Menjadi pengantin yang tak direstui membuat Aiza dan Akhmar harus berperang dengan perasaan masing- masing meski sebenarnya saling cinta. Bahkan Akhmar bersikap dingin pada Aiza supaya Aiza menyerah dan mundur dari pernikahan, tapi Aiza malah melakukan sesuatu yang tak diduga. Membuat Akhmar menjadi takluk
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Emma Shu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Dia Datang
“Aiza akan takut menghadapi semua ini jika saja Aiza salah, sebab Aiza tau Aiza akan mendapatkan azab atas perbuatan salah yang Aiza sudah tahu hukumnya apa. Aiza siap menerima hukuman dari dzat yang maha Kuasa kalau memang Aiza benar telah sengaja melakukan zina.” Aiza meyakinkan, berharap mendapat kepercayaan dari kedua orang tuanya.
Ismail dan Qanita hanya diam, menatap kesungguhan Aiza yang terlihat sangat meyakinkan. Tentu saja ucapan Aiza berbanding terbalik dengan kenyataan yang telah mereka saksikan kemarin, dimana Akhmar dengan nyamannya memeluk Aiza di atas ranjang dengan posisi tangannya yang tau banget tempat enak. Alamak.
“Tapi intinya, Akhmar sudah mengambil kesempatan ini untuk dijadikan tindak kejahatan baginya. Dia bahkan menyakiti kakaknya demi kesenangan dirinya sendiri. manusia tidak tau diri. Serakah! Egois!” dendam Ismail terhadap Akhmar masih membuncah, bahkan semakin memuncak.
“Abah kan juga udah dengar penjelasan Akhmar bahwa dia itu nggak tau kenapa dia bisa ada bersama dengan Aiza di kasur itu. artinya Akhmar nggak menyadari kejadian itu. Aiza minta abah nggak berburuk sangka dengan Akhmar. Apa yang Akhmar alami mungkin sama seperti yang Aiza alami. Kami sama- sama nggak tau soal ini. Menurut Aiza, mungkin Akhmar masuk kamar saat Aiza ada di kamar mandi, dan Aiza pun nggak sadar kalau udah ada Akhmar di kasur saat Aiza naik ke kasur akibat ngantuk yang berat.” Aiza memprediksi berdasarkan kemungkinan yang dia pikirkan.
“Pokoknya, abah tidak akan pernah menganggap dia itu menantu. Dia hanyalah menantu pengganti.”
“Sama halnya Aiza juga pengantin pengganti. Seharusnya Kak Zahra yang ada di posisi pernikahan ini kan? Seharusnya Kak Zahra yang menikah dengan Mas Aldan. Dan Aiza menggantikan dia. sekarang Akhmar pun menggantikan Mas Aldan. Mungkin memang inilah cara Tuhan memberi jalan bahwa Akhmar adalah jodoh Aiza,” jawab Aiza.
“Kalau memang Akhmar itu laki- laki, maka dia harus muncul sekarang juga untuk menghadapi abah. Lima menit dari sekarang, jika Akhmar tidak muncul, maka dia harus menceraikan kamu!” ancam Ismail muak sekali. Ancaman itu membuktikan bahwa ia harus kehilangan besan kaya raya seperti Adam. Minimal ia terbebas dari denda seperti saat sebelum pernikahan dilangsungkan.
“Aiza itu gadis yang luar biasa, dia sanggup menjalani semua ini sendiri.” Sumber suara itu muncul dari arah luar ruangan, membuat sejurus pandangan tertuju ke sumber suara.
Tampak pria bertubuh atletis, rambut rapi disisir belah tengah, serta pakaian sederhana namun tetap menunjukkan tampilan yang berkelas. Tak lain Akhmar.
Dengan raut tenang, pria itu berjalan masuk, menatap mertuanya. Kedua telapak tangannya menapak di atas meja.
“Aku memang salah karena udah pergi di hari pernikahan. Tapi setidaknya aku udah tunaikan kewajibanku untuk mengucapkan Kabul dan menjadikan Aiza sebagai istri secara sah,” ucap Akhmar tenang. Tidak sedikit pun ia terlihat gentar meski mendapat tatapan tajam dari mertua.
“Oooh… Datang- datang enak sekali kamu menganggap dirimu itu suci seolah- olah nggak salah apa- apa. Dosa mu itu besar tauk! Main pergi meninggalkan Aiza di hari pernikahan. Apakah kamu nggak mikir kekacauan seperti apa yang dialami Aiza dan keluarganya saat Aiza bersanding sendirian tanpa seorangs uami yang mendampinginya? Dia harus menerima tamu sendirian di pernikahannya,” hardik Ismail.
“Maaf. Aku salah soal itu.”
“Hanya begitu? Apa penjelasnmu, kenapa kamu pergi meninggalkan Aiza? Memangnya kepentingan apa yang membuatmu harus kabur begitu saja, huh?” bentak Ismail lagi.
Masih dengan ekspresi yang sangat tenang, Akhmar menghela napas. “Abah, aku mengaku salah. Kupikir acara puncak yang paling penting dalam pernikahan adalah ijab qabul. Inilah inti dari yang namanya menikah untuk menyatukan antara kaum adam dan hawa. Setelah itu, acara selanjutnya bukanlah sesuatu yang wajib.”
Bersambung
Minta like nya boleh?