Silla gadis muda yang terpaksa harus menikah muda di harus kan menjalani berbagai macam cobaan hidup yang begitu berat demi mendapatkan cinta,,akankah Silla bisa bertahan atau menyerah dengan keadaan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anma Wijaya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Misi penjebakan
Dalam perjalanan menuju kelasnya Arif mendapatkan pesan foto dari Silla.Dia langsung membukanya, sekilas dia mengamati orang itu,dia seperti familiar dengan orang yang mengikutinya itu.Sambil berjalan dia berfikir belum mendapatkan jawaban dia menerima pesan dari Silla kalau orang yang mengikutinya adalah Sheren.
"Iya,, betul ini Sheren,,,pantas aku merasa tidak asing". gumam Arif pelan membenarkan tebakan Silla.
Melihat tali sepatunya lepas,Arif tiba tiba mempunyai ide untuk memastikan apakah yang dibelakangnya itu benar benar Sheren atau bukan.
Arif tiba tiba berhenti sambil duduk dibangku yang ada didepan kelas yang dia lewati.Posisinya yang menyamping membuat dia mudah melihat sosok itu.Dia pura pura saja melihat kiri dan kanan langsung terlihat jelas orang itu.
Benar saja dugaan Silla, orang itu adalah Sheren.Melihat tindakan Arif yang tiba-tiba membuat Sheren sedikit terkejut dan itu terlihat jelas oleh Arif.Membuat Arif semakin yakin kalau orang itu adalah Sheren.
Kalau dari kantin menuju kelas Arif harusnya langsung lurus melewati tiga kelas sudah sampai.Kalau melewati kelas Silla harus putar arah melewati ruang perpustakaan dan lab biologi.Jaraknya akan semakin jauh.Kalau cuma hanya lewat saja itu tidak mungkin berarti memang betul Sheren mengikuti Arif.
"Lho Sher,, ngapain kamu disini??".tanya Arif begitu melihat Sheren.
"Eh,,,e,,anu,,nggak tau ni kok tiba-tiba lewat sini ". jawab Sheren gugup karena dia tidak menyangka kalau Arif akan melihatnya.
"Makanya kalau jalan jangan sambil melamun,,, nanti kesambet lo".canda Arif supaya Sheren tidak mengira Arif mencurigainya.Sheren hanya tersenyum saja karena dia terlalu gugup dan tidak tau harus menjawab apa.
Arif bersikap biasa seperti setiap harinya.Arif lumayan dekat dengan Sheren.Dua tahun ini mereka selalu satu kelas.
"Ya sudah balik kelas bareng yuk".Ajak Arif.
Yang diajak pun tentunya sangat bahagia karena dalam angannya bisa jalan bareng Arif saat berangkat atau pulang sekolah seperti Silla.Sheren membayangkan bisa berjalan bersama Arif seperti ini sambil bergandengan tangan.Membayangkan saja sudah membuat hatinya bahagia.Membuat dia semakin bertekad menghancurkan hubungan Silla dan Arif.
Saat dalam perjalanan menuju kelas.Silla menghubungi handphone Arif.Karena dua kali pesannya tidak ada balasan Silla memutuskan menelpon Arif.
Tau Silla yang menelpon Arif punya ide lagi.Suatu kebetulan Silla menelponnya.
"iya,,,ada apa Silla....baru juga ketemu sudah telpon aja,,,kenapa sudah kangen ya???".tanya Arif begitu mengangkat telepon Silla.
"Idih ni anak,,kesambet apa??". gerutu Silla karena kata kata Arif.
"Iya,,,aku tau tadi kan aku sudah bilang kalau sampai kelas aku kasih kabar,,ini aku masih dijalan menuju kelas,,,eh,,, nggak sengaja ketemu Sheren.Ini aku jalan bareng Sheren kamu jangan cemburu ya".terang Arif panjang lebar.
Mendengar Arif menyebutkan nama Sheren membuat Silla mengerti akan sikap aneh Arif dan mengikuti akting Arif.
"Ya sudah aku mau sampai kelas ni,,aku matiin ya telponnya,,,da muuachh".Arif seolah memberi kecupan dan menutup telpon Silla.
Sedangkan di seberang sana merasa mual dengan kecupan di telepon tadi.
"Huekk,,,,".Silla pura pura mau muntah .
"Kenapa??".tanya Niken heran.
"Ya sudah aku mau sampai kelas ni,,aku matiin ya telponnya,,,da muuachh ".kata Silla menirukan kata kata Arif tadi.
