NovelToon NovelToon
Hipotermilove

Hipotermilove

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Cinta setelah menikah / Pernikahan Kilat / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Diam-Diam Cinta / Chicklit
Popularitas:47.4k
Nilai: 5
Nama Author: Dfe

"Kamu bisa nggak jalan pake mata?!"

Tisya mengerang kesal saat bertabrakan dengan Den yang juga sama terkejutnya jujur aja, dia nggak ada niat sebelumnya buat nabrakin diri pada wanita di depannya itu.

"Biasanya saya jalan pakai kaki Bu. Ya maaf, tapi bukan cuma Bu Tisya aja yang jadi korban di sini, aku juga gitu." Den terus mengusap dadanya yang terhantam tubuh Tisya.

"Masa bodoh! Awas!" Tisya mengibaskan rambutnya ke samping.

"Khodam nya pasti Squidward bestinya Plankton tetangganya Hulk suhunya Angry bird! Galak banget jadi betina!" Keluh Den masih diam di tempat karena masih memungut tas kerjanya yang sempat terjatuh.

"Apa?? Ngomong sekali lagi, kamu ngatain aku apa???" Tisya berbalik memegang lengan Den.

"Ti-ati, nanti jatuh cinta. Nggak usah ngereog mulu kayak gitu kalo ketemu aku. Hipotermilove nanti lama-lama sama ku."
Den sudah pergi, Dan lihat.. Betina itu langsung ngowoh di tempatnya.

Hipotermilove? Apa itu?? Temukan jawabannya di sini!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dfe, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Warneng, pakde marah!

Pulang dari rumah Tisya, Den dan Sundari sudah ditunggu oleh lelaki dengan kumis njeketet, melintang dari sisi sayap kanan dan kiri wajahnya. Muka tak bersahabat dia tunjukkan. Ditambah dengusan dari hidung yang mengeluarkan serpihan upil, menambah kesan sangar lelaki yang membawa golok itu. Hah?? Iya, go-lok!

"Lho eh, ada preman buk." Ucap Den memicingkan mata.

"Preman udelmu. Pakdemu itu! Ayo turun. Bakal ditebas beneran itu kepalamu, kalo kita terus di mobil." Sundari lebih dulu keluar dari mobil.

Rumpoko, nama bapaknya Risa. Dia berdiri bak pendekar siap perang dengan alis bertaut dan mata memicing tak lepas mengamati pergerakan ibu dan anak yang adalah kerabatnya sendiri, turun dari mobil.

"Dari mana kalian?" Tanya Rumpoko sarkas.

"Dari rumah calon istri ku." Den yang maju.

Tau dia tau, kalau sekarang ini Rumpoko sedang marah. Alasannya, macem-macem. Tapi, yang paling penting pasti karena kecewa dengan keputusan Den karena memilih wanita lain untuk diperistri. Bukan Risa, anak angkatnya yang sudah dia rawat dan besarkan seperti anak sendiri.

Sraaak

Bruuuuk!!

Suara pohon pisang ditebas begitu saja oleh golok pamungkas dicampur tenaga angry bird yang lagi emosi-emosinya. Jangan lupakan gerakan bak pendekar yang melompat dengan posisi tangan masih membentangkan golok berkilau di bawah kucuran sinar bulan. Wah, vibe nya bapak Risa udah kayak pendekar! Pendekar naga geni dua satu dua!

"Astaghfirullah hal adzim. Buk masuk buk, pakde kerasukan buk.." Den menarik tangan Sundari agar masuk ke dalam rumah.

"Diam di sana!!" Bentak Rumpoko masih dengan jiwa Hulk nya.

"Sebaiknya kita bicara di dalam mas," Sundari meneguk air liurnya sendiri. Ngeri juga liat golok yang masih dipegang Rumpoko itu.

"Ah, nggak usah! Di sini aja!! Sebenarnya aku kecewa sama kalian, benar-benar kecewa!! Sakit hatiku. Aku seperti orang bodoh, atau memang seperti itu yang kalian nilai dari ku?? Aku bodoh?? Iya??" Rumpoko marah, tapi dia ikut duduk di teras rumah Sundari.

Den ingin menjawab. Tapi, Sundari lebih dulu mengkode agar anaknya diam saja. Dengarkan dulu keluh kesah bapaknya Risa yang punya jiwa Rambo itu bicara.

"Dari kecil kalian sudah saling kenal, aku sudah anggap kamu sebagai anakku sendiri. Sampai aku sering memanggil mu, mantuku. Tapi, saat kamu ingin menikah, kamu malah memilih wanita lain untuk kamu nikahi?? Apa isi kepalamu sudah kamu ganti dengan batu kali?? Sampai kamu tidak memikirkan perasaan dan remuknya hati Risa yang terluka karena keegoisan mu??" Golok itu di acungkan ke arah Den.

