Bab 5

...❇️☘️❇️☘️❇️☘️❇️☘️❇️☘️❇️☘️❇️...

...happy Reading...

...❤‍🩹❤‍🩹❤‍🩹❤‍🩹❤‍🩹❤‍🩹❤‍🩹❤‍🩹❤‍🩹❤‍🩹❤‍🩹❤‍🩹❤‍🩹❤‍🩹...

Keesokan harinya, Alfino Sudah bersiap-siap berangkat sekolah, meskipun ia tahu, mungkin hari ini tidak ada hari baik padanya karena ia di fitnah menganggunya. 

Hari ini biasanya ia membawa kue jualan, tapi hari ini ia tidak membawanya. Karena uang untuk membeli bahan kue tudak Cukup. 

"Nak, ini uang jajan untuk kamu,” Kata ibunya memberikan uang 5000 untuk Alfino, karena Alfino pagi ini tidak sarapan. 

"Nggak usah Bu, nanti kalau aku ada pekerjaan, nanti juga bakal dapat uang untuk makan, ibu simpan saja uang ini, mana tau ibu ada yang ingin di beli,” Kata Alfino menolak uang pemberian ibunya. 

"Kamu jangan begitu, iya nanti kalau ada pekerjaan, kalau enggak ada kamu mau makan apa?” Yahya Gamira penuh ke khawatiran. 

Alfino tersenyum. “ibu, aku ini laki-laki, aku bisa hidup di mana pun, ibu tidak perlu terlalu memikirkan aku,” Kata Alfino. 

Gamira menari Nafasnya. “Ya sudah kalau begitu, tapi kau janji ya harus makan,” Kata Gamira menyimpan kebali uang itu. 

Gamira merasa bersalah, karena Alfino sellau begitu, selalu memikirkan dirinya, yang  seharusnya dia yang melindungi anaknya, tapi malah sekarang dia yang di lindungi. 

"Ya sudah Ibu, aku berangkat sekolah dulu. ibu jaga diri baik-baik,” Kata Alfino mencium punggung tangan ibunya lalu ia berangkat sekolah seperti biasa. 

Sesampainya dia di sekolah, perut Alfino keroncongan, ia harus ke kantin untuk mengisi perutnya. 

"Uang ku ada sisa 50 ribu. Aku beli makan dulu lah,” Kata Alfino. 

Saat ia berjalan menuju kantin, semua mata melihat ke arahnya. Tatapan demi tatapan aneh yang seperti menghujaninya. 

"Kenapa mereka menatap ku seperti itu? Apa yang salah?” tanya Alfino bingung. Karena mereka bukan hanya menatapnya, tapi mereka berbisik-bisik seperti akan ada hal buruk yang terjadi. 

"Terserahlah, orang ingin melihat ku seperti apa, yang penting aku harus makan dulu,” Kata Alfino. 

Saat ia sampai di kantin, terlihat Gio duduk di atas meja bersama dua tiga temannya. Ia tersenyum sinis melihat kedatangan Alfino.

"Wah akhirnya mangsa kita sudah datang nih," kata Gio tur dari meja. para siswa dan siswi yang ada di kantin, mereka pada menghindar, takut melihat Gio yang sepertinya ingin menantang Alfino.

"Kenapa?" tanya Alfino dengan wajah datar.

"Kenapa? Hey! Masalah kita belum selesai, karena kamu datang hari ini maka aku akan lanjutkan untuk memberi mu pelajaran," kata Gio mengepalkan tangannya dan memukul ke arah tangan yang lain.

"Bukannya kau suah puas memukul ku bersama guru-guru yang lain hingga aku masuk runag sakit? Apa yang kau inginkan sebenarnya?" tanya Alfino pasang badan.

"Belum puas, aku ingin melihat mu masuk rumah sakit di depan mata ku, aku ingin mematahkan kaki dan tangan mu, melihat kau cacat dan tidak berguna!" kata Gio membulatkan matanya.

Alfino menatap Gio datar, tapi ia tidak ingin menerima perlakuan buruk dari Gio begitu saja.

"Kalau kau bisa memukul ku silakan saja, tapi jika kau tidak bisa memukul ku, maka lepaskan aku," kata Alfino.

Gio tersenyum sambil melihat ke arah tiga temannya itu dan memberi kode.

...❤‍🩹❤‍🩹❤‍🩹❤‍🩹❤‍🩹❤‍🩹❤‍🩹❤‍🩹❤‍🩹❤‍🩹❤‍🩹❤‍🩹❤‍🩹...

Terpopuler

Comments

Sules Tiyanto

Sules Tiyanto

kebanyakan novel jadinya g fokus ,, belom selesai bikin lagi 🤔

2025-07-22

0

Elok Fauziah

Elok Fauziah

Menarik nafasnya

2025-07-26

0

Fatkhur Kevin

Fatkhur Kevin

update sedikit

2025-07-22

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!