NovelToon NovelToon
System Awakens: From Junk To King

System Awakens: From Junk To King

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / TimeTravel / Sci-Fi / Sistem / Harem / Kultivasi Modern
Popularitas:8.2k
Nilai: 5
Nama Author: F R E E Z E

Shinn, seorang pemuda dari keluarga miskin, hidup di dunia biasa—sampai suatu hari ia menemukan barang rongsokan misterius di pasar loak. Saat ia mengutak-atiknya, muncullah jendela sistem aneh yang membawanya ke dunia paralel: sebuah dunia apokaliptik dipenuhi zombie dan puing-puing mecha raksasa.

Dengan sistem yang ia bangkitkan dari sampah, Shinn mengubah takdirnya. Ia menjarah dunia zombie, membangun kekuatan, menyembuhkan ibunya di dunia nyata, dan membentuk harem lintas dimensi yang setia padanya. Tapi itu baru permulaan.

Ketika realitas mulai retak, dan sistem-sistem purba bangkit untuk mengendalikan semua dunia yang pernah ada, Shinn harus memilih: tunduk… atau menjadi Nexus—poros semua dimensi, dan satu-satunya harapan untuk menyeimbangkan kehancuran.

Di tengah konflik antar dimensi, musuh tak terlihat, dan cinta yang tumbuh dalam medan perang, Shinn berdiri di ambang takdir sebagai pejuang terakhir dari Sistem Rongsokan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon F R E E Z E, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 11: Kembali ke Dunia Nyata dan Ancaman Tersembunyi

Langit dunia apokaliptik saat itu tampak merah gelap, seolah darah mengalir perlahan di balik awan. Di depan portal dimensi yang berdenyut pelan, Shinn berdiri dengan tubuh tegap namun hati penuh beban. Ia baru saja menyimpan inti data yang diberikan Penjaga Tahap Kedua ke dalam sistemnya, dan meskipun tubuhnya terasa lebih ringan, pikirannya justru lebih berat dari sebelumnya.

Iluthar berdiri di sampingnya. Sosok petarung itu tampak dingin seperti biasa, tapi sorot matanya sedikit meredup. Entah karena perpisahan, atau karena firasat buruk yang mereka semua rasakan.

"Udah waktunya lu balik ke dunia asal," ucap Iluthar, suaranya tenang tapi jelas terdengar berat.

Shinn mengangguk pelan. “Aku nggak akan lama di sana. Aku cuma mau pastikan orang tua ku aman... dan cari tahu kebenaran tentang keluarga ku.”

Asha mendekat, menatap Shinn dengan wajah serius. “Tapi lu harus hati-hati, Shin. Sistem lu mungkin udah mulai menarik perhatian... bukan cuma di sini, tapi juga di dunia nyata.”

Shinn menatap Asha dan Iluthar dalam-dalam. Meski baru bersama dalam waktu singkat, mereka udah ngelewatin banyak hal bareng-bareng. Ia mengangkat tangannya, membuka antarmuka sistem holografik, dan menekan ikon biru bercahaya.

Portal berdenyut makin cepat. Cahaya biru menyelimuti tubuhnya. Lalu dalam sekejap semuanya lenyap.

Cahaya pagi menyilaukan masuk lewat celah jendela kamar kecil Shinn. Ia membuka matanya perlahan. Udara di dunia nyata terasa lebih hangat, lebih hidup. Tapi anehnya, dada Shinn terasa berat. Seperti ada tekanan yang menekan dari dalam.

Sistem di latar belakang tetap aktif, walau tampilannya nggak semegah seperti saat di dunia zombie. Tapi beberapa fungsi tetap berjalan:

[Sistem Aktif - Mode Dunia Nyata]

[Akses Dimensi: Terkunci - Pending Reboot 24 Jam]

[Kondisi Fisik: Optimal]

[Efek Pasif: Penyembuhan Lanjutan – Ibu Stabil]

Shinn langsung bangkit dari tempat tidur dan melangkah cepat ke kamar ibunya. Jantungnya berdebar tak karuan. Tapi begitu ia buka pintu kamar itu, senyum langsung merekah di wajahnya.

Ibunya tidur dengan tenang. Wajah wanita itu terlihat lebih segar dari biasanya. Mesin pendukung kehidupan yang biasanya bersuara kini diam total. Bahkan alat monitor di samping tempat tidur menunjukkan data stabil. Semua fungsi biologisnya berjalan normal.

