Keyz, pemuda berusia sekitar lima belas tahun tanpa sengaja menelan dua buah kristal kehidupan milik Gabrielle dan Lucifer.
Dua kekuatan yang bertolak belakang, cahaya dan kegelapan. Air dan Es. Menyelimuti dirinya.
Dan tiga kesadaran telah bersemayam di dalam jiwanya. Siapakah yang akhirnya nanti berkuasa atas tubuh Keyz?
Gabrielle?
Keyz sendiri?
Ataukah sang laknat dari neraka jahanam, Lucifer?
Ini sedikit berbeda dengan world without end yang sudah tamat, tapi akan saya tulis kembali dengan nuansa yang lebih mendalam. lebih gelap, dan lebih sadis. dan cerita yang sedikit berbeda.
dan pastinya, Keyz yang disini, bukan Keyz yang cemen!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ady Irawan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
11. Padang Rumput Tobias
1
_______________________________________________
Keyz mengingat kembali obrolannya dengan Suki di jembatan tengah kota —"Aku tidak keberatan mendengar sebuah cerita." Kata Keyz.
Suki melihat ke arah bulan yang berwarna biru, tatapannya kosong, tanpa emosi. Senyum kecilnya yang sempat di lihat oleh Keyz, sudah hilang sepenuhnya dari bibirnya. "Dulu, aku terlahir dari keluarga petani miskin di desa yang selalu berperang. Terlahir sebagai orang rendahan, dan selalu di hina. Apakah kamu pernah merasakan itu?" Keyz menggeleng. Suki menarik nafas dalam-dalam, lalu melanjutkan ceritanya.
"Setiap hari harus membantu kedua orang tuaku di ladang sebagai buruh tani. Memiliki majikan tuan tanah yang... Jahat.. Hahahaa." Suki tertawa getir tanpa ekspresi. "Dia sering mempermainkan harga diriku... Sangat lama, mulai aku masih kecil, hingga aku berusia lima belas tahun."
Diam.....
Suki menatap Keyz, matanya yang sehitam langit malam, menatapnya tanpa berkedip. Menunggu kelanjutan ceritanya. Lalu Suki kembali menatap bulan, kali ini yang berwarna merah. "Setelah itu, aku bertemu dengan pemuda bodoh, yang bahkan untuk melindungi dirinya sendiri saja dia tidak mampu. Tapi, dia berdiri membelakangi ku ketika tuan tanah mulai melakukan hal buruk kepadaku lagi."
"Dia menyerang Tuan Tanah itu?" Keyz bertanya, suaranya pelan hampir berbisik. Suki menggeleng, senyum kecil tersirat di bibirnya.
"Dia hanya diam, berdiri, merentangkan kedua tangannya, dan hanya mengoceh seperti bocah kecil. Hahaha." tertawa getir lagi. "Dia di pukuli habis-habisan sampai babak belur. Tapi, karena itu akhirnya aku berhasil selamat dari penyiksaan dan pelecehan dari Tuan Tanah."
"Harusnya, orang bodoh harus tahu kalau dirinya itu bodoh..." Keyz menunduk....
"Kami tahu siapa dia?" Keyz menggeleng cepat. "Dia adalah Kamu."—
2
_______________________________________________
"Aku?" Keyz bergumam dalam hati. Saat ini, dia sudah berada di depan Bar dimana dia menginap. Bar itu sudah mulai sepi, hanya di isi oleh orang-orang yang sudah kehilangan kesadarannya karena alkohol.
Bark, pemilik Bar, sibuk membersihkan meja resepsionis yang berantakan. Sepertinya terjadi keributan kecil, karena Keyz melihat ada beberapa gelas dan piring pecah dan berserakan di lantai.
Bark melambaikan tangannya kepada Keyz, tanda dia melihatnya pulang. Keyz hanya mengangguk kecil, dan langsung bergegas menuju lantai dua dimana tempat itu di jadikan penginapan.
Tim sudah mendengkur ketika Keyz masuk ke kamar mereka. Keyz mengambil jubahnya yang sudah usang dan berlobang di bagian bawah. Dan menuliskan surat untuk Tim.
"Hati-hati dengan Quest yang kamu terima. Jangan bertindak gegabah. Aku tidak bisa menolong mu bila terjadi apa-apa dengan dirimu. TTD, Keyz." Isi surat atau pesan yang dia tinggalkan. Keyz langsung melesat ke luar Bar tanpa berkata-kata lagi.
Angin malam begitu menusuk tulang, Keyz menggigil di balik jubahnya. Matanya hampir terpejam karena menahan kantuknya.
"Suki..." Gumannya... "Kenapa aku tidak bisa mengingatnya?" Keyz berhenti di gerbang keluar Sad Town. Menunjukkan emblem pemberian Dewi Pino, penjaga langsung memberikannya jalan. Begitu mudah.... "Suki.... Siapa kamu? Kenapa kamu begitu mengenalku? Sedangkan aku tidak ingat apa-apa tentangmu."
Keyz teringat lagi kejadian di jembatan kota. Suki langsung berlari begitu saja ketika Keyz mengatakan kalau dia tidak mengingatnya.
