Bab lima. Monster abstrak

Bab lima

"Mau ke mana?"

"Tolong minggir!"

"Hem... Dingin banget, Marina! Kan kau baru pulang kampung tuh cepat kasih uang bulanan! Langsung aja dobel sekalian! Biar gak nundak mulu..."

Marina diam ditempat, dia memakai topi hitam untuk menutup sebagian pandangannya.

"Akan saya bayar secepatnya."

"Ya itu tuh kapan... Secepatnya... Secepatnya..."

"Awas aja ya, kalo mampir ke kafe atau ke restoran!"

Marina langsung terkejut, sebenarnya dia mau kesana. Membawa uang tabungan tersisa, dompet juga mulai menipis. Marina tak kan bertahan dengan uang sakunya, dia mau tak mau akan memakai kupon itu.

"Baik."

Bu kosan akhirnya pergi.

Marina bisa menarik nafas lega, dia mengirim teks ke anonymous.

@me

Saya siap kesana, anda juga harus siap.

(Dibaca)

.

.

.

Ting- bel kafe kucing, hanyalah dinding berhiaskan gambar kucing terpasang, stiker, dan makanan lucu-lucu.

'Kenapa orang itu ingin bertemu di sini? Bukannya terlalu kentara? '

'Ah sudahlah, aku hanya perlu menunggu. '

Marina duduk di salah satu kursi, dia juga disambut dengan baik."Permisi..."

"Anda mau pesan apa, dek?" Tanya salah satu pelayan menghampiri.

Bahkan dengan outfit tertutup, pelayan itu bisa tau kalau pelanggan didepannya berwajah muda, layaknya masih sekolah.

"Saya..."

Marina menoleh ke atas, dia melihat lagi jam sialan itu.

4 day 24 hours 60 second

'Itu waktu tersisa dia, '

'Mati atau bermain agar bisa selamat, tapi kalau dia mati tidak ada lagi tanggung jawab dari pembuat game. '

"Dek..."

"Halo..."

Lambai si pelayan di depan wajah Marina.

Gadis itu mengangguk, mengangkat buku menu.

"Saya mengajak teman saya kemari, berikan aku makanan untuk dua orang, couple."

"Baik." Kata si pelayan, meninggalkan diri dari depan wajahnya.

Mata Marina juga tak bisa terlepas dari jam yang menggantung di atas kepala pelayan itu, seolah itu sudah menjadi takdir riwayat mereka.

Ia juga ingat, saat-saat dirinya hampir mati, tapi sosok pengawas muncul.

'Baru pertama kali itu dia mau menghampiri diriku yang terus menolak, '

'Dulu aku berniat mati... Kenapa ku tak biarkan mati saja? '

'Bahkan sampai akhir, pengawas detik-detik meminta persetujuan. '

Ting!

Marina langsung berhenti melamun. Dia tak putar kepala, tapi memberi pesan pada anonymous sekali lagi.

@me

Aku sudah sampai, pakai topi hitam

@anonymous

Oh ketemu!

Pundak Marina di pegang, dia menoleh ke belakang. Wajah yang sangat dia kenal berada di tempat yang sama.

“Ka—kau… bisa… melihatku…?”

"Hiik!"

@anonymous

Aku liat kamu di ujung jendela, apa itu kamu? Benar kamu! Oh syukurlah kalau kamu datang duluan, bolehkah kamu memesankan menu untukku?

.

.

.

"Hei... Jangan diam saja..."

Tuk-tuk-

Meja diketuk lagi."Ah!" Marina langsung terkesiap, wajahnya basah keringat sendiri.

Wanita didepannya bingung, ada apa dengan gadis kecil didepannya.

"Aku dengar ceritamu..."

"Sebenarnya aku, juga- nyam... Nyam... Bermimpi... Nyem... Nyem..." Sambil mengunyah nasi.

Marina tak minat makan, dia terus memandang ke depan sambil tak menoleh terus ke samping.

'Apa permainan juga bisa jadi firasat sebelumnya? '

"Ka-kalau begitu pasti anda pemenangnya?"

"Hm... Aku tak yakin itu,"

"Aku rasa begitu, tapi ah. Kau tau kan maksudku, aku pernah bermimpi seperti itu. Yang kamu jelaskan di twittet aku sempat bertanya-tanya."

"Apa semua orang dapat mimpi yang sama?"

"Soalnya mimpi itu lumayan panjang lho..."

"Se-sepanjang apa..."

Wanita di depannya berhenti makan. Ada yang aneh dengan gadis didepannya ini, meja ikut gemetar.

"Hei ada apa denganmu? Apa kamu tak apa?"

'Jangan menoleh... Jangan menoleh... ' kutuk Marina dalam dada.

"Bagaimana denganmu? Katamu yang aku katakan itu bukan mimpi, memang benar."

"Ucapmu juga aku tak boleh melupakan temanku, aku tidak kenal mereka. Aku sudah lupa siapa wajah-wajah yang ikut permainan itu, ah btw..."

"Ini..."

"Akun sosmed ku yang lain, nyam... Nyam..."

Marina mendekat, dia melihat akun youtube yang berisi 53 sucribers.

