Nayyara : Istri Rahasia & Ibu Sambung

Nayyara : Istri Rahasia & Ibu Sambung

NAYYARA-1.

Di siang hari seorang gadis yang berusia 25 tahun sedang dalam keadaan berduka, dimana gadis tersebut baru saja kehilangan Ibunya karena sebuah kecelakaan.

Nayyara namanya, gadis berhijab yang berprofesi sebagai penjual makanan di sebuah kantin perusahaan.

Selain itu orang tua Nayyara juga membuka usaha warung makan di dekat rumah mereka, keluarga sederhana itu memiliki penghasilan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

"Ibu, Nayya akan berusaha mengikhlaskan Ibu walaupun ini berat untuk Nayya Bu." suara gadis itu bergetar hebat, Nayya duduk di sebelah nisan Ibunya yang baru saja di makamkan.

Ibu Nayya meninggal di tempat saat mengalami kecelakaan maut tersebut, sementara Ayahnya sedang dalam kondisi kritis di rumah sakit.

Kejadian ini berawal dari Orang tua Nayya yang akan berangkat ke pasar untuk belanja bahan, namun naas sebuah kecelakaan terjadi saat sebuah mobil kehilangan kendali dan menabrak motor orang tua Nayya.

"Kejadian ini terlalu mendadak Bu, tapi Nayya sadar semua takdir sudah diatur oleh Allah." Nayya berusaha keras menahan air matanya agar tidak terjatuh lagi.

"Bu, Nayya akan selalu berdoa untuk Ibu, semoga Ibu tenang di sisi Allah, Nayya akan bertahan dan terus berjuang meskipun rasanya berat, Ibu selalu bilang Allah akan selalu ada bersama Nayya bukan?"

"Nayya akan berusaha kuat Bu." Nayya menahan air matanya yang hampir jatuh kembali.

Kehilangan Ibunya merupakan ujian terberat bagi Nayya, dia adalah anak tunggal dan keluarga dari kedua orang tuanya pun berada jauh dari sini.

"Ibu Nayya pamit ke rumah sakit dulu ya, Ayah masih berjuang Bu Nayya gak bisa ninggalin Ayah terlalu lama, Nayya akan selalu datang kesini untuk mendoakan Ibu." ucap Nayya bergetar.

Sekuat tenaga Nayya berusaha agar tidak menangis, Nayya memejamkan matanya kemudian berdoa untuk Ibunya.

"Ibu Nayya pulang ya, Assalamualaikum."

Nayya mulai melangkah kan kakinya meninggalkan tempat pemakaman meskipun rasanya sangat berat, perlahan air mata Nayya menetes meski begitu Nayya berusaha mengusapnya kembali.

Nayya mulai berjalan keluar dari pemakaman, kebetulan lokasi pemakaman dan rumah Nayya itu tidak terlalu jauh.

Di sisi lain seorang anak kecil terlihat menangis sesenggukan sambil terus berjalan, anak gadis lucu yang rambut nya di kucir itu sepertinya tersesat

"Huaaaaa Papa! Latu takut Papa, Latu takut ini dimana?" anak cadel bernama Ratu itu menangis, Ratu mencoba mencari bantuan namun di jalan itu sangat sepi.

"Latu cape Papa, kenapa Papa ndak mau tolong Latu, apa Papa cudah ndak cayang Latu lagi?" racau Ratu yang sudah berjongkok karena kelelahan berjalan, bayangkan anak kecil berusia 4 tahun tersesat di jalan yang sepi.

Ratu jelas saja ketakutan bahkan anak itu sudah berjalan cukup jauh dari tempat dimana dia tersesat tadi, entah kenapa Ratu bisa tersesat disana.

"Huaaaa! Opa! Oma! Papa jahat cekali, Papa ndak pelnah cayang Latu, Mama juga ndak cayang cama Latu, cuma Oma sama Opa yang cayang cama Latu." Ratu terus meracau, wajahnya sudah sembab karena menangis.

Ratu juga haus sekarang, gadis kecil itu hanya membawa tas kecil dan juga boneka yang selalu di peluknya.

"Latu mau Mama balu, bial Latu bica ikut Mama dan gak cama Papa lagi." tangan mungil Ratu mengusap air matanya.

"Latu takut......" suara Ratu semakin bergetar, anak itu semakin ketakutan karena tidak ada seorang pun yang lewat.

Sementara itu Nayya berjalan dengan pelan, sepanjang jalan Nayya terus berdoa untuk Ayah dan juga Ibunya.

Sedang fokus berdoa sambil berjalan, tiba-tiba Nayya mendengar tangisan seorang anak kecil.

"Suara dari mana itu ya?" gumam Nayya celingukan mencari sumber suara itu, tapi bukan berarti Nayya takut ya tapi dia khawatir terjadi sesuatu yang buruk pada orang yang menangis itu.

