Tetanggaku Yang Super Barbar

Tetanggaku Yang Super Barbar

Bab 1 tempat tinggal baru

Jakarta, Minggu tanggal 13 February tahun 2023.

Daniel berangkat dari kampung menuju kota jakarta

" Kita sudah sampai" ucap seorang paruh baya sambil membuka pintu kamar kost itu.

" Ya" jawab Daniel yang melihat seluruh ruangan itu, terlihat kamar kost itu sangat berantakan seperti tidak pernah ada yang menghuninya. Daniel pun memegang dinding yang wallpaper nya rusak sambil menoleh ke arah paru baya itu.

" Hahaha aku tahu" tawa canggung paru baya itu mengerti dengan tatapan Daniel

" Wallpaper nya sudah rusak ya" tawa Daniel cangung, dan Daniel pun pergi mendekati jendela dan membuka tirainya.

Sreet, tirai pun di buka oleh Daniel dan terlihat debu yang berterbangan di dalam ruangan itu

" Tempat ini pasti sudah lama kosong ya?" Tanya Daniel yang melihat debu yang lumayan banyak

" Yah ini lantai paling atas dan tidak pake lift, dan ini bahkan tidak dijadikan gudang, namun kau bilang ingin tempat yang murah kan ya hanya ada yang seperti ini" ujar lelaki paruh baya itu

Daniel hanya diam dan dia pun mulai memeriksa kamar mandinya. Saat ia membuka pintu dia melihat toilet yang sangat minim ukurannya.

" Apakah ini bisa dipakai?" Tanya Daniel yang melihat bagaimana caranya dia BAB jika duduknya saja dia susah.

Daniel pun mulai mencoba untuk duduk di closed itu,

" Ukuran terlalu, AW pekik daniel saat kedua lututnya terjepit antara closed dan dinding.

" Ini toilet ber ukuran standar, dan coba jika begini" ujar lelaki itu yang mulai menarik lutut Daniel dan memiringkan tubuhnya ke samping, dan saat ini Daniel duduk di closed dengan posisi menyamping.

" Nah kan begini bisa" ujar lelaki itu

" Hah BAB dengan posisi seperti ini sangat tidak nyaman" keluh daniel.

" Begitukah?" Tawa lelaki itu.

" Pak sebelumnya saya minta maaf, bisakah dikurangi biaya sewanya" bujuk Daniel dengan tewa canggung.

" Kurangi sewa?" Tanya lelaki itu tertawa

" Iya pak diskon gitu" ujar Daniel tersenyum

" Tidak bisa, aku bukan pemiliknya, jika mau diskon langsung bilang ke pemiliknya " ujar lelaki itu yang langsung menghilangkan senyumnya, dan diapun pergi meninggalkan Daniel yang masih duduk di closed dengan wajah masam.

Besoknya Daniel yang sudah membersihkan kosan itu mulai mengisi dengan barang barangnya.

" Tidak akan muat" teriak temannya yang mendorong kasur dari luar

" Gunakan kekuatanmu" teriak Daniel yang menarik kasurnya dari dalam.

Mereka berdua pun terus berusaha memasukkan kasur yang nyangkut di pintu dikarenakan ukuran kasurnya melebihi ukuran pintu itu.

Dan beberapa saat mereka berusaha akhirnya mereka berhasil memasukan kasur itu kedalam.

" Huh akhirnya, lagian kenapa seorang bujangan butuh kasur ukuran besar sih" keluh Asep temannya Daniel

" Ini namanya persiapan, kau mungkin akan membujang seumur hidupmu tetapi aku tidak, aku akan menikah, lagian kenapa kau begitu lemah" Hela Daniel yang mengatur nafasnya karena lelah

"  kau tahu? sangat sulit membeli kasur bekas sebesar ini, aku mengunakan aplikasi untuk membelinya dan harga cukup murah" ujar Daniel yang masih merebahkan tubuhnya di atas kasur.

" Berapa harganya?" Tanya Asep penasaran

" Harganya tiga juta rupiah" jawab Daniel

" Apa! Tiga juta itu mahal sekali, kau menghamburkan uangmu hanya untuk kasur bekas, kau bahkan terlalu miskin untuk bertemu wanita, harusnya kau cobalah menyamai ku" kaget Asep mendengar jawaban Daniel

" Apa! kenapa harus sepertimu? Kau terlalu jelek untuk mengatakan hal seperti itu" kilah Daniel dengan tawa kecilnya

" Aku harus ke toilet " ujar Asep tiba tiba

" Apa! Jangan" pekik daniel yang langsung menarik tubuh Asep dan langsung terjatuh kembali di kasur itu.

