Kelas 1-1
Suasana mendadak hening di mata pelajaran pagi ini.Itu karena Bu Sawaragi datang ke kelas kami dengan mood yang buruk.
Tak hanya hening, tapi sekarang juga tegang. Itu karena, daritadi Bu Sawaragi selalu memasang ekspresi marah.
"Bu Guru, ada apa?" Ketua kelas pun bertanya karena penasaran
Praaaaakk
Wali kelas menepuk mejanya dengan keras satu kali. Tentu itu membuat para siswa yang ada disana terkejut.
"Kaliaaaaannn."
Setelah meneriakkan kata kalian, dia terduduk kembali di tempat duduknya.Lalu berhenti sebentar, sepertinya sedang menenangkan diri.
Kemudian dia mula berdiri lagi, dan.....
Wali kelas mulai menghela nafas. Sepertinya ingin mengatakan sesuatu.
"Kaliaaaaaannnn!"
Bu sawaragi teriak dengankeras kearah kami semua.
Sepertinya dia sedang marah.
Tapi,apa penyebab dia marah??? Ini...
---Tiga hari sebelumnya---
"Mulai dua hari lagi, sekolah kita akan mengadakan ujian secara dadakan. Sebaiknya persiapkan diri kalian."
"Haaaaaaah."
Semua orang dikelas berteriak kaget.
Tentu saja semua murid terkejut. Ini adalah berita tak terduga yang tidak ingin didengar orang banyak.
Ini terlalu mendadak.
Mayoritas murid dikelas 1-1 mulai ribut karena tidak menerima ujian ini.
"Heii bu, kenapa diberitahu mendadak sekali. Kami jadi tidak ada waktu untuk belajar."
"mau bagaimana lagi bukan, ini adalah keputusan dari kepala sekolah. Jadi ibu tidak bisa apa-apa. Tapi, kalian boleh melakukan apapun selama ujian ini."
"[Apapun, yaa.]"
"Tapi kalian tenang saja. Karena, yang diujikan hanya satu mata pelajaran."
Hanya satu? Kenapa sedikit sekali. Biasanya ujian lebih dari itu kan? Ini aneh.
"Ujiannya hanya satu mata pelajaran bukan?? Setidaknya beritahu kami mata pelajaran apa."
Pengumuman tentang ujian yang dilakukan secara mendadak, dan mata pelajaran dari ujian ini tidak diketahui. Mungkin ada hal tersembunyi dibalik semua ini.
Karena ujian tapi mata pelajarannya tidak diberitahu itu agak kurang baik. Mungkin karena sistem sekolah memang seperti ini.
"Untuk mata pelajarannya tidak akan diberitahu kepada para siswa. Karena ini adalah kebijakan dari kepala sekolah. Jadi sebaiknya kalian persiapkan diri mulai dari sekarang."
Tuhkan. Mata pelajarannya tidak diberitahu. Apakah ini ada campur tangan ketua osis lagi seperti simulasi kebakaran? Siapa yang tahu.
Setelah mengatakan itu, Bu Sawaragi berjalan ke tengah kami semua. Dan sekarang dia menoleh kearahku. Aku berpura-pura membaca buku untuk mengalihkan pandangannya dariku.
"Baik bu."
Jawab ketua kelas kami dengan nada lesu.
"Buu, kalau tidak diberi tahu bagaimana kami bisa belajar secara maksimal."
"Sudah ibu katakan, itu urusan kalian. Mau memakai cara menembak atau apapun. Yang penting, ibu tidak ingin nilai kalian berada dibawah 45. Jika ada yang mendapat nilai dibawahitu, dia akan mengikuti kelas malam saat itu juga!!"
"Ehhhhhhhhhhhhh"
Kemudian mulai terdengar beberapa suara keluhan dikelas.
"Waktu tidurku jadi terganggu."
"Waktu istirahatku."
"Waktu santaiku."
"Aku ingin pulang."
Suara keributan mulai terdengar dalam kelas kami. Seperti sedang dipasar.
Praaaaaakkk!
Wali kelas menepuk papan tulis dengan keras. Kemudian semuanya menjadi diam kembali.
"Sebaiknya kalian mulai belajar dengan baik, mengenai sistem sekolah ini."
".........?"
**********
(Kelas 1-2)
"Mulai dua hari dari sekarang, sekolah kita akan melakukan ujian dadakan. Dan mata pelajaran dari ujian ini tidak akan diberitahu kepada seluruh siswa. Siapapun itu."
"Begitu ya."
Sambung Okakushi dengan penuh percaya diri.
"Kurang lebih aku memahaminya bu wali kelas. Sepertinya kali ini. Kelas 1-2 akan berada diatas."
Lagi-lagi, dia mengatakan sesuatu yang sulit hanya dengan modal kepercayaan dirinya.Setelah itu, Bu Sawamura pun keluar dari kelas 1-2.
Setelah wali kelas mereka keluar, keributan pun mulai terdengar dari kelas mereka karena ujian yang mendadak ini.
"Weiii apa-apaan ujian dadakan ini."
"Waktunya terlalu mepet untuk memberitahu kita kan?"
"Yaa. Namanya juga ujian mendadak."
Keributan mulai terjadi.
Berbeda dengan kelas 1-1, yang dimana mereka ribut saat ada wali kelasnya, kelas 1-2 menunggu wali kelasnya keluar lebih dulu.
Setelah itu, mereka mulai berkeluh kesah.
Lalu pemimpin mereka, Okakushi Kuro maju ke depan kelas..
"Apa yang kalian takutkan? Tenang saja. Aku akan membimbing kalian dengan baik. Di ujian kali ini, kita akan menjadi yang teratas..
