NovelToon NovelToon
TWINS (Belenggu Gangster Kejam)

TWINS (Belenggu Gangster Kejam)

Status: tamat
Genre:Romantis / Badboy / Balas Dendam / Anak Kembar / Cinta Seiring Waktu / Gangster / Enemy to Lovers / Tamat
Popularitas:321.4k
Nilai: 4.7
Nama Author: ZmLing

NOTE : Bagi yang bingung dengan isi cerita, alur, dan juga tokoh2 didalamnya, disarankan untuk membaca "IF LOVE" terlebih dulu...Terima Kasih❤❤❤

Arvina dan Arzena adalah sepasang gadis kembar, putri kembar Darvin Anthony dan Zevina Austin Anthony. Dua gadis kembar dengan wajah identik namun memiliki karakter, sikap, dan pandangan hidup berbeda.

Dave Alexon, seorang gangster kejam yang terkenal di Australia dan sudah kebal hukum. Ia selalu mampu lepas dari jerat hukum hingga para Polisi dan aparat hukum sudah malas berurusan dengan nya.

Dave pernah bertekad untuk membalas dendam pada Arvina karena sudah menampar nya saat mereka masih bersekolah di PAUD. Namun kemudian dendam tersebut seketika berubah menjadi tekad untuk memiliki Arvina saat dewasa nanti.

Akankah Dave berhasil mendapatkan Arvina?

Yukzz ikuti kisah mereka..

WARNING : KONTEN DEWASA!!!
ADEGAN KEKERASAN TIDAK UNTUK DITIRU!!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ZmLing, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Aku mencintaimu!

Satu minggu telah berlalu.

Sejak kejadian malam itu, Arvina lebih banyak menghindari Ken. Bukan dendam, karena Arvina bukan gadis yang pendendam. Hanya saja ia masih sedikit takut berada di dekat Ken.

Ken selalu mencari celah untuk meminta maaf, namun Arvina juga selalu mencari cara untuk menghindar.

Seperti siang ini, Derex sedang berbincang kecil dengan Arvina diruang utama rumah mereka. Namun saat melihat Ken dan Derex mengajak Ken untuk ikut serta, Arvina memilih mendekat pada Derex.

Derex tahu ada sesuatu diantara keduanya, hanya saja Derex mencoba untuk tidak ikut campur.

"Uncle, jam berapa nanti uncle kembali ke Italia?" Tanya Ken basa basi namun ia berusaha untuk mengintip kearah Arvina.

"Nanti malam pukul tujuh." Jawab Derex santai.

Derex sengaja memilih hari minggu agar Arvina bisa mengantarnya.

"Vina, selama satu minggu disini Daddy hanya melihat Zena dua kali. Apa dirinya benar sesibuk itu?" Tanya Derex bingung.

Arvina melupakan satu hal yaitu aplikasi pelacak yang sudah Dave pasang diponsel Arzena dan dihubungkan ke ponselnya.

"Entahlah. Dia juga tidak pernah mengatakan apa yang ia lakukan dan kemana ia pergi kepadaku." Jawab Arvina jujur.

"Anak jaman sekarang susah sekali diatur. Semoga saja dia tidak melewati batasnya." Gumam Derex kesal.

"Seandainya kau tahu Dad kalau Arzena sudah jatuh dalam pergaulan bebas, entah apa yang akan kau lakukan untuk menghukumnya." Batin Arvina sedih.

"Bagaimana kabar teman pria mu itu? Dave ya?" Tanya Derex penasaran.

"Dia baik Dad. Katanya dia sangat sibuk membangun kelompok baru di New York." Jawab Arvina jujur sesuai apa yang Dave beritahukan padanya.

"Daddy hanya mengingatkan, kau boleh saja menjalin hubungan dengan siapapun termasuk Dave. Tapi jangan sampai kau ikut jatuh ke dalam dunia hitamnya. Alangkah baiknya jika kau bisa menariknya keluar dari dunia hitamnya itu." Ucap Derex menasehati Arvina.

"Em..aku tahu Dad." Jawab Arvina seadanya.

Ken yang daritadi hanya menjadi pendengar pun hanya bisa menahan cemburu dan mengepalkan kuat tangannya.

Ponsel Arvina berbunyi.

Arvina meraih ponselnya dari atas meja dan melihat siapa yang memanggil, dan rupanya Dave yang memanggil.

"Dad, aku kekamar dulu." Pamit Arvina. Bukan untuk menghindari Derex, tapi Ken.

Arvina pun berlalu setelah Derex mengangguk.

Dikamar Arvina, Arvina sedang menanti Dave untuk kembali menghubunginya karena tad dia tidak segera menjawab jadi Dave mematikan panggilannya.

Cukup lama menunggu akhirnya ponselnya berdering lagi dan kali ini Dave menggunakan panggilan video.

Arvina segera menjawabnya.

"Kenapa lama sekali?" Tanya Dave posesif.