"Aku membuat vlog tentang mistis disini, aku juga menceritakan mimpiku disini juga. Kan lumayan, dapat bahan cerita dari mimpi doang. Disini banyak orang yang langsung menyindir, seolah aku mengarang lagi..."

"Aaa... Tapi jangan beritahu fans-fans ku, emang aku isinya ngarang doang. Tapi yang satu ini, realitanya... Sumpah, serasa aku beneran ikut di dalam permainan itu."

Marina langsung membalik handphone didepannya kasar. Dia menatap tajam wanita didepannya,"hapus itu."

"Hapus ceritamu,"

"Apa yang terjadi?"

"Bukannya kamu juga sama-sama tertarik? Bahkan cerita kita hampir sama? Kenapa kamu begini?"

Marina menekan dadanya, dia memejamkan mata erat. Lalu mengamuk tak jelas.

"POKOKNYA JANGAN! HAL YANG MENYANGKUT PERMAINAN! Tak boleh ikut campur..." Di akhir kalimat suara Marina seolah tercekik.

Dia termakan omongannya sendiri, disini dirinya lah yang terlalu ikut campur sebelumnya. Ia juga yang ingin disertakan dalam permainan itu lagi, walau kesempatan sudah tak kan ada lagi karna dia sudah jadi pemenang.

"Kehnapah? Kahmuh pergih meninghgalgkankuuhhh! Kauhh pergihhh meninggalkankuhhh! KAU PERGI MENINGGALKANKUHHH! MENINGHGALKANKUHHH!"

"AAAAAAAAAAAAAA" suara nyaring keras berdentum ke telinga Marina sampai gendang telinganya pecah.

Sosok monster abstrak, tak dikenal mengamuk di sampingnya. Sedang berganti-ganti wajah, wajah yang selalu menemaninya bermain dahulu kala.

Bahkan wajah Joy.

"KAU YANGH MEMBUNUHKUHHH! MEMBUNUHKUHHHH! KAU KABUR DENGAN UANG-UANG ITUHHH!"

Nenggg...pendengaran Marina langsung berdenting keras seketika, dia menggeleng cepat sambil terus bergumam tak jelas.

'Aku tak mau... '

'Aku tak mau... '

'Tempatmu bukan disini lagi teman-teman... '

'Kalian sudah tenang di surga... '

"Kita belum... Sama sekali-"

"Kita masih ada disampingmu Marina, dan akan selalu seperti itu... Tidakh mung-kin... Kami..."

"MATILAH! "

"GRWAAAAAAA! "

Marina menutup kedua telinga, dia berdiri cepat."KALIAN SUDAH TIDAK ADA! KALIAN TIDAK LAGI DIKENAL! "

"Hei.. Kau tak apa?"

"KALIAN SUDAH... SUDAH... SUDAH MATI! KALIAN SUDAH JADI NAMA, WAJAH DAN SOSOK YANG TAK DIKENAL! PERGI DARIKU! JANGAN HANTUI AKU!"

"Hei! Dek! Ka-kau gak apa... Jangan bikin aku takut begitu..."

"Hei...." Wanita itu tak tau apa-apa.

Gadis di depannya berteriak ke samping, tapi tak ada orang sama sekali disampingnya. Seperti gadis skizofrenia.

"Hei..." Wanita itu berdiri memegang tangan Marina, kemudian setelah disentuh Marina malah bersembunyi dibawah meja.

Membuat para pelayan pun ikut terpancing.

"Kenapa kamu bersembunyi disana! Cepat keluar! "

"Aish sialan... Dia merepotkan saja, ah ya sudah biar aku yang bayarkan..."

Marina membuka mata, dia kembali ke duduknya setelah monster hitam tadi tak lagi ada disana.

Dug-dug-dug

Jantungnya masih berdebar begitu saja.

"Sudah selesai dramamu nona?"

Marina menoleh, dia menunduk cepat.

"Maaf, tadi ada- ah..."

'Dia pasti tak bisa lihat... '

"Maafkan aku, ayo kita lanjut makan,"

"Cukup." Elak wanita di depannya. Dia menghantamkan tangannya di meja."Sudah menyuruhku untuk menghapus vidio sekarang kamu buat akting memalukan didepanku! Benar-benar ratu drama."

Marina terdiam. Dia tak bisa mengelak, karena orang awam seperti wanita itu pasti tak bisa memahaminya.

"Maafkan aku..."

"Cukup, kau juga tak mau makan daritadi. Maksudmu apa? Biar aku yang makan sendiri, biar aku yang membayarkanmu?"

"Bu-bukan..."

"Lalu?"

"Apa?!"

"Gadis kecil, kau masih kecil tapi sudah banyak sekali alasannya..."

"Sudahlah, aku bad mood mari kita sama-sama pergi."

"Kak, bukan begitu. Biar saya yang bayarkan,"

"Awalnya aku mau begitu, tapi... Pasti mengira aku memeras uang anak kecil. Tak perlu, aku saja," Kata wanita itu berdiri membayarkan kedua makanan di kasir, lalu pergi begitu saja.

Marina memeluk erat rok yang dia pakai. Dia ikut pergi tanpa meninggalkan satupun suapan. Pelayan pun sampai heran, kenapa nasi dan lauknya belum dimakan sama sekali?

Bersambung...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!