Shinn berdiri mematung sejenak, lalu duduk di tepi ranjang dan menggenggam tangan ibunya. Ia menunduk pelan.

“Terima kasih, Sistem...”

Tapi belum sempat ia bernapas lega, notifikasi merah muncul tiba-tiba di antarmuka sistemnya.

[Peringatan: Anomali Energi Dimensi Terdeteksi di Wilayah Sekitar]

[Lokasi: Radius 3 Km – Distrik Selatan]

[Ancaman: Tidak Diketahui]

Shinn menyipitkan mata, menekan ikon peta. Tampak sebuah bayangan samar di wilayah Distrik Selatan pusaran kecil yang hampir tak terlihat, seperti sobekan udara. Tapi sistem menandainya sebagai “resonansi dimensi”.

“Gawat...” gumam Shinn.

Ia berdiri, cepat berganti pakaian, mengenakan jaket gelap dan jam tangan sistem mini di lengannya. Ia pamit lirih pada ibunya meskipun wanita itu belum sadar, entah kenapa ia merasa ibunya bisa mendengar.

Distrik Selatan adalah kawasan industri tua. Dulunya tempat sibuk penuh pabrik dan gudang. Tapi sekarang, kawasan itu hampir jadi kota mati. Bangunan dibiarkan lapuk, tiang-tiang besi berkarat, dan jalanan dipenuhi rumput liar.

Shinn berjalan perlahan di antara reruntuhan. Angin di tempat itu aneh. Nggak seperti angin biasa lebih berat, lebih dingin, dan seolah menekan tubuhnya dari segala arah.

Matanya menyapu sekitar. Bekas pabrik logam, kontainer kosong, tiang-tiang listrik yang udah tumbang. Semua tampak seperti set film horor.

Lalu tiba-tiba...

“Akhirnya kau datang… Pewaris Sistem.”

Shinn langsung membalikkan tubuhnya. Dari balik tiang baja berkarat, muncul sosok tinggi berjubah gelap. Wajahnya tertutup masker logam dengan satu mata merah menyala. Aura di sekitarnya bikin bulu kuduk berdiri.

Shinn langsung bersiaga, tangan kanan bersiap mengaktifkan Shadow Reactor.

“Kau siapa?” tanyanya tegas.

Sosok itu melangkah mendekat. Suaranya dalam dan tenang. “Panggil aku… Sentinel. Aku utusan dari Fraksi Kegelapan Dimensi. Tugasku sederhana: mengamati… dan menguji.”

Shinn mendengus. “Ujian lagi? Apa kalian semua doyan ngetes orang?”

“Bukan sekadar ujian, Shinn. Kau telah memicu frekuensi sistem yang menyebabkan dua dunia perlahan saling tertarik. Dunia apokaliptik yang kau pikir terpisah… kini mulai merembes ke sini. Dan itu… salah satu efeknya.”

Tanah tiba-tiba bergetar. Suara logam beradu terdengar dari arah gudang kosong di belakang Sentinel. Dari bayangan, muncul sesosok makhluk aneh.

Itu zombie tapi bukan zombie biasa.

Separuh tubuhnya dari logam, lengannya berubah jadi senjata plasma berdenyut merah. Matanya tiga, dan darah hitam menetes dari mulutnya.

[Mutasi Dimensi Tipe Beta – Anomali Inter-dimensional Terdeteksi]

Shinn langsung bergerak. Ia melompat ke belakang tumpukan baja bekas, lalu memanggil senjatanya.

“Shadow Spear V2, aktif!”

Cahaya hitam berkumpul di tangannya, membentuk tombak panjang yang berdenyut dengan energi gelap. Tombak itu bergetar pelan, seolah merespon ancaman.

Monster itu mengaum, lalu melompat ke arah Shinn dengan kecepatan mengejutkan. Besi dan baja di sekitarnya hancur seketika.

Shinn menangkis, melompat ke samping, lalu melempar tombak ke arah mata ketiga monster itu. Tapi makhluk itu bergerak lincah, menepis tombak dan menyerang balik dengan lengannya yang berubah jadi plasma cutter.

Shinn berguling, menarik tombaknya kembali ke tangan, lalu menyerang balik.

Pertarungan berlangsung brutal.

Monster itu kuat. Tapi Shinn bukan anak kemarin sore. Ia sudah melewati banyak hal ujian hidup dan mati, pertempuran di dunia yang runtuh, dan kehilangan yang tak bisa diulang.