Dilayar ponsel Arvina, terpampang jelas badan atas Dave karena ia sedang tidak mengenakan atasan.

"Jangan marah seperti itu. Aku tadi diruang keluarga bersama Daddy Derex. Tidak nyaman menjawab panggilan mu di depannya." Jawab Arvina beralasan.

"Ya sudah, aku maafkan." Dave mendengus kesal.

Arvina malah terkekeh melihat tingkah Dave.

"Sayang lihatlah, aku membuat tato baru." Ucap Dave girang memamerkan sebuah tato baru didada kanannya. Tato tersebut bertuliskan nama Arvina menggunakan nama belakang miliknya.

"Hei, kenapa namaku jadi Arvina Alexon?" Protes Arvina sebal.

"Kenapa memangnya? Saat kita menikah nanti kau juga pasti menyandang nama Alexon di belakang namamu. Jadi kenapa tidak sekarang saja." Ucap Dave sangat yakin.

"Kau ini kenapa selalu saja sesuka hatimu?" Protes Arvina lagi.

"Karena aku mencintaimu. Dan hanya kau yang layak menjadi istriku, Mommy untuk anak-anak kita, dan menjadi Nyonya Alexon." Ucap Dave bangga.

Arvina memilih diam. Percuma berdebat dengan Dave, karena hanya akan berakhir dengan kekalahan, pikirnya.

"Hei sayang, kenapa kau diam saja? Apa kau sakit?" Tanya Dave mulai cemas.

Arvina menggeleng.

"Aku hanya berpikir, apa aku begitu berharga untukmu?" Tanya Arvina ragu.

Dave tersenyum.

"Tentu saja sayang. Kau sangat berharga untuk ku. Kau perempuan satu satunya yang ingin ku miliki seutuhnya. Dan kau perempuan satu satunya yang ingin aku nikahi dan hanya bersamamu aku ingin hidup bersama." Jawab Dave tanpa ada keraguan dan semuanya tulus dari hatinya.

Arvina kembali melamun.

"Apa sebaiknya aku mencoba menerima Dave dan mulai melupakan Ken?" Batin Arvina bingung.

Arvina dilema.

"Sayang, maaf. Aku harus kembali bekerja sekarang. Aku janji akan segera menyelesaikan pekerjaan ku dan kembali secepatnya untuk menemanimu." Ucap Dave.

Arvina hanya mengangguk.

"I love Arvina." Ucap Dave penuh ketulusan.

Arvina bingung apa ia harus membalas Dave atau tidak.

"Kau tidak perlu membalasnya sekarang. Aku akan menunggu." Ucap Dave.

Sekali lagi Dave menjadi sosok yang mengerti Arvina, bahkan jalan pikirannya sekalipun.

"Ya sudah aku tutup." Ujar Dave lagi dan mematikan panggilan mereka.

"Ada apa dengan ku? Aku harus menerima Dave atau menanti seseorang yang aku cintai?" Gumam Arvina bingung.

Lama berkutat dengan kebingungan nya, akhirnya ia pun terlelap.

•••••••••••

Tak terasa hari dengan cepat berganti menjadi sore.

Jam telah menunjukkan pukul setengah enam, namun Arvina masih terlelap.

Derex memilih membangunkan putrinya karena Arvina sudah berjanji akan mengantarnya.

"Sweetheart bangunlah!" Titah Derex lembut menepuk pipi Arvina.

"Sebentar lagi Dad." Ucap Arvina malas.

"Ini sudah pukul setengah enam Vina. Dan Dad sebentar lagi harus pergi ke bandara. Kau tahu kan, kali ini Dad menggunakan pesawat umum maka dari itu pasti harus mengantri lama." Gerutu Derex sedikit kesal.

"Ya sudah." Ucap Arvina bangkit dari tidurnya dan langsung masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan diri.

Derex keluar dari kamar Arvina dan menunggu diruang keluarga.

Setengah jam kemudian Arvina pun turun dari kamarnya.

"Dad, apa dia juga ikut?" Tanya Arvina ragu saat melihat Ken bersama Derex.

"Em..dia biang dia juga ingin mengantar Daddy." Jawab Derex santai.

"Terserah saja." Ketus Arvina berjalan duluan lalu masuk kedalam mobilnya.

Arvina mengemudi, sedangkan Derex duduk di sampingnya dan Ken duduk dibelakang.

Setelah semuanya masuk, Arvina pun melajukan mobilnya menuju bandara.

Jalanan sangat sepi, jadi Arvina bisa mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi.

Tak butuh waktu lama akhirnya mereka pun sampai dibandara.

Mereka segera turun dari mobil.

"Sweetheart, Dad harus masuk sekarang. Kau jaga dirimu baik baik. Jaga kesehatan mu." Ucap Derex memeluk Arvina erat.

"Baik Dad. Daddy juga. Jika sampai nanti jangan lupa hubungi aku. Sampaikan salamku pada Aunty Alice dan kakak Derice." Ucap Arvina.

