Viral

Sorot cahaya matahari yang sudah mulai terik menemani Evan yang mengendarai motor menuju POM bensin dimana dia menurunkan Calista kemarin sore entah kenapa gadis itu lebih memilih turun di pinggir jalan dan tidak memintanya langsung mengantarkan ke kost tempat ia tinggal. Jam tujuh set dia sudah harus sampai, sebenarnya Evan masih sedikit mengantuk karena efek begadang tadi malam, tapi karena Calista sudah menerornya dengan mengirim pesan beruntun, belum lagi notifikasi dari salah satu aplikasi media sosial yang terus berbunyi sejak kemarin malam, membuat Evan mau tidak mau bangun dan bergerak untuk menunaikan janjinya.

"Epan!" Teriak Calista dengan tangan yang terangkat tinggi melambai pada Evan yang masih berjarak sepuluh meter dari tempat dia berdiri.

"Berisik!" Pekik Evan saat sudah menghentikan motornya di depan Calista.

"Suka-suka Caca," sahut gadis itu sembari mengangkat bahunya acuh. Evan memutar matanya malas melihat tingkah Calista tanpa berniat menyahuti, sepertinya Evan sudah mulai membiasakan diri dengan sikap gadis yang sesuka hati itu.

Tanpa bicara Evan mengambil helm pink bergambar kuromi yang ia beli random di salah satu lapak penjual pinggir jalan saat perjalanan pulang kemarin malam. Calista sedikit terkejut melihat helm itu, apalagi helm itu dipegang Evan mengantung di udara.

Pria itu tidak bicara, ia hanya mengerakkan dagunya mengisyaratkan agar Calista segera menyusupkan kepalanya ke dalam helm itu.

"Apa geleng-geleng gitu? Epan kayak ayam tetelo," celetuk Calista yang membuat mata Evan seketika melotot sebal, untung pacar kalau bukan udah Evan tinggal.

"Lu kalau ngomong nyebelin juga ya, pake helmnya," ucap Evan dengan menahan kesal.

Calista pun menyusukan kepala ke helm baru yang Evan pegang, setelah helm terpasang dengan baik tangan Evan pun beralih ke setir motor kesayangannya.

"Buruan naik, udah siang," ketus Evan berkilah, sebenernya bukan karena siang tapi karena Evan ingin cepat pulang ke apartemen lagi dan melanjutkan tidurnya.

"Iya iya, nggak sabaran banget sih pacar aku," sahut Calista sembari memijakan kakinya di pijakan motor yang sudah Evan turunkan.

Meski ketus dan sedikit suka berkata kasar tapi Evan cukup perhatian, salah satunya dengan menurunkan pijakan kaki. Calista pun naik dan seperti kemarin dia hanya memegang tepian baju Evan, dia tidak cukup berani untuk melingkarkan tangan di perut seksi pria itu.

Motor Evan melaju dengan kecepatan sedang, membawa sepasang pacar pura-pura itu menuju kampus Nolite.

"Evan udah sarapan belum? Kita sarapan bareng yuk. Caca juga belum sarapan soalnya, mau masak nggak keburu, kita makan bubur ayam aja Epan mau nggak? Atau Epan mau sarapan yang lain? Caca pemakai segala kok, Evan nggak perlu khawatir Caca suka apa nggak. apapun yang Epan pengen buat sarapan pagi ini Caca ngikut. Jadi gimana? Kita sarapan di mana Epan?!"

Calista bercerocos ria sampai Evan geleng-geleng mendengar ucapan yang sepeti kereta wush itu, Evan bahkan tidak bisa mendengar keseluruhan kata yang pacar bawelnya katakan. Dia hanya menangkap kata 'pemakan segala' apa gadis ini sedang menjelaskan tentang Omnivora?

"Pelan-pelan kalau ngomong, gue nggak bisa denger!" Teriak Evan sedikit keras, mereka berdua memakai helm dan keadaan jalan juga cukup bising dan ramai.

