Banaspati

Mengetahui bahwa lawannya kali ini adalah makhluk Astral, membuat Darka sedikit berhati-hati. Makhluk Astral diketahui memiliki kemampuan mengendalikan unsur alam sesuai dengan unsur dasar pembentuknya. Seperti saat ini Banaspati merupakan makhluk Astral berunsur api, maka iya sudah pasti memiliki kemampuan yang berhubungan dengan api. Selain itu makhluk Astral sangat sulit untuk dikalahkan. Mereka tidak bisa dikalahkan dengan senjata biasa, harus dengan Senjata Pusaka atau dengan cara tertentu.

“ Hmm, Banaspati ya?, tidak kusangka aku bisa melihatnya secara langsung “ ucap Darka bersiap dengan kuda-kudanya. Kaki kiri di depan sedangkan kaki kanan ke belakang, sedikit membungkuk, dengan tangan kanan menekuk di depan atas kepala sambil menggenggam pedangnya dan tangan kiri di atas paha kiri menggenggam rantainya. Menatap dengan seksama dan menunggu pergerakan Banaspati tersebut.

“ Hush “ Banaspati merubah wujudnya dari bola api menjadi wujud tengkorak hitam dengan kobaran api menyelimutinya. Dedaunan sekitar mulai terbakar menambah suasana cekam di malam hari ini.

“ Thessh “ Banaspati menyerang duluan. Jarak 100 meter dia tempuh dalam waktu 1,5 detik.

" Apa? " Darka terkejut dan " Duaaar " Ledakan besar menghantam Darka secara telak. Darka terpelanting kebelakang menghantam tanah dengan keras.

" Sial Ini benar-benar sakit " ucap Darka dan mencoba berdiri. Namun sebelum sempat melihat disekitar iya kembali mendapatkan pukulan telak oleh Banaspati.

" Duaaar " pukulan sangat cepat dari arah depan mengenai tepat perut Darka. " Thussh " Darka terpental keatas dan dari arah atas Banaspati sudah besiap dengan pukulannya.

" Shett " Darka berbalik badan dan bersiap menangkis pukulan dari Banaspati tersebut. Namun hal yang tidak diduga terjadi. Sepersekian detik sebelum Banaspati melancarkan pukulannya, yang pada awalnya Darka sudah berhadapan-hadapan dengannya tiba-tiba,

" Shink " Banaspati muncul di belakang Darka dan langsung memukulnya " Duaaar " Darka semakin tinggi keatas, sampai-sampai iya hampir tidak sadarkan diri. Mencoba melihat disekitar namun kembali serangan sangat kuat mengenainya.

" Shink... Duaaar " muncul sangat cepat dan menendang Darka kembali ketanah.

" Agh " Darka memuntahkan darah disaat iya menerima tendangan telak milik Banaspati tersebut.

" Duaaar " Darka membentur tanah dengan sangat keras.

" Sialan tubuhku benar-benar remuk dibuatnya " ucap Darka sambil merogoh sesuatu di dalam tas kecilnya. Sebuah pil iya ambil dan langsung iya makan dengan segera. Efek pil itu mulai beraksi seluruh tubuh Darka yang remuk kembali sembuh dengan sangat cepat.

" Aaahhh. Sialan tak kusangka aku harus memakan pil penyembuhan secepatnya ini. Tak kusangka..." ucap Darka terpotong karena kembali iya mendapatkan serangan dari Banaspati tersebut. Namun saat ini iya berhasil menghindarinya, namun belum sempat menyentuh tanah Banaspati sudah kembali meloncat mengarah ke arahnya. Darka mencoba menahan dengan pedangnya namun.

“ Duaaar “ iya kembali terpental dengan keras sambil menahan hawa panas yang masih melekat di depannya. Darka melempar jangkar rantainya ke arah batu dan berhasil mendarat dengan aman.

“ Ini tidak seperti yang dikatakan kakek dulu, makhluk apa-apaan ini “ Ucap Darka masih tidak percaya dengan kekuatan makhluk yang disebut Banaspati ini. Karena waktu dulu iya pernah di beritahu berbagai pengetahuan tentang makhluk-makhluk Astral oleh kakeknya, namun untuk kasus Banaspati ini sungguh jauh berbeda seperti yang di terangkan oleh kakeknya dulu. Membuat iya berpikir Bahwa.

“ Apakah ini karena efek pulau Naga ?, makanya Banaspati disini memiliki kemampuan jauh lebih kuat dibandingkan dengan yang dikatakan oleh kakek waktu itu. Jika memang seperti itu ini akan menjadi perjuangan yang sia-sia. Tapi sebelum itu aku harus memastikan satu hal dulu !. Jika memang berbeda ?, apakah titik kelemahan Banaspati ini !?, sama seperti yang di katakan oleh kakek. Jika memang berbeda !, aku harus berpisah dengan rumah pohonku ! “ ucap Darka panjang lebar.

