Bab 2 tetangga sebelah

Setelah Daniel keluar dari kamar itu, diruangan sebelah kamar Daniel terlihat seorang wanita yang sedang menempel kan telinganya di dinding, setelah cukup lama diapun kembali ke tempat meja belajar dan kembali berkutat dengan laptopnya.

Sedangkan Daniel yang masih terbit birit keluar dari kamarnya pun langsung berhenti duduk di sebuah parkiran yang di pinggir jalan kompleks itu.

" Hah sungguh memalukan, ini hari pertamaku disini tetapi malah ada hantu, haaahhh tidak hantu itu tidak ada" tegas daniel yang mencoba kembali masuk kedalam kamarnya.

Kini Daniel sudah mulai memasuki kamarnya kembali,  sedangkan wanita di sebelah kamarnya yang mendengar orang yang tadi lari keluar kini masuk lagi, dia kembali menempelkan telinganya di dinding.

" Permisi, kau disini kan aku baru saja pindah kesini, jika kau memang menghantui tempat ini tolong tunjukkan wujudmu kumohon " ujar Daniel sambil menangis.

Wanita yang disebelah kamar Daniel yang mendengarkan ucapan Daniel seketika itu dia memukul temboknya yang membuat Daniel seketika kaget luar biasa.

" Kau pasti ada disana kan, aku akan membebaskanmu aku mungkin menangis tetapi aku suka keadilan, tunggu" ujar Daniel yang mulai mencari sebuah palu untuk menghancurkan temboknya.

Tetapi saat dia hendak memukul temboknya tiba tiba dia berhalusinasi melihat sosok wanita mengerikan keluar dari tembok itu, dan hal itu membuat Daniel pingsan seketika. Setelah sadar akhirnya di memutuskan untuk menundanya.

" Maaf ini tengah malam dan hari sudah gelap, semua orang sedang tidur aku akan membebaskanmu besok pagi. Selamat malam" ujar Daniel

Sedangkan wanita yang sedari tadi menguping hanya diam mendengar ucapan Daniel.

Besok harinya Daniel tertidur duduk di lantai sembari memeluk sebuah palu di tangannya dia terbangun saat palu yang iya peluk jatuh ke lantai mengeluarkan suara yang cukup untuk membangunkan daniel. Dia seketika terkejut dengan suara itu.

Sedangkan wanita di ruangan sebelah seketika menoleh ke arah dinding saat mendengar suara dari kamar Daniel,

" Aku baik baik saja" ujar Daniel yang memeriksa seluruh tubuhnya.

Saat iya sadar akhirnya dia kembali meraih palu itu kembali.

" Aku harus membebaskan hantu itu, hari sudah pagi aku akan membebaskanmu jangan takut" ujar Daniel yang bersiap siap untuk memukul temboknya.

Sedangkan wanita itu kembali menoleh saat mendengar ucapan Daniel.

Saat Daniel bersiap memukul tiba tiba

" Hey " teriak wanita itu menghentikan tindakan Daniel.

Aaaaarrrhhhh teriak Daniel yang mendengar suara di tembok itu dan dia pun menjauh dari tembok itu sambil menangis kembali.

" Menyedihkan sekali" ujar wanita itu.

" Hah kenapa kau melakukan ini padaku?" Tanya Daniel prustasi

" Siapa kau, apa kau hantu?" Tanya Daniel yang mendekati dinding itu kembali.

" Hah sudah kuduga kau bodoh" ujar wanita itu

" Apa? Bodoh aku bisa marah" kesal Daniel dengan suara itu

Dan wanita itu pun bangkit dari duduknya dan mulai mendekati dinding itu dan mengetuknya.

" Hey disini" ujar wanita itu sambil mengetuk dinding.

Daniel pun kembali terkejut dengan suara ketukan itu.

" Hey ku mohon tunjukkan dirimu" tangis Daniel kembali

" Aku tetangga disampingmu" ujar wanita itu

" Eh, apa? Tetangga samping?"Tanya Daniel

" Iya tetangga disampingmu, jadi tolong jangan berisik, dindingnya sangat tipis" kesal wanita itu

" Kau manusia?" Tanya Daniel

" Kau meremehkanku, setelah tahu aku bukan hantu" dumel wanita itu

" Kau meremehkanku terlebih dahulu, hey kenapa kau menakutiku?" Tanya Daniel

" Dindingnya tipis jadi tidak kedap suara " ujar wanita itu

" Apa ?" Tanya Daniel tidak mengerti

" Percuma saja protes ke pemiliknya, kita tinggal di gedung berbeda dan alamat berbeda, pemiliknya harus bersepakat untuk memperbaiki dindingnya tetapi mereka saling membenci" ujar wanita itu menambahkan.

