Menangis

Hancur hati Syifa, setalah belasan tahun baru mengetahui kenyataan, ibunya sakit karena terlalu memikirkan ayahnya yang dirantau telah jatuh cinta dengan wanita lain, sementara dia dan ibunya hidup menderita,

Syifa duduk termenung diemperan toko, air mata masih menetes, dia menundukan wajahnya dan melipat kakinya, seseorang menghampirinya "Syifa"

Syifa mendongakkan wajahnya, lalu menatap orang itu, "minumlah", ternyata dia Dika, Dika menyodorkan minuman, Syifa masih terdiam.

Dika duduk, " kamu ada masalah, mungkin kamu bisa bercerita denganku, pagi ini kamu sudah menolong ku, tidak salah jika aku menolongmu hanya untuk menjadi pendengar"

Syifapun masih terdiam, lalu menyandarkan kepalanya di tembok.

Tatapan Syifa masih kosong, Dika hanya berharap dia mau bercerita, "baiklah jika kamu masih belum mau bercerita tidak apa, yang terpenting jangan terlalu berlarut dalam kesedihan, " Bujuk Dika.

...******...

jam makan siang, Elvan yang dari pagi mengajak Erlinda makan bareng memenuhi janjinya, "Linda, sudah jam istirahat, kita sudah janji makan siang bareng, gimana kamu gak lupa kan"

"oh iya pak," Erlinda beranjak dari tempat duduknya, mengambil tas lalu pergi.

Mereka pergi ke sebuah restaurant, seorang pramusaji membawakan daftar menu,

"silahkan pak mau pesan apa" tanya pramusaji

"kamu mau makan apa Lin"

"terserah bapak saja, apa saja saya suka pak" Erlinda dengan canggung

"baik mba saya pesan spaghetti dua dan jus mangga dua"

"baik pak, ditunggu sebentar, apa ada tambahan lagi pak"

"sudah cukup mba"

Pramusaji pergi Erlinda merasa canggung dan malu,

"maaf ya Lin, tiba tiba ngajak kamu makan siang bareng"

"oh iya pak" Linda meremas jari tangannya untuk menghilangkan rasa canggung.

"Lin, apa tidak ada yang cemburu kalau kita makan siang bareng"

"tidak pak, justru saya yang takut pacar atau istri bapak tahu kalau kita makan siang bareng akhirnya bapak jadi berantem"

Elvan tertawa kecil" gak kok Lin, istri atau pacar aku belum punya, calonpun belum, terus kamu gimana Lin, apa kamu sudah punya seseorang yang istimewa "

Erlinda merasa salah tingkah"Saya punya seseorang yang istimewa, dan saya sangat sayang pada dia"

"maaf Lin, ternyata kamu,,,, " Elvan belum melanjutkan kata katanya Erlinda sudah menyahutnya takut pak Elvan salah mengira"dia adik saya pak, Syifa, "

"adik kamu"

Erlinda mengangguk, "dia begitu istimewa, dia rela berkorban untuk saya, dia sangat baik, dia,,, " Erlinda tak bisa melanjutkan kata katanya, butiran kecil dari mata Erlinda jatuh di pipi,

Elvan yang menyadari Erlinda menangis, langsung mengusap air mata Erlinda, Erlinda terkejut dengan perlakuan Elvan tak disadari akhirnyaa mereka saling padang, jantung keduanya seakan bergejolak,

"maaf pak,, " pramusiaji datang membawa makanan

Elvan dan Erlinda buyar dalam pandangan, keduanya salah tingkah, pramusiaji tersenyum melihatnya, dan meletakkan pesenan makanannya di meja,

"kita makan dulu Lin" ajak Elvan

Linda mengangguk.

...*****...

Hari berganti sore, langit yang begitu cerah tiba tiba terlihat gelap dan menurunkan airnya, suara gemuruh hujan terdengar, Syifa masih berada di emperan toko.

"maaf nak rokok mau bapak tutup, " kata pemilik , Syifa terdiam saja seolah tak mendengar suara pemilik toko

"iya pak kami akan pergi, apa bapak menjual payung" kata Dika

"ada payung, mau yang harga berapa tiga puluh ada empat puluh ada"

Dika merogoh saku celanannya, terdapat satu lembar uang biru, " yang harga tiga puluh ribu saja"

"baik tunggu disini ya, bapak mau ambil".

Dika menunggu didepan, " ini payung dan kembaliannya"

"terima kasih pak"

"Fa, kita pulang yach, aku antar kamu sampai kerumah, tapi maaf aku tidak punya kendaraan kita jalan kaki saja"

Syifa mengangguk tanda setuju, akhirnya mereka berdua pulang,.

