ADA YANG ANEH

TRIIING

Bel tanda pulang berdering, di sambut senang oleh semua penghuni sekolah. Namun ada beberapa siswa yang di haruskan masih berada di sekolah, siswa siswi yang mengikuti ekskul musik.

Bintang salah satunya, karena pemuda itu sangat menyukai gitar, ia mengikuti ekskul tersebut.

Begitu juga dengan Bulan, namun berbeda dengan Bintang yang mengikuti ekskul itu karena memang menyukai musik, Bulan mengikuti ekskul musik karena ada Bintang. Gadis itu memang seperti bayangan Bintang, dimana ada Bintang maka disitu ada Bulan.

Setelah mengambil gitarnya, Bintang menuju ke ruang musik yang terdapat di lantai Tiga. Keningnya mengernyit saat ia merasa ada yang berbeda, Bulan tak mengikutinya.

Biasanya gadis itu sudah menunggunya di depan ruang musik atau bahkan menunggunya di depan kelas. Tapi kali ini Bulan tak ada, di ruang musik pun tak ada, kursinya masih kosong.

"Tumben," gumam Bintang.

Sampai ekskul musik di mulai pun, Bulan tak menampakkan batang hidungnya. Beberapa kali ia melihat kursi Bulan yang kosong, entah mengapa ia justru penasaran kenapa Bulan tak mengikuti ekskul hari ini.

Bintang meminta izin pada guru ekskul untuk pergi ke toilet, ia harus membasuh wajahnya. Ada yang salah, ia merasa di dalam dirinya ada yang salah.

Langkahnya terhenti saat tanpa sengaja ia melihat ke arah gerbang sekolah di bawah sana. Karena dari lantai Tiga, ke bawah sana memang tampak jelas.

"Bulan?"

Gadis itu tampak tengah berdiri di depan gerbang, seperti tengah menunggu sesuatu. Lalu tak lama, sebuah mobil berhenti di depannya, Bulan pun segera masuk.

"Kemana dia? Itu bukan mobilnya kan?" Gumam Bintang, ia menghela nafas dalam, ternyata tanpa ia sadari, ia memperhatikan Bulan. Bahkan ia tahu mobil milik gadis itu, dan yang menjemputnya sesaat lalu bukan mobil Bulan.

Tak ingin melanjutkan niatnya ke toilet, ia memilih kembali ke ruang musik. Berusaha menyelesaikan ekskul itu dengan baik meski konsentrasinya sudah terbagi.

***

"Baru pulang, sayang?"

Bintang yang hendak menaiki anak tangga berhenti, menghampiri sang mami yang baru saja keluar dari dapur.

"Lemas? Ada apa?" Tanya Jingga lagi.

Bintang menghela nafas panjang, menyalami Jingga lalu memeluk wanita kesayangannya itu. "Capek mi.." keluhnya.

"Tidak biasanya loh kamu seperti ini, ada apa? Mau cerita?" Tanya Jingga lagi.

"Gak ada apa-apa mi, aku hanya lelah. Sepertinya susu coklat kocok dingin buatan mami bisa bikin aku seger lagi deh.."

Jingga tertawa, mencubit pipi putranya dengan gemas, "Bisa saja kamu. Ya sudah, kamu ke atas ganti pakaian, mami buatkan kamu susu kocok coklat. Nanti mami antar ke kamar," ucap Jingga. Putranya itu memang sangat pintar merayunya, Papinya saja kalah.

Bintang mengangguk, mengecup pipi sang mami lalu pergi. Jingga menggelengkan kepalanya melihat tingkah Bintang, meski sudah menuju dewasa, Bintang masih saja manja, mungkin karena Bintang putra Jingga dan Langit satu-satunya. Semua kasih sayang tercurah pada Bintang, karena itu Bintang masih sangat manja.

Berbanding terbalik ketika pemuda itu berada di sekolah, Bintang jadi sosok dingin dan sulit di dekati. Karena itu juga lah Angkasa sering mencibirnya, Angkasa tahu betul Bintang yang manja.

"Eh lupa mau tanya bapperware," gumam Jingga. Ia kembali ke dapur untuk membuat pesanan putranya.

"Sayaaaang, aku pulang.."

Suara teriakan itu membuat Jingga kembali memundurkan langkah, ia menoleh ke arah pintu utama. Tersenyum saat mendapati suaminya sudah pulang.

"Tumben sekali mas, mundur satu jam dari jadwal pulang kamu," komentar Jingga.

"Aku merindukanmu," Langit mengecupi wajah Jingga, meski usia mereka tak lagi muda, tingkah romantis keduanya kerap membuat iri. "Kita ke kamar?" Bisik Langit.

Jingga menahan dada Langit saat pria itu hendak meraup bibirnya, "Aku harus ke dapur. putramu memesan susu kocok coklat, apa kamu juga mau? Aku akan membuatkannya untukmu."

