Kebangkitan!!

Di sebuah kamar megah dengan lantai batu giok yang mengilap, aroma bunga samar memenuhi udara. Tirai sutra tipis bergoyang pelan diterpa angin lembut dari jendela terbuka. Hiasan-hiasan mahal, guci antik berukir naga, serta lukisan tinta bergaya kuno menghiasi setiap sudut. Meski indah dan penuh kemewahan, saat ini suasana kamar tersebut dibungkus keheningan yang berat.

Di tengah ruangan, seorang pria muda tergeletak kaku di lantai. Tubuhnya tak bernyawa, wajahnya pucat bagaikan lilin, dan di dadanya terdapat bekas tusukan yang telah mengering. Namun anehnya, tak seorang pun masuk ke kamar itu sejak peristiwa tersebut terjadi. Pintu tertutup rapat. Dunia di luar terus berjalan, seolah kematian di sini hanyalah angin lalu.

Hening. Sepi. Beku. Seakan ruangan ini telah diputuskan dari hiruk-pikuk kehidupan.

Namun jauh di dalam Laut Kesadaran, di ruang tanpa bentuk dan tanpa batas yang tak terikat tubuh ataupun waktu, seorang pria berpakaian putih perlahan membuka mata. Tatapannya kosong, dipenuhi kebingungan. Ia berdiri di hamparan kehampaan, dikelilingi kabut tipis berwarna abu-abu pucat. Tidak ada suara. Tidak ada kehidupan. Hanya dirinya, kesunyian, dan cahaya redup yang menggantung di udara.

Ia mulai melangkah pelan tanpa arah, langkahnya terpantul di permukaan tak kasat mata yang tak berujung.

Tiba-tiba, dari kejauhan, terdengar suara lembut seorang wanita memecah keheningan.

"Tuan muda! Tuan muda! Kau kenapa?"

Nada suara itu bergetar, dipenuhi kecemasan. Gema suaranya menyusup ke telinga pria itu, bagaikan sinar pertama yang menembus kabut pekat.

Sekejap kemudian, kesadarannya tersentak kembali ke dunia nyata. Di sisi tubuhnya yang tergeletak di lantai, seorang pelayan wanita berlutut dengan wajah pucat panik. Kedua tangannya mengguncang bahu pria muda itu dengan putus asa.

"Tuan muda! Bangunlah! Tolong jangan buat hamba takut…"

Tak ada jawaban. Napasnya tertahan, wajahnya pucat tanpa setetes darah.

Mata sang pelayan berkaca-kaca. Panik mulai menguasai hatinya. Tanpa berpikir panjang, ia berlari keluar, langkahnya terburu-buru di lorong panjang. Gaun pelayannya berkibar tertiup angin, suaranya lenyap ditelan jarak.

Kesunyian kembali menguasai kamar.

Sesaat kemudian, kelopak mata pria yang tergeletak itu perlahan terbuka. Sorot matanya awalnya redup, lalu sedikit demi sedikit berkilat. Ia menatap langit-langit kamar, napasnya terengah pelan.

"Apa… yang terjadi padaku? Mengapa aku…"

Belum sempat ia menyelesaikan kalimat itu, rasa sakit yang luar biasa menyerang kepalanya. Seolah ribuan jarum menusuk otaknya dari dalam. Tubuhnya bergetar, kedua tangannya memegangi kepala, napasnya memburu, dahinya basah oleh keringat dingin.

Di dalam Laut Kesadarannya, dua arus ingatan mengalir deras, saling bertabrakan dengan kekuatan yang nyaris memecah pikirannya. Satu adalah ingatan yang asing, satu lagi adalah memori seorang pria yang telah mati.

Kedua arus itu saling menyatu, berbaur dalam proses yang kacau, menyakitkan, namun perlahan-lahan menjadi satu kesatuan yang utuh.

Nama pria yang tubuhnya kini ia tempati adalah Chen Yu.

Gambaran-gambaran masa lalu muncul silih berganti. Ia melihat seorang bayi yang ditemukan di hutan oleh sepasang kakek-nenek petani dari Desa Qingyun. Sejak saat itu, Chen Yu dibesarkan seperti cucu kandung.

Hari-harinya sederhana namun damai. Pagi hari diisi dengan membajak ladang bersama sang nenek, sore membantu sang kakek memasang jerat di hutan. Malam hari, ia mendengarkan kisah-kisah kuno yang diceritakan neneknya di depan perapian.

