NovelToon NovelToon
Gadis Desa Kesayangan Sang Suami

Gadis Desa Kesayangan Sang Suami

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Cinta setelah menikah / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:3.6k
Nilai: 5
Nama Author: Lentera Sunyi

Suatu kondisi yang mengharuskan Zidan menikahi Khansa, teman masa kecilnya yang tinggal di desa, atas permintaan terakhir neneknya yang terbaring di ranjang rumah sakit.

Disisi lain, Zidan memiliki kekasih setelah bertahun-tahun tinggal di kota.

Pernikahan itu terjadi karena satu syarat yang diberikan Khansa, mau tidak mau Zidan menerima syaratnya agar pernikahan mereka bisa berlangsung.

Bagaimana kehidupan pernikahan Zidan dan Khansa?

Lalu bagaimana hubungan Zidan dengan kekasihnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lentera Sunyi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Terpaksa menikah

“Saya terima nikah dan kawinnya Khansa Mazaya dengan mas kawin uang sebesar lima juta dibayar tunai!!”

“Sah?”

SAH!!!!

Airmata Khansa meneteskan air mata saat dirinya dinyatakan sah menjadi istri seseorang, yang tidak lain adalah Zidan Amar. Teman masa kecilnya yang sudah pergi selama bertahun-tahun, tapi sekarang saat dia sudah menjadi suaminya.

“Sayang, selamat ya? Sekarang, kamu sudah menjadi seorang istri. Ingat pesan mama, jadilah istri yang baik.” Khansa hanya mengangguk, menatap suaminya yang hanya duduk tanpa ekspresi.

“Khansa, terima kasih karena sudah mau menerima permintaan nenek, sehingga pernikahan ini bisa terjadi. Maaf, jika pernikahannya hanya sederhana. Kamu tau sendiri, jika ini terjadi begitu cepat. Semua persiapan hanya seadanya. Tapi, tante janji. Saat kamu kita ke jakarta nanti, tante akan adakan pesta pernikahan yang meriah.”

Dengan cepat Khansa dan Zidan menggeleng bersamaan. Tentu saja mereka tidak ingin melakukan itu, dengan alasan yang berbeda.

Yang dimana Zidan tidak ingin semua teman-temannya tau pernikahannya, apalagi sampai kekasihnya mengetahui jika dirinya telah menikah saat pergi ke kampung halamannya.

Sedangkan Khansa sendiri, sangat tidak menyukai acara besar. Apalagi itu akan membuatnya lelah. Lagipula, akan lebih baik jika uangnya ditabung daripada harus digunakan untuk mengadakan acara yang menurutnya tidak begitu penting.

Semua orang terlihat bahagia begitu juga dengan nenek Fatimah yang kini terbaring lemah, di ranjang rumah sakit.

Yap! Benar sekali. Pernikahannya terjadi di rumah sakit, tempat dimana nenek Fatimah. Yang tidak lain nenek Zidan dari ibunya.

Karena kondisinya yang lemah, mengharuskan mereka semua melakukan akad di hadapan beliau.

Namun, kedua mempelai terlihat tidak bahagia. Karena memang pernikahan ini terjadi tidak atas kehendak hatinya.

“Nak Zidan. Sekarang, Khansa sudah menjadi tanggung jawab kamu sepenuhnya. Bahagiakan dia, jangan pernah menyakitinya. Jika suatu hari nak Zidan merasa pernikahan ini tidak bisa dilanjutkan, kembalikan Khansa dengan baik-baik. Atau, beritahu bapak. Detik itu juga bapak akan menjemput Khansa.” Zidan hanya mengangguk pelan.

Khansa kembali terisak, menatap sang ayah yang dengan tabahnya harus menyerahkan putrinya kepada laki-laki yang, dirinya sendiri tidak begitu mengenalnya.

Meskipun, ayah Khansa juga tau jika Zidan adalah teman masa kecil putrinya yang sudah lama tinggal di jakarta.

Flasback

“Khansa!” Panggil seseorang dengan nada yang tinggi. Hingga membuat sang punya nama terjingat kaget.

“Mama, kenapa si ma? Bikin kaget aja, Khansa masih nyari-nyari universitas buat lanjut kuliah.”

“Sayang, ikut mama sekarang! Ada hal yang sangat penting. Semua orang sedang nunggu kamu,” beritahu Farah selaku ibu Khansa.

Khansa mengernyitkan keningnya bingung, apa yang dikatakan ibunya tidak sampai ke kepalanya.

“Ada apa si ma? Semua orang sedang nunggu Khansa? Memangnya apa yang Kansa lakukan?” tanya Khansa yang benar-benar bingung.

“Sudahlah, ikut mama. Kamu akan tau nanti, tapi sekarang kamu ikut mama.” Farah menarik tangan Khansa agar beranjak dari meja belajarnya.

Dengan gontai Khansa berjalan mengikuti ibunya menariknya. Saat tiba di halaman depan rumah yang sangat ramai. 

Khansa menegakkan tubuhnya, melihat sekeliling yang terdapat begitu banyak orang. Matanya tertuju pada seorang wanita paruh baya yang duduk menatapnya.

Tiba-tiba Khansa merasa sangat canggung, karena semua orang melihat ke arahnya.

