Kemampuan yang Sesungguhnya

Malam hari, setelah ujian itu selesai kami langsung di perintah-kan untuk pulang ke asrama masing-masing.

Aku segera menyeduh mie instan untuk makan malamku. Sambil menunggu airnya mendidih, aku menyalakan tv dan menonton.

Ketika aku sedang menonton, handphoneku berdering dan aku pun mengambilnya.

Ternyata itu adalah pesan dari sekolah yang isinya.

"Hasil dari ujian dadakan akan di beri tahu dua hari lagi."

Aku kembali meletakkan handphoneku di atas meja dan melihat air rebusanku sudah mendidih.

Aku membuka bungkus mie instan yang ku beli di toko terdekat di asrama dan mempersiapkannya.

Setelah selesai, aku meletakkan mie instanku di atas meja agar bisa ku nikmati sambil menonton tv.

Tadi aku juga membeli beberapa jus di mesin penjual otomatis. Jadi aku langsung mengambilnya di dalam kulkas dab meletakkannya di atas meja juga.

"Selamat makan."

Mie instannya pun ku nikmati sambil menonton tv.

**********

Pagi hari, waktu itu cuaca terlihat mendung. Minami Sasahira sudah berada di ruang osis dan melihat keluar jendela seperti sedang memikirkan sesuatu.

Hujan pun mulai turun secara perlahan. Mulai dari gerimis, sedikit lebat, hingga lebat permanen.

Di saat hujan sudah turun, dia masih saja menghadap keluar jendela sambil menperhatikan rintik-rintik hujan yang turun.

Kemudian, pintu ruang osis terbuka dan Kiriyama Rika muncul dari balik pintu yang terbuka itu.

"Maaf menganggu waktu anda, ketua. Ini adalah laporan mengenai hasil dari ujian dadakan yang di lakukan oleh sekolah.

Kiriyama menyerahkan selembaran yang cukup banyak itu kepada ketua osis.

"Kerja bagus. Kau sudah boleh kembali."

"Baik, terima kasih."

Kiriyama pun berjalan keluar dari ruangan osis mengikuti perintah dari Minami Sasahira.

Lalu, Minami mulai duduk di meja osisnya dan membalik lembaran-lembaran yang menumpuk seperti Gunung Fuji itu satu-persatu.

"Sepertinya tidak bisa selesai hari ini ya."

Minami sedikit mengeluh. Tapi dia tidak menyerah.

Dia mulai melihat lembaran-lembaran itu satu-persatu.

"Sepertinya tidak buruk juga. Kalian mungkin memang cocok masuk ke sekolah ini."

Ucap Minami yang menandakan sepertinya dia cukup puas dengan hasil mereka.

Tapi, saat dia melihat lembaran dari Tawataki Makima......

Paaakkk

Minami memukul meja dengan kesal setelah melihat hasilnya.

"Sialan, kenapa kau menyembunyikan kemampuanmu, Tawataki Makima!!"

***********

Aku berangkat sekolah dengan normal seperti biasa. Aku melihat ada ketua dan wakil ketua yang sedang berangkat bersama.

Aku bertukar salam dengan mereka, setelah itu mulai lanjut berjalan lagi, begitu juga dengan mereka.

Ketika aku sedang berjalan, aku melihat di depanku ada seirang perempuan yang sepertinya sedang mengalami kesulitan.

Jarak antara aku dengannya mungkin sekitar 6 meter, dia terlihat kesulitan memperbaiki sepatunya.

"Aduuhh sepatuku lepas. Ini sulit sekali di perbaiki."

Kemudian aku mendekatinya karena melihat dia begitu kesulitan.

"Kau tidak apa-apa?"

Sepertinya dia satu kelas denganku. Kalau tidak salah namanya Yamazaka Yama.

"Ohh hai. Aku tidak apa-apa. Hanya saja sepatuku sulit di perbaiki."

Dia menjawab sambil memperbaiki sepatunya dan masih berdiri dalam keadaan satu kaki.

Keseimbangan yang hebat.

"Akhirnya selesai juga." Katanya sambil menghela nafas.

