"Kenapa semua orang menganggap ku buruk? mereka tidak tau yang sebenarnya, aku lah yang mereka Siksa dan akulah orang yang menjadi pembantu di rumah ini tanpa di hargai sedikit pun. Kenapa mereka malah menuduhku seperti itu" ujar Anya sambil menangis tersedu - sedu di belakang rumah.
Fitnahan itu muncul karena ulah dari mertuanya, karena sebelumnya yang selalu belanja di tukang sayuran adalah mertuanya karena uang bulanan dari Tono di berikan langsung kepada Ratna untuk keperluan rumah dan semuanya di pegang oleh mertuanya jadi Anya hanya menerima pemberian saja.
Itu pun bukan untuknya tapi untuk kebutuhan rumah juga.
Jadi Anya yakin bahwa mertuanya lah yang menyebarkan gosip yang tidak benar itu, namun apalah daya dia tidak bisa berbuat apa - apa.
Anya menangis dengan sangat memperihatinkan di belakang rumah, sedangkan mertua dan para ipar entah ke mana karena mereka tidak ada rumah mereka pergi entah ke mana dan yang pasti mereka tidak pernah mengajak Anya.
Anya tidak pernah di anggap ada di rumah itu dia hanya di jadikan pembantu gratis di rumah itu.
30 Menit Kemudian
Anya sudah berhenti menangis namun dia masih berdiam diri di belakang rumah dengan tatapan kosong.
"Kalau hidupku seperti ini, kapan aku bisa merasakan kebahagiaan" ujar Anya dengan lirih
Di Balai desa
Tono baru sampai di Balai Desa, dia langsung masuk dan absen kehadiran.
Mereka tidak tinggali di pedesaan tapi masih di dalam kota.
Saat Tono bejalan ingin masuk ke dalam ruangannya, tiba - tiba ada wanita yang mendekatinya.
"Sayang" bisik wanita itu yang bernama Sasa
"Eh sayang" balas Tono dengan senyum manisnya.
Senyuman yang tidak pernah dia perlihatkan kepada Anya istri sah nya.
" kemarin ko gak kerumah? Mamah nanyain" tanya Sasa
"Maaf sayang kemarin kan hujan, jadi aku gak bisa main ke rumah kamu. Dan juga jangan sampai orang - orang curiga sama hubungan kita" jawab bisik Tono
"Ck!! Mau sampai kapan sih hubungan kita harus sembunyi - sembunyi terus yang. Aku udah gak mau sembunyi sembunyi in lagi tentang hubungan kita, aku juga pengen kaya pasangan yang lain. jalan - jalan sama pasangan gak perlu ngumpet - ngumpet kaya gini" kesal Sasa
"Jangan marah dong sayang, sabar sebentar lagi ko. Sabar ya" ujar Tono menenangkan Sasa yang marah
"Kamu bilang Sabar - sabar terus tapi kan aku juga harus punya kepastian. kapan sih kamu cerai sama si Anya itu? Kamu udah bilang dari tahun kemarin kalo kamu mau cerai dia tapi sampai sekarang kamu belum cerain dia juga" kesal Sasa
"Iya Sabara saya. Benar lagi ko, besok aku ajak kamu sama keluarga ku jalan - jalan ya. Mau kan" ajak Tono dengan senyum manisnya
"Mau, tapi gak ngajak istri kamu kan?" tanya Sasa
"Ya ngga dong sayang, hanya kamu sama keluarga aku aja yang ikut" jawab Tono dengan sesungguh sungguh
"Hey" tiba - tiba ada yang memanggil mereka berdua dan membuat mereka terkejut.
"Eh Syifa ada apa?" tanya Sasa dengan terkejut
"Ngga apa - apa, ayo kita ke ruangan keburu pimpinan Dateng" ajak Syifa
"Iya ayo" balas Sasa dengan gugup
Mereka pun duduk di kursi mereka masing - masing, dan tanpa mereka sadari Syifa yang menatap tajam ke arah mereka berdua.
Keesokan Pagi Nya
Anya seperti biasa bangun di jam 04.00 dia sudah memulai aktivitas nya, mencuci baju, membereskan rumah, mencuci piring, memasak dan menyapu halaman.
Saat Anya sendang mencuci piring bekas makan seluruh keluarga suaminya, Anya mendengar suara gaduh dari ruang keluarga dan beberapa terdengar gelak tawa dari mereka.
