Bab 2

"Suster," saa Alfino berdiri di meja tersebut.

"Eh kamu sudah bangun?" tanya Suster itu terkejut melihat pasien yang mereka jaga sudah siluman.

"Ah iya suster, baru saja," kata Alfino mengangguk.

"Sini di periksa dulu," kalau keadaan kamu. belum stabil, kamu harus di rawat dulu, kamu suda telpon keluarga kamu belum?" tanya suster itu mengambil alat untuk memeriksa kondisi Alfino.

"Belum," jawab Alfino menggeleng pelan.

Suster itu meraih tangan Alfino dan mengecek tensi dan detak jantung. "Semuanya normal, jadi tidak perlu di rawat, tapi kamu harus pergi ambil obat, jika nanti kamu masih sakit datang aja ke rumah sakit ya kata Suster itu sampai tersenyum

"Terima kasih suster," kata Alfino.

Ia mendapatkan resep obat dari dokter lalu mengambilnya ke apotek

"Semuanya 200.000," kata apoteker itu menyerahkan obat kepada Alfino.

Alfino memberikan uang 200 ribu, selain obat juga biaya periksa dan ruangan.

Ting!

[Saldo Anda di kurang 200.000]

[Sisa Saldo Anda 100.000]

Alfino pun pergi dari ruang sakit itu berjalan untuk pulang ke rumahnya. "Astaga! Di mana kotak kue ku?" tanya Alfino baru ingat dengan kotak kuenya.

Setelah di cari-cari dan bertanya dengan suster yah tadi memeriksanya mereka tidak ada yang tahu, akhirnya Alfino pulang dengan tangan kosong.

Alfino terlihat gelisah dan ketakutan, bagaimana jikan ibunya marah nanti?

Ting!

[Misi baru]

[Misi Utama: Beli 5 barang]

[Misi lanjutan: Jual 5 barang kembali]

[Status misi sedang berlangsung]

"Apa ini sudah misi?" tanya Alfino.

[Betul, ini adalah misi pertama Anda. Anda cukup membeli barang dengan uang yang Anda miliki sekarang, setelah itu Anda menjualnya kembali, ini adalah awal Anda menjual beli barang dari misi sistem. Cukup mudah bukan?]

"Oh oke, tapi barang apa yang aku beli dengan uang ini?" tanya Alfino bingung sambil melihat uang 100.000 di tangannya itu.

[Terserah Anda, asalkan bisa Anda jual kembali]

Alfino berdua diri sejenak, ia memikirkan barang apa yang bisa ia jual dengan uang 100.000 ribu.

Ia pun melihat seorang bapak-bapak yang sedang duduk di pinggir jalan sambil menjual mainan.

Alfa berpikir, mungkin mainan itu bisa ia beli dan di jual lagi.

"Pak, saya mau beli mainan ini, berapa, satunya?" tanya Alfino.

"5000 dek," jawab bapak itu yang terlihat senang saat melihat ada pembeli yang membeli jualannya.

"Saya mau 10 buah," pintar Alfino.

Bapak itu sangat senang, ia memasukkan mainan itu ke dalam plastik dan memberikan kepada Alfino, begitu juga dengan Alfino yang menyodorkan uang tersebut.

[Saldo Anda di kurang 50.000]

[Sisa saldo Anda 50.000]

Ting!

[Misi utama selesai]

[Silakan lanjutkan misi lanjutan]

[Status misi: masih berlangsung]

Alfino membawa mainan itu ke tempat anak-anak yang sedang bermain, ia menawarkan kepada mereka, dan untungnya, mainanan yang ia jual laku 7 buah.

Ting!

[Misi selesai]

[Selamat Anda sudah menyelesaikan misi utama]

[Selamat Anda mendapatkan sebuah Ponsel pintar super canggih]

[Selamat Anda mendapatkan uang sejumlah 500.000]

[Selamat Anda mendapatkan 10 poin]

[Saldo 550.000]

[Penampilan:2%]

[Pesona:2%]

[Kekuatan:2%]

[Kecepatan:2%]

[Kelincahan:2%]

[Pertahanan:2%]

[Kecerdasan:2%]

[Keberanian:2%]

[Kekayaan:0,01%]

[Poin: 20]

"Wah aku dapat ponsel untuk sekolah, aku juga dapat uang! Uang ini bisa untuk membayar hutang," ucap Alfino sangat kegirangan.

