Chapter 03

Sebelum Pulang Tadi Raya Sudah Berbicara pada Tama Dan Maja kalau Pergi Nya Mereka Bertiga Ke Sebuah Curug tidak Boleh Sampai Bu Nara Tahu.

Motor Tama Dan Maja Mengawal Dari Belakang Hinga Sampailah Di Depan Rumah Bu Nara, Bangunan Jawa Kuno Yang Masih Asri. Di Depan Rumah Raya Di keliling Banyak Tumbuhan Buah-Buahan, Seperti Belimbing Sayur Dan Belimbing Wuluh, Serta Pohon Rambutan Dan Manggis, Dan Pohon Mangga Yang Sudah Berbunga.

"Eh-kalian Sudah Pulang" Bu Nara Menyapa Mereka Bertiga Saat Bu Nara Sedang Menyapu Halaman Rumah Nya.

"iya Bu, Kami Mampir Yah Sekalian Numpang Ces Laptop Buat Edit Video." Ucap Tama Setelah Bersalaman Dengan Bu Nara.

"iya Monggo Nak'Mari Masuk" Bu Nara Menyambut Mereka Dengan Ramah.

Nampak Nya Bu Nara Memperhatikan Jalan Raya Yang Nampak Menyeret Satu Kaki Nya.

"Kamu Kenapa Rai?" Bu Nara Menghampiri Anak Nya.

"Jatuh Bu Ngak Papa, Tapi Tadi Udah Di Obatin Sama Tama" Raya Tersenyum Simpul Ke Arah Bu Nara Yang Nampak Panik.

Bu Nara Mengerutkan Kening Nya. Biasanya Setiap Jatuh Raya Selalau Heboh Bahkan Merengek Layaknya Anak Kecil, Namun Sekarang Raya Nampak Tenang Dan Biasa Saja.

"Memang Nya Tadi Kalian Ekspor Ke Mana?" Bu Nara Menghentikan Langkah Mereka.

Mereka Bertiga Menoleh Saling Menatap Satu Sama Lain, "kalian Ngak Ke Terjun Kan?" Bu Nara menata Mereka Dengan Tatapan Penuh Selidik.

"kita Ke-Cu-" Maja Memotong Kalimat nya.

Raya Langsung Menginjak Kaki Maja, Maja Memasang Ekspresi Menahan Sakit. " Ngak Bu Kami Tadi Eksport Ke Rumah Peninggalan Belanda" Umpat Raya Penuh Dengan Hati-Hati.

Beruntung Ponsel Tama Berdering Gajih Pertama Dari Sosial Media Mereka Cair 10 Juta. "Wah Liat Ini" Tama Menunjukan Bukti Pembayaran Nya Pada Maja Dan Raya.

Jadi Mereka Bertiga Bisa Mengecoh Bu Nara Mengalihkan Perhatian Satu Persatu Dari Mereka Masuk Kedalam Rumah.

Tentu Saja Bu Nara Paham Ada yang Berbeda Dengan Gerak-Gerik Sang Anak, Karen Bu Nara Merasa Ada Yang Di Sembunyikan Oleh Raya.

"Seperti Ada yang Di Sembunyikan" Bu Nara Manggut-Manggut.

Ia Kembali Masuk Menyusul Anak-Anak. Dan Langsung Membuatkan Mereka Berdua Minuman Di Dapur

Terlihat Raya Langsung Bersih-Bersih Ke Kamar Mandi, Namun ingatan Laki-Laki yang Tersenyum Di Hutan Siang Tadi Terus Saja Berkelindan Dalam Benak Nya.

Tampa Sadar Raya Tersenyum Seorang Diri, Karena Dalam Hidupnya Ia Baru Pernah Melihat Pria Setampan itu.

"Apa Yang Ku Lihat Apakah Sama Seperti Makhluk-Mahluk Lain Yang Ku Lihat Sebelumnya? Hanya Saja Ia Berganti Wujud?!" Bisikan Hatinya Terus Saja Berisik memikirkan Siapa Sosok Laki-Laki Yang Melambai Padanya Siang Tadi!

"Apa Ucapan Ibu Nyata? Tapi Jika Nyata Kenapa Aku Tidak Hilang Sama Seperti Yang Menimpa Ibu Dulu?" Raya Merasa Aneh. kemudian Ia Kembali menyisir Rambut Nya Yang Panjang Sepinggang.

Setelah Itu Raya Menemui Tama Dan Maja Di Ruang Tamu, Terlihat Tama Dan Maja Sedang Menikmati Agar-Agar Buatan Ibunya.

"Gimana Enak Ngak?" Raya Menghampiri Mereka Yang Sedang Duduk Manis.

