Hari ini Chaca berangkat sekolah..Damar juga pergi ke kantor,hanya tinggal Hana sendiri dirumah,bersama para ART tentu nya.Hana sedang dikamar nya,tepat nya kamar tamu yang sekarang ditempati nya.Dia menata pakaian nya dan juga barang2 nya karena sementara waktu dia akan tetap tinggal dirumah ini sesuai permintaan Chaca.
"aku harus mulai cari orangtua ku kemana ya?" gumam Hana...ya..alamat nya bahkan Hana tidak tau..cuma berbekal foto lama dan kalung saja. Namun tiba - tiba lamunan Hana buyar karena hp nya berdering.
"iya..hallo... assalamualaikum" hana menjawab panggilan nya,
"Han..." tiba - tiba jantung Hana berdegup kencang mendengar suara di seberang sana..ya..Damar yang sedang menelpon nya.
"i..iyaa...kak damar" jawab Hana gugup
"Han...apa aku mengganggumu?" tanya damar masih membuat jantung Hana melompat2 tak karuan.
"tidak kak....ada apa??"
"aku mau minta bantuan mu.. bisa kamu ke kamarku? aku lupa meninggalkan berkas yang akan ku buat rapat siang ini..apa kamu bisa mengantarnya ke kantorku? aku akan kirim alamat nya.,". jelas Damar yang membuat Hana tercengang...
"iya kak..aku segera kesana." Hana pun mengakhiri panggilan dari Damar.langsung bergegas menuju kamar Damar dan benar saja dia menemukan amplop coklat yang berisi berkas berkas yang akan dipakai Damar untuk rapat siang nanti.Hana bergegas mengambil berkas itu dan bersiap siap mengantarkan nya ke kantor Damar.Tapi begitu melewati dapur,Hana berhenti sejenak.
"aku bawakan makan siang sekalian aja buat kak damar,udah hampir jam makan siang juga." gumam Hana kemudian berlalu ke dapur menyiapkan makan siang untuk dibawa ke kantor Damar.Setelah beberapa waktu akhirnya Hana berangkat ke kantor Damar dengan ojek online.Butuh waktu 30 menit untuk sampai ke kantor Damar.Sesampai nya di kantor Damar..Hana langsung menemui resepsionis.
"Selamat siang mbk ada yang bisa saya bantu?" tanya resepsionis itu sambil memandang Hana seolah tatapan tak suka.
" Saya ingin mengantarkan berkas buat kak Damar" jelas Hana.Resepsionis itu sedikit kaget mendengar panggilan kak damar dari mulut Hana.
"sebentar ya mbk" kata resepsionis itu lantas menelpon sekretaris Damar.
"silahkan mbk..pak Damar ada di lantai 20" kata resepsionis itu lagi. Hana pun beranjak dari tempat nya berdiri menuju lift yang akan membawa nya ke lantai 20.Dan beberapa menit kemudian dia pun telah sampai di lantai dimana ada ruangan damar.Hana disambut sekretaris Damar yang begitu ramah dan sexy.
"silahkan mbak..pak damar sudah menunggu anda" kata sekretaris itu lantas mengetuk pintu ruangan damar.
"masuk" terdengar suara damar dari dalam ruangan setelah pintu diketuk.Dan seketika itu juga jantung Hana mulai berdetak tak karuan lagi. Mereka pun masuk ke ruangan damar , sekretaris itu meninggalkan Hana berdua an dengan damar.
"ini kak..berkas yang kakak maksud..." kata Hana sambil menyerahkan amplop coklat di tangan nya,damar meraih amplop itu dan tak sengaja menyentuh tangan Hana... untuk sesaat mereka pun saling memandang...kedua jantung mereka berdetak begitu cepat,serasa ada sengatan listrik tiba- tiba.
"maaf...." ucap damar,keadaan canggung menyelimuti mereka berdua.
" terima kasih han," ucap damar lagi.. Hana tersenyum..tapi tak beranjak dari tempat nya berdiri.
