Hari ini para pemuda-pemudi dikota St. Louise sangat bersemangat, dari pagi hari
disekolah Kai banyak siswa siswi yang membicarakan tentang acara sore ini, akhir minggu
yang panjang membuat acara ini sangat menarik, berkemah di api unggun dekat danau 3 hari 2
malam, khusus untuk remaja berumur 15 tahun sampai dengan 21 tahun, dan para orang tua
dilarang ikut, hanya panitia dari Organisasi Persatuan sekolah St. Louise yang boleh ikut, itu
terdiri dari beberapa guru, dan orangtua perwakilan dari tiap-tiap sekolah, Steve sendiri dari
pagi hari sudah memperingatkan Kai untuk mengikuti acara tersebut, ia begitu antusias
seakan-akan acara inilah yang dinantikan selama setahun hidupnya ini, Kai sendiri sebenarnya
tidak begitu tertarik dengan hal itu, namun ia sedikit penasaran dengan apa yang akan mereka
lakukan disana, ditambah lagi Steve pun seperti dirinya tidak memiliki banyak teman lainnya,
‘Hei , Kau.. Kai kan?’ tanya seorang gadis,
Kai menoleh, ‘Lorraine….’ gumamnya dalam hati,
‘Kue geraimu sangat enak, orangtuaku begitu menyukainya, tapi mengapa belakangan ini
geraimu tidak buka?’ tanya Lorraine,
‘I...itu karena a..ada sedikit masalah dengan alat produksi k..kami’ ucap Kai canggung,
‘Nah……’ tiba-tiba Steve memotong, ‘jadi kau bisa pergi ke acara itu kan Kai, tidak ada alasan
untuk membantu bibimu digerai lagikan?’ lanjut Steve tersenyum disebelahnya,
‘Acara apa?’ tanya Lorraine mengernyitkan dahinya, ‘nanti sore?’ tanyanya lagi kepada Steve,
‘Ya tentu saja acara yang paling ditunggu pemuda St Louise’ jawab Steve,
‘Kau ikut acara itu Kai?’ tanya Lorraine,
‘I..iya tentu s….saja..’ ucap Kai masih canggung,
‘Bagus kalau begitu, kalau begitu sampai berjumpa diacara itu, dan kalau gerai bibimu sudah
buka kembali, kau bisa memberitahukan kepadaku, karena ibuku sangat menyukainya’ ucap
Lorraine seraya berlalu bersama beberapa temannya,
‘Ya ampun kau dingin sekali..’ ucap Steve cuek,
‘apa kau menyukainya?’ tanyanya lagi,
Kai terdiam,
‘aha… kau ternyata menyukai Lorraine..’ canda Steve, hal itu membuat Kai
menjadi salah tingkah,
‘Ya, wajar saja Kai, Lorraine sangat manis, kurasa bukan kau saja yang menyukainya,
kudengar Johnson juga tergila-gila kepadanya’
‘Johnson? Si jagoan basket itu?’ tanya Kai,
‘Ya, Kapten Johnson, yang membawa sekolah kita juara basket SMU setingkat nasional’ terang
Steve, ‘tapi kau tenang saja, tampaknya Lorraine tidak menghiraukannya, hal itu membuat
Johnson sedikit marah sepertinya, kudengar beberapa hari lalu Johnson dan kawan-kawannya
mencegat Lorraine ketika pulang sekolah, untung saja Pak Helbert melintas’ ucap Steve,
‘Darimana kau mengetahui hal itu?’ tanya Kai,
‘Hei, aku ini tidak memiliki teman bukan berarti kekurangan informasi’ jawab Steve ketus,
‘Jadi .. nanti kujemput dimana?’ tanya Steve memastikan
‘Tidak perlu, aku bisa pergi sendiri’ jawab Kai,
‘Kalau begitu aku tunggu didepan gerbang perkemahan ok’ ucap Steve,
Kai mengganguk dan merekapun berpisah, Hari ini gerai bibi SIlvia masih belum buka kembali,
semenjak seminggu yang lalu gudang tempat pembuatan yang berisi mesin-mesin pembuat kue
dihancurkan oleh Ordo Black Mamba yang mengunjungi rumahnya, hal itu membuat semua mesin
kue milik bibi Silvia hancur berantakan, saat ini masih menunggu alat itu dikirim kembali dari
German, bibi Silvia baru saja memesannya tiga hari yang lalu, sehingga mereka stop untuk
produksi terlebih dahulu.
