Dosen Ganteng

Saat berada dikampus Nita, Ayu dan Chesty sedang duduk berjejer dikelas untuk menunggu dosen datang.

Tak lama kemudian dosen pun datang, mereka kini berada di semester ke 5, dimana mereka memulai di semester baru.

Sosok dosen yang sangat tampan dengan tinggi sekitar 180 an, tak lupa dosen itu membawa buku-buku literature untuk ia jadikan alat untuk mengajar mahasiswanya.

Ayu dan Chesty cukup tertegun dengan ketampanan dosen yang usianya masih terbilang muda itu.

"Eeh gilee tampan banget ya??" Seru Chesty yang kemudian Nita segera membungkam mulut temannya itu.

"Diam, nanti semua orang liatin Lo." Bisik Nita.

"Iya nih, dasar gak bisa liat cowok ganteng." Imbuh Ayu seraya membenarkan ucapan Nita.

Chesty hanya nyengar nyengir sembari tangannya mengaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Perhatian semua." Ucap dosen tampan itu yang kini menatap pada mahasiswanya.

Semua para mahasiswa pun mulai hening, mereka yang awalnya pada bicara sendiri dan bahkan ada yang histeris macam Chesty itu pun mulai terdiam saat suara jenis tenor itu menyapa kelas mereka.

"Baik terima kasih atas kerja samanya, di sini saya akan memperkenalkan diri kepada kalian semua. Bahwa saya akan mengajak di kelas statistik, jadi saya mohon untuk selalu datang tepat waktu pada kuliah saya."

"Baik pak."

"Bagus, nama saya Eric Wiratama. Silahkan kalo ada yang ditanyakan."

Salah satu mahasiswi mengacungkan jari telunjuknya, dan itu Chesty. Bahkan Nita dan Ayu saling melirik satu sama lain.

"Iya silahkan bertanya saja." Ucap dosen itu menatap mahasiswi cantiknya.

"Umur bapak berapa, terus udah nikah belum atau pacar begitu. Sapa tahu saya bisa daftar

" Tanya Chesty yang kemudian sengaja menggoda dosen muda itu dengan menyilangkan kaki indahnya sehingga paha mulusnya terlihat jelas.

Semua mahasiswa terlihat makin ramai saat Chesty mulai mengeluarkan jurus rayuannya pada Eric Wiratama itu. Dan kelas menjadi heboh sendiri, sedangkan Nita hanya bisa menepuk jidatnya karena ia malu bukan main atas celotehan Chesty barusan.

Mungkin jika dosen itu macam Tono bapak kost Chesty, tentu saja akan tergoda dan burungnya otomatis bakal berdiri jika diperlihatkan p*ha mulu5 tanpa cacat milik Chesty.

Namun tidak bagi dosen yang bernama Eric itu, ia sudah terbiasa melihat g4 di5 macam Chesty. Ia hanya menggeleng.

"Maaf untuk pertanyaan kamu tidak akan saya jawab karena itu sifatnya rahasia dan pribadi." Jawab Eric kemudian, dan dosen tampan itu menanggapi nya dengan wajah datar.

Mendengar jawaban dosen dingin itu sontak Chesty mengerucutkan bibirnya, ia pun memutar bola matanya karena kesal mangsanya cuek dan tidak menggubris dirinya.

"Kapok lu chez....salah siapa sukanya aneh g0dain dosen, malu kan?" Kekeh Ayu.

Lalu Nita menyikut lengan Ayu, dengan mata yang telah mendelik.

"Udah diam, jangan berisik. Lagian Lo jangan samakan setiap dosen akan tertarik sama Lo." Ujar Nita.

Ketiganya pun langsung terdiam, tidak ingin nanti dihukum oleh dosen yang terlihat galak itu, suasana pun menjadi hening.

"Baik saya akan absen dulu."

Eric pun mulai mengabsen mahasiswanya satu persatu.

"Ayu Sukmawati....."

"Iya pak saya." Jawab Ayu mengacungkan tangannya ke atas.

Eric pun menatap Ayu dan mengangguk, lalu ia kembali mulai mengabsen lagi.

"Chesty Anindira."

"Iya pak Eric." Canda Chesty yang kemudian ia menampilkan senyuman terbaiknya pada dosen tampan itu.

Bahkan walaupun sudah diketusin, Chesty begitu gigih mencoba merayu dosen itu. Namun sayangnya wajah datar itu hanya mengangguk saja, bahkan tidak menatap Chesty sama sekali.

Entah kenapa Chesty jadi kesal, lalu Eric kembali mengabsen mahasiwa selanjutnya.

"Nita Aracelyn."  Panggil Eric.

"Iya pak saya."

"Kamu....." Batin Eric yang sangat mengenali mahasiswi yang duduk di deretan paling belakang itu.