"Mau-Sarapan-caca-lapar!" Calista mengeja satu persatu kata-kata utama dari maksud dakwah modusnya yang tidak terdengar oleh pacarnya, kali ini dia juga menaikkan suaranya agar Evan bisa mendengar dengan jelas.

"Mau apa?"

"Heh?"

"Lu mau sarapan apa?" Ulang Evan dengan sedikit memekik jengkel.

"Apa aja asal sama Epan!"Teriak Calista sampai membuat beberapa pengendara di sekitar mereka menoleh.

Hening, tak ada sahutan dari laki-laki itu. Malu, Evan merasa malu saat mereka menjadi pusat perhatian di tengah ramainya jalan raya pagi itu. Ia pun sedikit menambah kecepatan agar lekas sampai kampus.

Beberapa meter sebelum sampai area kampus motor Evan berbelok ke kiri masuk ke gang kecil yang tidak lagi aspal, melainkan paling blok.

"Kita kemana? Caca mau diajak kemana?" Tanya Caca sembari memperhatikan kanan kiri jalan yang mereka lewati.

Berbeda dengan keadaan jalan raya yang bising dan ramai, setelah melewati dua puluh meter tembok pagar tinggi yang mengapit jalan, mereka memasuki area kebun mangga yang cukup lebat.

"Epan pagi-pagi mau mesum kah?" Gumam Caca saat mereka melewati kebun mangga.

Motor Evan berhenti di depan sebuah warung tenda dengan gerobak warna hijau bertuliskan lontong sayur, lontong tahu dan gado-gado.

"Turun," titah Evan sembari menstandarkan motornya.

Calista pun turun dari mulai melepas helm pink yang nangkring di kepalanya. Warung lontong itu cukup ramai meski berada di pedalaman seperti ini, pedalaman dalam artian tidak berada di jalan besar, tapi berada di perkampungan kecil di belakang kampus. Terbatas tembok tembok pagar tinggi yang dibangun pihak kampus.

Evan mengambil helm milik Calista, lalu mengaitkan helm mereka dipengaruhi yang ia pasang di motornya. Evan menarik tangan Calista yang sedari tadi diam mematung mengamati gerobak tempat si penjual meracik dagangannya.

"Lu mau lontong sayur apa lontong tahu?" Tanya Evan setelah mereka duduk di kursi plastik.

"Lontong sayur aja," jawab Calista sembari meletakkan totebag di kursi kosong di sampingnya.

Evan bangkit dari kursi plastik lalu berjalan menghampiri penjual yang sedang sibuk membuatkan pesanan pelanggan lain. Sementara Evan memesan sarapan mereka Calista membuka ponsel yang sejak tadi bergetar.

Dahinya berkerut kecil melihat dua puluh lima pesan yang terdiri dari sahabatnya.

"Laura ngapain spam chat sih?" Gumam Calista bertanya pada dirinya sendiri.

Manik hitam Calista melebar saat membuka aplikasi pesan dan mulai membaca rentetan gelembung pesan dari sang sahabat. Tangan Calista sampai menutup mulut yang terbuka saking terkejutnya.

"Kenapa Lu?" Tanya Evan yang merasa heran dengan ekspresi wajah Calista.

Perlahan Calista mengalihkan pandangannya dari layar ponsel, ia menatap Evan dengan tatapan mata yang sama, berbinar terang dengan keterkejutannya. Evan meletakkan teh hangat miliknya dan Calista di meja dengan tatapan aneh yang tak lepas dari pacar sementaranya.

"Kita jadi artis Epan," celetuk Calista yang membuat dahi Evan semakin penuh kerutan.

"Kita? Artis? Artis apaan? Nggak usah ngaco, Lu laper sampe ngelahu gitu Ca, bahaya banget Lu kalau lagi laper," sahut Evan sambil menggeleng pelan.

"Ih siapa yang halu sih, nih kalau nggak percaya."

