Her Blue Eyes

Afonso memejamkan mata, menyandarkan kepalanya pada kursi, ia menarik nafas dalam-dalam dan menghembuskan nya.

"Biarkan Ibu pergi, nak" Afonso terperanjat saat bayangan itu muncul, dia mengusap wajahnya kasar dan menggertakkan giginya. dadanya terasa sesak. masa lalu, masa lalu yg begitu menyakitkan membuat nya sekarat setiap hari, tapi kematian belum juga menjemput nya walaupun itu selalu dekat.

Afonso mengambil ponselnya, mencari nama Jose dan menekan call. panggilan tersambung namun Jose belum menjawab nya. Afonso mencoba sekali lagi, setelah menunggu akhir nya Jose menjawab nya.

" Jose, bisa siapkan tempat disana?, jam 1 nanti aku akan mengajakkan klien ku makan siang disana?"

" Oke" Jawab Jose dari seberang. Afonso melihat arloji Rolex nya, masih jam 12.09. dia akan menemui klien nya jam 1 di Cafe Jose.

Afonso membuka laci dan mengambil selembar foto usang, seorang wanita paruh baya yg sangat cantik, anak pria berusia 12 tahun dan gadis berusia 10 tahun berdiri dengan senyum lebar difoto itu,

itu adalah Afonso, Ibunya, dan Eva.

" Kenapa kalian menikmati surga tanpa ku?" Afonso mengusap foto itu penuh kerinduan.

▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪

Inez membersihkan ruangan khusus yg biasanya di pesan oleh orang orang untuk meeting. dan kali ini tempat ini dipesan oleh Afonso. itulah yg dikatakan Jose.

jujur saja, Inez masih belum bisa melupakan mata tajam Afonso dan dada bidang nya.

Inez menggelengkan kepalanya, mengusir fikiran liarnya, ah, sejak kapan dia menjadi mesum begitu?

dia bahkan tidak pernah punya waktu untuk berkencan, dia terlalu sibuk untuk itu. di usianya yg masih 19 tahun dia memiliki tanggung jawab yang besar.

" Inez, tolong minta Arnold menyiapkan menu special untuk Afonso."

"Baiklah" Inez melanjutkan pekerjaannya. sebelumnya dia tidak pernah melihat Afonso datang ke Cafe itu. dan dia tidak tahu siapa Afonso.

sebelum jam 1, Afonso sudah tiba di Cafe Jose, seorang pelayan mengantarkan Afonso keruangan yg sudah disiapkan oleh Jose. dan tanpa sengaja, Inez berpapasan dengan Afonso.

Inez ingin menghindari nya dan seolah tidak mengenal nya, karena seperti nya Afonso adalah orang besar, terlihat dari bagaimana pelayan melayaninya, dan ia juga datang menggunakan mobil yg sangat mahal, setelan jas nya nya saja mungkin seharg apartemen kecil Inez.

" Bagaimana keadaan mu, Inez?" Inez terkejut karena Afonso menyapa dirinya seolah dia telah mengenal Afonso. ya dia mengenal nya, tapi hanya pagi tadi.

" Sangat baik. terimakasih" Jawab Inez merendah sebagaimana seharusnya seorang pelayan merendah. dan entah kenapa Afonso tidak menyukai itu. Inez berfikir Afonso hanya menyapa nya sekedar formalitas karena Inez telah menginap di tempat nya. namun perkataan Afonso selanjutnya membuat Inez salah tingkah, terlebih pelayan lain sedang menatapnya penasaran.

"Seharusnya kau mengambil cuti, agar kau tidak jatuh sakit"

Inez berdeham, menstabil perasaan dan tersenyum manis.

"Terimakasih, Tuan. saya baik baik saja" ucapnya parau.

Afonso melangkah, selangkah lebih dekat pada Inez, yg membuat Inez terpaku, bahkan Inez bisa mencium aroma parfum yg sangat Gantle dari tubuh Afonso.

tanpa di duga, Afonso malah meletakkan punggung tangan nya di kening Inez yg membuat Inez terperanjat kaget, dan teman temannya menganga tak percaya.

"Tubuh mu panas, pulanglah. jika tidak, besok kau akan drop" Inez masih terpaku tak percaya.

apakah dia Afonso yg sama dengan Afonso yg tadi pagi?

Afonso dingin dan Afonso yg hangat?

Afonso meninggalkan Inez masih dalam keterpakuannya, dan temannya yg bernama Elena, menghampiri Inez, menarik tangan Inez dan membawa nya ke belakang, dimana para pelayan biasanya istirahat disana.

" Ya Tuhan, kau mengenal nya?" Elena terlihat begitu excited. belum sempat Inez membalas, beberapa pelayan wanita lain juga datang dan menanyakan hal yg sama. Inez bisa melihat kegilaan di mata mereka. ini membuat Inez bingung.

"Ya, dia tidak sengaja menabrak ku semalam' jawab Inez pelan, dan hanya itu yg dia beritahukan, dia tidak mungkin memberitahu mereka bahwa semalam ia tidur dirumah Afonso, dan sarapan bersama Afonso dan Jose dirumah Afonso. di dapur dan meja makan Afonso.

