Sore itu, Lisa dan Dani berkeliling naik motor mencari-cari rumah untuk mereka tinggal. Mereka ingin mandiri dan tidak ingin hidup menumpang pada orang tua. Setelah lama berkeliling, namun mereka belum menemukan rumah kontrakan yang dirasa pas. Lisa sudah hampir putus asa. Mereka berhenti sebentar untuk istirahat sambil berbincang-bincang.
"Mas, bagaimana ini, kok sudah muter-muter tapi belum dapat juga." , ucap Lisa.
"Iya sabar dulu, mungkin sebentar lagi dapat. Td ada bagus, tapi terlalu besar kalau untuk kita berdua juga uang sewa nya lumayan mahal. Kita cari yang tidak terlalu besar." , jawab Dani.
"Iya mas, yang tadi mah pantasnya kalau sudah punya anak banyak. Hehehe...." , jawab Lisa sambil tertawa.
"Iya, mas juga berpikir begitu. Ngomong-ngomong kita mau punya anak berapa nie?" , tanya Dani sambil menaik turunkan alisnya.
"Mas ini, jangan banyak-banyak, aku kan kerja juga, nanti repot lagi ngurusinnya." , jawab Lisa.
"3 boleh? Laki-laki dan perempuan biar lengkap." , jawab Dani.
"Terserah Allah yang ngasih mas. Aku maunya sih 2 aja, laki-laki atau perempuan sama aja." , jawab Lisa.
"Jangan 2, kurang. Hehehe...." , jawab Dani.
"Kalau sudah 3 misalnya, taunya laki-laki atau perempuan semua gimana?" , tanya Lisa.
"Ya terus sampai dapat laki-laki dan perempuan." , jawab Dani.
"Mas ih...." , jawab Lisa cemberut.
"Hahaha....Ayok lanjut jalan lagi, sudah semakin sore nie." , jawab Dani.
Akhirnya, mereka melanjutkan mencari rumah kontrakan. Saat sedang berjalan, tiba-tiba Lisa melihat tulisan 'Dikontrakkan' di depan sebuah rumah yang terlihat sederhana dan tidak terlalu luas, namun terlihat bersih dan rapi. Akhirnya, Lisa meminta suaminya untuk berhenti.
"Mas Dani berhenti, itu disana ada rumah dikontrakkan. Coba kita lihat dulu." , ucap Lisa.
"O iya, ayok kita kesana." , jawab Dani.
Mereka pun berhenti di depan sebuah rumah yang dimaksud Lisa. Kemudian, Dani bertanya pada ibu-ibu yang sedang berkumpul disamping rumah kontrakkan itu.
"Maaf ibu, permisi, mau tanya, rumah yang disamping ini, apa benar dikontrakkan? Kalau benar, pemiliknya siapa ya bu?" , tanya Dani.
"O iya benar, itu rumah saya, mas nya berminat?" , jawab salah seorang ibu.
"O iya bu, saya berminat ngontrak disini." , jawab Dani.
"Baik mas dan mbak nya, mari ikut saya, rumah saya di sebelah sana, nggak jauh kok." , jawab ibu itu.
"Baik bu." , jawab Dani dan Lisa bersamaan.
Kemudian, mereka mengikuti ibu itu ke rumahnya.
"Mari masuk mbak, mas. Silahkan duduk." , ucap ibu itu yang ternyata bernama bu Siti.
"Terima kasih banyak bu." , jawab Dani dan Lisa.
"Kenalkan, nama saya bu Siti. Mas atau mbak nya maaf kalau boleh tau, namanya siapa?" , ucap bu Siti.
"Saya Dani bu dan ini istri saya namanya Lisa. Kami tertarik ingin mengontrak di rumah ibu." , jawab Dani.
"O iya, kebetulan rumah yang diujung masih kosong." , jawab bu Siti.
"Iya bu, maaf kalau uang sewanya bulanan atau tahunan ya bu? Kalau bisa, kami minta bulanan bu. Supaya tidak terlalu berat." , jawab Dani.
"O bisa nak Dani. Kalau bulanan, per bulannya 1 juta. Tapi pembayaran di awal ya, sebelum rumah ditempati." , jawab bu Siti lagi.
"Baik bu, kami setuju, boleh kami lihat rumahnya dulu bu. Kalau cocok, kami langsung bayar dan besok langsung pindah." , ucap Dani.
"O silahkan. Mari ikut saya." , jawab bu Siti.
Kemudian, mereka bertiga berjalan menuju rumah tersebut. Dani dan Lisa merasa cocok dengan rumah itu. Akhirnya mereka segera membayar uang sewanya untuk beberapa bulan ke depan. Dan rencananya besok mereka segera pindah ke rumah itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 38 Episodes
Comments
Rukayah J
dilema di mulai soal anak
2025-05-22
0