The Killer

The Killer

Chapter 01

Blar!...

Trang...

"Ah, sial!" umpat seorang wanita dengan nada geram. Di bawah remang cahaya lampu meja, ia tengah mempersiapkan belati kesayangannya, mengasah ketajamannya untuk aksi yang akan ia lakukan nanti malam.

Suara petir yang menggelegar membelah langit, membuatnya terkejut bukan main. Refleks, tangannya bergerak tak terkendali, dan sreet! Belati tajam itu justru melukai dirinya sendiri, menggores kulit lengannya.

Wei Lin Hua segera meraih kotak pertolongan pertama yang tersimpan rapi di rak dinding. Dengan gerakan cekatan, ia membersihkan luka gores itu dengan alkohol, meringis pelan saat cairan itu menyentuh kulitnya yang terluka. "Apakah aku akan sial malam ini?" gumamnya lirih, dengan tangan yang sibuk membungkus luka dengan perban steril.

Perasaannya campur aduk, tak menentu. Senjata yang seharusnya menjadi andalannya, justru berbalik melukainya. Dalam dunia yang ia geluti, ini adalah pertanda buruk, sebuah sinyal bahwa ia akan menemui kesialan dalam misi kali ini. Dengan berat hati, Wei Lin Hua meraih ponselnya, lalu mengirim pesan pembatalan misi kepada kliennya.

"Daripada mati konyol, lebih baik tidur nyenyak," gumamnya, setelah memastikan pesan pembatalan terkirim. Wei Lin Hua bangkit dari kursinya, berjalan menuju kamarnya dengan langkah lesu. Ia berharap, dengan beristirahat, ia bisa menjernihkan pikirannya dan menghilangkan perasaan gundah yang menghantuinya.

Blarr!...

Tak...

Dugh!...

"Argh! Sial, sial, sial!" umpat Wei Lin Hua lagi, kali ini dengan nada yang lebih tinggi dan penuh frustrasi. Belum sempat ia mencapai tempat tidur, suara petir kembali menggelegar, membuat jantungnya berdegup kencang. Ditambah lagi, lampu tiba-tiba padam, menjerumuskannya dalam kegelapan total. Dalam keadaan panik, ia tersandung kakinya sendiri dan bruk! terantuk pintu dengan keras. Rasa sakit menjalar di dahinya, menambah kekesalannya yang sudah memuncak. Malam ini benar-benar menjadi mimpi buruk baginya.

Wei Lin Hua kembali bangkit dengan susah payah. Ia mendorong pintu kamarnya, berniat mencari keberadaan ponselnya yang entah di mana. Namun, begitu pintu terbuka, suasana di dalam kamar justru semakin gelap gulita. Tidak ada setitik pun cahaya yang menembus masuk, membuatnya merasa seperti berada di dalam gua yang gelap dan dingin. "Huh, sial!" umpatnya kesal, bibirnya mengerucut karena frustrasi.

"Berapa kali aku mengumpat hari ini? Sudah tidak terhitung," ucapnya lirih, menghela napas panjang. Ia merasa hari ini adalah hari terburuk dalam hidupnya, segala sesuatu berjalan tidak sesuai dengan yang ia harapkan. Meskipun begitu, ia tetap melangkah masuk ke dalam kamar, tidak peduli dengan kegelapan yang menyelimuti. Ia harus menemukan ponselnya, apa pun yang terjadi.

Dugh!

Bruk!

"Hah... Memang pertanda sial," gumamnya pasrah, wajahnya meringis kesakitan. Kakinya tersandung sesuatu yang tidak terlihat, membuatnya kehilangan keseimbangan dan terjatuh dengan keras. Kepalanya terantuk sisi ranjang, rasa sakit yang menusuk membuat pandangannya kabur. Perlahan, kesadarannya menghilang, dan ia terbaring tak berdaya di lantai yang dingin.

.   .    .

"Pengantin sang Iblis akan segera lahir...." Teriakan menggema dari seorang pria yang tak lain adalah jenderal tinggi bangsa iblis, mengumumkan kelahiran calon pendamping pemimpin mereka. Suaranya membelah keheningan malam, membawa serta harapan dan ketakutan bagi seluruh bangsa iblis.

Di beberapa rumah yang tersebar di wilayah para iblis, beberapa ibu hamil tengah berjuang melahirkan dalam waktu yang bersamaan dengan kelahiran calon pengantin sang iblis. Sebuah fenomena aneh yang membuat bulu kuduk meremang.

Mereka berharap, dengan penuh cemas dan ambisi, bahwa putri merekalah yang akan terpilih menjadi pengantin sang iblis. Jika itu terjadi, hidup mereka akan terjamin sampai kapan pun, dilimpahi kekayaan dan kekuasaan yang tak terhingga.

Di salah satu desa kecil di dinasti Zhou, langit malam terlihat lebih menyeramkan dari biasanya. Kilat menyambar tanpa henti, menerangi kegelapan dengan cahaya putih yang menyilaukan, dan guntur menggelegar tanpa ampun, mengguncang bumi dan membuat jantung berdebar kencang.