Lalu aku mulai berjalan meninggalkannya setelah hal itu selesai. Tapi, dari belakang dia memegang bahuku dan aku terhenti seketika.

"Kenapa kita tidak berangkat bersama saja? Kau pun sedang sendirian kan?"

"Hmmmm. Baiklah apa salahnya."

Kemudian aku pun berjalan bersama dengannya ke sekolah.

"Oh iya, kalau tidak salah kita satu kelas bukan? Tapi ini pertama kalinya kita berbicara satu sama lain." (Yama)

"Kau benar. Kalau tidak salah, namamu Yamazaka Yama kan?"

"Sebagai teman sekelas kau bisa mengingatnya dengan baik ya. Dan kau Tawataki Makima. Benar?"

"Ya, kau benar."

"Begitu ya, aku juga jarang melihatmu mengobrol dengan orang di kelas. Mungkin karena itulah aku tidak terlalu mengenalmu."

"Mungkin saja. Atau mungkin hanya kau yang tidak menyadarinya."

"Bisa jadi."

Kami pun berbicara santai sambil berjalan ke kelas. Kemudian saat sampai di sekolah, tepat di depan pintu masuk ke dalam, hujan turun.

Mulai secara gerimis, rintik-rintik, lama-kelamaan menjadi hujan yang lebat.

"Kebetulan sekali, kita sudah sampai tapi hujan turun."

"Ya."

Aku pun berjalan ke kelas bersama dengan Yamazaka.

Saat sampai di kelas, kami berdua di lihat secara beda oleh orang-orang yang ada di kelas.

Lalu, ada satu orang yang berjalan mendekati Yamazaka.

"Selamat pagi, Yama!" Dia menyapa Yamazaka sambil melambaikan tangan ke arahnya.

"Selamat pagi juga Satsuki." Sapaan itu di balas oleh Yamazaka dengan lembut.

Kemudian aku meninggalkan mereka dan berjalan menuju tempat dudukku sendiri.

"Hei apa yang terjadi? Tidak biasanya kau berangkat bersama dengan Tawataki?"

"Tawataki ya? Tidak ada. Kami hanya kebetulan bertemu di jalan."

"Begitu ya." Amagai terlihat tidak puas mendengar jawaban dari Yamazaka. Mungkin, dia mengira akan ada kisah romantis atau semacamnya. Tapi, ini adalah kenyataan.

Setelah percakapan itu, Yamazaka berjalan ke tempat duduk-nya yang ternyata, dia bersebelahan denganku.

"Wahh ini tidak terduga. Bagaimana kita bisa saling tidak menyadari selama ini."

"Mungkin karena kita tidak pernah berbicara, jadi sulit untuk saling menyadari."

"Sepertinya interaksi memang penting ya."

".........."

Yamazaka mengeluarkan buku bacaan dari tasnya dan mulai membalik halaman buku itu secara bertahap.

Aku juga, sambil menunggu guru masuk ke kelas, aku membaca buku untuk menghilangkan bosan.

Lalu, Shirohashi masuk ke kelas bersama dengan Reiko.

"Selamat pagi semuanya."

"Selamat pagi juga ketua."

Ketua tidak berjalan ke tempat duduknya. Tapi, dia berjalan ke depan kami semua.

Dia mengangkat tangannya ke atas, dan menepukkan tangannya itu sebanyak tiga kali.

Semua orang pun terdiam dan fokus ke arah ketua kelas.

"Semuanya, kerja bagus karena telah melewati ujian ini dengan baik. Meskipun hasilnya belum keluar, tapi aku ingin mengajak kalian semua untuk berkumpul bersama setelah pulang sekolah nanti, untuk merayakannya. Bagaimana?"

Semuanya mengangguk setuju dengan keputusan ketua kelas.

"Baiklah kalau begitu. Terima kasih semuanya."

Setelah mengatakan itu, ketua berjalan ke arah tempat duduknya.

Tidak lama kemudian, Bu Sawaragi pun masuk ke kelas mereka.

"Baiklah, kelas kita mulai!"

Kelas pun di mulai meskipun cuaca di luar dalam keadaan hujan deras.

