NovelToon NovelToon
System Awakens: From Junk To King

System Awakens: From Junk To King

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / TimeTravel / Sci-Fi / Sistem / Harem / Kultivasi Modern
Popularitas:8.2k
Nilai: 5
Nama Author: F R E E Z E

Shinn, seorang pemuda dari keluarga miskin, hidup di dunia biasa—sampai suatu hari ia menemukan barang rongsokan misterius di pasar loak. Saat ia mengutak-atiknya, muncullah jendela sistem aneh yang membawanya ke dunia paralel: sebuah dunia apokaliptik dipenuhi zombie dan puing-puing mecha raksasa.

Dengan sistem yang ia bangkitkan dari sampah, Shinn mengubah takdirnya. Ia menjarah dunia zombie, membangun kekuatan, menyembuhkan ibunya di dunia nyata, dan membentuk harem lintas dimensi yang setia padanya. Tapi itu baru permulaan.

Ketika realitas mulai retak, dan sistem-sistem purba bangkit untuk mengendalikan semua dunia yang pernah ada, Shinn harus memilih: tunduk… atau menjadi Nexus—poros semua dimensi, dan satu-satunya harapan untuk menyeimbangkan kehancuran.

Di tengah konflik antar dimensi, musuh tak terlihat, dan cinta yang tumbuh dalam medan perang, Shinn berdiri di ambang takdir sebagai pejuang terakhir dari Sistem Rongsokan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon F R E E Z E, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 14: Unit-X: Penerima Sistem Kedua

Kabut tebal menggantung rendah di atas hutan mati. Dedaunan hitam yang rapuh jatuh setiap kali angin malam berdesir, menciptakan suara gemeretak halus yang nyaris tak terdengar. Hutan itu sunyi. Tidak ada burung, tidak ada serangga, hanya keheningan yang seakan menggantung di antara batang-batang pohon membusuk.

Di antara kabut itu, ada sosok berjalan perlahan. Jubah hitam panjang dengan garis biru neon menyala samar di balik kegelapan. Langkahnya ringan, tanpa suara. Seakan tidak menyentuh tanah.

Dari balik tudung jubahnya, dua mata merah menyala tajam. Pandangannya dingin. Penuh perhitungan. Bukan seperti manusia biasa. Terlalu teratur. Terlalu… mekanis.

Dia adalah “Unit-X”.

Bukan sembarang orang, tapi seseorang yang telah berevolusi. Bangkit dari kapsul tua di bunker barat setelah tubuhnya hancur dalam peperangan beberapa tahun lalu. Sistem menyelamatkannya, merekonstruksi tubuhnya, menanamkan algoritma dan struktur baru ke dalam dirinya. Sekarang, dia bukan sekadar manusia.

Dia adalah sesuatu yang lebih.

Lebih kuat. Lebih efisien. Dan jauh lebih berbahaya.

Sementara itu, jauh di tempat yang disebut Kota Terakhir benteng perlindungan manusia yang tersisa Shinn berdiri di depan layar proyeksi raksasa. Peta dunia yang terus diperbarui oleh drone pencari menampilkan titik-titik merah menyebar cepat di zona-zona mati.

“Jumlahnya bertambah terus…” gumam Shinn. Matanya menyipit, memperhatikan pola penyebarannya. “Terlalu rapi. Seolah... ada yang mengoordinasi mereka.”

“Fraksi Bertopeng?” tanya Iluthar yang berdiri di sampingnya sambil melipat tangan.

Shinn menggeleng pelan. “Bukan. Ini bukan cara mereka. Fraksi Bertopeng selalu kacau. Ini... terlalu terprogram.”

Tiba-tiba pintu ruang kontrol terbuka cepat. Asha masuk, napasnya masih terengah. “Shinn, kami dapatkan sesuatu.”

“Apa?” tanya Shinn tanpa mengalihkan pandangan dari layar.

“Rekaman satelit. Unit lama yang berhasil kami hidupkan kembali,” katanya cepat sambil menyerahkan tablet.

Rekaman diputar. Sosok berjubah hitam muncul di layar, berjalan di tengah kawanan zombie. Tapi yang membuat semua terdiam adalah gerakannya. Tidak seperti petarung biasa. Setiap langkah, setiap serangan, seperti kalkulasi yang presisi. Tak ada gerakan sia-sia.

Dan yang paling mencolok di dada sosok itu, terpampang simbol sistem… dengan huruf “X” menyala terang.