Kai kembali kerumahnya untuk mempersiapkan sejumlah pakaian dan alat-alat yang kira-kira
diperlukan untuk berkemah, ia sedikit bersemangat karena mengetahui ada Lorraine diacara itu,
Setelah selesai, ia pun beranjak turun kebawah dan menemui Bibi Silvia disana,
‘Dimana Nick atau Sam?’ Tanya Kai,
‘Sam sedang memperbaiki gudang dibelakang, Nick ada dihalaman depan, ada apa?’
‘Aku hendak meminta tolong mereka mengantarku keacara sekolah’ jawab Kai,
‘Tumben sekali, ada acara sekolah jam segini, kau hendak hangout dengan teman-temanmu?’
tanya Bibi Silvia,
‘Tidak, hari ini aku ada acara berkemah dengan Steve’ ucapnya,
‘Kapan kau kembali?’
‘Jika sesuai rencana, hari minggu siang’ ucap Kai seraya beranjak keluar,
Sesampai diluar ia melihat nick sedang membersihkan truck raptornya,
‘HEIII NICK!!!, tolong antar aku ke danau Blue Fin Lake’ panggil Kai,
‘Mau apa kau kesana?’ tanya Paman Nick
‘Ada acara dengan temanku Steve disana, kami hendak berkemah’ jawab Kai,
‘Baik, naiklah…’ ucap Nick seraya memasuki mobil.
40 menit waktu yang dibutuhkan untuk Nick mengemudikan truck raptors itu agar
membawa Kai ketujuan,
‘Hati-hati dijalan Nick, jangan terlalu kencang membawa kendaraan’ ucap Kai seraya turun dari
truck milik keluarganya,
‘Ya, selamat bersenang-senang’ ucap Nick seraya tersenyum, umur antara Kai dan ketiga
lainnya sebenarnya tidak terpaut cukup jauh, Kai terlihat seperti remaja berumur 17 tahunan
sementara ketiga lainnya terlihat seperti orang dewasa yang berumur 28-32 tahun, tapi
sebenarnya umur mereka jauh diatas itu, Sam adalah yang tertua diantara mereka, umurnya
sekitar dua juta tahun kalau dihitung menggunakan kalendar masehi, sementara Silvia satu juta
dan delapan ratus ribuan tahun, Nick satu juta dan tujuh ratus sembilan puluh satu tahun,
sementara Kai masih berumur satu juta dan seratus sebelas tahun. Tidak ada hubungan darah
diantara mereka, hanya saja walaupun lebih muda, namun Kai sudah menjadi pemimpin
diantara mereka, Kai paling disegani oleh yang lainnya, walaupun badannya paling kecil, Sam
adalah yang terkuat diantara mereka, badan Sam paling besar dan berotot, Nick walau terlihat
atletis namun lingkar lengan Sam dua kali lebih besar dari miliknya, Silvia adalah satu-satunya
wanita diantara mereka, rupanya sangat cantik, namun ia sangat tegar dan setia, ada alasan yang membuat mereka harus menetap dikota ini, alasan yang dipegang teguh oleh
keempatnya, dan mereka harus menetap sebagai keluarga disini.
