Jam sore, pukul setengah empat. Bel sekolah berbunyi, yang menandakan berakhirnya jam sekolah hari ini.
Saat aku memegang tasku dan berjalan keluar, saat baru saja keluar dari kelas, tiba-tiba ada orang yang lewat didepanku.
Amamiya Hanzu, Pemimpin kelas 1-3.
Pemimpin yang rumornya menggunakan kekuatannya untuk berkuasa. Atau lebih tepatnya itu bukan rumor, tapi kenyataan.
Kami tidak sengaja saling bertatapan saat aku baru saja keluar kelas tadi, dan tatapannya itu, bagaimana ya.....
Bagiku itu tampak seperti tatapan biasa, kenapa orang-orang merasa takut dengan tatapan itu?
Setelah dia sudah cukup jauh dariku, aku keluar dari kelas sepenuhnya dan mulai berjalan....
**********
Amamiya, yang saat ini sedang dalam perjalanan pulang.
Dia mengambil handphone disaku kirinya, lalu menelpon seseorang.
"Konishi. Aku ingin kau menyelesaikan Tawataki Makima saat ini juga."
"Kenapa dia?"
"Sudahlah ikuti saja!"
"Baiklah."
Setelah itu Amamiya mematikan telpon, dan berjalan menuju asrama.
Sedangkan Konishi, yang baru saja menerima telpon itu, sekarang stay menunggu Tawataki ditaman sekolah. Karena itu adalah jalan yang harus dilewati saat menuju asrama.
"Tawataki itu yang itu kan? Yang waktu itu tampil mencolok saat simulasi kebakaran? Dan dimana dia, lama sekali.."
Konishi harus menunggu, kalau tidak menunggu, maka Amamiya yang akan menunggunya.
**********
Aku sekarang sudah keluar dari sekolah dan mulai berjalan dihalaman.
Suasana hening sekali, tapi ada siswa yang lewat untuk pulang.
Begitu sulit mengungkapkan ini, tapi yang lewat sepertinya sudah tidak banyak. Mungkin sudah sampai ke asrama.
Saat aku sudah sampai di taman, tiba-tiba ada sebuah tendangan yang melesat ke arah mataku.
Aku pun merunduk untuk menghindari serangan itu.
Saat aku melihatnya, dia adalah....
"Siapa kau?"
Percuma saja aku mengingat-ngingat. Aku tidak tahu. Lupa. Atau apapun.
"Kau tidak perlu tahu siapa aku. Aku hanya diperintahkan untuk menghabisimu."
Tunggu dulu. Menghabisi? Aku? Siapa yang memerintahnya, apakah ketua osis??
Suuuuttt
Tendangan yang lebih cepat dari kedipan mata mulai melesat lagi ke arahku.
Tapi lebih cepat dari kedipan mata para orang awam, bagi orang sepertiku, ini adalah hal yang mudah.
Aku bergerak ke belakang sedikit untuk menghindari tendangannya itu. Atau lebih tepatnya, hanya kepalaku yang bergerak.
"Kau, serius ingin melawanku?" Aku bertanya secara jujur padanya.
"Jangan banyak bicara. Maju sini!!!"
Dia mulai melesatkan tinju demi tinju ke arahku, meskipun semuanya bisa ku hindari dengan mudah.
"Gayamu ini, boxing ya?"
"Jangan banyak bicara!!!"
Kemudian aku mengarahkan telapak tanganku tepat ke arah mukanya, dengan jarak satu inci, aku menguncinya.
Dia terkejut, setelah mengetahui kalau dirinya telah dikunci dalam jarak satu inci.
Kalau tidak salah, nama dari pukulan ini punch 1 inc kan??
"Kau yang seharusnya tak banyak bergerak."
Paaakkk!!!!
Setelah terkena pukulanku yang kuat itu, dia langsung terbaring.
Kemudian aku bertanya kepadanya.
"Siapa yang memerintahkanmu??"
"Kau tidak boleh tahu---"
Bahkan saat terpojok pun, dia tidak mau memberitahu dalangnya ya.
"Baiklah."
Paakkkk
Aku menginjak kepalanya dengan tenaga yang cukup kuat, sehingga lantai tempat kepalanya mendarat itu menjadi retak atau pun pecah sedikit beberapa bagian.
Lalu setelah itu dia menjadi pingsan.
"Padahal aku masih menahan diri, aku yang terlalu kuat atau kau yang terlalu lemah."
Aku meninggalkannya sendiri di sana dan lanjut berjalan pulang ke asrama.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 108 Episodes
Comments
Rinaa
kirain kepalanya yang pecah
2023-12-27
3
lucky girl
🥶🥶🥶🥶🥶🥶🥶
2023-12-19
2