“Jadi dia nyata...” bisik Shinn. “Ada penerima sistem lain.”

Iluthar menghela napas berat. “Kalau dia netral, itu masih bisa dihadapi. Tapi kalau dia musuh... atau lebih parah, kalau dia sekutu Fraksi Bertopeng…”

Shinn diam. Namun di dalam dirinya, sistem bergetar pelan. Bukan karena bahaya… tapi seakan ada panggilan. Respon dari sistemnya sendiri terhadap entitas lain.

Di tempat lain, jauh di reruntuhan kota industri yang diselimuti kabut pekat dan aroma besi karatan, Unit-X berdiri di tengah jalan besar. Di sekelilingnya, ratusan zombie biomecha berkumpul makhluk yang dulunya manusia, tapi kini telah terinfeksi teknologi parasit.

Mereka menggeram.

Namun saat Unit-X mengangkat tangan, cahaya biru menyala dari sarung tangan logamnya.

[Sistem: Kendali Unit Beta – 100% Terkoneksi]

[Sinkronisasi Mutan Biomecha Sukses]

Dalam hitungan detik, para zombie biomecha itu berhenti. Mereka diam. Tunduk. Seperti pasukan yang menerima perintah.

Unit-X tersenyum kecil. “Akhirnya... aku menemukanmu, Shinn.” Suaranya berat dan terkontrol. “Pewaris sah yang menolak takdir. Dunia ini tidak butuh harapan. Dunia ini butuh tatanan. Dan aku akan memberikannya.”

Kembali di Kota Terakhir, malam turun dengan cepat. Langit berwarna abu kelam. Bintang-bintang nyaris tak terlihat di balik awan debu.

Shinn berdiri di atas menara pengawas, memandangi horison dengan tatapan tajam. Sistemnya kembali bergetar.

[Peringatan: Entitas Sistem Lain Terdeteksi dalam Radius 100 KM]

[Sinyal: Unit-X – Sinkronisasi Sebagian 37%]

“Dia semakin dekat...” bisik Shinn.

Di dalam ruang taktis, radar berbunyi. Sebuah formasi besar bergerak dari arah utara. Asha memperbesar tampilan.

“Mecha?” tanyanya ragu.

Iluthar mendekat. “Bukan. Itu zombie biomecha. Tapi... bentuknya lebih kompleks. Sudah berevolusi.”

Shinn mengertakkan gigi. “Unit-X. Dia mengendalikannya.”

Asha duduk pelan. “Ini bukan lagi tentang bertahan hidup. Ini sudah jadi perang sistem.”

Esok harinya, semua pemimpin unit bertahan dikumpulkan. Ruang rapat utama dipenuhi wajah-wajah serius. Di tengah meja, proyeksi peta menunjukkan gerakan pasukan Unit-X.

Shinn berdiri dan membuka rapat. “Kondisinya jelas. Kita tidak lagi melawan zombie biasa. Kita menghadapi seorang pengguna sistem... sepertiku. Tapi beda tujuan. Beda visi.”

Salah satu teknisi mengangkat tangan. “Kalau dia masih manusia... bisa nggak kita ajak negosiasi?”

Iluthar menggeleng. “Kalau dia punya empati, bisa. Tapi dari yang kulihat, dia bukan manusia biasa. Dia percaya dunia ini harus direset. Dan buat dia, kita bagian dari kekacauan.”

“Karena itu aku akan pergi menemuinya,” kata Shinn tiba-tiba.

Semua orang menoleh.

Asha langsung berdiri. “Kau gila?! Dia punya pasukan! Zombie biomecha! Kau bisa mati, Shinn!”

Shinn tersenyum samar. “Justru karena itu aku harus pergi. Kalau aku nggak tahu apa dia mau... atau bisa diajak bicara, kita akan terus hidup dalam ketakutan.”

Iluthar mengangguk pelan. “Kalau begitu... kami akan jaga kota. Tapi hati-hati. Dan ingat, Shinn. Kau bukan sendiri lagi. Kami ini keluarga.”

Malam itu juga, Shinn bersiap. Armor Shadow Phase miliknya ditingkatkan. Kini lebih cepat, lebih kuat. Senjata utamanya berubah. Dari bilah biasa menjadi tombak plasma dengan generator gravitasi yang bisa melipat ruang secara lokal.

Sistem berbicara.

