I don’t mean to be a problem
I’ve been crying over you
I don’t mean to cause you pain
I’ve been crying over you
You’re not the only one hurting
And though I can’t say when
I know love will find its way again, way again**
🎶honne - crying over you 🎶
Jasmine dan Dika duduk di atas kap mobil belakang. Matanya menatap jauh deburan ombak yang menari-nari dengan liarnya. Matanya menyapu hamparan pasir putih, mahakarya Sang Pencipta sungguh sempurna dan Sang Teduh menemaninya.
Petikan gitar akustik itu membawa Jasmine pada beribu banyak kenangan yang pernah mereka lalui. Jika hari ini terakhir mereka bersama, ini akan jadi hari paling penting.
Jasmine lebih memilih memejamkan mata, membiarkan angin menyapu lembut tubuhnya. Membiarkan Sang Surya menghangatkan tubuhnya meski sudah ada Sang Teduh yang menyejukkan nya.
Entah sudah berapa lama Dika menyanyikan sebuah lagu. Lagu yang mewakili perasaan mereka berdua. Tak ada debaran jantung yang meloncat-loncat tak karuan seperti biasanya. Jasmine tak merasa dirinya sedang jatuh cinta lagi seperti gadis-gadis yang menyoraki Dika saat bernyanyi. Hanya ada rasa kecewa dan air mata.
Sebuah tangan menyusup ke sela-sela rambut, mengusapnya dan menghapus air mata Jasmine dengan ibu jarinya. Mengusap pelan punggung dan membawanya pada sebuah pelukan.
"Aku tahu ini berat untukmu Jasmine,aku tahu ini akan sulit. Maafkan aku yang tak pernah bisa menepati janjiku padamu. Maafkan aku." Dika mengeratkan pelukannya, membuat Jasmine semakin terisak.
"Mungkin kata maaf tidak cukup untukmu memaafkan ku. Aku sadar aku tak lebih dari seorang pengecut dimatamu. Harusnya kau membiarkan ku di tembak mati oleh ayahmu."
Lama Jasmine terisak, ia memilih untuk bangkit dan menatap Dika. Bukan untuk melihat manik matanya. Tapi, sudut bibirnya. "Bolehkah?" Hanya itu yang Jasmine ucapkan.
Seakan tahu sorot mata Jasmine, Dika hanya bisa mengangguk dan sedikit mencondongkan kepalanya. Membiarkan Jasmine mengecupi seluk bibir yang sedikit menghitam. Bibir yang slalu membuat Jasmine bergetar. Tak ada nafsu, hanya rasa rindu yang terlarang.
Sedikit kecupan lagi, Jasmine mengeratkan pelukannya dan tangannya sudah menyusup di balik kemeja itu. Pelukan terakhir.
"Berjanjilah untuk tetap menjadi ayah yg baik untuk Asmira. Jangan jadikan dia korban atas keegoisan mu. Hanya itu yang aku minta." Jasmine tersenyum dan masuk ke dalam mobil.
"Baiklah, kau tak ingin bermalam disini? Jika kau ingin aku akan menuruti mu." Dika yang sedari tadi hanya pasif saat berciuman pun bisa mengerti apa yang Jasmine rasakan.
"Ayo pulang, Asmira pasti menunggu kita." Jasmine turun dari atas kap mobil dan masuk ke dalamnya. Dika hanya bisa tersenyum dan melaju kan mobilnya kembali ke kota. Pantai akan slalu indah dengan cerita nya, tapi tidak untuk mereka berdua.
Berliku-liku jalan lagi mereka lewati, menanjak, berkelok, dan turunan sudah menjadi hal lumrah jika berada di jalanan pegunungan.
Jasmine hanya terdiam melamun, memandangi dedaunan yang silih berganti. Rona matahari mulai berubah, memancarkan cahaya orange yang bergitu indah dan menyilaukan mata.
Sedari tadi Dika juga hanya terdiam, sembari sesekali menatap Jasmine yang memejamkan matanya.
Hingga tak terasa jalanan sudah hampir mendekati arah kota. Masih juga tak ada suara yang menjadi bahan untuk mereka bicarakan.
Hanya ada kebisuan dan suara audio mobil yang sedari tadi mengoceh tanpa ada telinga yang berselera mendengarnya.
Dika menoleh dan menyunggingkan senyumnya saat Jasmine dengan polosnya mengadu jika ia sedang lapar.
"Dik, aku lapar."
*
Revisi dikit, tetap dukung karyaku ya. Dengan cara like, vote dan komen. 💛💛💛
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 111 Episodes
Comments
Diani Retno
semangat thor👍
2022-01-31
1
🎶choowie❤🌹🌚
kenapa sich ceritanya harus bikin nyesek😭😭😭
2022-01-20
0
Isu💟THY
suka
2020-11-21
2