Episodes
1 Sistem Blue Sky High School
2 Lingkungan Baru
3 ?????????
4 Hari Kedua di Sekolah
5 Rencana Osis
6 Simulasi Kebakaran
7 Pemimpin Kelas
8 Tes Dadakan
9 Sedikit Persiapan Kelas 1-1
10 Beberapa Hari Menjelang.......
11 Sedikit Percikan Api
12 Persiapan Kembali
13 Kiriman Serangan
14 Perkumpulan dan Pembahasan
15 Jangan Terlalu Banyak Bersantai
16 Percikan Api Telah di Mulai
17 Sistem Ujian Dadakan
18 Tes Dadakan, Mulai!
19 Kemampuan yang Sesungguhnya
20 Setelah Tes Dadakan
21 Percakapan yang Lebih Tajam dari Pisau Bedah
22 Hujan
23 Pengumuman
24 Aku Tidak Menyembunyikan Apapun
25 Dari Balik Layar
26 Pertemuan Malam
27 Istirahat Singkat
28 1-2 dan 1-4
29 Benang yang Terhubung
30 Update
31 Liburan Hari ke Dua
32 Awal Mula Perpecahan
33 Perpecahan dalam Ikatan
34 Kegagalan
35 Benih Sudah Ditabur
36 Liburan Berakhir
37 Sumber Trauma
38 Makan Siang
39 Kondisi Kelas 1 - 3
40 Dua Hari Berlalu
41 Peringatan Terhadap Amamiya
42 Akhir tapi Bukan Sepenuhnya Berakhir
43 Kebenaran
44 Penelepon Misterius
45 Hal yang Tidak Seharusnya Ada
46 Pekan Olahraga Blue Sky
47 Persiapan Pekan Olahraga
48 Persiapan Pekan Olahraga(2)
49 Di dalam Gedung Olahraga
50 Persiapan Kelas 1-1
51 Monolog Tawataki Makima(Side storynya mengenai sedikit masa lalu)
52 Rencana Tersembunyi Osis
53 Dua hari Lagi
54 Hitungan Hari Menuju Pekan Olahraga
55 Satu Hari Lagi
56 Permainan Dimulai!
57 Tentang Update
58 Sekretaris 1 vs Sekretaris 2
59 Tersesat
60 Kunjungan ke Wilayah Musuh
61 Ketua Osis Highschool of Hope
62 Berkembang
63 Menuju Akhir
64 Pekan Olahraga, Selesai
65 Jemputan Pulang
66 Jemputan Pulang (2)
67 Masih ada Orang Lain di Belakangku
68 Gangguan Baru
69 Interaksi Pertama
70 Bel Berbunyi
71 Sebuah Tantangan
72 Matematika dan Kelas Gabungan
73 Event yang Ditentukan Osis
74 Perencanaan Event
75 Apa yang Direncanakan Menjelang Hari Baru
76 Dipaksa Berpartisipasi
77 Dimulainya Event Dua Sekolah
78 Estafet dan Labirin
79 Sepertinya Aku Tersesat
80 Mencari Rute Keluar
81 Masa Lalu dan Berakhirnya Permainan Labirin
82 Permainan Siang
83 Libur Hampir Empat Hari
84 Selesai
85 Ketertinggalan
86 Satu minggu
87 Rencana Pembongkaran
88 Keluarnya Sang Pemenang
89 Liburan Musim Panas
90 Drama Dalam Drama
91 Kopi Susu dan Pulang
92 Pertemuan Tahun Pertama
93 Pengumuman Buat Pembaca Saya
94 Rapat dan Pencalonan
95 Pencalonan yang Dipaksa
96 Kekosongan Pemimpin
97 Rencana Pergantian Pemimpin
98 Berangkat
99 Serangan Pertama
100 Menyerang Sebelum Diserang
101 Terbongkar
102 Terbongkar(2)
103 Terbongkar(3)
104 Terbongkar(4)
105 Kèmbali upload
106 Terbongkar(end)
107 Dipanggil Kelas Spesial
108 Welcome to Special Class
Episodes