"oh Tuhan..kenapa selalu seperti ini,,apa yang terjadi...setiap dekat dengan kak damar jantungku seperti mau meledak." gumam Hana dalam hatinya.begitu pula yang dirasakan damar saat ini.
"Han.... apa yang kamu bawa?" tanya damar membuyarkan lamunan Hana. Dengan sedikit gugup Hana pun menjawab.
"Hana bawakan makan siang kak....." sambil memperlihatkan paper bag yang dibawa nya.Damar menyunggingkan senyum di bibir nya,membuat hana makin gugup tak bisa menguasai dirinya. Untuk beberapa saat mereka terdiam.. tapi tak lama kemudian Damar meraih tangan Hana dan menuntun nya untuk duduk di sofa yang ada di ruangan itu.hana menyiapkan makanan yang dibawa nya.
"kamu yang memasaknya sendiri?" tanya damar,Hana hanya mengangguk kan kepala nya.Makanan yang dibawa Hana terlihat enak,hingga damar tak sabar ingin memakan nya. Hana menyerahkan piring ke damar setelah diisi dengan nasi dan beberapa lauk.Damar segera menikmati makan siang nya.Makanan itu terasa begitu lezat di lidah nya.Hana yang melihat damar makan dengan lahap pun hatinya tambah berbunga.
"kamu sudah makan?" tanya damar di sela mengunyah makanan nya.hana hanya menggeleng sambil tersenyum.damar pun langsung menyendok kan makanan yang ada di Piringnya dan mengarahkan nya ke hana.
" buka mulut mu..."deg..Hana terkejut melihat damar ingin menyuapinya.perlahan dia pun membuka mulutnya.damar tersenyum lagi.
"setelah ini tunggu disini saja..setelah rapat selesai kita pulang bersama." kata Damar kemudian dan lagi lagi hanya anggukan kepala yang mewakili jawaban Hana.Selang beberapa waktu acara makan siang pun selesai..damar memakan makanan nya dan menyuapi Hana. Entah apa yang mereka rasakan tapi jantung mereka sama sama berdegup kencang.Setelah itu damar meninggalkan Hana sendiri di dalam ruangan nya.Sambil menunggu Damar yang sedang rapat,dia membaca buku yang ada di rak yang tersusun rapi disana.Tapi untuk sejenak Hana menghentikan kegiatan membaca nya karena matanya menangkap sebuah foto di meja kerja damar.Bukan foto damar ataupun Chaca..foto itu..ya..foto kedua orang tuanya. Hana mencoba mendekati foto itu dan meraihnya..meskipun agak berbeda dengan foto yang disimpan nya,tapi dia yakin..itu foto orangtuanya.Tanpa dia sadari,air mata nya mulai menetes,ada rasa sakit di dalam dada nya yang tak bisa dia terjemahkan.
"apa ini mama dan papa kak damar??" tanya nya dalam hati.Mereka juga orangtua hana, jadi damar juga kakak ku? pikir Hana...air mata pun terus menetes..kini dia duduk di sofa dan menyandarkan tubuh nya.Baru saja hati nya begitu berbunga bunga..entah sejak kapan kedekatan nya dengan damar membuat nya nyaman dan bahagia padahal mereka juga baru saja mengenal.Tapi kini rasa sakit yang dia rasakan benar benar menyiksa. Apa mungkin karena mereka memang saudara jadi bisa menjadi seakrab ini.Apa benar karena mereka saudara jadi bisa senyaman ini.Pertanyaan demi pertanyaan lalu lalang di pikiran nya.Yang membuat hatinya terasa semakin perih.Dan beberapa saat kemudian dia tertidur sambil tetap memegang foto orang tua damar..ya..foto orang tua nya juga.
Damar segera masuk kembali keruangan nya setelah rapat selesai.Dia sudah meninggalkan Hana sendirian selama 3 jam.Begitu sampai di ruangan nya dia mendapati Hana yang sedang tertidur di sofa.Matanya tertuju pada foto yang dipegang Hana.