"Turunin goloknya mas. Ini udah malem, takut ada setan lewat.. Malah kena tebas beneran nanti ponakan mu.." Sundari membujuk Rumpoko sebisanya.

Nyatanya, jika itu terjadi pada Sundari pasti juga akan sangat marah. Den terlihat seperti seorang badjingan yang php'in anak gadis orang lengkap dengan kedua orang tuanya yang dibikin baper habis-habisan. Orang tua Risa berpikir jika suatu saat nanti akan melihat anaknya dan lelaki berparas tampan menjurus ke pas-pasan itu bersanding di pelaminan. Kenyataan, Den lebih memilih Tisya sebagai calon istrinya.

"Pakde, aku dan Risa memang dekat dari kecil.. Tapi aku hanya anggap Risa sebagai adekku saja. Kami punya ikatan persaudaraan yang--"

"Tidak bisa!! Tidak ada ikatan saudara saudaraan di antara kalian!! Kamu jelas tahu kalau Risa menaruh hati padamu. Dia menyayangi mu bukan sebagai kakaknya!! Kamu tidak buta, kamu tidak tuli, tapi lebih parah dari itu.. Kamu tidak punya hati Den! Sama.. Seperti bapakmu! Ninggalin ibumu pas lagi sayang-sayangnya, lelaki macam apa itu?!" Potong Rumpoko cepat.

"Bapak ku ninggalin ibuk juga bukan karena kemauannya pakde, udah disuruh pulang ke Rahmatullah. Bisa apa bapak? Yang kayak gitu kok diprotes. Protes sama Yang Maha Kuasa harusnya, jangan sama saya." Ucap Den pelan, tapi tentu bisa didengar oleh Rumpoko.

"Sudah-sudah jangan berteman!" Sundari ikut berseloroh, memisahkan perdebatan di antara kedua orang yang sangat dia kenal.

"Jangan bertengkar!" Ucap Den dan Rumpoko bersamaan. Sundari tak lagi bersuara.

"Lalu, kenapa kalian memutuskan pergi lamaran sendiri?? Kalian anggap apa aku ini?? Meski begini, aku masih pakdemu, kakak dari ibu mu. Kenapa hal sepenting ini saja tidak kamu kabarkan padaku??"

Sepertinya emosi Rumpoko berganti jalur ke sisi barat daya, dia tak lagi membahas tentang penderitaan batin Risa yang tak bisa menikah dengan Den. Meski emosian, tapi Rumpoko bisa mengatur energi yang berkobar dalam dirinya dengan baik, untuk saat ini sih begitu. Nggak tau nanti nanti, dia bawa golok. Mode senggol bacok!

"Buru-buru pakde. Besok pas kawinan tak ajakin. Udah tak siapin batik Ganesha sarimbit A1 kualitas premium buat pakde sama bude nanti." Seolah dia sedang ngobrol bareng bocah, Den sesantai itu menjelaskan alasan tak mengajak Rumpoko ke acara lamaran hanya kata buru-buru.

"Mulutmu itu minta digoyang pake golokku ini hah?? Bicara yang benar!! Kenapa sampai tidak mengajakku ke acara lamaran mu??" Murka lagi bapaknya kanjeng rantang.

Den menghela nafas panjang. Dia mengambil rokok beserta koreknya di saku celana, Sundari melipir ke dapur ingin membuatkan kopi untuk anak dan kakaknya, biarkan mereka bicara, pikir Sundari. Nggak bakal adu bacok juga. Dia juga ingin berganti baju, daster kembang-kembang favoritnya.

"Kami nggak pacaran pakde, tau-tau dia ngajak nikah. Aku iyain, wong nyatanya aku sayang dia. Seminggu yang lalu aku udah lamar dia, di depan keluarganya. Dan tadi, aku bawa ibuk karena keluarga calon ku pengen ketemu ibuk. Maaf, aku nggak ngasih tau pakde tentang ini. Keluarga calon ku hanya ingin mengenal orang tuaku lebih dekat sebelum pernikahan kami digelar. Lima hari lagi.."

"APA???" mata Rumpoko membulat sempurna mendengar penjelasan Den.

"Ya Allah pakde, bisa kali nggak pake ngegass. Untung jantungku buatan Gusti Allah, bakoh! Buatan China udah copot dari tempatnya dari tadi. Muk remuuuk.."

Den memegang dadanya, rokok yang dia nyalakan saja sampai jatuh padahal baru sekali disesapnya. Ah, kampret emang! Ambil lagi lah, sayang amat nggak dipungut. Belum lima menit, nggak bakal diendus demit. Demit juga nggak doyan udud maknom.

