"Apa sesuatu terjadi dengan geng yang kamu ketuai?" Tanya Abah Khalid khawatir

"Sepertinya iya Abah, Abi" jawab Adrian menunduk

"Minta izinlah pada istrimu, untuk orang tuanya biar Abi yang memberi pengertian

"Terima kasih Abi, Abah" ucap Adrian tulus lalu memeluk mereka

Adrian menghampiri Sari yang saat itu sedang bersama umi dan bundanya. Dia meminta Sari untuk berbicara di kamar, agar tak ada yang mendengar pembicaraan mereka

"Sepertinya ada yang sudah tidak tahan itu" ucap salah seorang keluarga Sari yang datang kesana tapi Adrian tak memperdulikannya dan tetap menuju kamar Sari

"Ada apa kak?" Tanya Sari heran

"Gue mau minta ijin, gue harus ke markas dulu sebentar" ucap Adrian tegas sambil terus menggenggam tangan Sari

"Memangnya ada apa di markas?" Tanya Sari yang tidak tahu kalau geng suaminya itu bukan geng biasa

"Sepertinya ada yang menyerang markas dan di sana mungkin kekurangan orang" jawab Adrian serius

"Terus acaranya?" Tanya Sari murung

"Nanti gue kesini lagi, gue janji nggak akan lama" ucap Adrian yakin sambil memegang kedua pipi Sari

"Boleh ya?" Tanya nya lagi karena sari hanya diam

"Iya, tapi jangan lama" jawab sari cemberut

"Kalau suami mau pergi, nggak boleh memperlihatkan wajah yang ketus seperti itu" ucap Adrian meledek

"Ish... Iya iya.. ini senyum nih" pekik Sari lalu tersenyum manis

"Gitu dong, baru gue bisa tenang" ucap Adrian lalu mencium kening Sari tanpa ragu

"Gue pergi ya, ayah Udah di kasih tahu sama Abi dan Abah" ucap Adrian langsung keluar kamar

"Kenapa sekarang dia main nyosor aja ya? Apa karena udah boleh di sosor?" Gumam Sari sambil memegang keningnya yang tadi di cium Adrian

"Ayo berangkat!" Perintahnya Adrian tegas

"Pake baju ini?" Tunjuk Mandala pada Koko panjang yang di pakai Adrian

"Gue lupa bawa baju ganti" jawab Adrian jujur

"Ya udah ayo cepat, nanti Lo ganti pake jaket gue aja" ucap Hendra lalu membuka jaket yang dia pakai dan menyerahkannya pada Adrian

Adrian lalu membuka baju Koko miliknya dan menggantinya dengan jaket Hendra di dalam mobil milik Samuel

Saat mereka sampai di markas ternyata keadaan sudah sangat berantakan, banyak senjata yang tergeletak di luar markas bahkan pintu masuk markas sudah terbuka. Pak Jamal dan anak buahnya terlihat sedang menghajar beberapa orang yang menyusup masuk bahkan James dan tristan terlihat sudah terluka di beberapa bagian tubuhnya

"Brengsek, kalian berani melukai anggotaku!" Teriak Adrian yang mulai marah, lalu dia ikut bergabung dengan para sahabatnya untuk membantu anggota yang lain

"Sial, kita kewalahan ketua" pekik Badrun pada Ferdinand

"Heh Badrun, Lo belum kapok juga ya berurusan dengan geng kami!" Pekik Samuel sambil menghajar anggota Ferdinand

"Gue nggak kapok sama sekali!" Pekik Badrun yang ingin ikut mengeroyok Samuel tapi di hadang Adrian

"Sekarang gue yang akan bikin Lo kapok" ucap Adrian dengan tatapan datar. Dia mencengkram kuat tangan Badrun lalu memukul rahang Badrun dengan sekali pukulan telak dan membuat Badrun langsung pingsan seketika

Para musuh yang melihat itu merasa ketakutan, apalagi melihat aura Adrian yang sangat di penuhi amarah dan kegelapan. Adrian terus memukul setiap musuh yang ada di depannya Bahkan mereka langsung terkapar hanya dalam sekali pukul

"Istighfar Adrian!" Pekik Hendra menepuk bahu Adrian, dia tidak mau Adrian kehilangan kendali dan membuatnya mendapat masalah