" kenapa dia memegang foto mama dan papa.." gumam damar begitu mendekat ke arah Hana.Dia berjongkok di depan Hana.Mengamati tiap wajah cantik wanita yang akhir akhir ini membuatnya semakin sering tersenyum. Damar sebenarnya adalah sosok laki laki yang dingin. Dia tidak akan mudah dekat dan di dekati seseorang.Tapi entah kenapa berbeda dengan apa yang dia rasakan ke Hana. Laki laki itu ingin terus berada di dekat Hana...selalu terbayang wajah polos Hana.
"kamu cantik" cuma itu kata kata yang keluar dari mulut damar.sambil terus memperhatikan wajah ayu Hana.Tangan nya berusaha mengelus pipi putih wanita yang dipuja nya itu. Namun beberapa saat kemudian Hana mulai mangerjapkan matanya . Sontak dia terkejut melihat damar yang sudah berjongkok dia depan nya.Dengab tiba tiba dia bangun..membuat damar juga terkejut kemudian berdiri dari tempat nya
"kak damar.." kata Hana lirih.... iya...dia kakak ku... hatinya kembali terasa sakit..mengetahui kenyataan yang ada.Baru saja bunga bunga di hati nya bermekaran kini telah gugur..
"maaf aku mengganggu tidurmu" kata Damar salah tingkah.Hana hanya diam,asyik dengan pikiran nya sendiri.Kenyataan yang harus dia terima.Sampai Damar meraih tangan nya
"Han.. kamu kenapa?" kata kata yang membuyarkan lamunan Hana.
"Ng gak papa kak.. apa kakak sudah selesai?"
"Iya..mau pulang sekarang?
em.. boleh aku tau kenapa kamu memegang foto kedua orangtuaku?" tanya Damar kemudian membuat Hana sadar masih memegang foto yg mirip orang tuanya.
"oh.. maaf kak.. tadi aku hanya ingin lihat saja,eh...ketiduran."jawab Hana sambil menyerahkan foto itu ke Damar
"Aku akan bantu kamu mencari orang tuamu." kata Damar kemudian yang malah membuat Hana terdiam.Orangtuaku adalah orangtuamu...itulah yang ada dipikiran Hana sekarang.
"Han... kamu sakit lagi? kenapa dari tadi diam saja?"
dengan sengaja Damar memegang dahi Hana,mengecek apakah dia demam atau tidak.
"Maaf kak..Hana gak papa..mungkin hanya capek,ayo kita pulang" ajak Hana.Mereka pun akhirnya keluar dari kantor.Dalam perjalanan pulang,Hana masih tampak diam.Berkutat dengan pikiran nya sendiri.Entah apa yang dia rasakan dia sendiri tidak yakin.Yang harusnya dia senang bisa mengetahui keberadaan orangtuanya,tapi hatinya malah sakit.Belum lagi kehidupan orangtuanya yang sekarang begitu mewah,apa mungkin akan menerima kehadirannya.Akan kah dia jujur pada Damar dan Cacha? Akankah mereka menerima nya menjadi keluarga?Tanpa terasa air mata Hana mulai menetes.Damar yang memang memperhatikan Hana dari tadi kaget melihat wanita disamping nya tiba2 menangis.
"Han..." panggil Damar lirih. Hana langsung menoleh ke arah Damar tanpa menyadari air mata nya yg sudah menetes.
"Kamu gak papa?kenapa menangis?"jari Tangan Damar mengelap airmata Hana. Baru Hana sadari kalau dirinya menangis.
"A..aku gak papa kak" jawab nya lalu menunduk.
Suasana kembali hening. Damar tidak berani bertanya terlalu jauh.Akhirnya hanya keheningan yang tercipta sepanjang perjalanan. Mereka sibuk dengan pikiran masing-masing,hingga sampai dirumah.
...❤️❤️❤️❤️❤️...
***Download NovelToon to enjoy a better reading experience!***
Comments