Dalam hatinya, apakah Keyz sudah melukai perasaan gadis itu? Tapi, dia tidak ingat apa-apa!!
Malam semakin larut, Keyz sudah berada di persimpangan jalan, dimana ada jalan menuju Blanket Village, dan satunya menuju ketempat tujuannya.
3
_______________________________________________
Tempat tujuannya dikenal sebagai Padang Rumput Tobias. Sejauh mata memandang, terlihat hamparan rerumputan yang sangat luas terlihat. Bunga-bunga liar, monster monster liar, dan tiga buah Piramida dengan puncaknya tertutup oleh rumput hijau, menjadikannya terlihat seperti tiga gunung kembar.
Ilustrasi Tiga Piramida Padang Rumput Tobias
Itulah tempat tujuan Keyz. Kuil kuno, dimana dulu tempat itu di jadikan sebagai Kuil Pemujaan Gabrielle.
Angin berhembus kencang menyapu padang rumput. Bunga-bunga liar, dan rerumputan bergoyang-goyang seperti sebuah ombak di lautan. Cahaya ungu daru dua bulan merah-biru menerangi tiga Piramida, menciptakan suasana begitu misterius.
Keyz menghela nafas... Meregangkan otot-ototnya... Merasakan capeknya yang baru terasa.
Walaupun dia menerima Quest ini, Keyz sama sekali tidak mengerti apa tujuannya kesini. Tapi, ada bisikan tersendiri di dalam dirinya. Ia mempercayai Gabrielle akan menolongnya.
Saat Keyz melamun dan pikirannya kemana-mana, tiba-tiba ada suara gemuruh dari atasnya.... Dan tiba-tiba angin berhembus kencang, membuat rerumputan harus menunduk di terpa angin itu.
—Zalp!! Zlap!!!—
Suara kepakan sayap, saat Keyz menoleh ke atasnya....
Seekor Kupu-Kupu raksasa terbang di atasnya, memperhatikannya dengan matanya yang hitam. Tubuhnya sangat besar, Keyz memperkirakannya seukuran rumah kecil.
Sayapnya memiliki polah aneh dan bersinar redup. Antena di atas kepalanya bergerak liar.
—ZRAAAKKK!!!—
Kupu-Kupu itu menyerang, dan Keyz berhasil menangkisnya. Lalu dia terbang menjauh, lalu memutar tubuhnya saat di atas ketinggian, dan menukik tajam ke arah Keyz.
—BRAAAKKK!!!—
Keyz menghindar dan serangan kupu-kupu itu menghantam tanah dengan keras. Batu krikil berterbangan kemana-mana.
Keyz masih mempelajari pola serangan monster cantik itu. Memperhatikannya dengan seksama.
Saat itulah, kupu-kupu berdiam diri di udara, dan tiba-tiba angin memadat, dan..
—SRANK!!! SRANK!!!—
Kupu-kupu itu menembak ribuan jarum kecil dari sayapnya.
Keyz berlari kesana-kemari untuk menghindari ribuan jarum itu... "Menarik." Guman Keyz. "Monster cantik yang mematikan. Sayang sekali aku harus membunuhmu." Keyz memusatkan kekuatannya di kedua kakinya. Angin berhembus dan berputar-putar di sekitarnya, lalu...
—Slap!!—
Keyz melompat sangat tinggi, jauh lebih tinggi daripada Monster itu, melakukan akrobatik di udara, Salto beberapa kali, lalu dia menghujamkan pedangnya dari ketinggian ke arah Monster itu. ", Meteor Breaker!!!!" Seiring dengan kata-kata itu, di ujung bilah pedang Elerion, muncul bayangan meteor, yang semakin mendekati musuh bayangan meteor itu semakin besar.
—BLAR!!!!—
Kupu-Kupu cantik itu tidak sempat menghindar serangan Keyz. Dan ledakan dahsyat dari Serangan Meteor Breaker menghancurkan tubuhnya.
Drop Item di dapatkan. Sepasang Sayap Kupu-Kupu bercahaya.
"Aku masih belum mengerti tentang Drop Item di dunia ini." Kata Keyz sambil menyarungkan Elerion tempatnya. "Dan, wooohhh... Sayap ini cantik sekali. Sepertinya bisa di jual di Sad Town." Keyz mengikatkan sayap itu di punggungnya.
4
_______________________________________________
Mentari sudah mulai mengintip malu di ufuk timur. Angin berhembus lembut membawa butiran-butiran embun. Padang Rumput Tobias perlahan berkabut, wangi pagi tercium. Lalu, Monster Monster lebih besar mulai muncul entah dari mana.
Keyz berencana untuk langsung masuk ke dalam Kuil atau Piramida dan mencari tempat untuk beristirahat. Dia sudah hampir tertidur dengan berjalan.
Kepalanya sudah pusing, dan kakinya sudah mulai enggan di ajak berjalan. Dia benar-benar kecapaian.
Keyz menemukan sebuah kotak kayu berukuran besar yang sudah usang, dan dia masuk ke dalamnya dan istirahat.
Petualangan malam telah berakhir.