[Misi Khusus Dimulai: Pertemuan Sistem]

[Risiko: Tinggi] | [Peluang: Kebenaran Tersembunyi]

Shinn melangkah keluar dari gerbang utama Kota Terakhir. Kabut menyambutnya. Udara dingin. Tapi pikirannya justru panas.

Dia tahu, ini bukan sekadar pertemuan. Ini bisa jadi awal dari akhir.

Beberapa jam kemudian, Shinn tiba di reruntuhan kota industri. Tempat itu sunyi. Tapi hawa kehadiran Unit-X terasa berat. Seperti tekanan yang tidak terlihat, tapi menyesakkan dada.

Dan di sana, berdiri sosok itu. Jubah hitam, mata merah. Diam, tapi aura ancamannya seperti badai yang siap menghancurkan.

“Aku tahu kau akan datang,” kata Unit-X.

Shinn mengangkat tombaknya pelan. “Siapa kamu sebenarnya?”

“Namaku sudah lama hilang. Tapi sistem memberiku tujuan. Tatanan. Bukan kekacauan seperti yang kau pertahankan.”

“Aku melindungi orang-orang,” balas Shinn.

“Kau menunda kehancuran,” tegas Unit-X. “Dunia ini rusak. Butuh diatur ulang. Dan hanya kita yang bisa melakukannya.”

“Dengan menghancurkan yang tersisa?”

“Dengan menghapus ilusi harapan.”

Mata Shinn menyala. “Kalau itu jalanmu... maka kita berada di sisi yang berbeda.”

Mereka saling menatap. Dua penerima sistem. Dua arah bertolak belakang.

Langkah mereka mendekat perlahan. Tidak ada kata lagi. Hanya napas berat, dan rasa saling mengukur.

Dan di udara yang makin pekat, Shinn tahu…

Pertarungan yang sebenarnya baru saja dimulai.

______________

To be continued...

1
Filanina
lagi? pernah kehilangan sebelumnya?
Filanina
robot apa zombie?
anomali kali ya
Teteh Lia
Bikin novel genre seperti ini. bener2 harus detail banget, ya... Yang awam kaya Aq , mah .. kaya na udah meleyot duluan.
Teteh Lia
Shinn sang pewaris.
Teteh Lia
Keren nih, selalu mendukung. di dunia nyata, belum tentu ada yang seperti ini.
Teteh Lia
Weh, ujian yang ini mah ngeri2 sedep.
Filanina
tunggu dulu. kenapa tiba-tiba masa lalu ibunya?

perasaan sebelumnya Shin ga ada mempertanyakan ttg masa lalu ibunya. yang ada hanya ibunya sakit itu aja. apa ini buku ke-2 apa gimana?
F R E E Z E: Ini masih cerita yang sama kok, bukan buku ke-2.

Soal masa lalu ibunya Shinn yang tiba-tiba muncul itu memang belum dibahas dari awal karena waktu itu Shinn lagi fokus nyelametin diri dan ngerawat ibunya yang sakit. Jadi wajar kalau masa lalu ibunya belum jadi perhatian utama.

Tapi sebenarnya dari awal udah ada petunjuk kecil kalau ibunya itu nggak biasa. Nah, makin lama ceritanya jalan, makin kelihatan kalau masa lalu ibunya penting banget buat alur besar cerita ini.

Jadi bukan tiba-tiba dibahas, tapi memang baru sekarang waktunya terungkap. Ibarat puzzle, potongan masa lalu ibunya baru bisa dipasang di bagian pertengahan sampai akhir Season 1.

