BAB 03

...***...

Setiba di kamar, Bastian melihat Safira telah tertidur pulas di sofa. Didekati sekretarisnya itu yang sekarang telah sah menjadi istrinya.

"Maafkan aku Fira, kamu adalah gadis yang baik. Sebenarnya aku tidak tega menarikmu dalam masalah ini. Tapi aku pun tidak mau sembarangan menikahi wanita lain yang aku tidak mengenalnya." Bastian menatap wajah damai Safira yang ada di hadapannya.

"Ketahuilah, Fira. Bahwa selama ini diam-diam aku sangat mengagumimu. Aku merasakan jantungku berdebar kencang saat berada di dekatmu dan sering merasa salah tingkah. Mungkin tanpa kusadari aku telah jatuh pada pesonamu. Perasaan itu begitu kuat mengikatku, dan aku tak bisa berpaling darimu. Aku benar-benar telah jatuh cinta padamu, Fira," sambungnya.

Perlahan dengan tangan gemetar, Bastian memberanikan diri membuka handuk kecil yang membelit rambut Safira.

"MasyaAllah...!" Bastian begitu terpukau akan keindahan rambut lebat dan hitam berkilau milik Safira. Karena memang Safira selalu merawatnya meski dirinya berhijab. Lalu Bastian mengulurkan tangannya menyentuh surai lurus sebahu itu dengan lembut.

"Inikah yang kamu sembunyikan di balik hijabmu selama ini, Fira? Ini sungguh sangat cantik. Dan ternyata, aku memang tidak salah bila mengagumimu. Bahkan rasa kagum ini lambat laun tumbuh menjadi cinta yang begitu subur di hatiku."

Bastian mencium rambut Safira yang masih tercium bau shampo itu dengan penuh perasaan, lantas beralih pada kening dan menciumnya lama sekali, seolah menyalurkan perasaannya. Setetes air jatuh dari mata elangnya, mengenai kening Safira dan Bastian segera menghapusnya

"Maafkan aku, Fira. Aku tahu ini salah, tapi tidak bolehkan jika aku egois? Aku mencintaimu, dan aku tidak bisa menahan perasaanku lebih lama. Tolong... maafkan aku!"

Tubuh Bastian merosot ke bawah, dan dia menumpahkan segala resah yang menghimpit dadanya dengan menggigit bibirnya kuat-kuat agar tangisnya tak menimbulkan suara.

Lalu ia bergegas ke kamar mandi untuk membersihkan diri.

Di dalam kamar mandi, Bastian merasakan getaran aneh yang menjalar ke sekujur tubuhnya. Sebagai pria dewasa, dia tidak bodoh dengan hal demikian, meskipun belum pernah ia melakukannya. Bastian meremas kuat rambutnya, merasa frustasi sambil menengadahkan kepalanya ke atas.

"Mengapa harus seperti ini?" gumamnya, merasa kesal dengan dirinya sendiri.

Ini adalah malam pertamanya, tetapi dia tidak akan memaksa Safira untuk melayaninya. Terlebih lagi, wanita itu pasti masih sangat belum bisa menerima sepenuhnya pernikahan yang terjadi. Bastian mengambil napas dalam-dalam, berusaha untuk mengendalikan emosinya dan memahami posisi Safira.

Sementara Safira membuka mata indahnya, yang sudah penuh oleh genangan airmata, ketika suara langkah kaki Bastian telah menjauh. Namun, ia tetap diam di tempatnya merebahkan diri, tidak bisa menggerakkan tubuhnya yang terasa berat.

Airmata pun meluncur deras tanpa bisa ia tahan lagi. Safira merasa hatinya teriris oleh setiap kata yang Bastian ucapkan. Dia merasa berada dalam dilema, tidak tahu apa yang harus dilakukan.

Dengan napas yang terasa berat, Safira mencoba menetralisir gejolak di dalam dadanya. Dia terisak dalam diam, membayangkan kenyataan hidup yang akan ia jalani nantinya. Semua terasa begitu tidak pasti, dan Safira hanya bisa menangis, meratapi nasibnya yang terasa begitu sulit.