Mendengar itu Niken jadi tertawa keras.Silla menjelaskan kepada Niken sepertinya Arif sudah membaca pesannya dan kemungkinan sekarang dia lagi jalan bareng Sheren menuju kalas.Makanya sebelum Silla ngomong macam macam Arif sudah mencegahnya dengan memberi kode kalau dia lagi jalan bareng Sheren.
Kalau sedang iseng atau usil, Silla dan Arif memang selalu kompak seperti ada ikatan batin.Tanpa perencanaan mereka langsung klop.
"Masak sih,, berarti kak Arif sudah mastiin orang yang mengikutinya."pendapat Niken
"Ya,,, sepertinya memang begitu,, nanti biar aku bahas pas pulang sekolah saja". lanjut Silla saat mendengar suara bell tanda masuk kelas untuk memulai pelajaran lagi sebelum pulang.
Sedangkan Sheren yang tadinya bahagia karena bisa jalan bareng Arif langsung terbakar amarah saat mendengar langsung kata kata Arif ditelpon dengan Silla.Niatnya untuk menghancurkan Silla semakin besar.Dia semakin membenci Silla.
Perubahan raut wajah Sheren tak luput dari perhatian Arif.Membuat dia semakin yakin kalau pelaku biang gosip itu adalah Sheren.Kini yang perlu mereka cari tahu adalah motif Sheren melakukan itu.
Pasalnya selama ini Sheren selalu baik kepada Silla terutama kepada Arif.Sikap Sheren tidak menunjukkan rasa benci sedikitpun.
Sheren anaknya ramah dan selalu berkata dengan lemah lembut.Baik Silla maupun Arif sebenarnya mereka sedikit tidak percaya.
Tapi mau apa dikata banyak bukti yang menunjuk kalau Sheren adalah pelakunya.
Semenjak Arif menerima telpon dari Silla,, Sheren diam saja tidak berkata apapun.Suasana hatinya benar benar buruk mendengar secara langsung perhatian Arif.
Sampai di kelas Sheren langsung menuju bangkunya tanpa mengucapkan sepatah katapun pada Arif walau sekedar pamitan atau say goodbye.
Tidak masalah bagi Arif,malah itu semakin meyakinkan Sheren pelakunya.
Mereka semua mengikuti pelajaran dengan tenang ,hanya Sheren yang tidak fokus.Dia memikirkan rencana apa untuk menghancurkan Silla.Niatnya untuk memiliki arif semakin besar.Dia merasa menderita melihat kebahagiaan Silla dan Arif.
Tanpa Sheren sadari apa yang dia lakukan sebenarnya adalah sia sia.Dia cemburu pada orang yang salah.Andai dia mencari informasi dulu mungkin dia akan tahu kalau antara Silla dan Arif tidak ada hubungan apa-apa.
Ya begitulah api dendam sudah menguasainya.Tekatnya untuk merebut Arif semakin membara.Sheren berencana akan menyebarkan gosip Silla main dukun untuk menjerat laki laki supaya bertekuk lutut padanya.
Terutama Arif,,, Arif tetap bersama Silla walau sudah tahu Silla berselingkuh.Selain pintar Silla memang menjadi idola para lelaki.Banyak cowok yang suka dan ingin Silla menjadi kekasihnya.Tapi tidak ada yang merebut dengan main curang.Mereka menunggu Silla jomblo tanpa mau menikung.
Menurut mereka menikung bukan tindakan lelaki sejati.Seperti kata pepatah kutunggu jandamu,,,ini mereka jadi kutunggu jomblomu.ha ha ha...
Bisa setiap hari memandangi wajah Silla saja sudah cukup.Ada juga yang sebelum mendekati Silla sudah merasa minder karena mereka sadar diri kalau tidak sepadan bila bersanding dengan Silla.
Sheren merasa kalah saing dan populer dari Silla.Tidak ada satu pun cowok yang naksir dia.Entah kenapa padahal Sheren juga cantik baik dan tutur katanya juga lembut,tidak seperti Silla yang kadang ceplas-ceplos kalau ngomong dan usil.
Sudah bukan rahasia lagi kalau Silla anaknya usil bahkan super jahil.Bukan hanya teman sekelasnya saja yang pernah jadi korban bahkan guru sejarah yang masih muda, ganteng yang masih sendiri dan belum menikah pun juga jadi korban usilnya.Bahkan dibuat sampai baper.
Sikap ceria dan mudah bergaul itu yang membuat banyak orang menyukai Silla.