" Ada apa emang?" Tanya Asep heran.

" Toiletnya tidak memungkinkan untukmu" jawab Daniel seakan teringat dengan ukuran toilet nya, jika dimasuki oleh Asep yang tubuhnya yang gemuk entah apa yang terjadi.

" Kau bahkan tidak pandai memainkan gitar, tetapi kenapa kau mengoleksinya banyak sekali" keluh salah satu temannya bernama Bima yang masuk sambil membawa beberapa gitar ditubuhnya. Dan mulai meletakkan semua gitar itu sembarangan.

" Lagian kenapa kau memanggil kami hanya buat bawa barang bawaan milikmu" ujar bima kesal.

" Bima wajah dan mulutmu memang sangat pedas, lihatlah Niko walaupun wajahnya jelek tetapi kepribadian nya bagus tirulah dia" ujar Daniel kesal dengan sikap Bima yang ceplas ceplos namun menusuk.

Dan setelah beres mengangkut semua barang merekapun istirahat, dan kini mereka sedang makan mi instan.

" Kau lulus tes untuk ikut IGT ( indonesians got talent )"? Tanya Bima di sela sela makannya.

" Iya, sebab itu aku pindah kesini, aku perlu bersiap untuk babak kedua" jawab Daniel

" Bukankah lebih baik kamu berhenti saja, kau tak akan sukses jika menjadi penyanyi solo" ucao bima tiba tiba yang membuat Daniel seketika terhenti memakan mie nya.

" Dia sudah lusuh tes, dia sudah berkerja keras jadi jangan bilang begitu" ujar Asep menyela ucapan bima.

" Benar lagian dia sedang makan, tidak Daniel ini kesempatan emas lakukanlah, akan aku siapkan suplemen yang kau butuhkan " dukung Niko dengan semangat.

" Hey itu obat semua milik rumah sakit bukan milikmu, jangan cari masalah "ujar bima kepada Niko.

" Ck itukan rumah sakit milik ayahku, sama saja kan itu miliku juga" jawab Niko kesal dengan suara pelan.

" Hey keraskan ucapanmu, lagian kenapa kau tidak pesan alkohol juga" teriak bima kesal kepada Niko

" Dasar pecandu alkohol yang suka marah marah kenapa kau suka berteriak" kesal Niko kepada salah satu temannya itu.

" Hey hey sudahlah, cepat makan, dan kau Daniel anggaplah ini kesempatan terakhir mu, dan kau Jangan mendesaknya, jangan biarkan dia putus asa" lerai Asep sambil menatap ke arah bima.

Sedangkan Daniel hanya diam sambil memakan mie di mangkuknya.

" Ya sudah ayo bersulang" ajak Asep kepada tiga temannya itu. Dan mereka pun bersulang dengan minuman cola mereka masing-masing.

Sebenarnya mereka ber empat adalah sahabat dari masa sekolah dikampung.

Setelah dewasa mereka mengejar karir mereka masing masing, Niko menjadi dokter penerus ayahnya, Asep menjadi pedagang buah, sedangkan bima menjadi seorang pengacara, dan bima terkadang menjadi sombong karena pencapaian itu tetapi mereka tetap bersahabat seperti biasanya.

Setelah makan teman Daniel pun pamit semuanya pulang dari tempat Daniel.

Malam hari Daniel bersiap siap untuk tidur.

" Lumayan, cuma suasananya saja yang terasa misterius" ujar Daniel yang merebahkan tubuhnya di atas kasur bersiap untuk tidur

" Tetapi ini benar benar lumayan" senyum Daniel yang melihat sekitar ruangan yang terlihat cukup rapih.

Dan diapun mulai terlelap tidur.

Saat Tengah malam terlihat bulan sangat terang menderang menyinari kamar Daniel lewat celah jendelanya, terlihat Daniel yang terlihat gelisah dalam tidurnya tubuhnya berkeringat deras mengalir di wajahnya, seketika dia terbangun saat mendengar teriakkan seorang wanita di kamarnya.

" Apa, tidak mungkin kan" tawa Daniel saat mendengar suara tangisan,

Daniel terus menerus mengusap telinganya berharap dia salah dengar, tetapi alhasil suara itu semakin keras dan membuat Daniel jatuh dari tempat tidurnya.