Namun kebahagiaan itu tak berlangsung selamanya.

Saat berusia tujuh belas tahun, sang kakek menghembuskan napas terakhir karena usia tua. Belum sebulan berlalu, sang nenek pun jatuh sakit dan menyusulnya. Di ranjang kematiannya, nenek memegang tangan Chen Yu erat-erat.

"Yu’er… di dunia ini… jangan mudah percaya pada siapa pun… Kecuali jika hatimu benar-benar yakin mereka pantas dipercaya…"

"Nenek…" Chen Yu menahan tangis.

"Dan ingat… dunia ini tak seindah cerita rakyat. Ada dunia lain, tersembunyi dari mata orang biasa… dunia para kultivator. Dunia yang keras… kejam. Jika kau lemah, kau akan ditindas. Tetapi jika kau kuat… maka banyak orang yang akan menunduk di hadapanmu."

Chen Yu kecil hanya mengangguk sambil terisak, belum sepenuhnya memahami arti kata-kata itu.

Neneknya lalu menceritakan tentang sistem kultivasi, jalan panjang yang dapat dilalui manusia untuk menembus batas, mengendalikan kekuatan langit dan bumi, bahkan mencapai keabadian.

Di dunia kecil ChangYuan, semua makhluk hidup dan elemen dunia dipersatukan oleh energi primordial yang disebut YuanQi. Energi ini mengalir dari Lembah Yuan, pusat tersembunyi yang diyakini sebagai Sumber Asal Langit dan Bumi.

Kultivator menapaki Jalan Yuan (Dao Yuan), menempuh perjalanan untuk mengasah tubuh, jiwa, dan tekad agar menyatu dengan YuanQi.

Tujuh Tingkatan Kultivasi Dao Yuan

(Setiap tingkatan memiliki tiga tahap: awal, menengah, akhir)

Jujing

Mengumpulkan YuanQi ke dalam tubuh untuk membuka meridian dan memperkuat fondasi fisik. Tubuh mulai diselimuti aura tipis YuanQi.

LiJing

Memurnikan dan menyaring YuanQi agar stabil. Mengisi DanTian Yuan, inti energi dalam tubuh. Tubuh menjadi lebih ringan, luka sembuh lebih cepat.

HunJing

Menyatukan YuanQi dengan kesadaran jiwa, memperkuat HunYuan atau Jiwa Asal. Dapat merasakan aliran YuanQi makhluk lain.

RongJing

YuanQi mulai berpadu dengan elemen alam seperti api, angin, petir, dan lainnya.

XianJing

Memanifestasikan bentuk roh dalam pertempuran, membentuk YuanPhantom, avatar spiritual atau roh pelindung.

Tong Tian

Terhubung langsung dengan energi langit dan hukum dunia, mempengaruhi gravitasi, waktu, bahkan ruang. Kultivator pada tahap ini laksana dewa.

Sheng Yuan

Menyatu dengan Sumber YuanQi, tubuh menjadi wadah energi abadi, bebas dari penuaan dan penyakit, berpeluang naik ke Alam Dewa.

Ketika aliran memori itu mereda, Chen Yu yang kini berjiwa asing, perlahan membuka matanya lebar. Ia memandang telapak tangannya, menggenggamnya, merasakan denyut kehidupan.

"Apa aku bangkit dari kematian?"

Tatapannya tajam. Bukan lagi kosong, melainkan penuh tekad. Ia tahu, ini adalah awal dari sesuatu yang lebih besar dari sekadar kelahiran kembali.

Ia berdiri. Lantai dingin menyentuh kakinya, namun ia tak peduli.

"Aku tak tahu siapa yang membunuh ku… tapi aku akan mencari tahu. Jika dunia ini sekejam kata nenek, maka aku akan menjadi lebih kejam lagi. Bukan demi balas dendam… tetapi demi bertahan hidup."

Langit di luar jendela mulai berwarna merah darah, menandakan senja telah tiba.

Langkah kaki terdengar dari arah pintu. Tak lama, dua sosok wanita masuk ke dalam kamar. Yang pertama adalah pelayan yang tadi berlari mencari bantuan. Di sampingnya berjalan seorang wanita cantik yang keanggunannya bagaikan bunga peony mekar di musim semi.

Tubuhnya ramping, lekukannya sempurna, dadanya membusung tinggi dengan keindahan yang mampu membuat banyak pria menelan ludah tanpa sadar. Pakaian sutra merah yang membalut tubuhnya memancarkan aura elegan, meski membiarkan sebagian lekuk tubuhnya terlihat.

