Jasmine dan Raka tampak memapah tubuh Dika yang lunglai. "Bawa anak itu ke rumah sakit dan kau Jasmine pulanglah ke rumah ayah." Ayah Kamto berucap dan menutup pintu gerbang markas mereka. Dua mobil SUV hitam terparkir di pinggir jalanan yang cukup sepi.
"Tidak yah, aku akan pulang ke rumah Dika." Jasmine yang sudah masuk ke dalam mobil pun menaruh kepala Dika di pangkuannya. Dia hanya bisa mengelus lembut rambut suami nya. Membersihkan darah segar yang masih kadang merembas membasahi hidungnya.
"Kenapa kau tak bisa memegang janjimu saat kau sedang jengah dengan ku, tidak pantaskah aku berada disampingmu Dika." Jasmine terus mengusap-usap kepala Dika. Air matanya masih menetes tanpa henti. Pengkhianatan lagi-lagi ia rasakan. Semesta seperti tak berpihak padanya.
"Kenapa?" Tanya ayah Kamto sambil mengemudikan laju kendaraan nya.
"Biarkan aku dan Dika menemani Asmira sebelum kita resmi bercerai." Tak mampu lagi menahan derai air matanya, tangis Jasmine semakin terisak.
"Ayah tahu ini berat untukmu Jasmine, tapi akan lebih berat lagi untukmu menjalaninya . Ayah tahu wanita itu hamil, apa kau mau berbagi gula dengannya?"
Sontak kata 'hamil' terngiang-ngiang di kepala Jasmine. Amanda hamil, dia hamil seperti Jasmine.
"Apa salahku ayah, kenapa nasib baik tak berpihak padaku. Apa ini karma dari apa yang kita lakukan?"
"Jaga ucapan mu Jasmine! Ayah merawat baik makam-makam orang-orang yang mengkhianati kita. Bahkan ayah memberi keluarga mereka santunan. Itu udah lebih cukup untuk pengkhianatan mereka."
Hingga tak terasa mereka sudah sampai di depan rumah sakit. Jasmine berdalih bahwa suami nya habis di keroyok seseorang yang tidak ia kenal. Akhirnya perawatan itu membawa Dika ke IGD dan memeriksa nya.
Selang satu jam Dika dipindahkan ke ruang rawat inap. Tidak ada luka berat hanya beberapa memar di tengkuk dan sedikit pendarahan saja.
Jasmine kembali ke rumah,nampak kini ia bersama Raka karena kekasihnya sedang bersama Asmira di kediaman Dika.
"Kak?" Raka tampak ragu untuk bertanya pada kakaknya yang terlihat berantakan.
"Ada apa Raka?" Jawab Jasmine.
"Kakak yakin akan bercerai dengan Dika?"
"Tidak perlu dibahas, kau sudah tahu ayah akan melakukan apapun untuk itu."
Tiba di kediaman Dika, terlihat Adelle sedang bermain di ruang tamu dengan Asmira. Mata Adelle membulat melihat baju Jasmine yang banyak darah dan matanya memerah.
"Mommy....., Mommy sudah pulang?" Tanya gadis kecil itu tapi tatapannya juga mengarah pada baju Jasmine.
"Darah siapa dibaju mommy?" Tanya Asmira.
"Bu-kan darah siapa-siapa sayang. Tadi mommy hanya membantu kucing yang di tabrak orang." Jasmine tak mungkin jujur, jika darah itu adalah darah ayah Asmira. Jika tidak, anak itu akan merengek minta di antar ke rumah sakit.
"Delle, terimakasih sudah menjaga Asmira dengan baik. Pulanglah, besok kamu harus kuliah." Titah Jasmine pada Adelle.
"Tapi kakak tidak apa-apa,apa yang terjadi?" Tanya Adelle penasaran. Namun seketika mata Raka mengkode agar Adelle tidak bertanya lebih lanjut. Kakaknya pasti masih syok dan Raka tak mau kakaknya kembali menangis di depan keponakannya.
"Sudah beib, ayo kita pulang. Nanti orangtua mu mencarimu dan memarahiku karena telat mengantarmu pulang." Raka tersenyum,dia benar-benar takut jika harus berurusan dengan papa Adelle yang notabene juga ikut regu tembak mata-mata seperti ayahnya.
"Tapi kak Jasmine bagaimana beib, dia seperti sedang muram. Lalu dimana kak Dika?" Lagi-lagi Adelle penasaran.
"Sudah beib, ayo pulang. Kak kita pulang dulu ya. Besok Raka kesini lagi." Raka menarik tangan Adelle dan berpamitan pada Jasmine dan hanya di angguki oleh wanita malang itu.
"Mommy baik-baik aja? Kenapa mata mommy merah?" Pertanyaan yang sama terlontar dari bibir kecil Asmira. Nampaknya ia juga penasaran.
"Mommy tidak apa-apa sayang, ayo ke kamar. Apa aunty Adelle tadi sudah membuatkan mu susu coklat?" Jasmine berusaha mencari alasan lain.
"Sudah mommy, tadi aku dan aunty Adelle bermain masak-masak an."
"Kau senang?"
"Iya mommy,andai aku punya adik. Pasti seru mommy bisa bermain bersama."
"Nanti kau akan punya adik. Sudah ayo ke kamar, mommy ingin mandi dan menceritakan dongeng untukmu."
"Beneran, mira akan punya adik. Yeyyyy....," Sorak Asmira dan mengikuti ibunya pergi ke dalam kamar.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 111 Episodes
Comments
Radin Zakiyah Musbich
suka kak ❤️❤️❤️
jgn lupa mampir jg ke novelku dg judul:
"AMBIVALENSI LOVE"
kisah cinta beda agama,
ku tunggu like and coment nya ya 🐳🐳🐳
2020-10-06
2
🍾⃝Tᴀͩɴᷞᴊͧᴜᷡɴͣɢ🇵🇸💖
Lanjut aja yaa
2020-09-27
1
Anita Jenius
Aku dah kasi like 5 buah
2020-09-25
1