"Enak Dong Buatan Ibu Mu Kan Ngak Pernah Gagal" Ucap Maja Mulut Nya Penuh Dengan Agar-Agar

"Oh-iya Ini Uangnya Mau Di Tf Apa Di Ambil Langsung Gua antara Besok?" Ucap Tama Melirik Ke Arah Raya.

"Di Tf Aja Lah, Gw Juga Masih Ada Pegangan" Raya Terseyum Simpul Ke Arah Tama.

Tama Mengangguk ia Langsung Mengambil Ponsel Nya Di Atas Meja, Segera Mentransfer Uang Ke Rekening Raya.

"ini Udah Yah" Tama Menunjukan Bukti Tf pada Raya.

"Oke... udah Balik Sono Udah Sore Juga" Nada Raya Sedikit Bercanda Pada Kedua Teman nya.

"iya Deh Ia, Bentar Lagi Aku Balik Kalau Puding ini Udah Abis, Soalnya Sayang Mubazir Kalau Ngak di Habisin" Maja Terkekeh.

"Dasar Maja Kamu ini, Nanti Kamu Bayar Yah Buat Ganti Ibu Karena Udah Buatkan Kamu Puding Agar-Agar" Raya tidak Mau Kalah, Ia Juga Turut Meledek Maja.

"Raya Jagan Gitu Nak" Bu Nara Muncul Dari Dapur Membawa Sangkul Berisi Nasi Di Dalam Nya.

"Eh... ibu Kita Lagi Bercanda Aja Kok bu" Raya Tersenyum Getir.

"Tama Maja Kalian Jangan Pulang Dulu Yah, Ibu Udah Masak Banyak Ini. Kalian Makan Dulu" Bu Nara Menahan Mereka.

"Ibu... Mereka Malah Tambah Seneng Kalau Di Kasih Makan" Raya Geleng-Geleng Melihat kedua Tingkah Teman Nya.

"Ngak Papa Kan Bu- Yah Sekali-Kali" Ucap Tama Tampa Dosa!

"Gundul Mu, Sering Kali!. Bukan sekali Kali Lagi!" Raya Menepuk Kening Nya.

Sambil Di Iringi Gelak Tawa Maja Dan Tama, Mereka Jika Berkunjung Ke Rumah Raya Pasti Akan pulang Dengan Perut Yang Sudah Kenyang. karena Sifat Bu Nara Yang Sangat baik Hati.

Beliau Bukan Hanya Ibunya Raya Tapi Ibu Bagai Semua Teman Nya Raya.

Setelah Perut Terisi Kenyang Maja Dan Tama Pamit Pergi Dari Rumah Bu Nara.

Selepas Itu Juga Raya Langsung Masuk Kedalam Kamar Nya. Berjalan Dengan Kaki Yang Di Seret Satu, Karena Luka Nya Masih Memar Akibat Terjatuh Siang Tadi.

Tubuh Raya Yang Lelah Ia Membaringkan Tubuh Nya Ke Kasur Dan Memejamkan Mata.

Namun Aneh Baru Saja Terpejam Raya Langsung Pulas, Dan Dirinya Mendapati Mimpi Yang Seram.

Di Dalam Mimpi Nya. Raya Berjalan Di Tengah Hutan Yang Lebat, Banyak Mahluk Yang Tak Kasat Mata Meminta Tolong Pada Nya.

Ada Yang Menangis Pilu, Ada Yang Menangis Sambil Tertawa, Sejak Kecil Raya Sudah Bisa Melihat Mahluk Halus Dengan Wujud Yang Menyeramkan Sampai Yang Sudah Tidak Utuh Bagian Tubuh Nya.

Pipi Yang penuh Luka, Tangan Tergilir, Leher Yang Terjerat Tali Karena Bunuh Diri. Semua Teriakan Tolong Dan Tangisan Terus Membersamai Di Dalam Mimpi Raya.

"Dimana Aku? Kenapa Aku Berjalan Tidak Ada Ujung Nya?!" Raya Muter-Muter Di Tengah Hutan Belantara Yang Sangat Gelap Karena Deretan Pohon Disana Teramat Tinggi.

Sayup-Sayup Terdengar Kembali Suara Jeritan Dari Belakang Nya. Raya Engan Menoleh Karena Ia Tahu Mahluk Yang ada Di Belakang Nya Sudah Pasti Sosok Nya Hanya Akan Mengganggu.

"Yang Sudah Di Takdirkan Akan Terus Membersamai." Ujar Arya Narendra.

Terdengar Suara Yang Selembut Sutra Membuat Raya Langsung Menoleh Suara Itu.

Mata Raya Terazimat Melihat Pria Tampan Di Ujung Sana, Tersenyum Manis Pada Raya. Laki-Laki Itu Berjalan Ke Arah Raya.