Langit tersenyum jahil, senyuman yang sangat Jingga mengerti. "Mau, mau susu yang ini.." bisik Langit lagi, jari telunjuknya menusuk-nusuk dada Jingga, senyum jahil masih menghiasi wajah tampannya meski garis keriput mulai terlihat.

"Ish, sudah tua. Malu sama anak, Bintang saja dua tahun bisa lepas Asi, kenapa kamu yang sudah setua ini tidak bisa?" Omel Jingga.

"Kenapa? Apa yang salah? Lagi pula itu asupan gizi terbaik untukku. Kelelahan ku karena bekerja bisa hilang, lagi pula kamu juga tidak pernah menolak.." Langit sedikit meremas dada istrinya, membuat Jingga memekik pelan lalu memukul punggung tangan suaminya.

"Nakal!" omel Jingga.

Langit tertawa, mengecup pipi Jingga lalu pergi ke kamarnya. Sudah dua kali Jingga mendapat serangan dari dua pria, dan itu terjadi setiap hari.

Bagaimana tidak, di rumah itu dialah ratunya. Perempuan satu-satunya yang menurut Langit dan Bintang adalah perempuan paling cantik di istana mereka.

Bukan tak ingin mempunyai keturunan lagi, ia dan Langit bahkan sudah mencoba berbagai cara agar Jingga bisa mengandung lagi. Namun ternyata dokter memvonis Jingga tak bisa mempunyai anak lagi karena rahim Jingga terlalu lemah.

Istilah medis dari rahim lemah adalah inkompetensi serviks. Kondisi ini adalah komplikasi kehamilan yang bisa berakibat serius. Ketika rahim lemah, risiko persalinan prematur, bayi lahir mati (stillbirth), dan keguguran di trimester kedua akan meningkat.

Atas vonis dokter tersebut, Langit memutuskan untuk melakukan Vasektomi.

Vasektomi adalah prosedur pembedahan yang dilakukan untuk membuat pria mandul secara permanen atau tidak dapat menjadi ayah dari seorang anak. Selama prosedur, vas deferens, yaitu saluran yang membawa ****** dari testis ke pen*s, dipotong atau disumbat.

Meski awalnya Jingga menolak dan tetap ingin mencoba mengandung kembali, tapi keputusan Langit sudah bulat. Ia tak mau mengambil resiko karena Jingga memaksakan untuk mengandung. Bayang-bayang kehilangan perempuan itu selalu menghantuinya. Ketakutan terbesar dalam hidupnya adalah kehilangan Jingga kembali. Ia sudah merasakan bagaimana sakitnya jauh dari Jingga dan nyaris kehilangan perempuan itu. Ia bahkan hampir gila dan menyerah hidup saat Jingga meminta berpisah darinya. Apalagi kehilangan untuk selamanya, meski kodrat dan hukum alam manusia memang akan mati, tapi setidaknya, Langit berusaha untuk melakukan yang terbaik bagi sang istri.

Terpopuler

Comments

Mey-mey89

Mey-mey89

,,,

2023-08-15

3

Melki

Melki

baru terasa kan.....
next Thor....

2023-08-14

2

0v¥

0v¥

rasain baru ngerasa ada yg kehilangan, udah bulan biarin aja bintang biar tau rasa sekarang biar bintang yg ngejar lho bintang, semangat

