Hanya cerita fiksi‼️
Seorang wanita solehah bertemu dengan pria arogan pemaksa?.
Pria dengan sejuta pesonanya tapi dibalik wajahnya yang tampan terdapat sifat pemaksa, posesif dan bahkan pemarah.
"you are mine"
Dan sialnya pria itu adalah putra tunggal dari keluarga billionaire yang perintahnya tidak bisa di bantah siapapun.
Semua kemauan pria itu harus terpenuhi!.
Happy reading:)
Guys kalau ada kata-kata yang salah atau kalimat apapun itu. Komen ya karena aku juga baru belajar hehe.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon blursky, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Marah
"Ell." Panggil Dara membuat Ellard membuka matanya.
Ellard menatap intens wajah gadisnya ini, benar-benar memiliki daya tarik tersendiri bagi Ellard.
"Ell." Ucap Dara lagi karena Ellard tidak menjawabnya.
"Hmm?."
"Aku pergi sholat dulu ya." Ucap Dara.
"Solat?." Tanya Ellard mengeryitkan dahinya.
"Ya ibadah. Ini sudah waktunya." Ucap Dara.
Ellard mengangguk lalu berdiri membuat Dara bingung dan mendongak menatap Ellard.
"Ayo." Ucap Ellard.
"Hah?."
"Aku antar." Ucap Ellard.
"Tidak perlu Ell. Aku hanya keperpustakaan." Ucap Dara berdiri dari duduknya.
"Tidak ada penolakan Al." Ucap Ellard datar.
Dara menghembuskan nafasnya pelan lalu mengangguk dan berjalan pergi dari sana, Ellard mengikuti langkahnya dari belakang.
*****
Jam sudah menunjukan kepulangan siswa siswi HIS mereka berhamburan keluar dari kelasnya.
Aldara gadis itu berjalan di trotoar, tadi dia bisa lepas dari Ellard karena pria itu harus berbicara kepada kepala sekolah terkait hukumannya. Ellard meminta Dara menunggu di mobilnya karena akan mengantar gadis itu pulang tapi Dara harus segera pergi karena ia harus kerja part time.
Dia berjalan disepanjang trotoar sambil berdoa semoga mobil Ellard tidak melewatinya. Entahlah hanya dua hari bersama Ellard sepertinya dia tau bagaimana sifat keras dan arogan lelaki itu.
Dia duduk di halte sambil memainkan jari-jari tangannya,orang- orang juga berdatangan dan menunggu di halte itu.
Mobil Ellard melewati halte dimana Dara menunggu, Dara yang melihatnya langsung bersebunyi dibalik tubuh orang-orang yang sedang berdiri.
Dara meringis melihat cara mengemudi Ellard dengan sangat cepat bahkan mobil itu langsung menghilang dari pandangannya seperkian detik.
Bus yang ditunggu Dara tiba ia langsung melangkah masuk.Setelah menscan kartu card-nya Dara langsung duduk menatap keluar jendela melihat jalanan yang dilewatinya .Ia tidak pulang ke kostnya tapi dia langsung pergi ke tempat kerja part timenya. Karena pasti akan memakan waktu banyak jika ia harus kembali.
Tiga puluh menit perjalanan bus yang ditumpangi Dara akhirnya sampai di tempat pemberhentiannya. Ia keluar lalu berjalan kearah restoran tempatnya berkerja.
Sampai di restoran Levians kafé Dara masuk,menganti baju seragamnya dengan baju pelayan.
"Ada apa dengan wajah mu,Dara?."Ucap manager cafe tersebut menghentikan langkah Dara.
"Maaf pak, saya mempunyai sedikit masalah tadi,saya akan menutupi lukanya." Jawab Dara.
"Tutupi sebaik mungkin jangan sampai orang lain melihatnya."Ucap manager itu lalu melangkah pergi.
"Baik pak." Ucap Dara membungkuk sebentar.
Setalah dari kamar mandi memoleskan bedak untuk menutupi memar di wajahnya. Dara mulai bekerja, ia berjalan kesana kemari mencatat pesanan para pelanggan dan mengantar makanan.