Calista menyodorkan ponselnya kearah Evan untuk menujukan akun media sosial menfess Nolite yang ramai membicarakan mereka berdua. Teh yang baru saja menyentuh tenggorokan Evan menyembur keluar dengan kekuatan penuh saat melihat fotonya dan Calista, mereka terlihat dekat karena foto itu diambil saat Evan mengaitkan pengaman helm Calista di parkiran kampus.

Evan meletakkan gelas teh dengan sedikit kasar hingga menimbulkan bunyi yang cukup keras, Calista terjingkat kaget dan segera menarik kembali ponselnya.

"Maaf," lirih Calista dengan menunduk.

"Ngapain Lu minta maaf?" Evan menatapnya dengan aneh.

"Kamu nggak suka ya kita jadi artis Nolite, kamu marah?"

Calista mencuri-curi pandang dengan takut pada pacarnya itu. Evan menghela nafas, tidak seharusnya dia sepeti ini di depan Calista. Evan memang tidak suka menjadi sorotan meskipun selama ini dia kan dua sahabatnya menjadi bahan yang selalu asik dibicara di Nolite.

"Nggak, gue nggak marah," sahut Evan meski wajahnya masih terlihat tegang.

"Yakin?" Tanya Calista masih sedikit takut.

Evan hendak menjawab tapi ia urungkan saat si abang penjual datang dan meletakkan dua lontong sayur pesanan mereka.

"Silahkan dimakan," ucap pria itu dengan ramah.

"Iya Pak, terima kasih," sahut Calista dengan senyum manis.

Pria itu pun mengangguk kecil lalu pergi menjauh. Evan langsung menyantap lontong miliknya dengan suapan besar, seperti sedang melampiaskan rasa kesalnya pada sepiring lontong dengan kuah sayur bersantan itu.

Terpopuler

Comments

Anie Nhie

Anie Nhie

Viral gak tuh,🫣🫣 secara Evan kan cowok yg gak tersentuh tapi bisa seperhatian itu sma Chalista,🤭🤭🤭 kata Netizen kampus Nolite ya itu,,🤭🤭🤭
tapi emang gitu sch,meskipun ketus bgt dia cukup perhatian dan tanggung jawab kok sma Chalista,mulai dr beliin Helm Kuromi,trs turunin pijakan motor buat Chalista plus ngajakin sarapan juga meskipun harus dimodusin dulu,,🤭🤭🤭

2025-01-12

2

Sahidah Sari

Sahidah Sari

Evan nih orang nya ga mau yg ribet ya tp dengan Calista dia mau di bikin ribet haha,,trs biar gitu juga Evan orang nya perhatian juga sih,,wajar sih klu pada heboh trs ke artis dadakan mereka berdua Krn kan baru kali ini Evan dekat sama cewek jalan bareng lagi

2025-01-03

1

kieky

kieky

untuk sebuah hubungan yg dipaksakan, evannya keknya termasuk laki" yg perhatian, biarpun g dari hati, tapi dia memperlakukan calista dengan baik..ada cerita lain g sih kenapa calista minta evan jadi pacarnya, masa iya gara" si joni tertabrak doang, kek ganjel deh

