Cinta Antar Dua Alam

Cinta Antar Dua Alam

Chapter 01

Cahaya Pagi Menembus Tirai Kamar Nya, Raya Terbangun Saat Mendapati Alaram nya Berdering Kencang.

"Cek...Brisik Banget" Tangan Raya Merambah ke Atas Meja Rias Disana Terdapat Jam Kecil Hadiah Dari Ibunya Naraya Sekar Sari.

Matanya Langsung Membulat Dengan Sempurna, Saat Mendapati Jam Sudah Menunjukan Pukul 08.00 Karena Hari Ini Raya Akan Berkumpul Dengan Teman Kerja Nya Maja Dan Tama.

Mereka Bertiga Sudah Berjanji Akan Mengunjungi Sebuah Tempat Angker Yang Dimana Tempat Itu Baru Di Ketahui Oleh Maja.

Raya Segera Beranjak Dari Tempat Duduk Nya Dan Langsung Masuk Kedalam Kamar Mandi. Terkadang Saat Mengingat Ucapan Ibunya Soal Sejarah Turun Temurun Raya Bergidik Ngeri, Namun Dari Mengunggah Sebuah Video Di Sosial Media Disitulah Raya Mendapat Pundi-Pundi Rupiah.

Di Tambah Kepergian Ayah Nya Wijaya Kusuma Membuat Mereka Menjadi Kesulitan Ekonomi, Sejak Ibunya Di Nyatakan Hamil Usaha Pak Wijaya Menjadi Bangkrut Namun Pak Wijaya Yang Masih Memiliki Tabungan Akhirnya Membeli Sawah Dan Memilih Menjadi Pak Tani.

Namun Dua Tahun Yang Lalu Raya Harus Kehilangan Sosok Ayah, Dan Ibunya Yang Selalau Sedih Akhirnya Menjual Rumah Peninggalan Pak Wijaya Dan Memilih Tingal Di Perdesaan.

"Raya jangan Lupa ingat Kata Ibu, Jangan Pergi Ke Terjun. Pokoknya Ibu Ngak Setuju!" Bu Nara Sudah Mewanti Anak Semata Wayang Nya itu.

Usia bu Nara Yang Sudah Tidak Muda Lagi Dan Sekarang Dirinya Memutuskan Menjadi Penjahit.

"iya Bu_iya" Raya Mengangguk Sambil Memasukan Roti Kedalam Mulut Nya, Entah Omongan Ibunya Ia Dengar Atau Tidak Namun Terlihat Raya Selalau Mengiyakan Ucapan Sang Ibu.

"Kamu Hari ini Berangkat Kuliah Nduk?"

Bu Nara Menuang Gula Kedalam Gelas Nya.

"Ngak Bu, Aku Ada Acara Sama Tama Dan Maja, Itu Loh Ibu jangan Banyak Minum Manis Udah Tua Juga, Jaga Diri Bu Biar Tetap Sehat." Raya mengingatkan sang ibu

"Raya Pamit Dulu Yah Sudah Telat ini" Raya Melihat Jam Di Tangan Nya. Mencium Punggung Tangan Sang Ibu. Dan Mengecup Kening Ibunya Dalam.

"Inget Yah Pesan Ibu, jangan Ke Terjun Oke!" Bu Nara Mengulangi Ucapan Nya.

"iya... Ibu Ku Sayang" Raya Tersenyum Tipis Melambai Ke Arah Bu Nara Yang Sedang Bersedekap Di Ambang Pintu.

Raya Memasang Helem Nya Menaiki Motor Nya Dan Berjalan Hilang Dari Pandangan Sang Ibunda.

"Gusti Allah, Lindungi Terus Raya Dimana Pun Ia Berada" Bu Nara Menarik Nafas Dalam, Melihat Anak Nya Yang Sudah Menginjak Usia 20 Tahun.

Ada Rasa Was-Was Dalam Diri Bu Nara, Namun Bu Nara Paham Sifat Raya Yang Sangat Ambisius Ingin Mencoba Hal Baru Dalam Hidup Nya. Dan Ada Satu Keistimewaan Raya Ya Itu Raya Bisa Melihat Mahluk Tak Kasat Mata.

Apa Lagi Mengingat Kejadian yang Menimpa Dirinya Dimasa Lalu. Bu Nara Harus Terjebak Dengan Dunia Gaib Di Nikahi Pangeran Arya Narendra Ingatan Itu Masih Membekas Di Ingatan Bu Nara.

Raya Memarkirkan Motor Nya Di Sebelas Pos Ronda, Udara Pagi Yang Masih Segar Nara Menghubungi Maja Yang Sudah Lebih Dulu Sampai Di Sana.

Dan Ternyata Maja Ada Di Depan Sana Sedang Nongkrong Di Warkop Sambil Menunggu Raya.

Raya Jalan Sesuai Petunjuknya Dan Sampailah Di Warkop Yang Lumayan Ramai Terlihat Disana Sudah Ada Maja Dan Tama Yang Sedang Asik Menikmati Pisang Goreng.

"Woi...." Raya Menepuk Pundak Kedua Teman Laki-Laki Nya Itu.