"Dara, ini meja 9."
"Baik kak." Jawab Dara menerima nampan berisi makanan.
Dara kembali kedapur untuk mengambil pesanan makanannya.
"Dara kau istirahat saja dulu." Ucap salah satu pelayan di dapur.
"Nanti saja kak." Jawab Dara mengambil makanan lalu melangkah keluar.
..............
Jam kerja Dara sudah habis ia menganti seragam pelayannya dengan baju seragam sekolah miliknya.Setelah menumpang sholat isya ditempat kerja Dara pamit untuk pulang.
"Dara pamit pulang ya kak." Ucap Dara kepada para pelayan yang sedang bertugas di dapur.
"Iya Dara." Jawab sebagian dari mereka.
Dara berjalan keluar lewat pintu belakang lalu melangkah kearah halte. Ini masih pukul 9 malam belum terlalu larut untuk warga New York. Tapi untuk Dara,perempuan diluar dijam seperti ini harus waspada.
Dara menunggu bus di depan halte ia duduk sambil melihat sekitarnya. Syukurlah tidak terlalu sepi pikirnya.
Bus yang ditunggu Dara sampai,ia langsung masuk kedalam menscan kartu lalu duduk menatap keluar jendela.
Bus tidak terlalu ramai malam ini, banyak kursi yang kosong.
Kota New York, ah Dara bahkan tidak pernah terpikirkan sebelumnya akan menginjakan kakinya di negeri orang. Sekarang disini di kota metropolitan ia hidup sendiri. Ia sejak kecil selalu mempunyai impian membanggakan kedua orang tuanya membawa mereka beribadah di salah satu kota suci Islam, Mekkah. Impiannya hilang bersama kepergian kedua orangtuanya meninggalkan dia sendiri di sini.
"Tidak ada kata sendiri didunia ini, Aldara punya Allah. Maka dari itu putri ayah jangan pernah meninggalkan Allah. Sebaik-baiknya tempat meminta hanya kepada Allah." Ucapan ayahnya terngiang di telinga Dara satu buliran air matanya jatuh kepipinya.
Tenang ayah Aldara kuat. Batin Dara sambil menghapus air matanya.
Dua puluh menit berlalu, bus yang ditumpangi Aldara berhenti di pemberhentiannya. Ia turun lalu memegang erat tali tasnya dengan kedua tangannya. Aldara berjalan kearah tempat kostnya. Dijam seperti ini tempat kost Dara banyak orang-orang mabuk dan bergelayut manja dengan wanita-wanita berpakaian minim.
Dari kejauhan Dara melihat mobil yang dikenalinya sedang parkir halaman kostnya. Dara menajamkan matanya untuk melihat lebih jelas mobil itu. Mobil dengan plat nomor 'E1 L4 RD.' Terparkir menghadap kearahnya.
Tubuh Dara menegang saat membaca nomor plat itu,perlahan pintu mobil itu terbuka keatas.
Ellard,pria itu keluar dari mobilnya dengan wajah merah padam saat melihat gadis yang dia nanti sejak tadi berdiri tak jauh darinya.
Dara melihat Ellard masih mengenakan seragam sekolah sama sepertinya tapi penampilan pria itu tak seperti biasanya. Rambutnya acak-acakan dan bajunya dikeluarkan.
Ellard berjalan dengan langkah lebar mendekat kearah Dara. Dara diam tiba-tiba tengorokannya tercekat, badannya kaku tidak bisa ia gerakkan.
"Dari mana kamu?." Tanya Ellard dengan suara mengeram.
Aldara diam saja,ia tidak berani untuk membuka suaranya.
"Jawab!!." Bentak Ellard didepan wajah Dara.
Dara yang melihatnya menundukan kepalanya.
"Aku sudah memintamu untuk menungguku bukan!!?." Ucap Ellard marah.
"Maaf." Cicit Dara pelan.
"Kau tau aku menghawatirkan mu!!. Kau dari mana sampai pulang jam segini?!." Tanya Ellard emosi.