" Begitu rupanya, tetapi kenapa aku mendengar suara hantu?" Tanya Daniel

" Aku tidak tahan lagi jadi.. haaahh sebenarnya sebodoh apa dirimu" ujar wanita itu menghela nafas

" Kau berusaha membuatku pergi?, Hey apa kau psikopat?" Kesal Daniel

" Kaulah yang gila, dinding tipis tidak ada lift dan kamar mandi yang kotor bagaimana kau bisa tinggal disana?" Kesal wanita itu

" Kamar mandinya luas, apa kau pernah melihatnya, agen properti ku bilang aku bisa melakukan apapun dan seberisik apa disini" ujar Daniel yang tak terima

" Kita berbicara lewat dinding, apa kau sanggup tinggal disini?, mendekatlah" ujar wanita itu

" Hah kenapa aku harus mendekat?"  tanya daniel yang mulai mendekatkan telinganya ke dinding.

" Yang terpenting" bisik wanita itu

" Yang terpenting?" Tanya Daniel bingung

" Aku yang terlebih dahulu tinggal disini " teriak wanita itu tiba tiba yang membuat Daniel seketika terkejut.

" Apa kau tidak pernah mendengar pepatah siapa cepat dia dapat kan?"  Tanya wanita itu

" Siapa cepat dia dapat? Aku tidak peduli jawab Daniel

" Sudah pergilah kau" ujar wanita itu

" Kau saja yang pergi" jawab Daniel

Dan mereka pun diam sama sama menghela nafas.

" Hey daripada kita membuang buang waktu dan emosi gak jelas, kenapa kita tidak berkompromi, misalnya kita bergantian " saran Daniel

" Hah apa gunanya itu, lagian aku bisa mendengarmu buang air kecil, apa kau mau buang air kecil bergantian hah?" kesal wanita itu

Dan perdebatan mereka pun berakhir.

Kini wanita itu sedang membuat jus kesukaanya.

" Omong kosong" ujar dikarenakan dia tidak percaya dengan ucapan Daniel untuk berkompromi.

Sedangkan Daniel kini sedang merencanakan sesuatu.

" Akan ku buat kamu berkompromi" seringai Daniel sembari memegang gitar listrik di tangannya.

Dan putra pun mulai memainkan gitar listrik itu dengan acak.

" Wowowo rock n rol sayang yeaahahha" teriak Daniel.

Wanita yang sedang meminum jusnya pun langsung berhenti minum saat mendengar permainan gitar Daniel

" Kau bahkan tidak bisa bermain gitar" teriak kesal wanita itu

Daniel terus memainkan gitarnya tanpa menghiraukan teriakan kesal wanita tetangganya itu.

Bagaimana kalo berkompromi?" Tanya Daniel tertawa.

Dan besoknya kini Daniel sedang duduk tenang menulis lagu yang iya ciptakan untuk ikut kontes audisi, namun dia terganggu oleh tetangga wanitanya yang sengaja memainkan suara Belnder yang iya pakai untuk memblender jus kesukaannya.

Sreeeengg sreengggg srenggggg bunyi blender yang terus menerus di tekan tekan.

" Dasar psikopat" kesal Daniel yang meletakkan pensilnya dengan keras.

Dan setelah itu saat wanita itu sedang konsentrasi dengan karya dari tanah liat nya tiba tiba goyah oleh suara pengisap debu milik Daniel.

Brrrrhrhr brrrrrrh brrrrrrh Daniel dengan sengaja menempelkan penghisap debu itu ke dinding nya.

Wanita itu hanya bisa menahan kesal sambil mencabik cabik Tanah liat ditangannya.

Siang harinya kini Daniel sedang tidur dengan lelap tiba tiba ia langsung terbangun dikarenakan terkejut dengan suara keras dari tetangga sebelah.

" Hah si psikopat itu" rutuk Daniel yang kesal

Sedangkan wanita itu terus-menerus membanting tanah liat ke mejanya

" Kita lihat saja berapa lama kau bisa bertahan" seringai wanita itu yang terus menerus membanting tanah liatnya.

Dan malam pun tiba saat ini wanita itu tengah bersiap untuk memejamkan matanya, tatapi saat mulai terpejam terdengar suara Daniel dari micropon yang terdengar keras. Dan mata wanita itu seketika terbuka lebar.

Di ruangan Daniel kini dia sedang bermain dengan micropon nya.

" Do re mi pa so la si doooooo" teriak Daniel dengan sengaja, dan akhirnya mereka berdua semalaman saling mengganggu satu sama lain Sampai begadang.