" Ayolah, hantu itu tidak ada, tidak ada hantu" ujar Daniel yang bangun sembari memberanikan diri,

Saat dia sedang melihat lihat sekitar sambil berjalan mundur tiba tiba dia langsung mendengar teriakan seorang wanita, Daniel pun terkejut di buatnya

" Aaaaa" teriak Daniel yang mulai berlari keluar dari rumah kosan itu

Episodes
1 Bab 1 tempat tinggal baru
2 Bab 2 tetangga sebelah
3 Bab 3 pembalasan
4 Bab 4 kerumah Daniel
5 Bab 5 minta maaf
6 Bab 6 mantan Daniel
7 Bab 7 lulus audisi
8 Bab 8 rencana Daniel
9 Bab 9 berkencan
10 Bab 10 double date
11 Bab 11 Bela datang
12 Bab 12 Amanda sakit
13 Bab 13 Amanda marah
14 Bab 14 Danile pindah
15 Bab 15 pertemuan pertama
16 Bab 16 pembongkaran
17 Bab 17 bela menelpon
18 Bab 18 keputusan Daniel
19 Bab 19 pindah rumah
20 Bab 20 Daniel kesepian
21 Bab 21 pesta di rumah Daniel
22 Bab 22 kencan di taman
23 Bab 23 pulang kampung
24 Bab 24 tekad bela
25 Bab 25 bela dan danile
26 Bab 26 kerumah bela
27 Bab 27 makan bersama Daniel
28 Bab 28 keputusan Daniel
29 Bab 29 kejujuran Daniel
30 Bab 30 perusahaan baru
31 Bab 31 keliling kebun
32 Bab 32 kencan di bukit
33 Bab 33 keberangkatan danile
34 Bab 34 kembali ke kota
35 Bab 35 amplop coklat
36 Bab 36 Amanda bertemu bela
37 Bab 37 toko buah
38 Bab 38 ke apartemen bela
39 Bab 39 kebenaran tentang amanda
40 Bab 40 bertemu
41 Bab 41 Herlina
42 Bab 42 saudara kembar
43 Bab 43 belanja bareng
44 Bab 44 hasil tes
45 Bab 45 Niken bertemu Amanda
46 bab 46 keputusan mala
47 Bab 47 Tekad amanda
48 Bab 48 bertemu daniel
49 Bab 49 jemput amanda
50 Bab 50 mencari alamat
51 Bab 51 buah lengkeng
52 Bab 52 Bertemu susi
53 Bab 53 pulang kampung
54 Bab 54 Rumah bela
55 Bab 55 Kebenaran
56 Bab 56 keputusan keluarga
57 Bab 57 takdir
Episodes

Updated 57 Episodes

1
Bab 1 tempat tinggal baru
2
Bab 2 tetangga sebelah
3
Bab 3 pembalasan
4
Bab 4 kerumah Daniel
5
Bab 5 minta maaf
6
Bab 6 mantan Daniel
7
Bab 7 lulus audisi
8
Bab 8 rencana Daniel
9
Bab 9 berkencan
10
Bab 10 double date
11
Bab 11 Bela datang
12
Bab 12 Amanda sakit
13
Bab 13 Amanda marah
14
Bab 14 Danile pindah
15
Bab 15 pertemuan pertama
16
Bab 16 pembongkaran
17
Bab 17 bela menelpon
18
Bab 18 keputusan Daniel
19
Bab 19 pindah rumah
20
Bab 20 Daniel kesepian
21
Bab 21 pesta di rumah Daniel
22
Bab 22 kencan di taman
23
Bab 23 pulang kampung
24
Bab 24 tekad bela
25
Bab 25 bela dan danile
26
Bab 26 kerumah bela
27
Bab 27 makan bersama Daniel
28
Bab 28 keputusan Daniel
29
Bab 29 kejujuran Daniel
30
Bab 30 perusahaan baru
31
Bab 31 keliling kebun
32
Bab 32 kencan di bukit
33
Bab 33 keberangkatan danile
34
Bab 34 kembali ke kota
35
Bab 35 amplop coklat
36
Bab 36 Amanda bertemu bela
37
Bab 37 toko buah
38
Bab 38 ke apartemen bela
39
Bab 39 kebenaran tentang amanda
40
Bab 40 bertemu
41
Bab 41 Herlina
42
Bab 42 saudara kembar
43
Bab 43 belanja bareng
44
Bab 44 hasil tes
45
Bab 45 Niken bertemu Amanda
46
bab 46 keputusan mala
47
Bab 47 Tekad amanda
48
Bab 48 bertemu daniel
49
Bab 49 jemput amanda
50
Bab 50 mencari alamat
51
Bab 51 buah lengkeng
52
Bab 52 Bertemu susi
53
Bab 53 pulang kampung
54
Bab 54 Rumah bela
55
Bab 55 Kebenaran
56
Bab 56 keputusan keluarga
57
Bab 57 takdir

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!