NovelToon NovelToon
Andum

Andum

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Poligami / Pengantin Pengganti / Pernikahan Kilat / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:23.6k
Nilai: 5
Nama Author: Dfe

Farraz Arasy seorang pemuda biasa tapi mempunyai kisah cinta yang nggak biasa. Dia bukan CEO, bukan direktur utama, bukan juga milyarder yang punya aset setinggi gunung Himalaya. Bukan! Dia hanya pemuda tampan rupawan menurut emak bapaknya yang tiba-tiba harus terikat dalam hubungan cinta tak beraturan karena terbongkarnya rahasia besar sang calon istri sebelum pernikahan mereka terjadi!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dfe, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Jenggerwati dan batwomen

Pagi itu langit masih setia menurunkan berkahnya. Gerimis turun beserta hawa dingin yang benar-benar menusuk tulang. Untuk sebagian orang, mereka akan memilih memeluk guling dan bersembunyi di bawah lapisan tebal selimut yang pasti akan membuat siapa saja hangat serta betah di sana. Tapi nggak dengan Zea, gadis itu sudah siap dengan hari baru. Sudah akan pergi ke sekolah untuk daftar ulang.

Ada Arraz sedang memanasi mobil dengan handuk bertengger ciamik di kepalanya. Melihat visualnya, tentu sekarang ini Arraz sudah selesai mandi. Sepasang suami istri itu rajin sekali mandi padahal suasana pagi sedang dingin dinginnya. Sudah Arraz katakan tadi ketika baru bangun tidur jika dirinya akan mengantar Zea ke sekolah untuk daftar ulang. Nggak ada lagi cuti. Buatnya langsung bekerja adalah jalan terbaik dari pada terus di rumah dan melihat sosok Dewi di sekitarnya.

"Rajin banget kalian. Pagi-pagi udah mandi aja. Abis ngapain sih semalem? Klimis banget itu rambut." Fai baru keluar dari kandangnya tapi mulutnya udah lemezz banget.

Arraz tak menjawab. Zea hanya tersenyum aja. Tanggapan mereka makin membuat jiwa julid Fai bergelora.

"Jangan keseringan celap-celup, Ar. Kasihan Zea masih bocil. Udah mirip pedofiL tau nggak kamu ini!" Fai menyenggol bahu Arraz, lagi-lagi Arraz hanya diam. Nggak berniat menjawab apapun perkataan mbaknya.

Yang semua orang nggak tau, Arraz terpaksa tidur sambil duduk bersandar di dinding karena Zea yang ternyata atraktif sekali ketika sedang tidur. Sudah menggelar kasur lantai di bawah, nyatanya Arraz masih bisa merasakan hentakan kaki Zea yang tiba-tiba nyasar ke bagian otong nya. Iya, Zea tidur jumpalitan sampai satu kakinya turun menjuntai dan tak sengaja menginjak sang basoka di bawah sana.

Tentu aja Arraz terkejut. Dia sampai mengerang menahan sakit, dia geser lagi kasurnya agar lebih jauh dari tempat tidur yang sedang dijajah Zea. Sambil meringis memegangi sang basoka, dia posisikan dirinya agar bisa kembali terlelap meski ada rasa nggak nyaman dari sisi bawah tubuhnya.

Apa yang terjadi selanjutnya? Bukan lagi satu kaki, tapi Zea menjatuhkan dirinya di atas tubuh Arraz yang sudah pindah tempat dlosoran lumayan jauh dari tempat tidur miliknya. Zea kebelet pipis. dengan mata setengah terpejam dan tangan kiri garuk-garuk pantat asal-asalan, Zea turun dari tempat tidur dan berjalan asal. Dan karena nggak sepenuhnya sadar, Zea malah menubruk tubuh Arraz yang baru banget mau merem lagi melanjutkan tidurnya.

"Aaahhh.. Ze! Hati-hati.."

Suara Arraz tak bisa ditahan karena kali ini jatuhnya Zea kok ya pas di atas badan pak gurunya. Zea yang terkejut langsung melek seketika. Dia duduk memperbaiki posisi badannya yang sempat ambruk menimpa Arraz. Sayangnya posisi Zea duduk terlalu asal sampai dia nggak sadar yang dia duduki adalah perut Arraz.

"Aduuuh.. Maaf pak-- eh mas.. Maaf, saya nggak sengaja..." Zea gelagapan.

"Iya nggak apa-apa. Tapi bisa minta tolong buat bangun dulu, itu nya mas sakit.." Serius sakit karena setelah kaget Zea malah menggeser duduknya sedikit pindah ke sisi bawah. Ngilu ngilu dah itu pare mu, Ar!

"Aaakh.. Iya maaf mas, maaf..." Zea berdiri. Arraz duduk merubah posisi. Udah nggak ada yang namanya ngantuk, mata Arraz melek seketika. Begitu juga dengan miniatur sutet miliknya. Digenjet kayak tadi malah berontak ngajak berdiri.