Episodes
1 Bab 1 tempat tinggal baru
2 Bab 2 tetangga sebelah
3 Bab 3 pembalasan
4 Bab 4 kerumah Daniel
5 Bab 5 minta maaf
6 Bab 6 mantan Daniel
7 Bab 7 lulus audisi
8 Bab 8 rencana Daniel
9 Bab 9 berkencan
10 Bab 10 double date
11 Bab 11 Bela datang
12 Bab 12 Amanda sakit
13 Bab 13 Amanda marah
14 Bab 14 Danile pindah
15 Bab 15 pertemuan pertama
16 Bab 16 pembongkaran
17 Bab 17 bela menelpon
18 Bab 18 keputusan Daniel
19 Bab 19 pindah rumah
20 Bab 20 Daniel kesepian
21 Bab 21 pesta di rumah Daniel
22 Bab 22 kencan di taman
23 Bab 23 pulang kampung
24 Bab 24 tekad bela
25 Bab 25 bela dan danile
26 Bab 26 kerumah bela
27 Bab 27 makan bersama Daniel
28 Bab 28 keputusan Daniel
29 Bab 29 kejujuran Daniel
30 Bab 30 perusahaan baru
31 Bab 31 keliling kebun
32 Bab 32 kencan di bukit
33 Bab 33 keberangkatan danile
34 Bab 34 kembali ke kota
35 Bab 35 amplop coklat
36 Bab 36 Amanda bertemu bela
37 Bab 37 toko buah
38 Bab 38 ke apartemen bela
39 Bab 39 kebenaran tentang amanda
40 Bab 40 bertemu
41 Bab 41 Herlina
42 Bab 42 saudara kembar
43 Bab 43 belanja bareng
44 Bab 44 hasil tes
45 Bab 45 Niken bertemu Amanda
46 bab 46 keputusan mala
47 Bab 47 Tekad amanda
48 Bab 48 bertemu daniel
49 Bab 49 jemput amanda
50 Bab 50 mencari alamat
51 Bab 51 buah lengkeng
52 Bab 52 Bertemu susi
53 Bab 53 pulang kampung
54 Bab 54 Rumah bela
55 Bab 55 Kebenaran
56 Bab 56 keputusan keluarga
57 Bab 57 takdir
Episodes

Updated 57 Episodes

1
Bab 1 tempat tinggal baru
2
Bab 2 tetangga sebelah
3
Bab 3 pembalasan
4
Bab 4 kerumah Daniel
5
Bab 5 minta maaf
6
Bab 6 mantan Daniel
7
Bab 7 lulus audisi
8
Bab 8 rencana Daniel
9
Bab 9 berkencan
10
Bab 10 double date
11
Bab 11 Bela datang
12
Bab 12 Amanda sakit
13
Bab 13 Amanda marah
14
Bab 14 Danile pindah
15
Bab 15 pertemuan pertama
16
Bab 16 pembongkaran
17
Bab 17 bela menelpon
18
Bab 18 keputusan Daniel
19
Bab 19 pindah rumah
20
Bab 20 Daniel kesepian
21
Bab 21 pesta di rumah Daniel
22
Bab 22 kencan di taman
23
Bab 23 pulang kampung
24
Bab 24 tekad bela
25
Bab 25 bela dan danile
26
Bab 26 kerumah bela
27
Bab 27 makan bersama Daniel
28
Bab 28 keputusan Daniel
29
Bab 29 kejujuran Daniel
30
Bab 30 perusahaan baru
31
Bab 31 keliling kebun
32
Bab 32 kencan di bukit
33
Bab 33 keberangkatan danile
34
Bab 34 kembali ke kota
35
Bab 35 amplop coklat
36
Bab 36 Amanda bertemu bela
37
Bab 37 toko buah
38
Bab 38 ke apartemen bela
39
Bab 39 kebenaran tentang amanda
40
Bab 40 bertemu
41
Bab 41 Herlina
42
Bab 42 saudara kembar
43
Bab 43 belanja bareng
44
Bab 44 hasil tes
45
Bab 45 Niken bertemu Amanda
46
bab 46 keputusan mala
47
Bab 47 Tekad amanda
48
Bab 48 bertemu daniel
49
Bab 49 jemput amanda
50
Bab 50 mencari alamat
51
Bab 51 buah lengkeng
52
Bab 52 Bertemu susi
53
Bab 53 pulang kampung
54
Bab 54 Rumah bela
55
Bab 55 Kebenaran
56
Bab 56 keputusan keluarga
57
Bab 57 takdir

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!