2023-08-14

4

lihat semua
Episodes
1 AWAL
2 PURA-PURA
3 SAKIT
4 PENOLAKAN
5 ADA YANG ANEH
6 DIMANA BULAN?
7 LAGI-LAGI TERINGAT
8 BULAN BINTANG
9 KEAJAIBAN
10 ANGKASA DAN BULAN
11 BERCERITA
12 KENAPA HARUS KESAL?
13 SEDIKIT KESAL
14 KEDEKATAN ANGKASA BULAN
15 MENJAUH
16 PERDEBATAN
17 SEDIKIT TAK RELA
18 LELAH
19 KANTIN
20 SATU RUANG
21 KALIMAT PENYEMANGAT
22 PACAR?
23 PESAN
24 GAK AKAN NOLAK
25 PASTI RINDU
26 JATUH CINTA?
27 TAMU
28 BULAN BINTANG DI LANGIT MALAM
29 BERKUMPUL
30 BERDEBAT
31 BUNGA
32 KELILIPAN GAJAH
33 MAKAN BERSAMA
34 MAU SALTO
35 MARAH
36 PROM NIGHT
37 DI LUAR PREDIKSI BMKG
38 BINGUNG
39 BERASA MIMPI
40 PAHIT
41 BELUM MOVE ON
42 GHIBAH
43 BEKERJA
44 PAWANG ANGKASA
45 PERTEMUAN
46 PACAR?
47 OBROLAN DUA PRIA
48 CEMBURU
49 HAMPIR SAJA
50 BERSAMA KAMU
51 SEPERTI MALING
52 PESIMIS
53 PERDEBATAN
54 PEMANDANGAN
55 ASEM, PAHIT
56 ANTARA BINTANG DAN ANGKASA
57 MASIH PERHATIAN
58 PINGSAN
59 KABAR MENGEJUTKAN
60 KEDATANGAN
61 TERNYATA DIA?
62 YAKIN
63 SEPERTI ORANG LINGLUNG
64 MBUL
65 CERITA CINTA
66 CALON SUAMI
67 BERASA MIMPI
68 BANYAK KHILAFNYA
69 MANTAN TERSEGALANYA
70 MAKAN MALAM
71 AKHIRNYA TAHU
72 BOLEH KHILAF LAGI?
73 KEJUTAN
74 GILA!
75 MERENGEK
76 JADI NYAMUK
77 BUKTI
78 HARINYA REMBULAN
79 BINTANG POV
80 ANCAMAN ISTRI
81 MALAM
82 BALKON KAMAR
83 GERAKAN HITS
84 SI IMRON???
85 BANGUN LAGI
86 LELAH LETIH LESU LEMAS
87 SEKUTU
88 MUBADZIR
89 MENUNGGU
90 MENYESAL
91 FIGURAN
92 SEPERTI ORANG GILA
93 ISI HATI
94 BULAN DI MANA?
95 SALAH PREDIKSI
96 FRUSTASI
97 BUKA PUASA
98 PARA TAHU
99 KEGIATAN LAIN DI PAGI HARI
100 TOLONG..
101 ADA APA DENGAN GISYA?
102 KAMU CINTA KAN SAMA DIA?
103 PEMBICARAAN
104 HARAP-HARAP CEMAS
105 BAHAGIA
Episodes

Updated 105 Episodes

1
AWAL
2
PURA-PURA
3
SAKIT
4
PENOLAKAN
5
ADA YANG ANEH
6
DIMANA BULAN?
7
LAGI-LAGI TERINGAT
8
BULAN BINTANG
9
KEAJAIBAN
10
ANGKASA DAN BULAN
11
BERCERITA
12
KENAPA HARUS KESAL?
13
SEDIKIT KESAL
14
KEDEKATAN ANGKASA BULAN
15
MENJAUH
16
PERDEBATAN
17
SEDIKIT TAK RELA
18
LELAH
19
KANTIN
20
SATU RUANG
21
KALIMAT PENYEMANGAT
22
PACAR?
23
PESAN
24
GAK AKAN NOLAK
25
PASTI RINDU
26
JATUH CINTA?
27
TAMU
28
BULAN BINTANG DI LANGIT MALAM
29
BERKUMPUL
30
BERDEBAT
31
BUNGA
32
KELILIPAN GAJAH
33
MAKAN BERSAMA
34
MAU SALTO
35
MARAH
36
PROM NIGHT
37
DI LUAR PREDIKSI BMKG
38
BINGUNG
39
BERASA MIMPI
40
PAHIT
41
BELUM MOVE ON
42
GHIBAH
43
BEKERJA
44
PAWANG ANGKASA
45
PERTEMUAN
46
PACAR?
47
OBROLAN DUA PRIA
48
CEMBURU
49
HAMPIR SAJA
50
BERSAMA KAMU
51
SEPERTI MALING
52
PESIMIS
53
PERDEBATAN
54
PEMANDANGAN
55
ASEM, PAHIT
56
ANTARA BINTANG DAN ANGKASA
57
MASIH PERHATIAN
58
PINGSAN
59
KABAR MENGEJUTKAN
60
KEDATANGAN
61
TERNYATA DIA?
62
YAKIN
63
SEPERTI ORANG LINGLUNG
64
MBUL
65
CERITA CINTA
66
CALON SUAMI
67
BERASA MIMPI
68
BANYAK KHILAFNYA
69
MANTAN TERSEGALANYA
70
MAKAN MALAM
71
AKHIRNYA TAHU
72
BOLEH KHILAF LAGI?
73
KEJUTAN
74
GILA!
75
MERENGEK
76
JADI NYAMUK
77
BUKTI
78
HARINYA REMBULAN
79
BINTANG POV
80
ANCAMAN ISTRI
81
MALAM
82
BALKON KAMAR
83
GERAKAN HITS
84
SI IMRON???
85
BANGUN LAGI
86
LELAH LETIH LESU LEMAS
87
SEKUTU
88
MUBADZIR
89
MENUNGGU
90
MENYESAL
91
FIGURAN
92
SEPERTI ORANG GILA
93
ISI HATI
94
BULAN DI MANA?
95
SALAH PREDIKSI
96
FRUSTASI
97
BUKA PUASA
98
PARA TAHU
99
KEGIATAN LAIN DI PAGI HARI
100
TOLONG..
101
ADA APA DENGAN GISYA?
102
KAMU CINTA KAN SAMA DIA?
103
PEMBICARAAN
104
HARAP-HARAP CEMAS
105
BAHAGIA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!