“Ma, ini ada apa sih? Kenapa semua orang ada di sini?” bisiknya sambil menggaruk leher belakangnya yang tidak gatal.

“Kamu akan tau, sekarang kita duduk dulu. Semua udah nunggu kamu, ada hal sangat penting yang akan mereka sampaikan.”

“O-oke, bisa katakan sekarang? Khansa nggak bisa lama-lama di sini. Ada hal penting yang akan Khansa lakukan.”

“Khansa, akan lebih baik kamu duduk lebih dulu,” pinta Tama yang tidak lain adalah ayah Khansa.

Khansa langsung duduk di kursi yang ada di dekatnya. Kembali menatap sekitar yang masih melihat ke arahnya.

Tunggu! Khansa melihat orang yang duduk di depannya. Ia merasa tidak asing dengan seorang wanita dan laki-laki yang duduk bersebelahan.

“Khansa, kamu ingat sama tante?” tanya wanita yang sejak tadi menatap Khansa.

Khansa terdiam, ia masih mencoba mengingatnya. Baginya sangat tidak asing, mungkinkah mereka pernah bertemu?

“Khansa minta maaf tante,” ucapnya yang merasa tidak enak hati.

Wanita itu tidak marah, ia justru memperlihatkan senyumannya pada Khansa. Hal itu membuat Khansa semakin bingung.

Khansa terus bertanya-tanya pada dirinya sendiri. Tidak memahami situasi sekarang ini, membuatnya semakin canggung. Apalagi melihat laki-laki yang duduk di sebelah wanita itu.

Yang diperkirakan usianya sama dengannya, sejak tadi laki-laki itu terus menatap Khansa dengan tatapan yang Khansa sendiri tidak mengerti.

“Khem!! Apa bisa katakan sekarang? Situasinya sedikit kurang nyaman.”

“Baiklah, ayah akan mulai. Ayah akan perkenalkan lagi, wajar aja kamu lupa. Ini tante Ais, anak dari nenek fatimah. Dan disebelahnya itu putranya, Zidan. Dia teman masa kecil kamu yang pergi ke jakarta. Sekarang apa kamu ingat?” jelas Tama.

Khansa menelan salivanya, menatap dua orang yang terlihat tidak asing baginya— ternyata memang Khansa sangat mengenalnya.

Astaga! Jadi itu tante Ais sama Zidan? Khansa! Kamu gimana sih! Kenapa bisa lupa? Oh ya ampun! Ini sangat malu, batin Khansa. Saat ini ia merasa ingin lari dari mereka semua.

Tidak hanya mereka saja, melainkan ada beberapa tetangganya yang ikut duduk bersama mereka saat ini. 

Situasinya seperti akan diadakan rapat penting, dan Khansa merasa jika dirinya sedang melakukan kesalahan sehingga dipanggil untuk hadir.

“Eee… tante, Khansa minta maaf. Khansa tidak bermaksud—"

“Tidak apa-apa sayang, tante sangat mengerti. Lagipula kita sudah lama tidak bertemu, jadi wajar aja kamu tidak mengingatnya. Tante pergi saat kamu masih kecil, dan sekarang kamu sudah sangat besar.” Khansa tersenyum kikuk.

Suasana macam apa ini? Sangat canggung, dan satu hal lagi yang membuat Khansa ingin segera pergi. Tatapan datar dari Zidan membuatnya ingin memaki-nya.

“Oke, langsung saja. Kami semua ingin kamu menikah dengan Zidan.”

“Apa?!! Nggak! Papa apa-apaan sih! Khansa nggak mau ya! Khansa masih mau kuliah, masih banyak jalan yang belum Khansa lewatin!! Khansa nggak mau! Titik!” Khansa menolak tegas permintaan ayahnya.

Khansa langsung masuk ke dalam rumah, pergi ke kamarnya. Tidak lupa mengunci pintu kamarnya.

“Yang bener aja! Masa iya aku harus nikah sama dia? Dia! Aku tau dia teman masa kecil, tapikan itu sudah sangat lama. Sejak dia pergi, tidak ada komunikasi diantara kita. Ya walaupun aku masih stalker sosmed dia si.”

Khansa melemparkan tubuhnya ke kasur, menenggelamkan wajahnya di tengah-tengah kedua bantalnya.

“Eh! Kenapa tu orang diam aja, jangan-jangan dia setuju lagi. Tapi… mana mungkin sih, diakan punya pacar. Jadi, sangat tidak mungkin. Akh! Sudahlah! Aku tidak mungkin menikah dengan orang yang tidak aku cintai.”

“Eh! Tapi dulu aku memang sempat suka sama dia, tapi itu sudah lewat. Aku nggak mau jadi orang ketiga dihubungan dia dan orang yang dia cintai.”

1
partini
semoga Zidan tau siapa laki" yg dulu di hati istri nya di tunggu part itu ya Thor lanjut👍👍
Mericy Setyaningrum
Khansa, mampir ikutan baca Kak
♡お前のペンデハ♡
Semangat terus thor, aku yakin ceritamu akan menjadi luar biasa!
Uchiha Itachi
wow, thor! Gak sabar nunggu karya selanjutnya!
minsook123
Tidak sabar untuk kelanjutannya!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!