Ia berlari di pinggir jalan untuk kembali pulang ke rumah, ia ingin menunjukkan uang yang dia dapatkan kepada ibunya.

"Aku ingin mengatakan jika aku dapat sistem, ibu pasti senang," kata Alfa tak sabaran.

[Maaf Tuan, Anda tidak di perbolehkan mengatakan jika Anda mendapatkan sistem, cukup Anda sendiri yang tahu]

"Wajah Alfino berubah menjadi datar. "Begitu ya. Okelah, mendapatkan sistem saja aku sudah sangat senang, tidak apa-apa jika tidak boleh memberitahu pada ibu ku," kata Alfino tetap tersenyum.

Tak lama kemudian, ia pun sampai di depa rumahnya. Ia melihat ibunya sedang duduk di tangga gubuk mereka yang sederhana itu.

Alfino menghampiri ibunya yang terlihat sedih itu.

"Ibu," kata Alfino dengan suara lembut. Gamira langsung menyeka air matanya dan ia tersenyum melihat ke arah Alfini, ia tak ingin kesedihannya di lihat oleh anaknya, ia tahu anaknya sudah capek belajar, capek jualan juga, jadi ia tak ingin membebani masalahnya pada anak semata wayangnya itu.

"Alfino, kau sudah pulang, Nak?" tanya Gamira dengan suara pelan.

"Ibu kenapa?" tanya Alfino menatap. mata sembab ibunya itu. Ia menyeka sisa air mata ibunya dengan penuh kasih sayang.

"Ibu tudak apa-apa, Nak. Ayo masuk, kamu pasti sudah lapar kan?" tanya Gamira memegang tangan Alfino menariknya masuk ke dalam rumah.

"Ibu, ayo katakan saja, ibu ada masalah apa? Aku adalah anak laki-laki ibu, aku yah akan menjadi pelindung ibu, jika ibu menyembunyikan masalah pada ku, ku merasa sangat bersalah dan merasa jika aku bukan anak terbaik ibu," kata Alfino denga. nada serius.

Gamira menarik nafasnya dalam, ia menatap Alfino dengan mata sendu.

"Maafkan ibu Nak, tadi mereka datang menagih hutang, jualan Mama beluk laku, tapi mereka malah menghacurkan kuenya sehingga tidak ada yang bisa di jual, jadi Ini tidak punya uang untuk membeli beras, untuk membeli bahan kue besok juga tak punya, di dapur... di dapur cuk ada sisa kue tadi pagi yang bisa di makan," ucap Gamira sambil terisak, ia menggenggam erat tangan Alfino merasa sangat bersalah.

Alfino memeluk ibunya dengan lembut. "Ibu, ibu tidak perlu khawatir, tadi itu kue ku laku dan habis terjual, terjual sekalinya kotaknya, jadi aku membawa uang yang cukup banyak, bisa untuk beli beras hari ini dan untuk membayar hutang, jadi ibu tidak perlu khawatir," kata Alfino tersenyum, ia tahu ucapannya itu berbohong, tapi ini juga demi ibunya tidak khawatir kepadanya.

Alfino mengeluarkan uang sebanyak 500.000 dan meletakkan di tangan Gamira, seketika mata Gamira membulat.

"Banyak sekali uangnya?" tanya Gamira bercampur antara senang dan bingung.

"Iya, ambillah uang ini untuk keperluan kita, dan ada Ibu tahu, aku dapat pekerjaan," kata Alfino tersenyum.

"Pekerjaan apa?" tanya Gamira penasaran.

"Pekerjaan ku jual beli barang, nanti aku beli barang, nanti barang itu aku jual lagi, jadi Ibu tidak perlu khawatir lagi, aku pasti akan melunasi hutang kita," kata Alfino lagi yang membuat Gamira terharu.

Terpopuler

Comments

isnaini naini

isnaini naini

andai aq jg punya sistem ini thor...

2025-07-19

1

Kar Genjreng

Kar Genjreng

nah Thor kasih Ak sistem dong biar bisa beli apa saja ga usah yang mewah tetapi halal dan bermanfaat,,😄😄kasih lah kan kalau punya uang lebih bisa nabung buat masa tua 🤣

2025-07-19

1

Ardi Provision

Ardi Provision

waduh... pasien nya sudah jadi siluman 😂😂😂🤣🤣

2025-08-08

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!