Nayya terus berjalan, awalnya suara itu tidak terdengar lagi namun suara itu kembali terdengar dan malah semakin dekat.

Nayya kemudian berusaha mencari dimana sumber suara itu, sampai pada akhirnya Nayya melihat seorang anak kecil sedang menangis sambil memeluk kedua lututnya.

"Astaghfirullah." Nayya langsung berjongkok menghampiri Ratu, tangisnya begitu membuat hati Nayya terasa sesak.

"De..." suara lembut Nayya terdengar, Ratu yang mendengar suara Nayya perlahan mengangkat kepalanya.

Seketika Ratu terpaku melihat Nayya yang terlihat sangat cantik, mata bulat Ratu bahkan tidak berkedip.

Nayya merasa tidak tega melihat wajah Ratu yang sudah begitu sembab.

"Ade cantik?" Nayya mengusap lembut pipi Ratu, bocah itu mengerjapkan matanya lucu.

Setelah itu Ratu tersadar jika Nayya memang manusia, mungkin Ratu merasa dia sedang bermimpi makanya sempat terkejut dan terbengong sebentar tadi.

"Huaaaaa Kakak Cantik!" Ratu langsung memeluk Nayya dengan erat, tangis anak itu kembali pecah.

"Hei jangan takut, ada Kakak disini." dengan penuh kelembutan Nayya menenangkan Ratu.

"Latu takut dicini, Latu ndak tau halus kemana Latu telcecat Kakak cantik." adu Ratu dengan mata berkaca-kaca, air matanya bahkan masih terus mengalir.

'Astaghfirullah, kenapa anak sekecil ini bisa kesasar disini?' batin Nayya merasa heran, jalan ini jarang di lalui oleh kendaraan karena memang akses jalannya masih belum bagus mungkin hanya satu dua saja yang lewat kesini.

"Ade jangan takut ya, sekarang ada Kakak disini, apa ade cantik tau alamat rumahnya dimana? Kakak bakal anterin ade pulang?" Nayya menangkup wajah gembul Ratu.

"Latu mau minum Kakak cantik." suara Ratu mulai melemah, Nayya dengan penuh kekhawatiran mengecek suhu tubuh Ratu.

"Astaghfirullah kamu demam sayang." ucap Nayya panik, tubuh Ratu memang mulai melemah selain karena kelelahan karena berjalan, Ratu juga menangis dari tadi bahkan belum sempat minum.

"Kepala Latu pucing Kakak." Ratu memegang kepalanya.

"Sabar sebentar sayang, kita ke klinik sekarang." dengan cepat Nayya menggendong tubuh Ratu kemudian berlari menuju ke klinik terdekat.

Nayya sebenarnya ingin membawa Ratu menuju ke rumah sakit tempat Ayahnya di rawat, namun itu membutuhkan waktu lama jadi Nayya memutuskan untuk membawa Ratu ke klinik terdekat.

****

Di sebuah Mansion mewah, seorang pria dewasa yang bernama Ravindra sedang marah besar.

Bagaimana tidak? putri semata wayangnya dikabarkan menghilang saat dalam perjalanan menuju ke kantornya.

"Kenapa bisa hilang hah?! apa tidak ada penjaga keamanan disana!" teriak Ravin penuh amarah, semua orang menundukkan kepalanya.

"Maaf Tuan, kami sudah mengawasi Nona Muda, tapi sepertinya pengasuh Nona muda yang berkhianat, dia mengelabui kami dan membawa Nona muda entah kemana." jelas salah satu pengawal yang mengikuti mobil yang anak Ravin dari belakang.

"Lalu kenapa tidak ada yang mengawasi di mobil itu hah?!" teriak Ravin lagi, semua orang saling pandang.

Mereka hanya bisa menundukkan kepalanya, karena mereka memang salah dan tidak bisa membela diri.

"CARI PUTRIKU SEKARANG JUGA SAMPAI KETEMU! CARI TAU MASALAH INI SAMPAI TERUNGKAP! KALO GAGAL SIAP-SIAP KALIAN HARUS BERTANGGUNG JAWAB!"

"Baik Tuan!"

"Ratu kamu dimana Nak?"

Bersambung.......

Terpopuler

Comments

Ivii

Ivii

hhuuaaaa akhirnya nemu juga novel nya kak😭😭 awal cerita yg bagus... semangat terus ya kakkkk❤❤❤❤❤

2025-04-29

0

Nurul Chasanah

Nurul Chasanah

haru bgt kak q bacanya.. semngat kak

2025-05-12

0

Fadhila NA

Fadhila NA

semoga suka sama ceritanya😊

2025-06-15

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!