Kontrak Panas Sang Aktris
Terlihat seorang aktris dengan pakaian tertutup dan masker yang menutupi hampir seluruh wajahnya. Kacamata hitam ia kenakan, berusaha menghindari sorotan flash kamera yang membabi buta ke arahnya. Langkahnya tergesa, penuh kepanikan. Wartawan dari berbagai media mengepungnya dari segala arah, menodongkan mikrofon, kamera, dan pertanyaan tanpa jeda.
Skandal tentang dirinya yang dituduh menjadi selingkuhan aktor lawan mainnya membuat Aruna Elise Claire, aktris berusia 30 tahun itu berada dalam situasi yang terjepit. Ia mencoba menghindari tatapan dan pertanyaan yang menyesakkan. Tapi jangankan menghindar, untuk sekadar bernapas pun terasa begitu sulit.
“Aruna! Tolong katakan, apa benar kamu selingkuhan Niko Pratama?!”
“Sejak kapan kalian berselingkuh?!”
“Apa kamu tidak malu jadi perusak rumah tangga?!”
Aruna, aktris muda yang tengah naik daun, kini tersandung kasus paling memalukan yang bisa dialami seorang publik figur. Ia bahkan sudah tak merasa aman tinggal di apartemennya sendiri. Karena itu, pagi itu ia memutuskan untuk menghilang. Tapi naas, para wartawan lebih cepat dari langkahnya.
Asistennya, seorang pria dengan dandanan feminin bernama Neo, terlihat marah bukan main.
“SATU PERTANYAAN, LIMA PULUH RIBU! MAU NGGAK KALIAN?! KALAU NGGAK, MINGGIR! MINGGIR, ENGGAK?! SEBELUM SAYA LUD4HIN KAMERA KALIAN SATU-SATU!!!” teriak Neo dengan suara lantang yang khas lelaki, meskipun penampilannya berkebalikan.
Ruang sempit di hadapan mereka sedikit terbuka. Neo segera merangkul Aruna, melindunginya sambil menerobos kerumunan yang terus mendorong. Keduanya berhasil masuk ke dalam mobil yang sudah menunggu tak jauh dari lokasi.
Begitu duduk di kursi belakang, Aruna langsung melepaskan topi, masker, dan kacamata hitamnya. Napas panjang ia hembuskan, akhirnya bisa bernapas lega.
“Astaga, AC-nya dong, Beb,” keluh Neo pada sang sopir.
Di balik kemudi, Reva—manajer sekaligus sahabat Aruna menoleh sebentar ke arah mereka.
“Aruna, beberapa brand sudah memutus kerja sama secara sepihak.”
Mata Aruna membelalak. “Apa? Reva, kamu udah jelasin ke mereka situasinya? Kenapa mereka langsung mutus kontrak gitu aja?!” serunya dengan nada panik dan tak percaya.
Reva mengangguk, wajahnya tegang tapi tetap fokus menyetir. “Skandal kamu ini berat, Ar. Jadi selingkuhan aktor yang sudah menikah itu nggak bisa dianggap remeh. Publik nggak akan gampang memaafkan.”
Aruna bersandar lemas ke kursi, menatap langit-langit mobil dengan putus asa. “Tapi kenyataannya nggak gitu ...,” lirihnya kesal.
Neo menepuk bahu Aruna dengan lembut. “Sabar, Beb. Emang dasar gatal tuh aktor dug0ng satu itu,” gerutunya sambil mengipas Aruna dengan kipas kecil yang selalu ia bawa.
“Sekarang kita mau ke mana?” tanya Reva tanpa menoleh.
“Ke hotel dulu. Nanti kita pikirkan tempat tinggal baru. Soalnya apartemen udah nggak aman,” jawabnya.
Sesampainya di hotel, mereka memesan dua kamar. Namun kini mereka bertiga berkumpul di kamar Aruna untuk membahas situasi. Reva duduk di depan laptop, mencoba mengatur strategi media sosial—membuat beberapa akun anonim untuk membantah tuduhan. Tapi sayangnya, serangan netizen justru semakin brutal.
“Gimana, Rev?” tanya Aruna sambil menyeruput air yang disodorkan Neo.
“Parah, Na. Netizen udah ngamuk. Apalagi, istri si Niko itu selebgram terkenal. Kita lagi dihujaat habis-habisan.”
Ponsel Reva tiba-tiba berdering. Ia cepat mengangkatnya. “Iya, Pak? Gimana?” wajahnya yang semula tenang langsung berubah tegang. “DIBATALKAN? PAK, YANG BENAR AJA? KONTRAKNYA KAN ...,”
“Halo? Pak? Halooo!” Reva menjerit frustrasi akibat sambungan yang terputus.
Aruna menunduk. Air putih yang baru saja ia minum terasa pahit di tenggorokannya. Kepalanya terasa berat. Dunia yang selama ini ia bangun dengan kerja keras, kini seolah ambruk dalam semalam.
“Gimana kalau aku bikin video klarifikasi aja?” tanyanya pada dua temannya.
“Jangan, Beb. Klarifikasi tanpa solusi itu percuma. Mereka nggak akan percaya. Lihat deh status istrinya Niko, kamu udah dicap pelakor sejati,” ujar Neo sambil menunjukkan unggahan Instagram si selebgram, foto Aruna dengan tulisan besar-besar, “PEREMPUAN TAK TAU DIRI”.