"Jawab Dara!. Jangan diam saja!." Ucap Ellard.
"K-kerja." Jawab Dara.
"Kau bekerja?." Tanya Ellard.
"Iya." Jawab Dara.
Ellard mengembuskan nafasnya pelan, "Jika kau ingin pergi katakan padaku,jangan menghilang seperti tadi. Kau membuatku cemas."
"Aku tidak tau kenapa tapi melihatmu menghilang dariku membuatku takut." Ucap Ellard.
"Kau sudah berjanji untuk tidak meninggalkan diriku. Dan tepati janji itu sampai saat nanti aku berhasil menikahimu sekalipun tak akan kubiarkan kau lari dariku."
"Kau mengerti?." Tanya Ellard.
Dara mengangguk menjawabnya dengan kepala masih tertunduk kebawah sambil memainkan jari-jari tangannya.
"Sudah kukatakan jangan menundukkan kepalamu." Ucap Ellard.
Dara langsung mendongakkan kepalanya menatap wajah Ellard.
"Kau sudah makan?." Tanya Ellard.
Jantung Dara berpacu dengan cepat,pertanyaan sepele tapi jika menjawabnya pasti dia akan mendapat masalah lagi pikirnya.
"Al kau sudah makan? wajahmu pucat sekali. Kau sakit?." Tanya Ellard khawatir.
"I-tu aku-."
"Kau belum makan." Ucap Ellard datar.
"Tadi ak-."
"Aldara!!." Bentak Ellard.
"Kenapa kau selalu membuat ku khawatir hah!!."
Ellard langsung menarik pergelangan tangan Dara menyeretnya kearah mobil Ellard.
Tenaga Dara kalah jauh jika dibandingkan dengan Ellard yang berotot besar itu.
Saat Ellard akan membuka pintu mobilnya Dara melepaskan paska tangan Ellard. Ellard mengeram marah langsung mencengkeram erat lengan Dara sampai membuatnya meringis kesakitan.
"Dengar Dara!,aku paling tidak suka penolakan." Ucap Ellard pelan penuh tekanan.
"Dan aku tidak suka pemaksaan." Ucap Dara lirih.
"Ellard,ku mohon kita hanya sebatas teman jangan melebihi batasan mu ." Ucap Dara pelan.
Ellard langsung melepas tanganya yang mencengkram lengan Dara.
"Batasan?,Tidak ada batasan di antara kita Dara!!."
"Kau milikku Dara! akan tetap selalu menjadi milikku!!." Ucap Ellard.
"Ell-."
"Apapun alasanmu kau tetap milikku!!." Ucap Ellard lalu melangkah dan masuk kedalam mobilnya.
Mobil Ellard melaju kencang meninggalkan Dara yang masih berdiri ditempatnya.
Dara melihat kepergian mobil Ellard sampai tidak terlihat dari pandanganya.
Dara melangkah masuk kedalam kostnya,berjalan naik tangga berpapasan dengan para pria mabuk. Tapi Dara tidak mempedulikannya ia tetap berjalan sambil memikirkan perkataanya pada Ellard.
Apakah ia terlalu keterlaluan? Ellard hanya mencemaskan dirinya tapi dirinya malah..ah sudahlah semoga Ellard bisa memahami dirinya.
Dara sampai didepan kamar kostnya lalu membuka pintu dan masuk ke dalam.
*****
"Arghh."
Ellard memukul stir kemudinya lalu menjambak rambutnya.
"Kau miliku hanya miliku." Ucap Ellard sedikit berteriak.
Kita hanya sebatas teman jangan melebihi batasan mu. Kata-kata Dara terngiang di telinganya.
Tiba-tiba Ellard merasa aneh dengan dada bagian kirinya,ia langsung memegang dada kirinya. Dengan satu tangannya menyetir,nafas pria itu tersengal,keringat dingin membasahi dahinya.
"Kau milikku Dara." Ucap Ellard tersengal.
Mobil Ellard melaju tidak terkendali, untungnya jalanan sengang.