Wajahnya seperti pahatan dewi, namun dingin dan tak tersentuh. Sorot matanya bagaikan es musim dingin.

Ia berdiri di depan Chen Yu, menatapnya tanpa emosi, lalu berkata datar.

"Apa yang terjadi padamu?"

"A… aku tidak apa-apa…" jawab Chen Yu, sedikit tergagap.

Dalam ingatan yang baru ia terima, wanita ini adalah istrinya. Namanya Muwan. Dua hari lalu, pernikahan mereka dilangsungkan.

Namun pernikahan ini bukanlah atas keinginan Chen Yu. Ketika neneknya meninggal, ia berniat memulai perjalanan mencari tahu tentang dunia kultivator. Namun di tengah perjalanan, ia dicegat oleh Mu Tuzhi, ayah Muwan sekaligus patriark Klan Mu, beserta rombongan kultivator.

Mu Tuzhi memaksa Chen Yu menikahi Muwan untuk menghalangi tekanan dari Klan Wen yang ingin menikahkan tuan muda mereka dengan Muwan. Sebagai imbalan, Klan Mu berjanji memberi sumber daya kultivasi dan membimbing Chen Yu di jalan kultivator.

Chen Yu sadar, menolak sama saja bunuh diri. Tawaran itu, meski dipaksakan, tidak buruk. Maka ia menerima.

Itulah awal segalanya… sampai tragedi penusukan itu terjadi. Menurut logika Chen Yu, besar kemungkinan pelakunya berasal dari Klan Wen.

Melihat Chen Yu hanya diam menatapnya, Muwan mengernyit.

"Heii, kenapa kau menatapku begitu?" suaranya sedikit kesal.

Chen Yu tersadar. "Maaf… aku hanya sedikit tidak fokus."

Muwan mendengus, berbalik hendak pergi, namun langkahnya terhenti. Tanpa menoleh, ia berkata, "Tujuh hari lagi aku akan kembali ke sekte. Selama itu, jangan membuat masalah. Berlatihlah dengan giat, agar kau tidak terlihat seperti sampah seperti sekarang."

Chen Yu menatap punggungnya yang perlahan menghilang di balik pintu. Bibirnya melengkung tipis. Kata-katanya kasar, tetapi di baliknya terselip perhatian samar yang tak ia mengerti.