"Aku pergi." Ucap Derex pada Ken setelah melepaskan pelukannya dari Arvina.

Derex pun segera masuk kedalam bandara tersebut.

"Sampai jumpa Dad." Gumam Arvina sedih.

Sepeninggal Derex, Arvina kembali masuk kedalam mobilnya tanpa mengabaikan Ken.

Ken tak mau kalah dan segera ikut masuk.

"Arvina, aku minta maaf atas perlakuan ku hari itu." Pinta Ken tanpa basa basi.

Arvina tidak menjawab dan hendak menyalakan mesin mobilnya, namun dengan cepat Ken menahannya.

"Arvina, sungguh aku minta maaf atas sikapku yang kurang ajar padamu. Aku cemburu melihatmu selalu bersama dengan pria berandal itu. Aku marah saat kau sepertinya sangat membanggakan dirinya. Aku mencintaimu Arvina." Ucap Ken jujur.

Ken tak ingin lagi menyembunyikan perasaannya.

Arvina mematung mendengar penuturan Ken.

"Aku mencintaimu Arvina. Jadilah kekasihku!" Pinta Ken serius.

Entah terbawa suasana atau apa, Arvina yang merasa cintanya terbalas pun langsung mengangguk. Ia bahkan saat ini telah lupa bahwa ada Dave yang sangat mengharapkan dirinya.

"Aku mau Ken. Aku juga mencintaimu. Aku memaafkan mu, tapi jangan kau ulangi lagi." Ucap Arvina langsung memeluk Ken.

Ken merasa dirinya sudah menang, ia sudah mendapatkan Arvina. Arvina menerimanya sebagai kekasih dan otomatis menolak Dave.

Ken tersenyum bahagia.

...~ TO BE CONTINUE ~...

1
Ricka Monika
sebenarnya Aston baik dalam hal besama wanita hanya pekerjaan nya yg menuntutnya tuk berlaku jahat Krn mafia emang seperti itu
Ricka Monika
si ken ini otak apa sih,gerem aku bacanya,dulu disuruh tanggung jawab kagak amu sekarang malah mau rencana ngambil anaknya kalo udah lahir dan sok perhatian LG kasih kasih susu hamil😡
Ricka Monika
begitulah kalau sudah Bucin,tak memandang siapapun mau itu ayah,adek saudarah sepupu sekalipun pasti tetap cemburu😁
Ricka Monika
lah tak pikir si ken udah metong rupanya masih hidup🙉
Ricka Monika
saingannya mafia vs mafia seru nih siapa yg menang y dan siapa mafiabyg paling pintar,ah jangan mafianya goblok kayak Dave deh walaupun bukan ketua si drick tp kalo BS LBH pintar lah semangat💪
Ricka Monika
lumayan suka diawal cerita TDK begitu tertarik Krn mafianya agak oon tapi dipertengahan cerita suka sih terutama dngn karakter Hansen,smg ceritanya semakin bagus 😎
Ricka Monika
aku suka sm sifat dan karaktermu Hansen, Bucin bertanggungjawab,penyayang,penyabar aaaa pokoknya sosweet banget🥰
Ricka Monika
kasihan derick kasih jodoh dong Thor😁
Ricka Monika
haduh baru kali ini aku baca cerita mafia kok goblok
Ricka Monika
kalau aku sih gak setuju sm dua duanya,masa tega Dev bersetubuh sm kembarannya,cinta kok seperti itu dan arvina pun bego masak gak bisa dia pergunakan kekuatan Deddy angkatnya,ceritanya menyebalkan
Ricka Monika
kalau menurut ku lebih baik arvina pergi diam diam dr kehidupan Meraka,dan lihat apa yg akan terjadi selanjutnya,apakah makin parah atau tdk,berusah pergi hilang ditelan bumi dan minta bantuan Deddy angkatnya
Ricka Monika
baik Dev maupun Ken sama sama tidak ada yg baik perilakunya
Ricka Monika
ya udahlah Ken mengalah lebih baik dan sadar diri juga jauh lebih baik sekali,Krn Ken TDK punya apa-apa, terima takdir dan nasib ken
Ricka Monika
Ken mulai sekarang harus jg lelaki yg kuat harus banyak belajar,belajar beladiri,meng hek komputer,belajar naik mobil atau kendaraan lainnya,belajarlah dengan orang lain jangan tunggu belajar dr Revina aja,kapan maju dan kuat lo jd orang.
Ricka Monika
yg menjijikkan ni sebenarnya arzena bukan,malah kelakuan arzena seperti perempuan bayaran diclup
Novita Sari
masak dokter nya tidak bisa menemukan zat obat tidur nya kan si Ken ngasih nya hampir seminggu penuh
G
lanjut
Dyass Stia Clalu
😄😄, kok aq suka ya ken dinkerjain
Nur Atirah
Kecewa
Iswantini
wah datang pas perningkahan .
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!