Terima kasih udah baca
total 1 replies
Teteh Lia
Mau diserang model gimana juga, kalau energi musuh terus disuplai, ya nda bakal bisa menang. 😫
F R E E Z E: Bener banget! Kalau cuma ngandelin tenaga, ya bakal cepet capek. Strategi tuh kunci! Musuh nggak bisa dikalahin cuma pake otot, harus pinter cari celahnya juga! 😅
Teteh Lia: Nah ini, ngalahin musuh mesti pake strategi. kalo cuma ngandelin tenaga mah... nda pasti bakal berhasil.
total 3 replies
Teteh Lia
Menyimpan luka dari masa lalu? benarkah bisa terlihat dari sorotan mata?
F R E E Z E: siap^^
Teteh Lia: Ok, aku bakal lanjut baca.
total 5 replies
Filanina
bukannya sebelumnya hanya menebak doang? jadi yang bisa lihat hanya shinn.
Ini nggak konsisten apa gimana?
F R E E Z E: tetap konsisten kok sesuai alur nya coba liat komen kamu sebelumnya aku udah jawab penjelasan-nya
total 1 replies
Filanina
dia bisa lihat layar sistem shin?
F R E E Z E: hahahaha siap terimakasih atas sarannya
Filanina: Soalnya kalau di komik ketahuan kan, itu misal tiap orang punya layar sistem atau nggak, bisa diperlihatkan ke orang nggak, kalau setiap orang punya layar mungkin bisa share tapi kalau hanya shinn yang punya mungkin hanya diperlihatkan saja.
total 4 replies
Filanina
gadis ke-2
Teteh Lia
Cara penulisan na rapih. 👍
F R E E Z E: siap terimakacih ya^^ /Smirk/
total 1 replies
Filanina
kenapa tiba-tiba jadi 'lo'? /Shame/
F R E E Z E: tenang aja dah di perbaiki soalnya novel ku sebelah tuh pakai bahasa yang tidak baku jadi kek ada kata gue Lo dll.
F R E E Z E: waktu ngetik ku buru buru jadi kepencet Lo bukan kamu
total 2 replies
Filanina
ya ampun
yang kubayangkan zombie dalam game plant vs zombie, yang pakai helm ember
Filanina
perang sama apa?
F R E E Z E: Perangnya sama zombie, tapi bukan cuma zombie biasa itu awalnya wabah biasa, terus berevolusi jadi mutasi aneh, dan di balik semua itu ternyata ada sesuatu yang lebih besar, kayak pihak misterius yang nge-eksperimen dunia. Nah, waktu manusia sadar ini bukan cuma sekadar wabah, udah telat. Mereka sempat ngelawan balik pakai teknologi tinggi, tapi kalah. Jadi sisa-sisa reruntuhan yang Shinn lihat itu adalah bekas “perang terakhir” manusia sebelum dunia benar-benar jatuh.
total 1 replies
Filanina
karena memang begitu kayaknya lebih pas
F R E E Z E: wkwkwk typingnya buru-buru🙏🏻 sedang di fix kan
total 1 replies
Filanina
dipikir lagi ini mirip mode survival ya. kok nggak diceritakan bagaimana mereka dapat makanan?
F R E E Z E: Betul banget! Memang ini mirip mode survival karena emang pada dasarnya dunia zombie ini keras banget. Nah soal makanan, di awal-awal, Shinn ngandelin fitur sistem kayak starter pack dari sistem, terus dia juga manfaatin reruntuhan buat cari bahan-bahan yang masih bisa diolah. Cuma karena waktu di Bab 5 fokus ke pertemuan sama Iluthar, detail soal makanan belum dimunculin tapi tenang, nanti makin ke depan, urusan logistik kayak makanan, air, bahkan bercocok tanam bakal dijelasin lebih lengkap. Jadi, tetap ikutin terus ya! author Freeze ❤️
total 1 replies
Filanina
dia tahu shinn punya sistem dari mana? apa sudah umum orang-orang di sana punya sistem.

kadang informasinya kurang.
F R E E Z E: Nah ini menarik, ya! Iluthar sebenarnya enggak tahu pasti Shinn punya sistem, tapi dia punya insting dan pengalaman sebagai penyintas lama. Di dunia itu, sistem bukan hal umum cuma orang-orang terpilih aja yang punya. Tapi dari cara Shinn bertindak, selamat dari jebakan, dan bisa ngelawan zombie di luar nalar... Iluthar langsung curiga. Dia tipe orang yang peka banget, jadi meskipun Shinn nggak ngomong, gestur dan keputusan Shinn udah cukup buat bikin Iluthar sadar: "Anak ini beda."
author Freeze ❤️
total 1 replies
Filanina
waduh udah bayangin banyak wanita aja. Emang ga rekrut cowok juga nih?
F R E E Z E: Hehe, sabar dong~ Awalnya emang fokus ke karakter cewek karena Shinn itu tipikal pelindung, jadi chemistry-nya kuat di situ. Tapi ke depan, bakal ada juga karakter cowok kok baik itu rekan, rival, atau bahkan musuh yang jadi sekutu. Dunia ini luas, ga mungkin dia jalan sendiri terus, kan? Tunggu aja kejutan di bab-bab selanjutnya!

author Freeze ❤️
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!