Aruna menutup wajahnya, mengingat kembali malam saat ia mengantarkan obat ke kamar Niko karena diminta langsung. Tak ada niat buuruk sedikit pun. Tapi tak lama setelah itu, istri Niko datang dan langsung melabraknya, memergokinya dalam situasi yang serba salah. Seseorang, entah siapa merekam kejadian itu diam-diam dan menyebarkannya.
“Aku bukan selingkuhannya ... kalian percaya nggak sih?” tanya Aruna frustasi.
Reva dan Neo saling pandang. Reva kemudian berkata jujur. “Ya ... awalnya kami juga sempat mikir kamu selingkuhan Niko.”
Aruna membulatkan matanya syok, “MUKAKU INI COCOK JADI SELINGKUHAN APA?!”
Neo meringis pelan, “Wajahmu, Beb ... udah kayak susuk pemikat jantan.”
Aruna langsung mengambil bantal dan memvkuli Neo dengan gemas. Reva mencoba menenangkan.
“Video kamu dilabrak istri Niko masih jadi konten nomor satu di mana-mana. Apalagi kalian berdua lagi di puncak karier ...,”
“Terus ... sampai kapan semua ini reda?! Kamu tahu aku kerja keras banget buat sampai di titik ini! Aku harus hasilin uang. Aku nggak punya siapa-siapa selain diriku sendiri. Kalau bukan jadi aktris, aku mau jadi apa?!” keluh Aruna dengan suara gemetar.
“Jadi sugar baby bisa, Beb,” celetuk Neo. Mendapat tatapan membvnuh dari dua wanita itu, ia langsung mengoreksi diri. “Eh maksudnya ... wajah adalah aset paling berharga, kan?”
Aruna kembali menutupi wajahnya. Reva berpikir keras, hingga sebuah ide muncul. “Na, kamu ada pacar nggak?”
“Hah? Mana sempet cari pacar? Hidup aku isinya syuting terus.”
“Kalau gitu, kita buat kamu seolah udah punya kekasih. Atau ... menikah sekalian. Bikin surat nikah, foto prewedding, apalah. Netizen bakal alihkan perhatian ke pernikahanmu. At least, kita bisa redam dulu isu pelakor ini.”
Aruna terdiam. Saran itu terdengar logis tapi juga berbahaya. “Cari suami dalam waktu singkat? Aku nggak mau asal-asalan terus dapet suami jelek. Malu dong.”
“Iya sih ... tapi—”
BRUGH!
Ketiganya langsung menoleh ke arah pintu. Suara keras membuat jantung mereka hampir lompat keluar. Seperti ada sesuatu yang jatuh di luar sana. Mereka saling tatap dengan wajah pucat.
“Reva, lihat sana,” bisik Aruna.
“Takut, ah!” sahut Reva cepat-cepat.
“Neo, kamu kan aslinya laki. Lebi berani kan?” bujuk Aruna.
“Laki sih, tapi hatiku kan Hello Kitty,” balasnya pelan dengan nada takut.
“Ayo, buka ... kita liatin dari sini. Kalau itu wartawan, langsung tutup pintunya!”
Akhirnya, dengan berat hati Neo maju perlahan. Ia mengintip dari lubang pintu dan tak ada siapa pun. Namun, penasaran membuncah, ia memutuskan membuka pintu sedikit.
Cklek!
Begitu pintu terbuka lebih lebar, Neo mematung. Raut wajahnya mendadak syok, mulutnya terbuka.
“BEB ... KAMU ORDER JANTAN?!”
“HAH?!” Aruna dan Reva serempak menjawab.
_______________________________________
Sesuai Janjiii, di tanggal 4 ada cerita baru🥳. Semoga kita dapat bekerja sama lagi kawan🤩. Ini Kisah Babang Ervan, yang paling di tunggu. Tadinya mau aku taruh ke yang lain, tapi setelah banyak pertimbangan aku letakkan disini.
Doakan yah kawan semoga nasib baik cerita Ervan sama kayak emak bapaknya🥹
seperti biasa aku cari alur yang gak pasaran, jadi maklum kalau kalian ngerasa iiih kok bisa begitu, aneh😆 karena alur kayak aku buat mungkin asing menurut kalian. Aku ingin menciptakan karya yang gak biasa, biar gak bosen gitu loh.
seperti yang kalian tahu, aku bosenan orangnya😶🌫️
Sekali lagi terima kasih banyaaak😗
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 55 Episodes
Comments
Srie Handayantie
ini eps perdana trus Ervan lngsung gedebrag gedebrug dateng² Kya gak ada gaya lain lagi apa kak , kasian banget . 🤭😂
hallooo akak aku ikut dimari lagii 🤭
2025-10-04
14
🎀𝔸ᥣᥙᥒᥲ🎀
Apa Aruna dan skyla dua orang yang sama, bukannya jodohnya ervan skyla? woy aku kangen kalian @Aᥣіstɑ. @Rani R.i
2025-10-05
5
Lan
sedang mencerna ini ervan yang mana satu/Sob/
2025-10-04
3