Setelah merasa lebih baik, Ellard kembali menambah kecepatan mobilnya.
Mobil Ellard melaju kencang membelah jalanan malam kota New York.
Empat puluh menit berlalu mobil itu masuk gerbang mansion Walton.
****
Ellard berjalan masuk ke dalam dengan penampilan kacau.
"Kau kenapa?." Ucap Darren tiba-tiba dari arah tangga.
Ellard hanya meliriknya sekilas lalu berjalan kearah lift,Darren turun dari tangga melangkah mengikuti langkah putranya.
"Ell Daddy minta maaf karena telah memukul mu." Ucap Darren menghentikan langkah Ellard.
"Tidak masalah. Aku pernah mendapat yang lebih bukan? kenapa kau merasa bersalah?." Ucap Ellard berbalik.
"Tidak aku tidak merasa bersalah hanya-."
"Ya aku sudah tau. Kau hanya merasa menyesal." Ucap Ellard lalu masuk kedalam lift.
Lift tertutup,Darren masih berdiri didepannya sambil memikirkan sesuatu.
Sepertinya pria itu punya masalah. Batin Darren lalu pergi kearah kamarnya.
Ellard masuk kedalam kamarnya lalu berjalan kearah lemari. Membukanya dan mengambil dua botol alkohol berkadar tinggi. Ellard membukanya dan langsung meminumnya cepat,ia butuh pelampiasan amarahnya.
Prankk
Satu botol habis lalu membuka lagi dan meminumnya,sampai ia tidak sadarkan diri.
*****
Matahari telah terbit,mengantikan gelapnya langit malam.
Aldara,gadis itu sudah sampai di gerbang HIS ia harus menemui Ellard dan minta maaf padanya jika perkataanya menyakiti pria itu. Dan ia juga harus memberi penjelasan jika memang dia tidak bisa bersama dengan Ellard. Banyak yang berbeda di antara mereka.
Jam pertama dimulai, Dara bisa belajar dengan tenang karena Michel,Jhon dan Feli tidak masuk hari ini. Dan ada yang aneh murid-murid lain dikelasnya sejak tadi tersenyum padanya dan mengajak Dara mengobrol.
Kring........Kring......Kring...
Bel istirahat berbunyi,sebagian dari mereka berhamburan keluar kelas. Aldara bangkit dari duduknya lalu berjalan kearah pintu.
"Aldara!." Panggil salah satu siswi menghentikan langkahnya.
Dara membalikan badanya melihat siapa yang memanggil dirinya.
"Ya ada apa Selin?." Tanya Dara.
"Eh emm itu kau mau makan bersama ku." Ucap Selin gugup.
Dara tersenyum," Terimakasih Selin.Tapi tidak perlu, Dara keluar dulu ya." Ucap Dara lalu berjalan keluar.
Selin yang ditolak merasa kesal sendiri, "Sok banget sih udah ditawarin juga. Emang dia pernah makan-makanan mahal seperti ini. Sok-sokan nolak lagi, kalau bukan karena Ellard, najis banget nawarin dia." Gerutu Selin lalu melemparkan makanan itu ke sampah.
****
Dara berjalan di koridor kelas 12B, ia berharap Ellard ada di kelasnya.
Saat sampai di kelas itu,ternyata hanya ada dua orang pria saja yang ada di sana.
Tok..tok..tok
Dara mengetuk pintunya kedua laki-laki itu menengok kearahnya.
"Ya ada apa?." Tanya seorang lelaki sambil meletakan ponselnya.
"Maaf. Saya mau cari-."
"Kau dari kelas berapa?." Tanya pria itu mendekat kearah Dara.
"Saya, kelas 12A mau mencari-."
"Wah ternyata kelas A ada yang semanis dia." Potong seorang pria lain mendekat kearah Dara.
"Hai manis." Ucapnya akan memegang dagu Dara,tapi Dara memundurkan langkahnya.
"Kemari manis." Ucap pria di sebelahnya.