" Kau beruntung sekali" timpal salah satu dari mereka.

" Benar, dia bahkan menyapa mu, dan menyuruh mu istirahat, dan dia bahkan memegang kening mu seperti ini" gadis yg lain juga menimpali dan meniru gaya Afonso saat menyentuh kening Inez.

Inez mengernyit bingung dengan tingkah mereka.

ya, Inez tahu Afonso adalah pria muda yg sukses dan kaya, Inez tahu karena melihat seperti apa rumah Afonso.

"Setiap wanita ingin menjadi pendamping nya walau hanya semalam" kali ini Elena yg menyahut.

"Kenapa?" Inez bertanya dan itu membuat Elena menepuk jidat.

"Serius itu pertanyaan mu?" Inez mengangguk polos.

"Karena dia adalah Afonso De Cruzeiro, dia putra aktor Dylan De Cruzeiro. ketampanannya sudah tersebar sejak ia masih anak-anak, apa lagi Ayahnya seorang aktor yg mendunia " Elena menjelaskan. Inez tampak berpikir

"Jadi, dia putra seorang aktor?"

" Yup, Bahkan banyak agensi yang menawarinya menjadi model sejak dia anak anak. banyak sutradara dan produser ingin merekrut nya menjadi aktor mereka, tapi dia menolak semua itu, dan dia tinggal di Rusia, fokus sekolah dan tertarik pada bisnis, dan jadilah dia seperti sekarang"

" Dari mana kau tahu semua itu?"

"Oh, Baby Inez. seluruh Italia tahu itu, bahkan dunia juga tahu"

"Benarkah? seterkenal itu?" Elena mengangguk.

" Saat ayahnya meninggal...." Elena melanjutkan " Orang orang berfikir, dunia akan melupakan Cruzeiro, terlebih saat Afonso menolak dunia intertaint... " Inez menunggu penjelasan Elena penasaran, jadi Afonso sudah tidak punya Ayah?

" Afonso menggemparkan dunia dengan mengambil alih bisnis Kakeknya di Italia. saat itu usianya masih 20 tahun"

Dalam diam Inez mengagumi Afonso. dia telah menunjukkan kehebatan nya pada dunia di usia yg sangat muda.

" Memang, berapa sekarang usianya?" tanya Inez tanpa sengaja, pertanyaan itu terlepas begitu saja dari bibirnya. Elena memandang nya tak percaya.

"Kau tidak tahu?" Inez menggelang.

"Sekarang usianya 29 tahun"

▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪

Afonso kini telah menyelesaikan meeting nya. dia ingin memperluas bisnis dan menginvestasikan uang nya pada agensi permodelan dan juga pada desainer desainer terkenal di Itali.

Afonso menjabat tangan rekan rekan kerja nya sebelum mereka meninggal kan Cafe.

Inez masuk untuk membersihkan ruangan. Afonso sedikit terkejut melihat Inez yg masih bekerja

" Kau belum pulang, Inez?" tanya Afonso sambil menutup laptopnya. suara bass nya sedikit mengganggu konsentrasi Inez.

"Tidak, Tuan. saya bekerja sampai Cafe tutup di setiap weekend" jawab Inez sambil menyusun piring piring kotor dan memasukkan sisa makanan ke plastik sampah.

saat Inez berbalik, ia menabrak dada bidang Afonso yg entah bagaimana bisa tiba tiba ada dibelakang nya. Inez terhuyung ke belakang dan hampir terjatuh, namun tangan kekar Afonso menangkap pinggang mungil nya.

tanpa sengaja tatapan mereka bertemu. Afonso menatap dalam dalam pada iris biru Inez. sangat indah, dan menenangkan, seperti lautan. bulu mata Inez lebat dan panjam tanpa bulu mata palsu, wajahnya terlihat cantik alami yg hanya di taburi bedak tipis, bibir nya lembab dan pink.

Afonso tenggelam dalam mata biru Inez, dia ingin menolak akal sehatnya mengatakan 'ini tidak benar' tapi hasrat nya mengkhianati nya.

"Tuan...." Inez memberontak pelan, bukan sekali tapi sudah yg kesekian kalinya. agar Afonso melepaskan nya, tapi Afonso sedang tak disana, Afonso sedang tersesat pada iris biru Inez.

"Tuan...." Inez memanggil sekali lagi, kali ini sambil mengguncang pelan lengan kekar Afonso. dan Afonso telah kembali pada kenyataan.

"Oh..." Afonso melepaskan tangannya dari pinggang Inez. kemudian ia berdeham untuk menormalkan kembali suara nya yg serak.

Inez merasakan getaran ditubuhnya, bahkan kakinya terasa lemas, dia segera mengumpulkan piring piring kotor nya dan meninggalkan Afonso yg masih menatap nya, hingga Inez menghilang dari pandangan nya.

▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪

Download

Like this story? Download the app to keep your reading history.
Download

Bonus

New users downloading the APP can read 10 episodes for free

Receive
NovelToon
Step Into A Different WORLD!
Download NovelToon APP on App Store and Google Play