‘Akhirnya kau datang juga, siapa yang mengantarmu’ tanya Steve ketika melihat Kai berjalan
menghampirinya,
‘Paman Nick..’ jawab Kai singkat sambil melihat sekelilingnya,
‘Acaranya besar sekali’ ucap Kai terperangah,
Dentuman alat music yang menderu-deru berasal dari ujung selatan danau yang terdapat
panggung, tabuhan drum berirama cepat membuat para pemuda dan pemudi tidak bisa
menahan untuk tidak bergoyang,
‘WOOOHOOOOO’ teriak Steve sekeras-kerasnya,
Tidak ada yang memperdulikan mereka, hampir lima ribu orang remaja ada ditempat itu,
walaupun ini acara dikhususkan untuk para remaja namun tampaknya tidak semua dari mereka
menghadiri acara itu, hanya sebagian kecil saja, selebihnya mungkin lebih asyik menghabiskan
waktunya dirumah atau pergi bersama keluarga mereka, banyak remaja yang
berkelompok-kelompok baik perempuan maupun lelaki, ada juga yang berpasang-pasangan,
mereka tampaknya akan bersenang-senang malam ini, Steve membawa Kai jauh kesisi barat
danau, untuk menemukan tenda yang akan mereka tempati malam ini, hampir dua ribu tenda
berukuran sedang terletak dipadang rumput kosong yang sangat luas, namun masih banyak
tenda yang kosong disana, karena lebih banyak para remaja itu sedang sibuk mengelilingi
panggung musik dan bermain didanau, selebihnya bermain skateboard dan inline skate, hanya
orang-orang yang tidak menyukai keramaian lebih memilih memisahkan diri ditenda-tenda, baik
itu dengan teman-temannya, maupun dengan pasangannya,
‘Kurasa itu tenda kita’ ucap Steve seraya menunjuk sebuah tenda tepat dipinggir danau
Kai mengikuti saja langkah Steve, seraya memandangi sekelilingnya, ia cukup takjub dengan
keramaian yang ada, biasanya ia tinggal didekat bukit jauh dari pusat kota sehingga suasana
disana cukup tenang, namun kali ini gema musik dan tawa pria dan wanita mengisi seluruh
pelosok danau itu,
‘Kai,... itu Lorraine…’ ucap Steve sambil menyikut perut Kai,
Dari kejauhan tampak Lorraine bersama dengan dua teman wanitanya dan tampak seorang
pria merangkul pundaknya, beberapa pria lainnya berjalan mengikuti mereka, mereka tampak
seperti… anggota basket, ya pria itu terlihat seperti kapten Johnson, Kai baru saja
menyadarinya,
‘Mereka balikan?’ tanya Steve kepada Kai,
‘Entahlah, tapi tampaknya mereka baik-baik saja’ jawab Kai, matanya tidak lepas dari
pemandangan itu,
Namun tidak jauh melangkah tiba-tiba jalan mereka ditutup oleh 5 orang siswa yang sepertinya
hendak mencari masalah,
‘Erick Bale?’ gumam Steve,
Jarak mereka tidak terlalu jauh untuk mendengarkan percakapan mereka,
‘Waaah,, hari ini kita bertemu dengan jagoan kita kapten Johnson…’ ucap Erick Bale dengan
gayanya yang sok
Rombongan kapten Johnson dan Lorraine terhenti, Erick Bale dengan keempat temannya
menghalangi langkah mereka, tampaknya mereka akan memancing keributan disini,
‘Bukankah kalian sudah tidak bersama lagi?’ tanya Erick Bale sambil berjalan mondar-mandir
dengan gayanya yang khas seperti berandalan,
Kapten Johnson diam saja menyaksikan gaya Erick Bale anak sang konglomerat kota St Louis,
Keempat teman Erick Bale hanya tertawa-tawa, sepertinya akan ada keributan hebat hari ini,
Kapten Johnson dengan badan atletisnya bukanlah seorang yang penakut seharusnya, namun
Erick Bale tampaknya ingin membully Johnson hari ini,
‘Hei, Lorraine.. Tampaknya kau sangat tertekan hari ini, apakah pria kasar ini memaksamu?’