Dengan serangan bayangan, ia menusuk tubuh monster itu. Darah hitam menyembur. Monster itu meraung, berusaha menyerang lagi, tapi Shinn mengaktifkan skill:

[Void Breaker – Mode Penetrasi Dimensi]

Tombaknya berubah menjadi bayangan tajam yang menembus lapisan pelindung logam. Sekali tebasan menyilang tubuh monster itu terbelah, lalu meledak jadi kabut hitam.

[Target Dimensi Beta Dimusnahkan]

[Data Terakumulasi – Sistem Berevolusi 5%]

Sentinel bertepuk tangan pelan. “Bagus. Sangat bagus.”

Shinn berdiri, tombaknya perlahan menghilang ke udara. Napasnya berat.

“Tapi ingat, ini baru permulaan,” lanjut Sentinel. “Fraksi kami tidak akan diam. Dan dunia ini, Shinn... akan segera tahu bahwa bencana bukan hanya datang dari sisi apokaliptik saja. Kau membawa kunci. Dan semakin jauh kau membuka kunci itu, semakin rapuh dunia ini.”

Sebelum Shinn bisa bergerak, Sentinel melangkah mundur dan menghilang dalam bayangan, seolah menembus udara.

Shinn berdiri terdiam, dikelilingi rongsokan dan udara dingin. Matanya menatap langit biru yang perlahan berubah... sedikit lebih gelap dari biasanya.

“Kalau dunia ini mulai retak... aku harus lebih cepat. Nggak ada jalan balik lagi.”

[Sistem: Mode Latihan Intensif Dunia Nyata – Aktif]

[Target Berikutnya: Persiapan Tahap Ketiga – Sinkronisasi Dimensi]

Di kejauhan, suara sirine terdengar. Sirine aneh yang nggak pernah ia dengar sebelumnya.

Dan Shinn tahu ini bukan alarm biasa. Ini peringatan... bahwa semuanya baru saja dimulai.

_______________

To be continued...

1
Filanina
lagi? pernah kehilangan sebelumnya?
Filanina
robot apa zombie?
anomali kali ya
Teteh Lia
Bikin novel genre seperti ini. bener2 harus detail banget, ya... Yang awam kaya Aq , mah .. kaya na udah meleyot duluan.
Teteh Lia
Shinn sang pewaris.
Teteh Lia
Keren nih, selalu mendukung. di dunia nyata, belum tentu ada yang seperti ini.
Teteh Lia
Weh, ujian yang ini mah ngeri2 sedep.
Filanina
tunggu dulu. kenapa tiba-tiba masa lalu ibunya?

perasaan sebelumnya Shin ga ada mempertanyakan ttg masa lalu ibunya. yang ada hanya ibunya sakit itu aja. apa ini buku ke-2 apa gimana?
F R E E Z E: Ini masih cerita yang sama kok, bukan buku ke-2.

Soal masa lalu ibunya Shinn yang tiba-tiba muncul itu memang belum dibahas dari awal karena waktu itu Shinn lagi fokus nyelametin diri dan ngerawat ibunya yang sakit. Jadi wajar kalau masa lalu ibunya belum jadi perhatian utama.

Tapi sebenarnya dari awal udah ada petunjuk kecil kalau ibunya itu nggak biasa. Nah, makin lama ceritanya jalan, makin kelihatan kalau masa lalu ibunya penting banget buat alur besar cerita ini.

Jadi bukan tiba-tiba dibahas, tapi memang baru sekarang waktunya terungkap. Ibarat puzzle, potongan masa lalu ibunya baru bisa dipasang di bagian pertengahan sampai akhir Season 1.