Masalahnya, meski dia punya dua istri tapi satupun nggak ada yang bisa melayani hasratnya sebagai laki-laki. Arraz hanya bisa terdiam menunggu Zea menuntaskan hajatnya di kamar mandi. Setelah itu, dia mau gantian memakai kamar mandi buat bersolo karir.

"Ar, mau kemana? Kok udah rapi?? Aku ikut yiiiaaaaaahhhhh?!" Dewi baru keluar dari kamar, menguap lebar sekali. Dia memakai daster setipis ingatan tentang mantan. Berjalan santai menghampiri Arraz yang sudah rapi dengan kemeja batik khas guru guru di sekolah Tadinya Mesra.

"Berpenampilan kayak gini di rumah orang tuaku, dilihat ayah dan kakak ipar.. Apa kamu nggak malu?"

Bahkan netra Arraz nggak pengen merekam sosok Dewi yang mungkin di mata lelaki lain, merupakan perwujudan wanita dewasa, cantik dan seksi. Namun di mata Arraz, Dewi hanyalah sebuah kesalahan. Kesalahan bagi diri Arraz sendiri yang dulu melihat Dewi hanya dari sisi luarnya saja. Selama ini dia buta oleh cinta yang berkobar panas membara untuk sang Dewi Amora.

"Malu? Malu untuk apa? Punya kelebihan kan harusnya ditunjukkan bukan ditutupi, Ar." Dengan dada membusung ke depan, Dewi sengaja menggesek lengan Arraz dengan dua onderdil depannya.

"Aku mau kerja, Wi. Minggir." Arraz mundur namun langsung di tarik oleh Dewi.

Mereka ada di dalam kamar. Kamar Arraz. Untung saja Arraz sudah membereskan tempat pengungsian sementara yang dia buat secara dadakan untuk dirinya tidur semalam, jika nggak Dewi pasti akan tahu jika Zea dan Arraz tidur terpisah.

"Kamu mau apa? Minggir!" Arraz memutar tubuh Dewi agar nggak menghalangi pintu, dia ingin keluar dari kamar itu. Tapi sayangnya Dewi malah mengunci pintu tersebut lebih dulu. Memasukkan kunci tersebut dalam cup kotangnya.

"Ambil sendiri kuncinya. Aku mau lihat gimana liarnya kamu, Ar..."

Arraz menunduk, dia geleng-geleng kepala. Dia nggak abis pikir dengan Dewi, maunya apa?

"Wi. Balikin kuncinya, aku mau kerja. Jangan bikin aku marah ke kamu lebih dari ini." Arraz menatap tajam Dewi. Sesungguhnya Dewi gentar dengan sorot mata mengintimidasi yang Arraz berikan padanya, namun gimana.. Dia juga ingin diperlakukan layaknya seorang istri. Dia juga pengen merasakan milik Arraz berlabuh berkecipak di dalam goa nya.

"Nggak! Semalem kamu nggak ngasih aku hakku. Sekarang aku mau kamu jadiin aku istri kamu! Istri yang sempurna! Aku nggak rela cuma si bocil berdada rata itu aja yang kamu kasih kenikmatan, aku juga mau Ar!"

Arraz tak ada waktu. Ini bukan waktunya main drama. Dia melangkah mendekati Dewi, ini harus dia lakukan dengan cepat kan? Dewi tersenyum senang karena pada akhirnya Arraz paham jika dirinya juga berhak atas semua yang ada di dalam diri Arraz.

Arraz sudah ada di depan Dewi persis. Mata Arraz terarah pada dua gundukan yang celahnya bisa Arraz lihat. Tangan Arraz menyentuh dress dengan tali spaghetti itu, menurunkan talinya dengan kedua tangan dari sisi kiri dan kanan. Maka meluncurlah sudah kain satin setipis kenangan mantan itu dari tubuh indah Dewi. Putih, mulus, sekal, semua terlihat menggoda. Namun tidak dengan si jengger ayam yang ada di bawah sana.

"Kamu cantik... Sayang kutilan.."

Bisik Arraz di dekat telinga Dewi ketika Dewi merasakan dadanya diraba Arraz. Iya, Arraz menyentuh dada Dewi, wanita itu sampai merem-merem menantikan apa yang akan Arraz lakukan selanjutnya tapi hanya itu yang Arraz lakukan... Sempat menelan ludah juga karena jujur dikasih liat pemandangan kayak gitu lelaki normal mana yang bisa tahan, tapi buru-buru Arraz tarik tangannya dari dalam kotang mbak Dewi. Dia buka pintu dengan cepat sebelum Dewi menyadari jika dirinya cuma di PHP, Arraz kunci pintu kamarnya dan meninggalkan Dewi begitu saja di dalam sana.

"Aaarrrrr!! Aarrrraaaazzzzz!! Tega kamu Arrr!! Aku juga istri kamu!! Kenapa kamu giniin aku?! Aaaar!! Buka pintunya!!" Teriak Dewi tak digubris Arraz sama sekali.