tanya Erick Bale,
Lorraine tidak menjawab pertanyaan itu, ia tampak hanya menunduk,
‘Hei Boyband.. Sebaiknya kau menyingkir dari jalan kami, atau kepalan tangan ini tidak
segan-segan melukai wajah indah kalian’ jawab Johnson tiba-tiba, hal itu disambut tawa
terbahak-bahak dari Erick Bale dan teman-temannya,
‘Hi anjing buduk, bernyali sekali kau menentang kami kaum bangsawan… kami punya banyak
tulang yang membuatmu akan menuruti setiap perintah kami’ jawab salah seorang teman dari
Erick Bale,
Hal itu sontak membuat kedua belah kubu itu terpancing emosinya, tampak mereka hendak
saling menyerang satu sama lain, lima orang dari kubu Erick Bale dan empat orang dari kubu
Johnson Redart, salah seorang dari kubu Johnson Redart melompat kedepan dan langsung
berusaha meninju wajah Erick Bale, namun dengan cepat ia menghindar, kubu Erick Bale tidak
mau kalah, mereka pun merangsek maju dengan tinju mengacung kearah lawan mereka,
Kai tampak menyadari sesuatu, ia terdiam dan memperhatikan mereka, ia kemudian bergegas berlari menghampiri untuk
menarik lengan Lorraine yang tampak ketakutan dan segera membawanya menjauh dari sana,
Ramai-ramai orang-orang mulai berkumpul dan meyoraki mereka, tampak beberapa orang
mulai mengeluarkan darah segar dari mulut dan hidungnya akibat terkena pukulan lawan
mereka,
‘K.. kKau tidak a...apa-apa?’ tanya Kai
Lorraine tersentak melihat Kai yang menarik tangannya dan menghindarkannya dari kerumunan
tersebut,
‘Kalian disini?’ tanya Lorraine,
Kai mengangguk,
‘Aku baik-baik saja’ ucap Lorraine, kedua teman wanitanya pun ikut menghampiri dirinya demi
menghindari pertarungan itu,
‘STOP!!!... STOPP!!’ ucap Erick Bale tiba-tiba,
Johnson Redart pun menghentikan pasukannya,
‘Kalian berani sekali anjing kurap…’ ucap Erick Bale, ‘ini sama saja mengajak perang’ lanjutnya
lagi,
‘Hentikan itu mahluk menyedihkan.., jangan kau bermain sebagai korban disini.., kalianlah yang
memulainya’ balas Johnson Redart,
‘Hati-hati berbicara Kapten, mungkin kau lupa bahwa anak buahmulah yang mencoba
memukulku terlebih dahulu, hal ini tentu saja menciderai hati keluargaku’ gertak Bale,
‘Jika kau tidak mencari gara-gara pastilah kita baik-baik saja, jadi hentikan segera ocehanmu’
jawab Johnson Redart menyeringai, ia tampak mulai kesal dengan bajingan satu ini, dan ia
mulai tidak perduli dengan status yang disandang oleh keluarga Bale,
‘Jadi.. kau mau berperang?’ tanya Bale menantang,
‘Kami tidak akan mundur selangkahpun jika kalian mengajak berperang’ balas Johnson,
‘HAAHAHA…Cuihhhh, hari ini jam 12 malam.. Dibalik air terjun, bawa pasukanmu.. Akan
kuhabisi kalian’ ucap Bale sambil membuang ludahnya,
‘Ayooo..’ ucapnya mengajak anak buahnya pergi,
‘Ingat-ingat anjing kurap, kau akan habis hari ini’ ucap Erick Bale sambil tertawa seraya
mengangkat tangannya keatas membentuk tanda **** You,
Johson Redart tampak begitu emosi dibuatnya,
‘Siapkan pasukan…’ ucapnya kepada ketiga anak buahnya, ‘kita perang dengan mahluk pucat
bajingan itu’ ucapnya setengah berteriak,
Johnson Redart berjalan menghampiri Lorraine yang berada didekat Kai,
‘Hentikan Johnson sudah cukup, kita sudah tidak ada hubungan apa-apa’ ucap Lorraine seraya
menghindarinya,
‘Cukup Lorraine, jangan seperti anak kecil, sudah kukatakan aku tidak ingin putus denganmu,
apapun keinginanmu’ ucap Johnson Redart seraya menarik tangan Lorraine,
*PLAKKKK... * tiba-tiba Lorraine menampar pipinya keras sekali,
Semua hening sejenak, seakan-akan tidak menyangka Lorraine akan bersikap demikian keras,
‘Kau…..’ ucap Johnson tampak murka, tangannya terangkat keatas dan bersiap membalas
Lorraine,
‘Kau jangan memukul wanita…’ tiba-tiba Steve berteriak keras,
Pandangan Johnson mendadak berubah, ia menatap tajam kepada Steve seakan ingin
memakannya,
‘Kalau begitu bantulah dia’ tantang Johnson seraya menghampiri Steve, Steve tampak
ketakutan melihat pria kekar mendatanginya,
Kai segera menghalangi langkah Johnson,
‘Hii… Anda Kapten Johnson yang terkenal itukan?? Bukankah sebaiknya ini bisa dibicarakan
baik-baik..’ ucapnya sambil memelas, ia tidak ingin kawannya mendapatkan pukulan telak dari
Johnson Redart, Steve bertubuh kurus kecil dan berkacamata, pastilah akan remuk jika terkena
pukulan Johnson,
‘Kau juga ingin ikut-ikutan?’ tanya Johnson tidak ingin dihentikan,
‘Tidak Kapten… bukan begitu maksudku,’
‘MINGGIRRR!!!’ teriaknya seraya ingin melempar Kai kesamping,
Namun ketika tangannya menyentuh tangan Kai tiba-tiba ia seperti kehilangan tenaganya,
Kai bergeming..