"Akh....." Seorang wanita muda berjuang sekuat tenaga untuk melahirkan anaknya di tengah badai yang dahsyat. Wajahnya pucat pasi, bibirnya bergetar, dan air mata mengalir deras di pipinya.

Keringat bercucuran membasahi dahinya, membasahi rambutnya yang hitam legam, dan membasahi pakaiannya yang sederhana. Ia terus berjuang untuk melahirkan bayinya dengan selamat, meski rasa sakit yang tak tertahankan terus menghantam tubuhnya.

"Terus... Lakukan lagi... Kau hampir sampai..." ucap sang tabib dengan nada mendesak, meminta sang ibu untuk kembali mengedan sekuat tenaga, agar bayinya bisa segera dilahirkan dengan selamat. Wajahnya penuh dengan keringat, dan tangannya gemetar saat membantu proses persalinan.

"Bayi perempuan telah lahir..." ucap sang tabib dengan nada lega bercampur cemas, menggendong bayi yang baru lahir itu dengan hati-hati. Tubuh mungil itu masih berlumuran darah dan cairan ketuban.

Namun, kelegaan itu tidak berlangsung lama. Sang bayi tidak menangis, tidak bergerak, hanya terbaring diam di gendongan sang tabib. Seorang pria bergegas menghampiri, yang tak lain adalah suami dari wanita yang baru saja melahirkan. Wajahnya pucat pasi, matanya memancarkan kekhawatiran yang mendalam. Ia merasa panik saat sang tabib mengatakan bahwa bayinya telah lahir, namun ia tak mendengar tangisan putrinya itu.

"Ada apa, tabib? Mengapa putriku tidak menangis atau bergerak?" tanya pria itu dengan nada panik dan suara bergetar. Ia mencengkeram lengan sang tabib, seolah meminta penjelasan atas apa yang sedang terjadi.

Sang tabib, meski panik, berusaha untuk tidak kehilangan akal. Dengan cekatan, ia langsung melakukan penyelamatan pada bayi yang tidak bernapas itu, meski ada tanda-tanda kehidupan yang samar-samar. Ia menepuk-nepuk punggung bayi itu dengan lembut, berharap bisa memancing tangisan pertamanya.

'Ugh! Siapa yang berani menepuk-nepuk bokongku?!' ujar Wei Lin Hua dalam hati, merasa kesal dan terkejut saat merasakan seseorang menepuk-nepuk bokongnya dengan keras. Ia merasa seperti ditarik paksa dari alam mimpi yang indah.

'Argh! Hentikan! Apa yang kau lakukan!' teriaknya dalam hati, berusaha untuk menghentikan tindakan aneh yang sedang dilakukan padanya. Ia merasa tidak nyaman dan ingin segera keluar dari situasi ini.

"Oeek!... Oeek!..." Suara tangisan bayi memecah keheningan malam yang mencekam, memecah kepanikan yang melanda ruangan itu. Tangisan itu terdengar nyaring dan kuat, menandakan bahwa bayi itu akhirnya berhasil bernapas.

Blar!....

Guntur tiba-tiba menyambar atap rumah kecil mereka dengan dahsyat, tepat saat bayi itu menangis. Suara gemuruh yang memekakkan telinga itu membuat semua orang terlonjak kaget. Seolah alam semesta ikut merayakan kelahiran bayi yang istimewa ini.

'Astaga, petir sialan! Selalu saja membuatku terkejut dan hampir mati!' umpat Wei Lin Hua dalam hati, merasakan jantungnya berdebar kencang saat lagi-lagi mendengar suara petir yang menyambar dengan dahsyat. Ia selalu memiliki trauma dengan suara petir, sejak kejadian mengerikan di masa lalunya.

'Tapi, di mana ini sebenarnya? Mengapa aku tiba-tiba bisa membuka mataku, meski hanya sebentar?' tanya Wei Lin Hua dalam hati dengan panik, berusaha untuk memahami situasi yang sedang dialaminya. Ia merasa bingung dan ketakutan, tidak tahu apa yang sedang terjadi padanya. Matanya hanya bisa terbuka sejenak, karena merasakan cahaya yang memasuki matanya begitu menyilaukan dan menyakitkan.

"Putriku... Kau akan aku berikan nama, Wei Lin Hua..." Suara seorang pria yang lembut dan penuh kasih sayang tiba-tiba menyeruak dalam telinga Wei Lin Hua yang tengah kebingungan dengan situasi saat ini. Suara itu terdengar asing, namun entah mengapa, ia merasa nyaman dan tenang mendengarnya.

Terpopuler

Comments

💜 ≛⃝⃕|ℙ$°INTAN@RM¥°🇮🇩

💜 ≛⃝⃕|ℙ$°INTAN@RM¥°🇮🇩

hai kak aku mampir

2025-10-02

0

Murni Dewita

Murni Dewita

👣

2025-10-02

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!