Mulai Menunjukan Dirinya.

Bab 5 – Jejak Pertama Terungkap 🕵️‍♀️

Hari berikutnya, BabyMonster punya jadwal santai sebelum terbang ke negara lain. Semua member memutuskan untuk beristirahat di dorm. Namun Rora masih gelisah, pikirannya dipenuhi sosok pria misterius dengan Ferrari hitam itu.

Sambil bermain ponselnya, ia kembali mencoba mencari-cari informasi.

Kali ini, ia menulis kata kunci lain:

“Pria misterius Ferrari hitam Jakarta”

Hasilnya masih samar, tapi ada satu artikel kecil di sebuah blog lokal:

“Beberapa kali terlihat, seorang pria muda dengan Ferrari 458 Black Spider hitam melaju di jalanan Jakarta. Tidak ada yang tahu identitasnya. Beberapa menyebutnya ‘Prince’ karena auranya yang berkelas. Ada rumor, dia sering muncul di konser besar internasional.”

Mata Rora membesar.

“Prince…” bisiknya pelan.

Malamnya, BabyMonster makan malam bersama. Semua member sibuk bercanda, tapi Rora tetap fokus pada ponselnya.

Asa (menyikut Rora):

“Hey, kamu kenapa? Dari tadi liatin HP terus."

Rora (setengah berbohong):

“Ah, cuma baca artikel aja… nggak penting kok.”

Namun tatapan Asa seolah tahu ada sesuatu yang disembunyikan.

Ruka (mencoba mengintip):

"Apa itu tentang cowok Ferrari kemarin?”

Rora terdiam, lalu cepat-cepat mengunci layar. Semua member tertawa, tapi di balik tawa itu, rasa penasaran mereka juga makin besar.

Sementara itu, di tempat lain, Sam duduk di ruang tamu rumah mewahnya di pulau pribadi. Pakaian hitam elegannya kontras dengan ruangan serba modern beraksen emas. Di tangannya ada sebuah tablet, menampilkan CCTV kecil yang tersembunyi di area luar stadion saat konser kemarin.

Ia tersenyum tipis, melihat rekaman saat Rora menatap mobilnya dengan tatapan penuh tanda tanya.

Sam (berbisik pada dirinya sendiri):

“Dia sudah mulai mencari aku… bagus. Tapi ingat, aku yang akan memutuskan kapan dia benar-benar mengenalku.”

Sam menutup tablet itu, lalu berdiri. Dari jendela besar rumahnya, terlihat laut luas yang gelap, dengan sebuah helikopter hitam terparkir di landing pad. Di garasi bawah tanah, deretan mobil mewah berbaris rapi, namun Ferrari 458 Black Spider selalu jadi yang paling istimewa.

Kembali ke dorm, malam semakin larut. Rora berbaring di ranjangnya, matanya menatap langit-langit, pikiran tak henti bertanya.

Rora (monolog, pelan) :

“Kenapa aku merasa… kalau aku makin deketin dia, hidupku bakal berubah selamanya?”

Hatinya berdebar. Bukan karena takut—tapi karena dorongan misterius yang membuatnya ingin tahu lebih banyak.

Dan di suatu tempat, Monstiez Prince sudah menunggu langkah berikutnya.

Bab 6 – Undangan Misterius ✉️🌌

Keesokan harinya, BabyMonster punya jadwal photoshoot di salah satu studio besar di Jakarta. Semua member sibuk berganti kostum, make-up, dan tertawa satu sama lain di ruang tunggu.

Namun Rora terlihat agak gelisah. Pikiran tentang Prince masih menghantui.

Ahyeon (menggoda):

“Ra, dari tadi kamu kayak orang kasmaran deh. Sini cerita, siapa sih cowok itu?”

Rora (mencoba mengelak, sambil tersenyum canggung):

“Ah… enggak, aku cuma capek aja kok.”

Tawa kecil kembali memenuhi ruangan.

Selesai photoshoot, semua member kembali ke dorm. Malam itu, saat semua sudah masuk kamar masing-masing, Rora mendengar suara “ding” dari pintu depan dorm.

Ia berjalan keluar dengan hati-hati. Dan di lantai depan pintu, ada sebuah kotak hitam kecil dengan pita emas. Tidak ada kurir, tidak ada orang—hanya kotak itu.

Dengan ragu, ia mengambil dan membukanya. Di dalamnya ada sebuah kartu hitam berlapis emas dengan tulisan tangan halus:

“Untuk Rora. Dunia terlalu luas untuk hanya dilihat dari panggung.

Jika kamu ingin tahu lebih, ikuti cahaya malam ini. – Prince”

Mata Rora melebar. Ia berbalik, memastikan tidak ada yang melihat. Jantungnya berdetak cepat.

Rora (berbisik pada dirinya sendiri):

“Dia… ngikutin aku? Gimana bisa tahu aku di sini?”

Ia menempelkan kartu itu di dadanya. Perasaan antara takut, penasaran, dan… entah mengapa, ada sedikit rasa aman.

Di sisi lain kota, Ferrari 458 Black Spider berhenti di sudut jalan sepi. Sam duduk di balik kemudi, menatap layar kecil di dashboard yang menampilkan feed CCTV sekitar dorm BabyMonster.

Ia melihat Rora membuka kotak itu, lalu tersenyum tipis.

Sam:

“Langkah pertama sudah dimulai. Mari kita lihat… apakah dia cukup berani untuk masuk ke duniaku.”

Sam menyalakan mesin Ferrari. Suara raungan khasnya mengisi malam, lalu lampu mobil itu menyala terang, melaju pelan ke arah jalan yang bisa terlihat dari balkon dorm BabyMonster.

Rora berdiri di balkon lantai dua dorm, memandangi jalan di kejauhan. Lampu mobil hitam berkilau itu seperti memanggilnya.

Rora (pelan, pada dirinya sendiri):

“Prince…”

Ia tahu, itu adalah undangan.

Dan hatinya tahu, ia akan mengikutinya.

Hot

Comments

cocondazo

cocondazo

Totally worth the hype!

2025-09-06

0

See all
Episodes

Download

Like this story? Download the app to keep your reading history.
Download

Bonus

New users downloading the APP can read 10 episodes for free

Receive
NovelToon
Step Into A Different WORLD!
Download NovelToon APP on App Store and Google Play