"Mah nanti jam 9 siap - siap ya, kita liburan ke pantai" ujar Tono
"Liburan ke pantai? Wah asik tuh" ucap bila istri Doni kakak ipar Anya ke 1
"Semua ikut kan?" tanya Ratna
"Ya iya lah, kita semua harus ikut. Kita Udah lama kan gak liburan keluarga" jawab Tono
Anya yang mendengar ucapan Tono tersenyum, dia pikir dia juga akan di ajak liburan karena Tono yang mengajak keluarganya liburan jadi dia pasti di ajak juga.
Namun semua itu hanya lah angan semata karena mertuanya langsung berbicara pada Tono.
"Tono kamu gak ajak istri kamu kan?" tanya Ratna dengan sinis
Ucapan Ratna membuat hati Anya kembali murung karena jika mertuanya sudah berbicara seperti itu di pastikan dia tidak akan bisa ikut liburan.
"Ya ngga lah Bu, dia biar di rumah aja. Kalo dia ikut siapa yang beres beres di rumah" ucap Tono membuat hati Anya sakit hati.
"Iya kak, nanti kalo dia ikut pasti nyusahin lagi" lanjut Devia
Air mata Anya menetes tanpa bisa ia tahan, lagi dan lagi dia di anggap tidak berguna dan selalu di tinggalkan.
Anya mengelap air matanya yang sudah keluar dari matanya dengan deras.
Setelah dia beres mencuci piring dia langsung pergi ke belakang rumah untuk menangis, rasa - rasanya hatinya sangat sakit setelah mendengar ucapan keluarga suami dan suaminya langsung yang menganggapnya sebagai beban.
"Aku sudah tidak sanggup ya tuhan. Kenapa mereka selalu menyalahkan ku" lirih Anya dengan air mata yang terus mengalir keluar.
"Apa aku harus menyerah saja tuhan, bantu aku tuhan aku juga ingin bahagia tuhan" lanjut lirih Anya
...****************...
"Anya" teriak Wini kakak ipar ke 2
"Iya kak" balas Anya
Anya mencuci mukanya dengan air dan masuk kembali ke dalam rumah.
"Iya ada apa kak?" tanya Anya
"Kamu ke mana aja sih, malah leha - leha lagi. makanan yang tadi bungkus semuanya jangan ada yang tersisa kita mau liburan eh bukan kita tapi kami. jangan seneng ya kamu kamu gak di ajak" sinis Wini
"Iya kak" lirih Anya
"Cepet bungkus semuanya, jangan sampe ada yang ke Sisa. Jangan harap kamu bisa makan - makanan enak ya saat kita liburan" ujar sinis Wini
Anya hanya bisa mengangguk tanpa membela diri atau membalas ucapan dari kakak iparnya itu.
Jika dia membalas ucapan Wini pun tidak ada yang mau membela nya malah akan menyulitkan dirinya mungkin saja nanti saat mereka liburan Anya tidak di sisakan makanan, jika dia bertengkar dengan iparnya.
Anya pun langsung membungkus sisa makanan yang tadi dia masak untuk di bawa liburan oleh mereka, Anya tidak menyisakan apapun untuk dirinya karena dia tidak mau mendapatkan masalah.
Mungkin nanti dia memetik sayuran saja di belakang rumah untuk dirinya makan.
Jam 9
Semua keluarga Tono sudah berkumpul di halaman depan, mereka bersiap untuk pergi liburna sedangkan Anya hanya bisa diam saja melihat mereka yang akan pergi liburan.
"Anya ingat ya, kita di sana cuma 3 hari. Kamu jangan berani - berani leha - leha di rumah" ucap Ratna dengan sinis
"Iya Bu" balas Anya
"Ingat semua kerjaan rumah harus beres setelah kita pulang, jangan sampai kamu malah leha - leha. Kerjakan semuanya beres beres rumah, nyetrika, cuci baju dan halaman jangan sampai lupa di sapu setiap hari" tegas Ratna
"Baik Bu"
Anya hanya bisa mengangguk dan mengiyakan perkataan dari mertuanya itu...
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments
Sulfia Nuriawati
mantu rasa babu tp mending art d gaji lah ini gratis dg bonus sakit hati jg, apa lg d sli gkuhi
2025-10-10
1
partini
hemmmm ihhh balas dong
2025-10-07
0