"Fa, setiap orang punya masalah, kamu tidak baik memendam sendiri," Dika dalam perjalanan pulang dengan memayungi Syifa

"mas bisa temani aku ke pemakaman, aku ingin kesana sebentar"

"iya Fa akan aku temani kamu"

Mereka berjalan kepemakaman yang tidak jauh dari rumah Syifa, hujan masij menjadi teman mereka,

Sampai disebuah makam, makam itu terawat dengan baik, Syifa menengis diatas pusara ibunya" ibu kenapa ibu tinggalin Syifa bu, kenapa ibu tak pernah bercerita sama Syifa, Lihat bu Syifa kecilmu sekarang sudah dewasa" tangisan Syifa pecah, Dika masih memayungi Syifa,

"Fa, sudah mau maghrib kita pulangnya, tidak baik juga kalau kamu menangis disini"

Syifa beranjak lalu mereka berdua pergi,

...******...

Erlinda sudah pulang kerumah," Assalamualaikum "

"wa'alaikum salam"

Erlinda melihat sekeliling, terlihat pak Sasmitho sedang melamun,

"ayah kenapa bu" tanya Erlinda

"ayah pusing Lin" jawab Bu Ningsih

"pusing, gara gara ibu kamu Erlinda" ketus Pak Sasmitho

Erlinda terkejut, mendekati Pak Sasmitho yang sedang duduk di kursi ruang tamu, Erlinda duduk disamping Pak Sas" ibu kenapa yach" tanya Erlinda suaranya lirih

Pak Sasmitho menghela nafas" Lin, tadi Syifa mendengar percakapan ayah dan ibu kamu tentang masa lalu ibunya, dia mungkin sedih dan dia pergi dari tadi siang sampai sekarang belum kembali "

"apa yah, pasti sangat hancur sekali perasaan Syifa yah, kenapa ayah tidak mencarinya"

"ayah takut Lin"

"takut yah takut apa"

"takut dia akan membenci ayah, " Pak Sasmitho dengan ruian air mata

Erlinda mendekati bu Ningsih, "ibu kenapa ibu juga gak nyari Syifa"

"bagaimana ibu nyari Syifa Lin, ayahnya saja gak mau nyari takut sama Syifa apa lagi ibu"

"ibu sama ayah, kalian itu sama saja gak punya perasaan".Erlinda mengambil kunci mobilnya dan langsung pergi mencari Syifa,

...********...

Hujan mulai reda hanya terdengar rintik rintik kecil, Dika masih berjalan memayungi Syifa,

"mas Dika apa aku boleh bercerita"

"iya Fa aku kan mendengarnya"

"aku kehilangan ibu saat berusia lima tahun, ayahku merantau,satu tahun tidak ada kabar,tak pernah kirim uang, hingga akhirnya, aku ikut ibu mengais sampah untuk melanjutkan hidup, kadang aku mencari sisa makanan orang diwarung makan, ibu selalu bilang ayah orang yang baik, dan sekarang aku baru tahu kalau ayahku mengkhianati ibuku,,,, "Syifa kembali menangis,

"aku,,, aku,,,, tidak sanggup menerimanya"tangisan Syifa begitu sangat menyayat, Dika hanya menatap iba.

"Syifa,,, " teriak seseorang yang berlari menghampiri Syifa dengan nafas terengah entah, "Syifa,, " Erlinda memeluk Syifa" mba nyari kamu Fa," Syifa tidak membalas pelukan Syifa,

"Fa,, mba khawatir kamu pergi," Erlinda menatap Dika, " terima kasih ya mas, sudah menamani Syifa",

"iya mba sama sama", jawab Dika,

" Fa kita pulang, yach, "

Syifa melirik ke Dika, Dika menganggukan kepala tanda dia harus pulang

Erlinda dan Syifa pulang, mengendarai mobil, Dika menantap kepergian adik kakak tersebut,

"kamu gadis baik Fa, entah ada masalah apa yang sebenarnya kamu Fa" gumam Dika.

...*******...

Suasana rumah pak Sasmitho terasa hening, Syifa yang sudah pulang kerumah,langsung berbaring di ranjang dengan kasur yang sudah usang, Syifa menatap langit langit rumahnya dengan tatapan kosong

"tok,,, tok,,, tok" suara pintu diketuk, "mba boleh masuk Fa"

Syifa beranjak dari tempat tidurnya, "iya mb"

Nampak Erlinda membawa nampan yang berisi makanan dan minuman, " mba tadi buat nasi goreng, kamu makan yach, "

"taruh saja di meja mba, nanti Syifa makan", Erlinda menaruh nampan di sebuah meja kecil disamping tempat tidur Syifa.

Erlinda memegang tangan Syifa, duduk bersimpuh di hadapan Syifa" mba minta maaf atas semua perlakuan ibu ya Fa, "

Syifa menyingkirkan tangan Erlinda" maaf mba Syifa ngantuk,", Syifa langsung merebahkan badanya, dan menarik selimut.