“ Aaahh baiklah waktu beraksi ! “ ucap Darka langsung melempar rantainya didekat Banaspati itu berada.

“ Thuuszz “ Darka meluncur dan bersiap dengan pedangnya.

“ Tank Tink Tank Tink “ mereka beradu serangan di kegelapan malam yang dingin, namun mulai berubah perlahan menjadi semakin panas.

Menggunakan rantainya sebagai alat perpindahan, membuat Darka sedikit bisa mengimbangi kelincahan Banaspati ini. Namun meski sudah begitu, setiap serangan dari Darka benar-benar tidak bisa membuatnya terkena dengan telak. Meluncurkan ke kanan, berputar dan langsung menebas tapi dengan sangat mudahnya iya menghindarinya. Banaspati ini benar-benar makhluk yang sangat gesit, ditambah lagi dengan hawa panas yang dipancarkan oleh Banaspati semakin lama semakin panas. Membuat Darka kesulitan untuk membuka titik lemah dari Banaspati tersebut.

“ Sialan jika begini terus aku bisa mati terpanggang “ ucap Darka saat mundur ke belakang menjauhi Banaspati tersebut. Darka mengaitkan pedangnya ke ujung rantai yang satunya dan sekarang iya memegang rantai dengan pedang di sebelah kanan dan rantai dengan ujung jangkar di tangan kirinya.

“ Senjata Pusaka Leluhur : Rantai Gulanggang, bangunlah !!! “ Ucap Darka ke rantai miliknya untuk mengaktifkan kemampuannya.

“ Ayo !!!, pedang Bhairawatha dan rantai Gulanggang !!!, kita kalahkan Banaspati ini!!! “ ucap Darka dengan semangat.

“ Thuuuszz “ Darka melempar pedangnya lurus kearah Banaspati itu.

“ Pedang Bhairawatha!, mengamuk lah !!! “ ucap Darka dan langsung membuat pedangnya membesar seketika.

“ Sheth “ Banaspati itu menghindar dengan mudah dan bersiap meluncur ke arah Darka.

“ Aha “ ucap Darka setelah melihat pergerakan Banaspati itu.

“ Thusshh “ Banaspati melesat dengan cepat, Darka mengelak sambil melemparkan rantai jangkarnya untuk mengikat Banaspati tersebut.

“ Theedd “ rantai berhasil mengikat Banaspati itu. Darka menggenggam kuat rantainya dan menarik pedangnya sambil bersiap menusuk Banaspati tersebut.

“ Craack “ Darka berhasil menusuk bagian tengah dada Banaspati tersebut. Namun hal yang tidak terduga terjadi kembali. Gelombang hawa yang sangat panas keluar dari tubuh Banaspati tersebut, membuat tangan kiri Darka melepuh dan tidak kuat lagi menahan Banaspati tersebut.

“ Duuuuaarrr “ Banaspati itu terlepas dan mendarat sambil terus memancarkan hawa panasnya Darka terkejut karena tidak mengetahui hal ini. Jika mengacu dengan perkataan kakeknya dulu seharusnya setelah titik kelemahan pertama berhasil diserang maka Banaspati tersebut seharusnya kesakitan dan berubah wujud ke bentuk ke duanya. Namun saat ini Banaspati tersebut malah mengeluarkan hawa panas yang terlihat semakin kuat.

Darka bingung, namun iya melihat celah untuk menyerang titik lemah ke dua milik Banaspati tersebut.

“ WRAAAAAAAA “ Banaspati itu terlihat sangat marah. Dari tubuhnya hawa panas keluar semakin menjadi-menjadi. Darka yang berusaha mendekat tidak tahan dengan hawa panas yang dipancarkan ini.

“ Whuuusssszzz “ kobaran api biru tiba-tiba menyelimuti Banaspati tersebut, perlahan berubah menjadi hijau dan akhirnya....!!!

“ DUAARRR  “ ledakan sangat dahsyat keluar dari Banaspati tersebut.

“ Duuuhzzzzz “ Darka terkena ledakan itu dan terhempas sangat jauh dari sana. Ledakan itu menghancurkan puncak bukit itu dan gelombang ledakannya meluas sampai radius 3 kilometer jauhnya.

“ Thuuzzzzz “ Darka terhempas tak sadarkan diri di udara. Iya terusan terhempas hingga sejauh 6 kilometer ke udara bukit. Namun beruntung sebelum iya jatuh ke bawah iya terbangun dan berhasil mengaitkan rantainya di batang pohon dan mendarat dengan selamat. Darka benar-benar kelelahan dan akhirnya tumbang di bawah pohon tersebut.

Keesokan harinya Darka terbangun dan melihat luka bakar di sekujur tubuhnya.