2025-01-03

1

lihat semua
Episodes
1 Hari super sial
2 Tanggung jawab
3 Belum terbiasa
4 Viral
5 Terhianati
6 kantin dan 3 arjuna
7 Ceramah brokoli
8 Hujan pertama bersama Evan
9 Khawatir
10 Curiga
11 Maling burung
12 Mini date
13 Kegaduhan
14 Ada gue
15 Fapet berkarya
16 Menikmati peran
17 Calista
18 Fapet VS Hukum
19 Sidang
20 Gaby di Fapet
21 Kelalaian Gaby
22 After Elisabeth
23 Perpustakaan manis
24 Suapan Manis
25 Hujan ke-2 bersamanya
26 Demam
27 Najis
28 Dirawat
29 Rumah sakit
30 Gue emang baik
31 Trauma ketoprak
32 Tinggal bersama
33 Cemburu
34 Invasi dapur
35 Para punggawa
36 Pencurian
37 Paman
38 Gosip
39 Shopping
40 Jiwa yang rapuh
41 Pelukan pertama
42 Skorsing
43 Deep talk
44 Adrian Candra Wijaya
45 Evan Galenio Wijaya
46 Tempat yang tenang
47 Bibit
48 Kegigihan Bella
49 Sebentar lagi
50 Ego
51 Larut
52 Bodoh
53 Sesal
54 Usaha Evan
55 Dinginnya Calista
56 Masih dingin
57 Meminta saran
58 Martabak
59 Perjuangan martabak
60 Partner
61 Salah paham
62 Sweetheart Cake
63 Terluka
64 Luluh
65 Menetapkan hati
66 Gone
67 Hari kedua
68 RS. Nusa Medika
69 Sakitnya Calista
70 Kehilangan
71 Rahasia Bapak
72 Penyesalan
73 73 titik terang
74 Tunggu gue
75 75 gudang tua
76 Alaska
77 Bara
78 Pulang
79 Semua akan baik-baik saja
80 Minimal
81 Sarapan spesial
82 Sederhana
83 Muak
84 Manja
85 Bucin
86 Hasil kolaborasi
87 Bertemu
88 Takdir yang mempertemukan
89 POV Adrian
90 Sayang
91 Tiba-tiba
92 Khusus
93 Pasar malam
94 Ngidam
95 pink Squad
96 Tamat?
97 Kenalan yuk
98 Bonus bab
Episodes

Updated 98 Episodes

1
Hari super sial
2
Tanggung jawab
3
Belum terbiasa
4
Viral
5
Terhianati
6
kantin dan 3 arjuna
7
Ceramah brokoli
8
Hujan pertama bersama Evan
9
Khawatir
10
Curiga
11
Maling burung
12
Mini date
13
Kegaduhan
14
Ada gue
15
Fapet berkarya
16
Menikmati peran
17
Calista
18
Fapet VS Hukum
19
Sidang
20
Gaby di Fapet
21
Kelalaian Gaby
22
After Elisabeth
23
Perpustakaan manis
24
Suapan Manis
25
Hujan ke-2 bersamanya
26
Demam
27
Najis
28
Dirawat
29
Rumah sakit
30
Gue emang baik
31
Trauma ketoprak
32
Tinggal bersama
33
Cemburu
34
Invasi dapur
35
Para punggawa
36
Pencurian
37
Paman
38
Gosip
39
Shopping
40
Jiwa yang rapuh
41
Pelukan pertama
42
Skorsing
43
Deep talk
44
Adrian Candra Wijaya
45
Evan Galenio Wijaya
46
Tempat yang tenang
47
Bibit
48
Kegigihan Bella
49
Sebentar lagi
50
Ego
51
Larut
52
Bodoh
53
Sesal
54
Usaha Evan
55
Dinginnya Calista
56
Masih dingin
57
Meminta saran
58
Martabak
59
Perjuangan martabak
60
Partner
61
Salah paham
62
Sweetheart Cake
63
Terluka
64
Luluh
65
Menetapkan hati
66
Gone
67
Hari kedua
68
RS. Nusa Medika
69
Sakitnya Calista
70
Kehilangan
71
Rahasia Bapak
72
Penyesalan
73
73 titik terang
74
Tunggu gue
75
75 gudang tua
76
Alaska
77
Bara
78
Pulang
79
Semua akan baik-baik saja
80
Minimal
81
Sarapan spesial
82
Sederhana
83
Muak
84
Manja
85
Bucin
86
Hasil kolaborasi
87
Bertemu
88
Takdir yang mempertemukan
89
POV Adrian
90
Sayang
91
Tiba-tiba
92
Khusus
93
Pasar malam
94
Ngidam
95
pink Squad
96
Tamat?
97
Kenalan yuk
98
Bonus bab

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!