Johnson menyadari ada sesuatu yang tidak benar disana, ia semakin marah tampaknya,
tiba-tiba pelan-pelan terdengar suara dengkuran pelan dari tenggorokannya,
Kai tertegun dan semakin yakin terhadap sesuatu,
Namun hal itu tidak juga membuat Kai bergerak, mereka berdua saling bertatap-tatapan tajam,
Kai berbisik pelan,
‘Jangan mempermalukan dirimu lagi.. Pergilah tinggalkan pria kecil itu’ ucapnya
Emosi Johnson memuncak, namun sepertinya ia menahan sesuatu, ia terdiam sebentar dan
kemudian berhenti mencoba mendorong Kai,
‘Kau tidak tau sedang berurusan dengan siapa anak muda’ ucap Johnson seraya pergi
meninggalkan mereka,
‘Kau ikut’ ucap Johnson seraya menarik tangan Lorraine dengan kasar, Lorraine tampak
terkejut namun tidak bisa melawan terlalu banyak,
Kai pun terkejut dan hendak berteriak, ‘Heiii lepaaa…’
‘Jika kau ingin gadis ini, temui kami dibelakang air terjun nanti tengah malam’ ujar Johnson
Redart
Semua orang sontak kebingungan dengan kejadian tersebut, mereka tidak tau bahwa Kapten
Johnson tidak mampu mendorong tubuh Kai yang tidak terlalu besar, yang mereka sadari
bahwa Kapten Johnson melepaskan kedua pria kecil itu kali ini.
' kau tidak apa-apa…’ tanya Steve setelah bangkit dan membersihkan bokongnya yang
kotor akibat terjatuh karena ketakutan tadi, dan ternyata kedua teman wanita Lorraine itu adalah
anak buah dari Johnson, mereka ikut pergi dengan Johnson dan kawan-kawannya ketika itu
‘Kurang ajar, gadismu tampaknya diculik oleh mereka Kai’ ucap Steve
Kai masih terdiam memandangi Johnson dan kawan-kawannya dari kejauhan, mereka mulai
menghilang dibalik kerumunan,
‘Steve sepertinya kita harus kembali kerumah masing-masing hari ini, kurasa tidak aman disini’
ucap Kai seraya mencoba untuk mengemasi barang-barangnya,
‘Tapi acara ini akan lebih seru lagi semakin malam Kai’ ucap Steve,
‘Kau tidak dengar ucapan Johnson tadi?’ ucap Kai,
‘Maksudmu kau akan mencoba mendatanginya nanti malam?’ tanya Steve
‘aku akan mengajak paman Sam dan Nick nanti, kau sebaiknya juga kembali kerumahmu
Steve, bagaimana jika salah satu dari orang Johnson juga melukaimu nanti?’ tanya Kai
Hal itu membuat Steve sedikit terpojok, ia bukanlah anak yang pemberani, ia hanya berusaha
sebaik mungkin untuk tidak terlihat takut,
‘Baiklah kurasa itu ide yang tidak buruk’ jawab Steve seraya ikut mengemasi barang
bawaannya,
Setelah memastikan Steve telah jalan kembali kerumah dengan aman, Kai memutuskan untuk
menyambangi ada apa dibalik air terjun yang dimaksud oleh Erick Bale dan Johnson Redart, ia
pun bergegas kesana, sebenarnya ia ingin menghubungi Nick dan Sam juga Silvia ketika itu,
agar mereka mengetahui keanehan yang ia rasakan saat menghadapi Johnson dan
menyaksikan perkelahian kedua genk anak nakal itu, mereka bukan orang biasa, itu yang
dirasakan Kai, maka ia penasaran, namun ia memilih untuk menyelidikinya sendiri dulu, agar ia
dapat lebih mudah bergerak jika terjadi sesuatu.
***Download NovelToon to enjoy a better reading experience!***
Comments