Terpopuler

Comments

SENJA

SENJA

mwehehe masa gini cara isteri ngomong ke suami? 😂😅

2025-07-07

0

HUOKIO

HUOKIO

Muwan kasar juga ya😄

2025-08-09

0

𝘿𝙚𝙬𝙖 𝘽𝙤𝙣𝙜𝙠𝙤𝙠

𝘿𝙚𝙬𝙖 𝘽𝙤𝙣𝙜𝙠𝙤𝙠

the nyimak 🙏🤭🤭

2025-07-13

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog!!
2 Kebangkitan!!
3 Pelatihan!!
4 Siapa Wanita itu?
5 Keberangkatan!
6 Bodoh atau lugu?
7 Misi Pertama Sekte
8 Kemalangan!!! Dan Kemunculan Zingtian
9 Buah YuanQi Murni Dan Kolam Sepritual!!!
10 Empat Kekaisaran Di Dunia ChangYuan!!
11 Dia Hantu Yang Pandai Berakting!!!
12 Pergi Menemui MuWan!!
13 Tuan Muda Klan Wen Muncul!
14 Belalai Gajah dan Kolam Spiritual!!
15 Pertarungan Di Klan Wen!!
16 Kembali Membawa Kemenangan.
17 Kabar Pertempuran Menyebar Ke berbagai Tempat.
18 Pedang Tianxu Dan Segel Pewaris Langit!!
19 Tidur Bersama Istri!!
20 Kembali Ke Sekte!!!
21 Pemulihan Di Formasi Penyembuhan!!!
22 Mimpi Aneh Di Malam Hari!!
23 Roh Pedang Tianxu!?
24 Keberangkatan Untuk Misi!!
25 Kau Lebih Gila Dari Iblis Itu!!
26 Persiapan Menjelang Pertempuran Antar Sekte!!
27 Kecemburuan!!
28 Tangan Yang Menyentuh Milik Orang Lain, Harus Dihilangkan?!!
29 Perasaan Yang Sulit Dimengerti.
30 Kemenangan Ini Terasa Hampa!?
31 Permintaan Maaf Sang Istri!!
32 Kembali Ke Sekte Bersama MuWan!!
33 Menghabiskan Waktu Bersama Orang Terdekat!!
34 Putra Seorang Kaisar Abadi!!
35 Pesta Pernikahan Kecil!!
36 Pendekar Angin Suci Puyou?!
37 Kebingungan Chen Yu?!
38 Kembalinya Chen Yu Yang Polos!
39 Teknik Spesial Puyou.
40 Teknik Pedang Pemotong Ketiak.
41 Nama Teknik Yang Membuat Orang Tertawa.
42 Teknik Dua Pedang Penusuk Bokong.
43 Kehamilan Empat Anak!?
44 Bermalam Di Dunia Kecil.
45 Keberangkatan!
46 Perjalanan Menuju Zhou. Dan Legenda Sheng Yuanzi!?
47 Chen Yu Dan Puyou Mengintip Wanita Mandi!?
48 Sekte Tianming!
49 Paviliun Tingkat 4, Dan Empat Puncak Sekte Tianming!
50 Ujian Alam Rahasia. Mengumpulkan bendera!?
51 Trio Ketampanan. Dan Ujian Akan Dimulai!
52 Chen Yu, Puyou dan SuHan Terpisah
53 SuHan Terluka, Dan Puyou Sedang Sekarat!?
54 Puyou Terluka Dan Tertangkap!?
55 Chen Yu VS Luo Tahap Tengah TongTian!
56 Kekuatan Janin Jiwa, Dan Ambisi Kaisar Zhou!
57 Berkumpul Kembali. Dan Tujuan Baru!
58 Bersantai Bersama Istri Tercinta. Dan Rencana Penyelamatan.
59 Menuju Desa Beixuan
60 Tiba Di Desa Beixuan
61 Rencana Chen Yu, Dan Pria Memgembik Yang Misterius!
62 Pertempuran Di Mulai. Enam TongTian Dan Seratus Kultivator XianJing!?
63 Pertarungan Pecah, Serangan Gabungan Tangan Iblis!
64 Fakta Mengejutkan, Ternyata Hanya Sebuah Klone!
65 Mu Tuzhi merindukan anaknya MuWan!
66 Semuanya Berkumpul, Dan Makan Bersama
67 Ruoying Menagih Janji!?
68 Kabut Yang Menyesatkan!
69 Burung Gagak Besar Yang Mengerikan
70 Semua Tetua Berkumpul
71 Terobosan Chen Yu & Ruoying!
72 Pohon Perak Di Atas Awan
73 Pertempuran Di Goa Yang Gelap
74 Yanmou Menunjukkan Wujud Aslinya
75 Tiga Energi Di Perut Ruoying!
76 Kembali Ke-Sekte Tianming Dengan Tubuh Penuh Luka
77 Penjelasan Chen Yu!
78 Masih Menjelaskan. Guru Qianlan Dan Guru Shanyue Bertanya Kepada Chen Yu!
79 Kejadian Malam Itu Terungkap. Ruoying Tidak Ingin Chen Yu Tau!?
80 Di Latih Kedua Guru
81 Latihan Fisik Yang Melelahkan
82 Banyak Hal Terungkap!
83 Beristirahat Setelah Latihan Berat
84 Berkunjung ke Puncak Bambu
85 Ruoying menghindari Chen Yu
86 Ancaman Tianfeng
87 YuanPhantom Janin Jiwa
88 Niat pedang dan YuanPhantom
89 Latihan keras Chen Yu bersama Qingyou
90 Chen Yu Vs Qingyou
91 Avatar Spritual Qingyao
Episodes