Terima kasih udah baca
total 1 replies
Teteh Lia
Mau diserang model gimana juga, kalau energi musuh terus disuplai, ya nda bakal bisa menang. 😫
F R E E Z E: Bener banget! Kalau cuma ngandelin tenaga, ya bakal cepet capek. Strategi tuh kunci! Musuh nggak bisa dikalahin cuma pake otot, harus pinter cari celahnya juga! 😅
Teteh Lia: Nah ini, ngalahin musuh mesti pake strategi. kalo cuma ngandelin tenaga mah... nda pasti bakal berhasil.
total 3 replies
Teteh Lia
Menyimpan luka dari masa lalu? benarkah bisa terlihat dari sorotan mata?
F R E E Z E: siap^^
Teteh Lia: Ok, aku bakal lanjut baca.
total 5 replies
Filanina
bukannya sebelumnya hanya menebak doang? jadi yang bisa lihat hanya shinn.
Ini nggak konsisten apa gimana?
F R E E Z E: tetap konsisten kok sesuai alur nya coba liat komen kamu sebelumnya aku udah jawab penjelasan-nya
total 1 replies
Filanina
dia bisa lihat layar sistem shin?
F R E E Z E: hahahaha siap terimakasih atas sarannya
Filanina: Soalnya kalau di komik ketahuan kan, itu misal tiap orang punya layar sistem atau nggak, bisa diperlihatkan ke orang nggak, kalau setiap orang punya layar mungkin bisa share tapi kalau hanya shinn yang punya mungkin hanya diperlihatkan saja.
total 4 replies
Filanina
gadis ke-2
Teteh Lia
Cara penulisan na rapih. 👍
F R E E Z E: siap terimakacih ya^^ /Smirk/
total 1 replies
Filanina
kenapa tiba-tiba jadi 'lo'? /Shame/
F R E E Z E: tenang aja dah di perbaiki soalnya novel ku sebelah tuh pakai bahasa yang tidak baku jadi kek ada kata gue Lo dll.
F R E E Z E: waktu ngetik ku buru buru jadi kepencet Lo bukan kamu
total 2 replies
Filanina
ya ampun
yang kubayangkan zombie dalam game plant vs zombie, yang pakai helm ember
Filanina
perang sama apa?
F R E E Z E: Perangnya sama zombie, tapi bukan cuma zombie biasa itu awalnya wabah biasa, terus berevolusi jadi mutasi aneh, dan di balik semua itu ternyata ada sesuatu yang lebih besar, kayak pihak misterius yang nge-eksperimen dunia. Nah, waktu manusia sadar ini bukan cuma sekadar wabah, udah telat. Mereka sempat ngelawan balik pakai teknologi tinggi, tapi kalah. Jadi sisa-sisa reruntuhan yang Shinn lihat itu adalah bekas “perang terakhir” manusia sebelum dunia benar-benar jatuh.
total 1 replies
Filanina
karena memang begitu kayaknya lebih pas
F R E E Z E: wkwkwk typingnya buru-buru🙏🏻 sedang di fix kan
total 1 replies
Filanina
dipikir lagi ini mirip mode survival ya. kok nggak diceritakan bagaimana mereka dapat makanan?
F R E E Z E: Betul banget! Memang ini mirip mode survival karena emang pada dasarnya dunia zombie ini keras banget. Nah soal makanan, di awal-awal, Shinn ngandelin fitur sistem kayak starter pack dari sistem, terus dia juga manfaatin reruntuhan buat cari bahan-bahan yang masih bisa diolah. Cuma karena waktu di Bab 5 fokus ke pertemuan sama Iluthar, detail soal makanan belum dimunculin tapi tenang, nanti makin ke depan, urusan logistik kayak makanan, air, bahkan bercocok tanam bakal dijelasin lebih lengkap. Jadi, tetap ikutin terus ya! author Freeze ❤️
total 1 replies
Filanina
dia tahu shinn punya sistem dari mana? apa sudah umum orang-orang di sana punya sistem.

kadang informasinya kurang.
F R E E Z E: Nah ini menarik, ya! Iluthar sebenarnya enggak tahu pasti Shinn punya sistem, tapi dia punya insting dan pengalaman sebagai penyintas lama. Di dunia itu, sistem bukan hal umum cuma orang-orang terpilih aja yang punya. Tapi dari cara Shinn bertindak, selamat dari jebakan, dan bisa ngelawan zombie di luar nalar... Iluthar langsung curiga. Dia tipe orang yang peka banget, jadi meskipun Shinn nggak ngomong, gestur dan keputusan Shinn udah cukup buat bikin Iluthar sadar: "Anak ini beda."
author Freeze ❤️
total 1 replies
Filanina
waduh udah bayangin banyak wanita aja. Emang ga rekrut cowok juga nih?
F R E E Z E: Hehe, sabar dong~ Awalnya emang fokus ke karakter cewek karena Shinn itu tipikal pelindung, jadi chemistry-nya kuat di situ. Tapi ke depan, bakal ada juga karakter cowok kok baik itu rekan, rival, atau bahkan musuh yang jadi sekutu. Dunia ini luas, ga mungkin dia jalan sendiri terus, kan? Tunggu aja kejutan di bab-bab selanjutnya!

author Freeze ❤️
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!