Erlinda berdiri, " kamu istirahat yang nyenyak Fa, nanti jangan lupa makan, biar bagaimana pun, kamu adik mba, walaupun setelah ini kamu membenci mba, mba ikhlas Fa",

Erlinda pergi air matanya pun mengalir dan menutup pintu kamar Syifa, di balik selimut pun Syifa menangis

"

Episodes
1 Meninggalnya Ibunda Syifa
2 Pilih Kasih
3 Syifa Dewasa
4 Menangis
5 Senyum Syifa
6 Saling Berkenalan
7 Draft
8 Mulai bekerja lagi
9 Draft
10 Draft
11 Draft
12 Terbongkar
13 Keputusan Syifa
14 Terbayang Wajah Syifa
15 Rencana Pak Steven
16 Merebut syifa
17 Kecurigaan Erlinda
18 Pertengkaran Bayu dan Elvan
19 Batalnya pertunangan
20 Dika Kembali
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Keributan di Acara Erlinda
24 24 Bertemu Naura
25 Tingkah Naura
26 Keputusan Dika
27 Siapa Bayu?
28 27 Bujuk rayu Elvan
29 29 Api cemburu
30 30 Ancaman Bayu
31 31 Kejujuran Elvan
32 32 Kehadiran Dika
33 33 Perselingkuhan Pak Steven
34 34 Honeymoon ke dua
35 35 Kemana Naura
36 36 Gagal
37 37 Untuk kedua kalinya
38 38 Hadiah untuk Syifa
39 39 Bu Maya curiga
40 40 Rahasia Elvan
41 41 Belum terbongkar
42 42 Janji Bayu
43 43 Rencana Jahat Elvan
44 Pertolongan Pak Michael
45 45 Adu Domba
46 46 Kondisi Syifa
47 47 Mencari Dika
48 48 Tak Tahu kondisi
49 49 Mencari Steven
50 50 Dika Sembuh
51 51 Kembali bermain
52 52 Kedatangan Steven
53 53 Kecelakaan
54 54 Kerumah Sakit
55 Kondisi Erlinda
56 56 Permintaan Erlinda ke Elvan
57 57 Janji Syifa
58 58 Cerita karangan
59 59 Menagih janji Syifa
60 60 Menagih janji Syifa 2
61 61 Syifa, antara janji dan Cinta
62 62 Pernikahan Syifa
63 63 Setelah Menikah
64 64 Ikhlas
65 65
66 66 ponsel baru
67 67
68 Dika kembali
Episodes

Updated 68 Episodes

1
Meninggalnya Ibunda Syifa
2
Pilih Kasih
3
Syifa Dewasa
4
Menangis
5
Senyum Syifa
6
Saling Berkenalan
7
Draft
8
Mulai bekerja lagi
9
Draft
10
Draft
11
Draft
12
Terbongkar
13
Keputusan Syifa
14
Terbayang Wajah Syifa
15
Rencana Pak Steven
16
Merebut syifa
17
Kecurigaan Erlinda
18
Pertengkaran Bayu dan Elvan
19
Batalnya pertunangan
20
Dika Kembali
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Keributan di Acara Erlinda
24
24 Bertemu Naura
25
Tingkah Naura
26
Keputusan Dika
27
Siapa Bayu?
28
27 Bujuk rayu Elvan
29
29 Api cemburu
30
30 Ancaman Bayu
31
31 Kejujuran Elvan
32
32 Kehadiran Dika
33
33 Perselingkuhan Pak Steven
34
34 Honeymoon ke dua
35
35 Kemana Naura
36
36 Gagal
37
37 Untuk kedua kalinya
38
38 Hadiah untuk Syifa
39
39 Bu Maya curiga
40
40 Rahasia Elvan
41
41 Belum terbongkar
42
42 Janji Bayu
43
43 Rencana Jahat Elvan
44
Pertolongan Pak Michael
45
45 Adu Domba
46
46 Kondisi Syifa
47
47 Mencari Dika
48
48 Tak Tahu kondisi
49
49 Mencari Steven
50
50 Dika Sembuh
51
51 Kembali bermain
52
52 Kedatangan Steven
53
53 Kecelakaan
54
54 Kerumah Sakit
55
Kondisi Erlinda
56
56 Permintaan Erlinda ke Elvan
57
57 Janji Syifa
58
58 Cerita karangan
59
59 Menagih janji Syifa
60
60 Menagih janji Syifa 2
61
61 Syifa, antara janji dan Cinta
62
62 Pernikahan Syifa
63
63 Setelah Menikah
64
64 Ikhlas
65
65
66
66 ponsel baru
67
67
68
Dika kembali

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!