Kebenaran Yang Terungkap.

Bab 7 – Perjalanan Malam Bersama Prince 🌌🚗

Malam itu, dorm sudah sepi. Semua member tertidur lelap setelah jadwal panjang seharian.

Tapi Rora gelisah, tak bisa memejamkan mata. Kartu hitam berlapis emas itu terus menggoda pikirannya.

Ia menggenggam kartu itu erat. Di luar jendela, suara mesin mobil samar-samar terdengar… raungan khas Ferrari yang tidak mungkin salah.

Rora (berbisik):

“Apa aku gila kalau ikut dia?”

Tapi rasa penasaran terlalu besar. Dengan hati-hati, ia mengenakan hoodie hitam, masker, dan topi. Lalu perlahan membuka pintu dorm, memastikan tidak ada satupun yang bangun.

Begitu ia keluar, cahaya lampu depan Ferrari 458 Black Spider menyala. Mobil itu berhenti tepat di depan dorm, pintunya terbuka otomatis.

Suara lembut tapi tegas keluar dari dalam mobil:

Sam (Prince):

“Naiklah. Dunia di luar sini lebih luas daripada yang kau bayangkan.”

Rora menahan napas. Detik itu juga, hatinya berdebar kencang. Dengan langkah ragu tapi yakin, ia masuk ke dalam mobil. Pintu tertutup pelan, dan aroma khas interior mobil mewah itu langsung membuat suasana terasa berbeda.

Ferrari meluncur di jalanan Jakarta malam hari. Jalanan sepi, hanya ada lampu kota dan suara mesin yang meraung indah.

Rora (melirik Sam):

“Kamu… siapa sebenarnya? Kenapa aku?”

Sam hanya tersenyum tipis, menatap lurus ke jalan.

Sam:

“Orang-orang mengenalku dengan banyak nama. Ada yang bilang aku pebisnis muda, ada yang bilang aku kolektor mobil, ada juga yang bilang aku hanya bayangan di balik layar. Tapi kau boleh memanggilku… Prince.”

Rora (menggigit bibir, penasaran):

“Tapi kenapa aku? Dari semua orang… kenapa harus aku?”

Sam menoleh sebentar, tatapannya dalam tapi lembut.

Sam:

“Karena aku melihat cahaya yang bahkan dunia panggung tidak bisa sembunyikan. Cahaya yang hanya kau punya, Rora.”

Rora terdiam. Kata-kata itu menusuk ke dalam hatinya.

Mereka berhenti di sebuah gedung tinggi di pusat kota. Dari rooftop gedung itu, seluruh lampu kota Jakarta terlihat bagaikan lautan bintang.

Sam turun duluan, lalu membuka pintu untuk Rora seperti seorang gentleman sejati.

Sam:

“Selamat datang di dunia yang tidak pernah dilihat orang lain. Dunia yang aku simpan hanya untukmu.”

Rora melangkah keluar, menatap pemandangan kota dengan mata berbinar. Angin malam berhembus lembut, hoodie-nya berkibar, dan ia sadar—malam ini adalah awal dari sesuatu yang besar.

Bab 8 – Rahasia di Balik Prince 🌌

Ferrari 458 Black Spider berhenti di rooftop parkir sebuah gedung tinggi, angkuh tapi elegan, bagaikan singgasana di tengah lautan lampu kota Jakarta. Mesin mendengkur halus sebelum perlahan dimatikan, meninggalkan keheningan yang hanya diisi oleh desiran angin malam.

Sam turun lebih dulu, lalu membuka pintu untuk Rora. Gerakannya tenang, penuh wibawa, seolah dunia memang tunduk padanya.

Sam (tersenyum samar):

“Turunlah, malam ini aku akan tunjukkan sesuatu yang tidak semua orang bisa lihat.”

Rora menatapnya sesaat, lalu melangkah keluar. Kakinya seakan berat, bukan karena takut, tapi karena rasa penasaran yang kian membara. Dari atas gedung, lampu-lampu kota berkilau bagaikan permata.

Rora (takjub, berbisik):

“Indah sekali… aku belum pernah melihat kota dari sudut ini.”

Sam menatapnya, bukan ke arah pemandangan.

Sam:

“Karena tempat ini… hanya untuk orang yang aku percaya. Dan malam ini, itu kamu, Rora.”

Rora berbalik, wajahnya diliputi rasa bingung sekaligus hangat.

Rora:

“Tapi kenapa aku? Aku cuma seorang trainee, idol yang bahkan masih belajar… kamu bisa bersama siapa pun, tapi kenapa aku?”

Sam mendekat selangkah, bayangan tubuhnya kontras dengan cahaya neon kota di belakang. Tatapannya dalam, menusuk, tapi tidak mengintimidasi—sebaliknya, ia membuat hati Rora berdebar.

Sam:

“Orang-orang mengenalku dengan banyak sebutan. Ada yang bilang aku pengusaha muda, ada yang bilang aku pewaris perusahaan besar, ada juga yang menyebutku bayangan tanpa nama. Tapi satu hal yang tidak pernah mereka tahu… aku tidak butuh dunia itu. Yang aku butuhkan hanyalah satu hal—seseorang yang bisa melihat aku sebagai manusia, bukan sebagai sosok misterius.”

Ia berhenti sebentar, senyum tipis terukir di bibirnya.

Sam:

“Kau bisa memanggilku… Prince. Hanya Prince.”

Rora terdiam. Nama itu menggaung di kepalanya. “Prince” terdengar seperti sebuah teka-teki, bukan jawaban.

Rora (menunduk, suaranya bergetar):

“Prince…? Kau… terlalu misterius. Aku bahkan tidak tahu siapa kamu sebenarnya. Kalau kau hanya ingin bermain-main, aku—”

Sam tiba-tiba menepuk lembut pundaknya, menghentikan kalimat itu.

Sam (lembut tapi tegas):

“Kalau aku hanya ingin bermain-main, aku tidak akan berdiri di sini bersamamu, mempertaruhkan identitasku.”

Keheningan menyelimuti mereka. Angin malam bertiup kencang, seakan ikut menjadi saksi pertemuan dua dunia yang berbeda.

Rora menarik napas dalam, menatap Sam dengan keberanian yang tumbuh dari dalam dirinya.

Rora:

“Aku… tidak tahu apa yang akan terjadi. Tapi… aku ingin tahu siapa kamu sebenarnya. Bukan Prince, bukan bayangan, tapi… kamu.”

Sam menatapnya lama, matanya berkilau seakan menyimpan ribuan rahasia.

Sam:

"Kalau begitu, bersiaplah. Karena begitu kau tahu, tidak ada jalan kembali.”

ditutup dengan misteri yang semakin dalam—Prince membuka sedikit tentang siapa dirinya, tapi juga memberi peringatan pada Rora bahwa kebenaran akan mengubah segalanya.

Episodes

Download

Like this story? Download the app to keep your reading history.
Download

Bonus

New users downloading the APP can read 10 episodes for free

Receive
NovelToon
Step Into A Different WORLD!
Download NovelToon APP on App Store and Google Play