Zea sudah memakai mantel. Dia menatap ke arah Arraz dari atas ke bawah. Arraz jadi ikut menatap pada dirinya sendiri, ada apa? Kok liatnya gitu amat. Pikir Arraz.

Arraz bertanya dengan kode kepala di angkat sambil menaikkan satu alisnya. Kalo bahasa Indonesia nya gini 'Ngopo delok mu ngono men?'

"Pak- eh mas, mbak Dewi kenapa sampai teriak-teriak gitu?"

"Nggak tau. Kamu udah siap? Kenapa malah pakai mantel? Kita kan bawa mobil. Lepas aja mantelnya." Arraz melewati Zea.

"Owh. Baik."

Zea langsung membuka mantel model kelelawar di depan Arraz. Tak sengaja ujung kancing mantel bagian kanan ikut menarik rok sekolah Zea hingga terangkat ke atas. Arraz yang melihat itu jadi panik dan langsung menarik lagi mantel tersebut agar Zea tak melanjutkan aksinya.

Zea kebingungan, belum lagi mantel yang memang belum sepenuhnya lepas dari badannya. Dia jadi berputar-putar seperti Batwomen kebingungan nyari sayapnya.

"Diam dulu, Zea. Rok kamu nyangkut di mantel. Kalau kamu berputar terus seperti ini bisa makin naik rok mu."

Dari pada terlibat dalam situasi seperti ini, Arraz lebih memilih ngipasin ketek badak abis melahirkan aja. Rasanya lebih manusiawi dilakukan dari pada terus-terusan mendapat ujian kelelakian seperti ini.

"Aku salah apa ya Tuhaaaaan, kenapa ujian ku seberat ini?!" Keluh Arraz ketika berhasil membuat rok Zea terbebas dari kancing mantel durjanah.

"Maaf mas.. Gara-gara ini.." Zea sudah melipat mantelnya. Dia nggak sadar jika tadi sempat memperlihatkan paha mulus, bening, kinclong miliknya di hadapan mas suami gurunya.

"Lain kali kalo mau pakai mantel jangan yang modelnya kayak gini."

"Kenapa, mas?"

"Saya merinding, Zea. Udah jangan tanya tanya lagi." Arraz berjalan mendahului Zea menuju mobil.

__________

Kasihan sekali kamu Ar.. Emang harus kayak gitu sih kalo jadi pemeran utama. Harus dibikin menderita. Noh si Den aja udah khatam dia, udah tamat dinistain sama penulisnya.

1
99% Menuju Tobat😇
seperti apa?
maaf aku yg polos ini bertanya dengan nada dering selembut2nya.. tolong dijawab, jangan dijokiin😐
Alya Karunia
dari senyum" terus nyengir eh kok bablas ketawa baca bab ini 😄😄
Hikari Puri
akhirnya setelah sekian kali diphp othornya,kelakon jg adegan kokop mengkokopnya🤭🤭
vanilla
kayane udah gak buka lowongan deh Thor...buat gantiin patungnya
vanilla
mungkin rokok...
vanilla
hadeuhhh thorrr...làgi makan pagi inihhh
vanilla
readers kecewa gak jdi kokopan..
Alya Karunia
ga bisa berkata kata lagi sama kelakuan mu Wi Wi 😡
99% Menuju Tobat😇
mungkin tulang patah🤔
𝐙⃝🦜尺o
cinta koq punya selingan, ancen gendheng si dewi
Ⓜ️αɾყσɳσՇɧeeՐՏ🍻¢ᖱ'D⃤ ̐
rai gedeg si Dewi Kunti ini malah buka aib didepan mertua dan emaknya hahhah wes budhe gek akenen megat wae mantu bosokmu iku hahahah
ora mangan nongko keno pulute awakmu arr kuapokkkkk
Dewi kunti
ak Ki gur gemes pingin ngruwes Sik jengger pitik
Mrs. Dinold
semangat semangat yg nulis..,,selalu d tunggu up nya..🥰🥰🥰
🍊 NUuyz Leonal
urat malunya udah di bikin bakso kayak nya si Dewi 🤦🤦🤦
🍊 NUuyz Leonal
kan kan akhirnya kamu membuka bobrok nya kamu sendiri 😏😏
🍊 NUuyz Leonal
ini ternyata maksudnya 😫😫😫
🍊 NUuyz Leonal
Baru tau perumpamaan nya udah di ganti ya🤣🤣🤣
99% Menuju Tobat😇
tengah jalan loh ini.. mau digerebek trus dinikahkan lagi?🤔🤔🤔🤔
99% Menuju Tobat😇: tolong jgn terulang lagi😳😳😳
Dfe: ya ampuuuuun idenya bagus bingoooooo🤩🤩
total 2 replies
𝐙⃝🦜尺o
istri pertama tapi statusnya masih siri
ㅤㅤ ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ ㅤ ㅤㅤㅤㅤㅤ𒈒⃟ʟʙᴄ
emang nanggung banget thorrrrrrrr🙃🙃🏃‍♀️🏃‍♀️🏃‍♀️🏃‍♀️
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!