"Mahesa, Mandala, amankan lantai atas jangan sampai Ferdinand masuk ke sana" pinta Hendra serius dan langsung di turuti Mandala dan Mahesa yang langsung menuju ke lantai dua

Semua barang elektronik yang mereka beli hancur berserakan bahkan sudah tak berbentuk

"Mario, Lo masih kuat?" Tanya Irsyad membantu Mario yang di keroyok tiga orang

"Sepuluh orang baru gue mati syad" jawab Mario terkekeh sambil terus menangkis pukulan lawan

"Septian, sandi dan Angga kalian amankan daerah luar, gue yakin anak buah si Ferdinand sebagian ada di sana" perintah Adrian tegas

"Terus disini gimana?" Tanya sandi serius karena anggota Ferdinand lumayan banyak

"Lo tenang aja, nanti Bagas sama bagus nyusul bawa bantuan" jawab Hendra meyakinkan dan akhirnya sandi Angga dan Septian pergi keluar untuk mencari anak buah Ferdinand yang lain

Bagas dan Bagus sudah datang membawa Anggota asuhan mereka lalu langsung membantu ketuanya

"Meskipun Anggota lo  lebih banyak dari gue, tapi Dari segi kekuatan, mereka kalah dari kami Ferdinand" ucap Adrian yang saat ini sudah berhadapan dengan Ferdinand setelah melihat Ferdinand melumpuhkan Kalain dan anak buah pak Jamal

"Cih... Meski begitu, tak tik yang gue buat telah berhasil membobol markas Lo ini!" Pekik Ferdinand tersenyum sinis

"Seyakin itu Lo sudah membobol pertahanan markas gue?" Ucap Adrian meledek

"Anggota gue yang ada di luar sudah menyiram seluruh area markas Lo dan tinggal gue bakar" ucap Ferdinand tertawa

"Anak buah yang mana yang Lo maksud?" Tanya Hendra tersenyum sinis, saat ini semua anggota Ferdinand sudah di lumpuhkan

"Lo bahkan tak bisa menyentuh lantai dua markas kami Ferdinand" ucap Irsyad tegas

Ferdinand tanpa aba aba langsung menyerang Adrian tapi Adrian langsung menghindar. Dan balik menyerang Ferdinand dengan memukul dada kirinya yang menyebabkan Ferdinand langsung terbatuk akibat linu dan sakit yang dirasakannya

"Menyerah lah Ferdinand dan bawa semua anak buahmu pergi dari sini sebelum Mandala tahu kamu sudah menghancurkan mainan kesayangannya" ucap Angga yang masuk bersama Septian dan Sandi sambil membawa robot pengintai berbentuk anjing yang di buat oleh Mandala untuk menemani para anggota yang tinggal di markas

"Kamu sudah kalah jadi jangan datang lagi kemari" pinta Adrian sedikit lembut

"Kebencian gue ke Lo nggak akan hilang meski gue sudah kalah dari Lo Adrian, adik gue menderita gara gara Lo" pekik Ferdinand emosi

"Adik Lo yang mana? Gue merasa tak punya masalah dengan orang lain kecuali orang itu yang lebih dulu cari masalah sama gue!' pekikan Adrian balik

"Larasati , Adrian! Apa Lo lupa, seorang gadis yang menyatakan cintanya buat Lo tapi Lo tolak mentah mentah di hadapan semua orang! Dia bahkan mencoba bunuh diri karena malu dan sekarang dia bahkan tak mau keluar dari rumah!" Bentak Ferdinand dengan menahan tangis

Rasa sakitnya kembali muncul karena ingat sang adik yang sekarang Harus depresi karena patah hati dan penolakan Adrian.

1
darsih
aduh Samuel kasihan keluarga nya ga ada
lanjut KA penasaran
Ridwan01: siap kak terima kasih 🙏☺️
total 1 replies
darsih
jngn berharap ferdinad sari ga bisa d rayu 😀
Ridwan01: benar sekali kak, Sari cuma bisa di rayu pakai bolu pisang 🤭
total 1 replies
Ridwan01
alur ceritanya Santai dan menarik, silahkan mampir👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!