***

Fajar menyingsing di ufuk timur, pertanda pagi mulai menjelang. Safira terbangun dari tidur nyenyaknya, dan dia sempat terhenyak dengan kening berkerut saat menyadari bahwa dirinya berada di atas tempat tidur. Akan tetapi, ia hanya mengangkat kedua bahunya, lalu berjalan perlahan menuju kamar mandi.

Safira berniat mandi pagi untuk menyegarkan jiwa dan raganya, agar selalu berada dalam kewarasan untuk menghadapi segala kemungkinan terburuk di depannya nanti, termasuk hal tak terduga yang mungkin saja dilakukan Nyonya Hanum.

Selesai mandi, Safira terpaksa keluar dari kamar mandi hanya mengenakan handuk sebatas lutut saja, karena ternyata dirinya lupa membawa pakaian ganti.

Namun sebelum keluar, ia menatap ke sekeliling kamar memastikan tidak ada orang di dalam ruangan tersebut. Yakin bahwa hanya dia sendirian di kamar itu, Safira segera keluar dari kamar mandi, lalu mengambil baju dan perlengkapan lainnya untuk dirinya pakai. Maka dengan santainya Safira melepaskan handuk yang membungkus tubuhnya dengan posisi membelakangi ranjang, lalu memakai pakaiannya.

Sementara itu, Bastian baru saja membuka matanya dan menyadari Safira tidak ada di sampingnya. Dia segera bangun, tetapi seketika matanya membelalak penuh kekaguman, menyaksikan pemandangan pagi hari yang sangat menyilaukan matanya.

Sesosok tubuh yang ramping dengan kulit halus kuning langsat terpampang nyata di depan mata, membuat dirinya susah payah menelan saliva.

Bastian tidak memungkiri tubuhnya langsung bereaksi, sehingga hampir saja dia tidak dapat mengendalikan dirinya. Dan sialnya tenggorokannya tiba-tiba terasa kering sehingga membuat dirinya terbatuk-batuk.

"Uhuk uhuk uhuk"

"Astaghfirullah al'adzim." Safira tersentak kaget, dengan serta merta meraih handuknya kembali dan memakainya.

"T-Tu-an...S-sejak kapan Anda ada di sini?" Safira bertanya dengan wajah pias, menahan rasa malu. Ingin rasanya ia menghilang dari dalam kamar itu.

"Aku...sejak semalam, aku bahkan tidur di sini," sahut Bastian santai, dia mencoba menetralisir debaran jantungnya.

"Hahhh...jadi?" Safira membekap mulutnya sendiri, tidak jadi melanjutkan ucapannya, dan menggelengkan kepalanya ribut.

"Ya... aku melihat semuanya. Tapi sayangnya hanya dari belakang saja. Itupun sudah membuat tubuhku bereaksi. Bagaimana jadinya jika aku melihatnya dari depan?" Bastian turun dari ranjang dan berjalan mendekat ke arah Safira.

"A-apa yang akan Anda lakukan, Tuan?" Safira tampak panik seraya memeluk dirinya sendiri dengan sikap waspada.

"Kita sudah sah menjadi suami istri, Fira. Aku rasa sudah sewajarnya jika kita melakukannya, bukan?“ bisik Bastian yang membuat wajah Safira menegang seketika.

Kira-kira apa yang akan terjadi selanjutnya...?

***

Bersambung....

Bila berkenan silakan tekan permintaan update....😍

Terpopuler

Comments

〈⎳Mama Mia✍️⃞⃟𝑹𝑨

〈⎳Mama Mia✍️⃞⃟𝑹𝑨

jangan sampai nanti doa kembali pas bas fira dah hepi

2025-04-06

1

ora

ora

Tapi kasihan Safira. Apalagi dapet mertua modelan Nyonya Hanum🤧🤧🤧

2025-04-06

1

ora

ora

Bastian kamu baru bangun tidur loh🤭🤣🤣

2025-04-06

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!