“ Sialan Banaspati itu benar di luar nalar. Untung hanya luka bakar yang kudapatkan. Jika??? ... Ya sudahlah yang penting selamat. Lain kali jika aku bertemu lagi dengannya aku akan kabur saja !, Wuahahahahaha “ ucap Darka dan tertawa, setelah itu Darka langsung memakan pil penyembuhnya dan kembali seluruh luka-lukanya sembuh seketika. Darka beranjak bangkit dan pergi menelusuri daerah sekitar.

Episodes
1 Pendekar Pengelana Darka
2 Bahaya Yang Mengincar
3 Banaspati
4 Raksasa Kerbau Marcuet
5 Reruntuhan Kuno di Tengah Danau yang Mengagumkan
6 Mereka yang di Utus oleh Kerajaan Gloria
7 Pengalaman Adalah Segalanya
8 Bangkit !!!, Rietha Gloridas
9 Sang Penguasa Wilayah Berlumpur
10 Sebuah Pertemuan
11 Menilai Seseorang
12 Siluman Ular Air
13 Akhir Yang Tidak Disangka
14 Pertarungan Melawan Para Siluman Ular
15 Wilayah Inti Reruntuhan Kuno di Tengah Danau
16 Kemunculan Siluman Ular Air Lima Bersaudara
17 Tim dan Kepercayaan
18 Siluman Ular Air Atas " Echis dan Hannah "
19 Siluman Ular Air Atas " Barba dan Typus "
20 Orang Yang Diramalkan
21 Melawan Balik!!!
22 Tekad yang di Perjelas
23 Pedang Pusaka Bhairawatha dan Rantai Pusaka Gulanggang
24 Penerus Tombak Pusaka Geek
25 Celah Tersembunyi
26 Akhir Dari Berkah yang Terlihat Tak Tertembus
27 Ramalan Benua Echos
28 Ujian dari Sang Penjaga Senjata Pusaka Naga, Nyi Laras Palang Karangan
29 Kegelapan Sempurna
30 Siluman Ular Air Atas " Mamba "
31 Aculus Gloridas
32 Pertarungan Tak Berujung
33 Dunia Pendekar Senjata Pusaka
34 Akhir Dari Pengulangan
35 Sang Tetua Gloridas
36 Awal Babak yang Baru
37 Pertemuan yang Disengaja
38 Lembah Suudo
39 Banaspati Telah Kembali
40 Senjata Pusaka dan Wanita
41 Wanita Muda dengan Seekor Kijang yang menjadi tunggangannya
42 Pertarungan antar Kelompok Turnamen
43 Mereka dan Tujuan yang dimiliki
Episodes

Updated 43 Episodes

1
Pendekar Pengelana Darka
2
Bahaya Yang Mengincar
3
Banaspati
4
Raksasa Kerbau Marcuet
5
Reruntuhan Kuno di Tengah Danau yang Mengagumkan
6
Mereka yang di Utus oleh Kerajaan Gloria
7
Pengalaman Adalah Segalanya
8
Bangkit !!!, Rietha Gloridas
9
Sang Penguasa Wilayah Berlumpur
10
Sebuah Pertemuan
11
Menilai Seseorang
12
Siluman Ular Air
13
Akhir Yang Tidak Disangka
14
Pertarungan Melawan Para Siluman Ular
15
Wilayah Inti Reruntuhan Kuno di Tengah Danau
16
Kemunculan Siluman Ular Air Lima Bersaudara
17
Tim dan Kepercayaan
18
Siluman Ular Air Atas " Echis dan Hannah "
19
Siluman Ular Air Atas " Barba dan Typus "
20
Orang Yang Diramalkan
21
Melawan Balik!!!
22
Tekad yang di Perjelas
23
Pedang Pusaka Bhairawatha dan Rantai Pusaka Gulanggang
24
Penerus Tombak Pusaka Geek
25
Celah Tersembunyi
26
Akhir Dari Berkah yang Terlihat Tak Tertembus
27
Ramalan Benua Echos
28
Ujian dari Sang Penjaga Senjata Pusaka Naga, Nyi Laras Palang Karangan
29
Kegelapan Sempurna
30
Siluman Ular Air Atas " Mamba "
31
Aculus Gloridas
32
Pertarungan Tak Berujung
33
Dunia Pendekar Senjata Pusaka
34
Akhir Dari Pengulangan
35
Sang Tetua Gloridas
36
Awal Babak yang Baru
37
Pertemuan yang Disengaja
38
Lembah Suudo
39
Banaspati Telah Kembali
40
Senjata Pusaka dan Wanita
41
Wanita Muda dengan Seekor Kijang yang menjadi tunggangannya
42
Pertarungan antar Kelompok Turnamen
43
Mereka dan Tujuan yang dimiliki

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!