Tama Dan Raja Menoleh Tersenyum Kuda Saat Melihat Raya Datang, Mereka Bertiga Berteman Sejak Di Bangku SMP Hingga Sampai Kini Meskipun Tama Tidak Satu Kuliah Dengan Maja Dan Raya Namun Pertemanan Mereka Tetap Akrab.

Bahkan Jika Tama Dan Maja Datang Bertamu Kerumah Raya. Bu Nara Juga Menyambutnya Dengan Baik. Dan Menganggap Tama Dan Maja Sudah Seperti Anak Kandung Nya Sendiri.

"Maaf Ngab Gua Telat" Raya Tersenyum Getir Karena Ia Merasa Datang Tidak Tepat Waktu.

"Santai, Lu Mau Minum Apa Biar Gua Pesenin" Tama Menggeser Duduk Nya. Raya Tampa Canggung Langsung Nyempil Di Tengah.

"Eh-Kayanya Susu Jahe Enak Deh" Ucap Raya Sambil Menunjuk Rencengan Susu Jahe Kemasan.

"Oke pak... Susu Jahe Satu" Ujar Tama Pada Bapak Penjual Yang Sudah Nampak Setengah Tua.

"Oke Siap" Pak Penjual Itu Pun Langsung Menyiapkan Pesanan Raya.

Sementara Susu Jahe Di Suguhkan Maja Bertanya Pada Pak Warung Tentang Curug Sawitri Yang Terkenal Horor Dan Penuh Misteri.

"Pak Apa Benar Di Ujung Sana Ada Curug?" ucap Maja Pada Bapak Penjual.

"iya Bener, Kalian Semua Mau Kesana?" Pak Penjual Tampak Mengerutkan Kening Nya.

"Iya Pak Kami Bertiga Adalah Para Pemburu Hantu, Kami Menyukai Hal-Hal Yang Berbau Supra Natural, Dan Juga Mistis" Ucap Maja Sambil Di Iringi Gelak Tawa.

"Ada-Ada Saja Ade-Ade Ini, Tapi Disana Tempat Nya Sangat Angker." Pak Penjual Sedikit Memasang Ekspresi Menakuti.

"Tenaga Pak Kami Punya Pawang Nya Ini Dia Soraya Wijaya. Kebetulan Dia Bisa Melihat Mahluk Tak Kasat Mata" Sambung Tama Sambil Menepuk Pundak Raya.

"Ah... Kebiasaan Kalian Suka Berlebihan" Gerutu Raya Sambil Menyeruput Wedang Susu Jahe yang Di Pesankan Tama.

Tama Dan Maja Tertawa Melihat Wajah Raya Yang Sudah Nampak Pucat Pasi. Karena Mendengar Kata Curug.

"Kalian Yang Benar Saja, Ibu Kan Sudah Bilang Pantangan Ku Tidak Boleh Mengunjungi Tempat Kaya Gitu" Raya Menarik Nafas, Melihat Maja Dan Tama Sinis.

"Tapi Rai... ini Kan Curug Bukan Terjun, Ibu Kan Cuman Bilang Kamu Ngak Boleh Ke Terjun" Tama Terlihat Sangat Membantah.

"Sama Saja Tama Tidak Ada Beda Nya. Sama-Sama Air Sama-Sama Yang Jatuh Dan Turun Melewati Bebatuan" Meskipun Kesal Namun Raya Masih Tetap Mengecilkan Volume Suara Nya.

Maja Mengusap Tengkuk Nya, Padahal ia Sudah Berharap Akan Mendapatkan Banyak Penonton Saat Mengunggah Video saat Dirinya Dan Kedua Teman Nya Meng Ekspor Tempat Angker yang Beredar Di Media Sosial.

"Demi Konten Rai... Siapa Tahu Kita Bisa Banyak Uang Saat Mengunggah Video Kita Nanti Lagian Yang Bisa Melihat Mahluk Tak Kasat Kan Cuma Kamu!" Terlihat Maja Membujuk Raya.

"Yah Ws... Tapi Kali ini Saja Yah, Soalnya Aku Lebih Suka Ke Rumah Angker Apa Rumah Sakit Terbengkalai Lah Ini Kalian Ada-Ada Saja. Ekspor Kok Curug Yang Pasti Banyak ikan Nya Lah Bukan Hantu!" Raya Terkekeh. Meskipun Hatinya Sedikit Ragu Namun Demi Mengembangkan Channel nya Raya Siap Melakukan Adrenalin yang Super Mencekam.

Sebenarnya Sejak Dari Arah Gapura Masuk Yang Penuh Kabut. Dan Di Balik Kabut Raya Melihat Sesosok Laki-Laki Tua Yang Nampak Sedang Mengawasi Gerak-Gerik Nya.

Mereka Bertiga Beranjak, Tama Membayar Pesanan Mereka Dan Melanjutkan Perjalanan Bersama Kedua Rekan Nya Raya Dan Maja.

"Baca Doa Loh Kalian Jangan Lupa, Aku Takut Nyasar Soalnya Kabut Nya Tebel Banget" Raya Mengingatkan Tama Dan Maja. Sambil Memasang Jas Hujan Karena Tiba-Tiba Saja Turun Gerimis.

Gambar Visual

Raya, Maja, Tama.

Terpopuler

Comments

Msubhan Sahil

Msubhan Sahil

satu End Langsung Up karyya baru semoga Berhasil Thor

2025-03-25

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!