"Dia Pria Yang Ku Lihat Siang Tadi!" Batin Raya Masih Tetap Mematung Melihat Laki-Laki Yang Ia Lihat Siang Tadi Masuk Kedalam Mimpi Nya.

"Aku Arya Narendra" Ia Memperkenalkan Diri Memasag Senyum Yang Membuat Raya Langsung Tersenyum Getir

Terdengar Suara Adzan Magrib Di Telinga Nya. Bersamaan Dengan Bu Nara Yang Membangunkan Dirinya.

"Raya Bangun Nak' Magrib Kok Tidur Sih! Bangun Nak" Bu Nara Menepuk Pipi Dan Lengan Raya Yang Nampak Pulas.

Visual Pria Tampan Dalam Mimpi

Episodes
1 Chapter 01
2 Chapter 02
3 Chapter 03
4 Chapter 04
5 Chapter 05
6 Chapter 06
7 Chapter 07
8 Chapter 08
9 Chapter 09
10 Chapter 10
11 Chapter 11
12 Chapter 12
13 Chapter 13
14 Chapter 14
15 Chapter 15
16 Chapter 16
17 Chapter 17
18 Chapter 18
19 Chapter 19
20 Chapter 20
21 Chapter 21
22 Chapter 22
23 Chapter 23
24 Chapter 24
25 Chapter 25
26 Chapter 26
27 Chapter 27
28 Chapter 28
29 Chapter 29
30 Chapter 30
31 Chapter 31
32 Chapter 32
33 Chapter 33
34 Chapter 34
35 Chapter 35
36 Chapter 36
37 Chapter 37
38 Chapter 38
39 Chapter 39
40 Chapter 40
41 Chapter 41
42 Chapter 42
43 Chapter 43
44 Chapter 44
45 Chapter 45
46 Chapter 46
47 Chapter 47
48 Chapter 48
49 Chapter 49
50 Chapter 50
51 Chapter 51
52 Chapter 52
53 Chapter 53
54 Chapter 54
55 Chapter 55
56 Chapter 56
57 Chapter 57
58 Chapter 58
59 Chapter 59
60 Chapter 60
61 Chapter 61
62 Chapter 62
63 Chapter 63
64 Chapter 64
65 Chapter 65
66 Chapter 66
67 Chapter 67
68 Chapter 68
69 Chapter 69
70 Chapter 70
71 Chapter 71
72 Chapter 72
73 Chapter 73
74 Chapter 74
75 Chapter 75
76 Chapter 76
77 Chapter 77
78 Chapter 78
79 Chapter 79
80 Chapter 80
81 chapter 81
82 Chapter 82
83 Chapter 83
84 Chapter 84
Episodes

Updated 84 Episodes

1
Chapter 01
2
Chapter 02
3
Chapter 03
4
Chapter 04
5
Chapter 05
6
Chapter 06
7
Chapter 07
8
Chapter 08
9
Chapter 09
10
Chapter 10
11
Chapter 11
12
Chapter 12
13
Chapter 13
14
Chapter 14
15
Chapter 15
16
Chapter 16
17
Chapter 17
18
Chapter 18
19
Chapter 19
20
Chapter 20
21
Chapter 21
22
Chapter 22
23
Chapter 23
24
Chapter 24
25
Chapter 25
26
Chapter 26
27
Chapter 27
28
Chapter 28
29
Chapter 29
30
Chapter 30
31
Chapter 31
32
Chapter 32
33
Chapter 33
34
Chapter 34
35
Chapter 35
36
Chapter 36
37
Chapter 37
38
Chapter 38
39
Chapter 39
40
Chapter 40
41
Chapter 41
42
Chapter 42
43
Chapter 43
44
Chapter 44
45
Chapter 45
46
Chapter 46
47
Chapter 47
48
Chapter 48
49
Chapter 49
50
Chapter 50
51
Chapter 51
52
Chapter 52
53
Chapter 53
54
Chapter 54
55
Chapter 55
56
Chapter 56
57
Chapter 57
58
Chapter 58
59
Chapter 59
60
Chapter 60
61
Chapter 61
62
Chapter 62
63
Chapter 63
64
Chapter 64
65
Chapter 65
66
Chapter 66
67
Chapter 67
68
Chapter 68
69
Chapter 69
70
Chapter 70
71
Chapter 71
72
Chapter 72
73
Chapter 73
74
Chapter 74
75
Chapter 75
76
Chapter 76
77
Chapter 77
78
Chapter 78
79
Chapter 79
80
Chapter 80
81
chapter 81
82
Chapter 82
83
Chapter 83
84
Chapter 84

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!