Updated 108 Episodes

1
Sistem Blue Sky High School
2
Lingkungan Baru
3
?????????
4
Hari Kedua di Sekolah
5
Rencana Osis
6
Simulasi Kebakaran
7
Pemimpin Kelas
8
Tes Dadakan
9
Sedikit Persiapan Kelas 1-1
10
Beberapa Hari Menjelang.......
11
Sedikit Percikan Api
12
Persiapan Kembali
13
Kiriman Serangan
14
Perkumpulan dan Pembahasan
15
Jangan Terlalu Banyak Bersantai
16
Percikan Api Telah di Mulai
17
Sistem Ujian Dadakan
18
Tes Dadakan, Mulai!
19
Kemampuan yang Sesungguhnya
20
Setelah Tes Dadakan
21
Percakapan yang Lebih Tajam dari Pisau Bedah
22
Hujan
23
Pengumuman
24
Aku Tidak Menyembunyikan Apapun
25
Dari Balik Layar
26
Pertemuan Malam
27
Istirahat Singkat
28
1-2 dan 1-4
29
Benang yang Terhubung
30
Update
31
Liburan Hari ke Dua
32
Awal Mula Perpecahan
33
Perpecahan dalam Ikatan
34
Kegagalan
35
Benih Sudah Ditabur
36
Liburan Berakhir
37
Sumber Trauma
38
Makan Siang
39
Kondisi Kelas 1 - 3
40
Dua Hari Berlalu
41
Peringatan Terhadap Amamiya
42
Akhir tapi Bukan Sepenuhnya Berakhir
43
Kebenaran
44
Penelepon Misterius
45
Hal yang Tidak Seharusnya Ada
46
Pekan Olahraga Blue Sky
47
Persiapan Pekan Olahraga
48
Persiapan Pekan Olahraga(2)
49
Di dalam Gedung Olahraga
50
Persiapan Kelas 1-1
51
Monolog Tawataki Makima(Side storynya mengenai sedikit masa lalu)
52
Rencana Tersembunyi Osis
53
Dua hari Lagi
54
Hitungan Hari Menuju Pekan Olahraga
55
Satu Hari Lagi
56
Permainan Dimulai!
57
Tentang Update
58
Sekretaris 1 vs Sekretaris 2
59
Tersesat
60
Kunjungan ke Wilayah Musuh
61
Ketua Osis Highschool of Hope
62
Berkembang
63
Menuju Akhir
64
Pekan Olahraga, Selesai
65
Jemputan Pulang
66
Jemputan Pulang (2)
67
Masih ada Orang Lain di Belakangku
68
Gangguan Baru
69
Interaksi Pertama
70
Bel Berbunyi
71
Sebuah Tantangan
72
Matematika dan Kelas Gabungan
73
Event yang Ditentukan Osis
74
Perencanaan Event
75
Apa yang Direncanakan Menjelang Hari Baru
76
Dipaksa Berpartisipasi
77
Dimulainya Event Dua Sekolah
78
Estafet dan Labirin
79
Sepertinya Aku Tersesat
80
Mencari Rute Keluar
81
Masa Lalu dan Berakhirnya Permainan Labirin
82
Permainan Siang
83
Libur Hampir Empat Hari
84
Selesai
85
Ketertinggalan
86
Satu minggu
87
Rencana Pembongkaran
88
Keluarnya Sang Pemenang
89
Liburan Musim Panas
90
Drama Dalam Drama
91
Kopi Susu dan Pulang
92
Pertemuan Tahun Pertama
93
Pengumuman Buat Pembaca Saya
94
Rapat dan Pencalonan
95
Pencalonan yang Dipaksa
96
Kekosongan Pemimpin
97
Rencana Pergantian Pemimpin
98
Berangkat
99
Serangan Pertama
100
Menyerang Sebelum Diserang
101
Terbongkar
102
Terbongkar(2)
103
Terbongkar(3)
104
Terbongkar(4)
105
Kèmbali upload
106
Terbongkar(end)
107
Dipanggil Kelas Spesial
108
Welcome to Special Class

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!