Eric tersenyum ramah pada Nita, dan gadis itu menyambut senyuman dosen killer itu. Bahkan Chesty terbengong melihat raut wajah Eric yang kini berubah itu.

Perubahan dosen itu juga jelas terlihat oleh Ayu, ia bahkan menyengg0l lengan Chesty.

"Kayaknya tuh dosen naksir Nita." Bisik Ayu yang merasa curiga.

"Sok tau Lo." Jawa Chesty kemudian.

Bahkan Nita saja tidak merasa mengenali dosen baru itu, namun ia juga merasa aneh dengan tatapan lembut dan ramah padanya.

Namun tadi dengan yang lain bahkan Chesty yang cantik pun pria itu acuh bahkan menanggapinya dengan dingin.

"Eh sepertinya tuh dosen naksir Lo Nita." Lanjut Ayu dan giliran ia menyenggol bahu temannya itu.

"Sotoy aaah...." Balas Nita yang kemudian ia mengalihkan pandangannya.

"Baiklah mari kita mulai mata kuliah kita pagi ini." Ucap Eric yang saat itu juga mulai mengajarkan mata kuliah statistik.

Mereka pun mulai hening dan mendengarkan penjelasan yang diajarkan oleh dosen baru itu, dan semuanya pun mencatat apa yang tadi di uraikan oleh Eric.

Tak terasa mata kuliah 90 menit itu telah selesai, semuanya pun mulai terlihat senang saat mata kuliah terakhir itu sudah selesai.

"Baiklah untuk kali ini saya rasa sampai Disni saja, nanti dipertemuan selanjutnya saya akan mulai memberikan tugas kepada kalian."

"Baik pak...." Seru para penghuni kelas itu.

"Oke terima kasih." Jawab dosen itu yang kemudian menyempatkan menatap Nita lalu tersenyum kearah gadi5 1itu.

Nita hanya menanggapi dengan membalas senyumannya, lalu dosen baru itu keluar dari kelas.

Semua pun riuh dan keluar dari ruangan satu persatu meninggalkan ketiga cewek cantik itu ditempat.

Nita terlihat sedang bebenah buku yang ia taruh di tasnya, dan Chesty serta Nita pun mendekati temannya itu.

"Nit, pak Eric menurut Lo ganteng ga?"

Nita hanya mengedikkan bahunya. Namun ia pun mengakui ketampanan pria itu, tapi tidak selebay Chesty.

"Kayaknya naksir Lo deh." Cicit ayu kembali.

"Cukup..... kita pulang aja." Ajak Nita.

Kedua temanya itu mengangguk, dan mereka pun keluar dari kelas yang menurutnya cukup panas itu karena mereka baru saja kedatangan guru dingin yang galak.

Namun saat mereka baru keluar dari halaman sekolah langkah mereka terhenti saat mobil sport berwarna hitam itu mencegat mereka.

Ketiganya pun otomatis berhenti, lalu menunggu sang pemilik mobil itu turun dari mobilnya.

Mereka tertegun saat pria itu membuka pintu mobilnya dan keluar dari sana dengan pakaian yang terlihat casual.

Baik Nita, Chesty dan Ayu pun membeliak melihat siapa yang turun dari mobil dengan kacamata bertengger di hidung mancungnya.

Pria bertubuh jangkung, dengan badan tegap atletis itu langsung melepaskan kacamatanya dan ia taruh di kaos oblong berwarna putihnya dengan merk yang terkenal itu.

"Kak Ronald." Seru ketiganya senang melihat bos mereka datang menemui ketiga karyawannya itu.

"Apa kabar kalian?" Tanya Ronald.

"Baik...."

"Baik kak...."

Seru mereka antusias dan langsung mengelilingi pria tampan itu, belum lagi Chesty pun mengapit bahu Ronald dan bermanja-manja.

"Ada apa kak Ronald kesini?" Tanya Nita.

"Gue kesini mau ajak kalian ke rumah sakit." Jawab Ronald.

Mereka bertiga pun saling menatap satu salam lain. "Kerumah sakit??" Seru ketiganya berbarengan.

"Iya ini waktunya kalian lakukan laktasi asi." Jawab Ronald.

Meraka pun ingat penjelasan Ronald kemaren saat ketiganya akan melamar pekerjaan aneh itu, saat itu secara detail atau gamblang Ronald memberikan penjelasan tentang laktasi asi yang akan mereka jalani.

Itu dilakukan untuk memproduksi asi walau mereka tidak mengalami masa kehamilan bahkan belum menikah pun.

"Are you ready ladies!!" Seru Ronald.

"Yes i'm ready....." Seru ketiganya menanggapi ucapan Ronald dengan antusias yang sangat tinggi.

Dan akhirnya mereka bertiga masuk ke dalam mobil Ronald yang akan membawa mereka ke sebuah rumah sakit yang telah dijadwalkan oleh Ronald.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!