"Kamu hamilin anak orang??" Rumpoko sudah mengambil kembali goloknya yang baru beberapa menit di taruh di meja.

"Ya Allah, enggak pakde, enggak! Apa segitu mesumnya mukaku nyampe kena pitnah sekejam itu? Masih ori atas bawah onderdil ku. Belum pernah ke pake, ke sentuh, kena goyang, kena senggol juga nggak pernah. Seinget ku sih gitu.."

Makin mendelik saja mata Rumpoko oleh suara pelan di ujung ucapan Den yang awalnya tegas penuh penekanan.

"Lalu kenapa kalian mau nikah dadakan?? Abis ketangkap basah karena kumpul kebo, hah??" Mata itu masih tetap garang melihat ke arah lelaki muda yang sialnya adalah keponakannya.

"Ya salam. Nggak ada itu acara kumpul kebo, kumpul sapi, kumpul badak juga nggak ada pakde..! Emang setting ceritanya aku kudu buru-buru nikah sama calon ku. Aku mana tau alasannya apa.."

Meski nggak puas dengan jawaban Den, Rumpoko akhirnya diam. Diam sambil menunggu saat yang tepat mengayunkan goloknya ke leher keponakannya tercintaah!

1
𝐙⃝🦜尺o
untung yang ngidam bukan kamu den,, kalo aq hamil pertama yang ngidam pak bojo sampai bela2in pulang ke rumah emaknya dari Wonosobo ke Cilacap cuma buat manjat pohon mangga metik mangga muda dapet 1dus langsung pulang balik ke Wonosobo lagi😒
ᴛᴜɴɢ ᴛᴜɴɢ ᴛᴜɴɢ🎐ᵇᵃˢᵉ
bumil itu jangan dilawan den😂😂
ᴛᴜɴɢ ᴛᴜɴɢ ᴛᴜɴɢ🎐ᵇᵃˢᵉ
jangan anggap remeh dulu den ,kalau tingkah bumil itu kadang agak di luar antariksa.. selamat menikmati ya den😂😂
no 🎸 ve
Banyakin stok sabar mu Den 🏃‍♀️
ㅤㅤ ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ ㅤ ㅤㅤㅤㅤㅤ𒈒⃟ʟʙᴄ
beuh ngidam orang kaya mah beda😳😳🤣🤣🤣🏃‍♀️🏃‍♀️🏃‍♀️🏃‍♀️
Diandra Kirana
ampuuun ngidamnya binikmu Den. untung cuma minta beli ninja, kalo.pengen naik truk tinja kan bau wkwkwk wis nikmati ae pencarian mu siapa suruh hamili binik, konsekuensi nya ya kudu berkorban lahir batin klo dia ngidam mosok mau enake dewe
Bunda
Lain kalo horang berduit ngidamnya yakkk..😂😂
aku lg hamil ank pertama minta dibeliin nasgor sampe 2 jam suami ga pulang"..dia malah ngobrol sm temennya..akhirnya aku konciin pintu, sampe dia manggil temennya jelasin dr luar...ada 1/2 jam dia sm temennya nunggu diluar😆😆😆
Dfe: wkwk boleh ini Bund buat ide up selanjutnya lutcuuuu banget
total 1 replies
Bunda
Lucu
Dewi kunti
yungalah gustiiiiii 🤦🤦🤦🤦
palupi
👍
Riaaimutt
manut autor ae ben aman
palupi
aku be like: wes diwoco ae opo hasil karyane author, gek dipetek jempol 👍😂😂😂
Rita Ariani
seru, kocak, asli rame ketawa baca ni novel
🍊 NUuyz Leonal
makanya den gak usah banyak komen diem aja
kadang diem aja pasti salah sih depan emak emak yang lagi kesel apalagi ini bumil pasti mood nya naik turun,
🍊 NUuyz Leonal
embuhlah sopo iku di kepin 😅😅
🍊 NUuyz Leonal
di bagian ini asli aku gak paham 😅😅
Dewi kunti
sini tak ajari milih semangka yg benar Ra🤭🤭🤭
Pa Muhsid
den perempuan hamil itu lebih menyeramkan dari pada mak Lampir apa lagi nyi pelet dan mahluk astral lainnya sing sabar yo den baru juga permulaan ngidam
𝐙⃝🦜尺o
salah kalo kamu ngetawain istri den apalagi sang istri lagi hamil muda, sama aja kamu ngajak perang tapi kamu yang dipaksa ngalah
palupi
ho oh. Jarno ae Den.
iku ngunu hp an mumpung nunut wifi 😂
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!