Updated 91 Episodes

1
Prolog!!
2
Kebangkitan!!
3
Pelatihan!!
4
Siapa Wanita itu?
5
Keberangkatan!
6
Bodoh atau lugu?
7
Misi Pertama Sekte
8
Kemalangan!!! Dan Kemunculan Zingtian
9
Buah YuanQi Murni Dan Kolam Sepritual!!!
10
Empat Kekaisaran Di Dunia ChangYuan!!
11
Dia Hantu Yang Pandai Berakting!!!
12
Pergi Menemui MuWan!!
13
Tuan Muda Klan Wen Muncul!
14
Belalai Gajah dan Kolam Spiritual!!
15
Pertarungan Di Klan Wen!!
16
Kembali Membawa Kemenangan.
17
Kabar Pertempuran Menyebar Ke berbagai Tempat.
18
Pedang Tianxu Dan Segel Pewaris Langit!!
19
Tidur Bersama Istri!!
20
Kembali Ke Sekte!!!
21
Pemulihan Di Formasi Penyembuhan!!!
22
Mimpi Aneh Di Malam Hari!!
23
Roh Pedang Tianxu!?
24
Keberangkatan Untuk Misi!!
25
Kau Lebih Gila Dari Iblis Itu!!
26
Persiapan Menjelang Pertempuran Antar Sekte!!
27
Kecemburuan!!
28
Tangan Yang Menyentuh Milik Orang Lain, Harus Dihilangkan?!!
29
Perasaan Yang Sulit Dimengerti.
30
Kemenangan Ini Terasa Hampa!?
31
Permintaan Maaf Sang Istri!!
32
Kembali Ke Sekte Bersama MuWan!!
33
Menghabiskan Waktu Bersama Orang Terdekat!!
34
Putra Seorang Kaisar Abadi!!
35
Pesta Pernikahan Kecil!!
36
Pendekar Angin Suci Puyou?!
37
Kebingungan Chen Yu?!
38
Kembalinya Chen Yu Yang Polos!
39
Teknik Spesial Puyou.
40
Teknik Pedang Pemotong Ketiak.
41
Nama Teknik Yang Membuat Orang Tertawa.
42
Teknik Dua Pedang Penusuk Bokong.
43
Kehamilan Empat Anak!?
44
Bermalam Di Dunia Kecil.
45
Keberangkatan!
46
Perjalanan Menuju Zhou. Dan Legenda Sheng Yuanzi!?
47
Chen Yu Dan Puyou Mengintip Wanita Mandi!?
48
Sekte Tianming!
49
Paviliun Tingkat 4, Dan Empat Puncak Sekte Tianming!
50
Ujian Alam Rahasia. Mengumpulkan bendera!?
51
Trio Ketampanan. Dan Ujian Akan Dimulai!
52
Chen Yu, Puyou dan SuHan Terpisah
53
SuHan Terluka, Dan Puyou Sedang Sekarat!?
54
Puyou Terluka Dan Tertangkap!?
55
Chen Yu VS Luo Tahap Tengah TongTian!
56
Kekuatan Janin Jiwa, Dan Ambisi Kaisar Zhou!
57
Berkumpul Kembali. Dan Tujuan Baru!
58
Bersantai Bersama Istri Tercinta. Dan Rencana Penyelamatan.
59
Menuju Desa Beixuan
60
Tiba Di Desa Beixuan
61
Rencana Chen Yu, Dan Pria Memgembik Yang Misterius!
62
Pertempuran Di Mulai. Enam TongTian Dan Seratus Kultivator XianJing!?
63
Pertarungan Pecah, Serangan Gabungan Tangan Iblis!
64
Fakta Mengejutkan, Ternyata Hanya Sebuah Klone!
65
Mu Tuzhi merindukan anaknya MuWan!
66
Semuanya Berkumpul, Dan Makan Bersama
67
Ruoying Menagih Janji!?
68
Kabut Yang Menyesatkan!
69
Burung Gagak Besar Yang Mengerikan
70
Semua Tetua Berkumpul
71
Terobosan Chen Yu & Ruoying!
72
Pohon Perak Di Atas Awan
73
Pertempuran Di Goa Yang Gelap
74
Yanmou Menunjukkan Wujud Aslinya
75
Tiga Energi Di Perut Ruoying!
76
Kembali Ke-Sekte Tianming Dengan Tubuh Penuh Luka
77
Penjelasan Chen Yu!
78
Masih Menjelaskan. Guru Qianlan Dan Guru Shanyue Bertanya Kepada Chen Yu!
79
Kejadian Malam Itu Terungkap. Ruoying Tidak Ingin Chen Yu Tau!?
80
Di Latih Kedua Guru
81
Latihan Fisik Yang Melelahkan
82
Banyak Hal Terungkap!
83
Beristirahat Setelah Latihan Berat
84
Berkunjung ke Puncak Bambu
85
Ruoying menghindari Chen Yu
86
Ancaman Tianfeng
87
YuanPhantom Janin Jiwa
88
Niat pedang dan YuanPhantom
89
Latihan keras Chen Yu bersama Qingyou
90
Chen Yu Vs Qingyou
91
Avatar Spritual Qingyao

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!