Dara menggeleng menjawabnya,sambil melihat kekanan dan kekiri. Kelas itu sepi tidak seperti biasanya,ah Dara baru ingat hari ini jadwal kelas B untuk berolahraga. Ia yakin mereka sedang berada di kolam renang samping sekolah atau kekantin.
Ya Allah aku memohon pertolongan mu. Batin Dara.
"M-maaf sepertinya orang yang saya cari tidak ada,p-permisi." Ucap Dara ingin pergi dari sana.
"Memangnya siapa yang mau kau cari manis?." Ucap pria itu genit.
"Aldara." Suara seorang pria membuat mereka semua menengok kesamping.
Para pria yang menganggu Dara langsung menunduk saat melihat kedua pria datang.
"Bu bos ngapain disini?." Tanya Lay.
Bos?, batin kedua laki-laki yang menggoda Dara dengan wajah pias.
"Ya Dara kau sedang apa disini?." Tanya Frank menatap tajam kedua pria itu.
"Emm itu aku ingin bertemu Ellard." Jawab Dara.
"Ellard?." Tanya Frank dianggukki oleh Dara.
"Bu bos. Si bos itu terkena hukuman skors lima hari." Ucap Lay.
"Skors?." Tanya Dara terkejut.
"Ya Dara. Ellard di skors,dan dari kemarin kita belum berbicara padanya." Ucap Frank
"Iya,dari Bu bos hilang itu,si bos Ell seperti induk itik kehilangan anaknya." Ucap Layd sambil tertawa.
"Lay!." Ucap Frank.
"Oke, diam." Ucap Lay.
Dara diam sambil memikirkan sesuatu,rasa bersalahnya tambah besar pada Ellard. Pria itu hanya menghawatirkan dirinya tapi ia malah memarahi Ellard.
Mengingat tadi malam sepertinya Ellard juga kelelahan pakaian pria itu juga sangat kacau.
"Dara, kau baik-baik saja?." Tanya Frank..
"Eh iya. Kalau begitu aku pergi kekelas dulu ya." Ucap Dara.
"Baiklah." Jawab Frank.
Dara langsung pergi dari kelas itu menuju kekelasnya. Tersisa Frank,Lay dan kedua pria itu.
Frank berjalan kearah mereka,
Bughh
Dirinya langsung memukul salah satu pria itu sampai jatuh tersungkur. Teman pria itu langsung gemetar saat melihat temanya terjatuh di lantai.
"Wow." Ucap Lay senang sambil bertepuk tangan.
Lay mendekat kearah Frank lalu,
Bughh
Lay memukul pria yang gemetar, "Satu sama." Ucap Lay bangga menatap ke arah Frank.
"Dasar alay." Ucap Frank lalu berjongkok dan mencengkram kerah baju pria yang ia pukul.
"Kau tau siapa perempuan tadi?,dia gadisnya Ellard." Ucap Frank membuat kedua pria yang mendengarnya langsung menelan salivanya. Ellard? bagaimana mereka bisa tidak tau jika wanita tadi adalah gadisnya si putra miliader yang bisa melakukan apapun yang dia mau.
Frank melepaskan kasar kerah baju pria itu lalu melangkah pergi dari sana.
Lay melihat kepergian Frank lalu menatap kedua pria itu ia tersenyum manis kepada mereka.
"Tidak perlu takut,gadisnya bos Ellard tidak akan mengadukan tindakan kalian." Ucap Lay tenang. Membuat kedua pria menghembuskan nafas lega.
"Tapi tidak denganku." Ucap Lay lalu pergi dari sana meningalkan kedua pria yang sedang gemetar ketakutan.
Bersambung.......
Berdoalah,memintalah hanya kepada Allah. Karena Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang.
Allah SWT menyatakan, "Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila dia berdoa kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah)-Ku dan beriman kepada-Ku" (QS al-Baqarah ayat 186)
Jangan pernah mengharapkan sesuatu yang tidak pasti karena kalau tidak tercapai dirimu akan sakit hati.
..."Doa itu romantis diwarnai dengan tangis...
...namun akan berakhir manis."...
Hehe.