Tujuannya adalah untuk menenangkan para siswa kelas 1-2.
**********
Kelas 1-3
Para siswa kelas 1-3 sudah duduk dengan rapi didalam kelas. Dan lima menit kemudian Pak Katagiri masuk..
Dia tidak duduk dikursi, tapi berdiri didepan semua siswa. Kemudian mengumumkan...
"Mulai tiga hari lagi dari sekarang. Sekolah kita akan mengadakan ujian dadakan."
Mereka semua terdiam dan juga bingung.
"Pak Guru, kenapa mendadak sekali?" Tanya Kazami, sang wakil ketua.
"Bapak juga tidak tau Kazami. Sebaiknya kau tanyakan saja pada kepala sekolah."
Paaaaaakkkkk
Sebuah meja hancur karena dipukul oleh Amamiya.
"Apa-apaan ini. Kenapa ini mendadak sekali!!" Kekesalan Amamiya meluap setelah mendengar ujian dadakan ini.
"Sepertinya dia mulai lagi. Kata salah satu siswa.
"Amamiya tenanglah. Ujiannya masih dua hari lagi.
"........"
Dan juga, mata pelajarannya tidak diberitahu. Jadi, kalian sebaiknya belajar dengan cara mereka sendiri. Lalu, kalian diberikan perlakuan khusus. Yaitu, boleh melakukan apapun selama ujian. Asalkan tidak ketahuan oleh pengawas. Sekian."
Setelah mengatakan itu, Pak Katagiri berjalan keluar kelas 1-3.
"Tunggu sebentar Pak Guru."
Saat berada dipintu, dia dihentikan oleh Amamiya.
"Ada apa? Amamiya."
"Kita boleh melakukan apapun kan?"
"Ya. Selama itu tidak diketahui pengawas.
Setelah menjawab pertanyaa Amamiya, Pak Katagiri lanjut berjalan keluar kelas.
Begitu juga dengan Amamiya, dia berjalan keluar kelas, tapi sambil mengeluarkan senyum licik.
"Aku akan memenangkan ujian ini."
**********
Kelas 1-4
Berdiri didepan semua murid-muridnya. Pak Kudo, mulai mengumumkan sesuatu.
"Tiga hari lagi, mulai dari sekarang akan diadakan ujian mendadak. Ingat, tiga hari dari sekarang."
"Berarti ini sudah masuk hari pertama?" Pertanyaan dilemparkan oleh tangan kanan Watanabe.
"Ya benar sekali."
"Baik, Pak Guru." Balasnya kembali.
Kelas 1-4. Kelas yang dipimpin oleh Watanabe Yumeko ini, memiliki reaksi yang berbeda dengan kelas-kelas lainnya.
Yang dimana, kelas lain menanggapi ujian ini dengan emosi mereka, sedangkan kelas 1-4 hanya menerima saja seakan-akan tahu apa yang akan terjadi.
Mereka tetap tenang, tanpai dikendalikan oleh emosi mereka.
"Dan juga, Bapak lupa mengatakan satu hal lagi. Diujian kali ini, kalian tidak akan diberitahu mata pelajaran apa yang akan diujikan. Dan kalian bebas ingin melakukan apa saja. Sekian."
Setelah mengatakan kalimat itu, Pak Kudo, wali kelas 1-4 berjalan keluar meninggalkan kelas 1-4.
Beberapa saat setelah itu, siswa-siswa kelas 1-4 mulai berdiskusi satu sama lain.
Dan orang yang duduk disebelah Watanabe, yang berperan sebagai tangan kanannya bertanya.
"Yumeko, apa yang harus kita lakukan?"
"Untuk saat ini kita tidak melakukan apa-apa dulu. Tunggu instruksiku selanjutnya baru kita pikirkan. Untuk sekarang, kalian boleh langsung pulang saja."
"Baik."
Sang tangan kanan menjawabnya dengan nada sopan.
"Kalian semua dengar kan? Kalian sudah boleh pulang. Hari ini tidak ada rapat!"
Semua orang dikelas 1-4 mulai keluar dari kelas setelah menerima instruksi. Mereka semua diperintahkan seperti robot oleh Watanabe.
**********
Disaat semua kelas sibuk mempersiapkan ujian dadakan mereka untuk pertama kalinya, tiga kelas lainnya masih tak diketahui asal-usulnya. Mereka masih bersembunyi seperti bayangan didalam bayangan.
Mereka tampak tidak melakukan apapun, tapi kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi dimasa depan. Karena ketiga kelas ini, belum diketahui asal usulnya, siapa pemimpinnya dan bagaimana sistemnya.
Kelas 1-5, kelas 1-6. Dan satu lagi, namanya bukan kelas 1-7, tapi mereka diberi nama khusus oleh sekolah. Yaitu, 1-special.
Mereka pintar menyembunyikan diri. Bahkan, didalam lingkungan blue sky high school, tidak ada yang tahu kalau sistem tiga kelas itu ada.
Lalu, kelas spesial tidak tertarik untuk melakukan banyak hal. Seperti kejadian simulasi kebakaran, dan tes dadakan yang dipersiapkan sekarang, mereka hanya fokus pada dunia mereka sendiri. Tidak peduli dengan hal lain.
Itulah tiga kelas lainnya yang saat ini belum diketahui.
Untuk sistem tiga kelas ini, tidak hanya ada ditahun pertama, tapi ada disemua angkatan. Baik itu kelas 2 ataupun kelas 3.
Tapi, mereka semua tidak tahu kalau tiga kelas itu ada.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 109 Episodes
Comments