Aku belum dapat menerima diriku yang telah dipukul telak 0-3 di pertandingan yang harusnya terlihat kecil olehku ketika sebagai seorang gamer. Aku menangis sekencang-kencang nya ketika pertama kali merasakan kekalahan ini.
"Ayolah bayi, kita istirahat saja dulu" ucap Diamond sebagai kapten yang bijaksana
Peluit bertiup panjang. Sudah berakhir babak pertama. Aku mengikuti anggota lain ke ruang ganti mempersiapkan babak kedua yang sudah diyakinkan makin gagal.
"Hey, kenapa kalian begitu tidak becus bermain?" ucap Diamond yang memimpin pertandingan ini
"Mereka tidak ada yang mengoper padaku. Kenapa kalian tidak mengoper? " ucap Kisavic sebagai striker
"Bukan, Kisavic yang terlalu bermain individual"
sahut Ten Haag
"Tidak, para bek yang kurang terkordinasi" ucap Mancini
"Oh, kau itu kesalahan kami belaka? Kau juga blunder Mancini" bantah Kanèle
Kericuhan mulai memanas tanpa penyelesaian dan suara nya memenuhi ruang ganti. Aku sudah khawatir kalau kericuhan ini malah terdengar kesebelah. Walau sulit dibayangkan, tapi bukan mustahil dari ricuh nya suara mereka.
"Hah, datang juga kau penjarah" ucap Hoon Wo
Aku sejujurnya hanya terbawa suasana ketika menyebut nya Hangul. Tanpa merasa kehormatan ku berkurang, aku jatuh bersujud didepannya.
"Maafkan aku, maafkan aku. Aku terbawa suasana. Seberapa pun kau mengutuk tidak kupeduli. Maafkan aku, maafkan aku"
Ia pun menghampiri diriku dan menaikkan kepalaku dengan kasar.
"Emang bisa terbawa suasana dengan merendahkan kasta orang"
Ia pun mulai menendang dadaku dan memukuli ku tanpa henti. Aku tidak bisa melawan karena posisiku yang merupakan orang yang bersalah.
Mungkin bersalah pada Tuhan terampuni, namun sebagai antar manusia harus diselesaikan dengan orang tersebut.
Diamond dan Richardo pun menjauhkan Hoon Wo dari ku kemudian Omar dan Mancini menjauhi ku dari Hoon Wo. Wajahku sudah memar ditendang olehnya.
"Hey, Kau jangan lolos dariku" lanjut Hoon
Tendangan dia juga menyakitkan kalau tidak ada perlawanan. Tapi itu bukan masalah terbesar nya. Kenapa untuk menendang ku sehingga memar sedangkan menendang bola seperti bakal mati saja.
Dan manager Cristiano Ronaldo datang dan berniat mendamaikan perselisihan kami yang jika dibiarkan malah nantinya bakal makin panas.
"HEY DENGARKAN" tegasnya dengan suara besar yang berada pada dirinya itu "kita satu tim. Semua orang asa jalan bermain dan semua ada cara masing-masing. Tapi kita sebagai tim tidak boleh pecah. Sehebat apapun rintangan yang dihadapi dalam persahabatan satu tim, harus dihadapi dengan kepala dingin dan lapang dada. BISA DIPAHAMI? "
"Baik Pak" ucap seluruh anggota tim serentak.
"Baiklah, kita susun rencana" lanjut sang manager
Dia pun mulai memeberkan rencana dan taktik berbahaya nya agar anggota nya tahu tim nya dan didikannya pasti berhasil.
......................
"Kemungkinan yang selalu ditekan adalah pertahanan dari tempat Diamond berada. Kau tidak menyadari nya, tapi disitu lah tempat inti menyerang dari Water. Sementara Granger selalu mengambil di depan melawan satu persatu pertahanan kita. Tapi tidak apa-apa, ini taktik melawan gerakan licin belutnya. Maka kita buat fake sliding. Yang seakan mengincarnya adalah Omar, namun pengejar utama adalah Hoon wo. Kemungkinan menang begitu kecil., jadi sulit membalikkan keadaan seperti ini.Namun ketika ingin menyerang balik. Kunci untuk serang balik nanti adalah kau, Asagiri.Ketika pemain lain ikutan menyerang, tinggal serahkan pada Diamond. Kalau terlalu banyak, tinggal gerakkan Kanele. Namun posisi Kanele berada di sisi kiri kotak penalti. "
Mereka pun meletakkan tangan mereka dibawah sehingga menumpuk seperti roti isi.
"KITA PASTI BISA, KITA MENGAUM LEBIH KUAT"
Teriakan mereka begitu menggelora dan ditunjuk pada mereka semua bahwa babak kedua akan dimulai.
Kini, yang memulai kickoff adalah para the red bulls. Doan memberikan bola Granger. Granger mulai maju dan membawa bola dan melewati pemain Golden Lions satu persatu. Seperti yang direncanakan, Omar mulai fake sliding pada Granger. Namun beberapa saat, Granger jatuh dan menyerang kesakitan.
Sudah ketahuan dia itu sedang diving
al memang rencana nya Omar tidak benar-benar mengincar kaki dari Granger.
Tendangan bebas pun diberikan dan diambil oleh Water. Water pun mengambil ancang-ancang untuk menendang dan gol lagi untuk Wild Bulls. Skor pun menjadi 0-4
...****************...
Setelah kebobolan, aku mulai mengamati dari posisi gelandang tengah tempat ku bertandang. Aku mengamati baik-baik apa yang salah dariku dan aku pun menyadari kalau ternyata kami terlalu monoton untuk sebuah rencana sepak bola.
Bisa disimpulkan , membuat rencana tersusun itu hanya 20% sementara untuk membuat rencana di dalam lapangan itu 80%.Walaupun isi otak berbeda, namun mau tidak mau yang paling jenius harus yang memimpin
Sekarang aku mengerti satu hal, seekor singa tidak akan menjadi kijang walaupun di gerombolan para kijang dan dia lah yang akan memangsa semua kijang itu atau bahkan membimbing mereka melawan lebih keras lagi.
Baiklah, tanpa ban kapten sekalipun, mau tidak mau akulah yang akan memimpin mereka menuju kemenangan. Tidak ada yang perlu ditakutkan. Cukup jenius saja, ayolah Asagiri, kau adalah sang jenius eFootball.
...****************...
Kisavic mulai memberikan bola kepada Ten Haag. Ten Haag pun membawa bola dan menendang bola, namun ditangkap bersih oleh sang kiper. Lemparan panjang diberikan oleh sang kiper. Water dan Ten Haag mulai saling menyundul bola. Bola pun mengenai Ten Haag dan dengan dahsyat nya bola itu lurus kencang ke wilayah Kisavic. Kisavic mengambil bola dan mengopernya padaku yang berada di tengah.
Aku pun menendang ke gawang, namun karena terlalu tinggi mengenai mistar gawang. Bola memantul, namun belum lagi mendarat, bola itu malah mengenai kepala Kisavic.
Tunggu dulu. Ya, kalian tidak salah baca, Kisavic yang telah menyundul itu. Dari mana dia datang nya?. Memang memasuki gawang, namun VAR menunjukkan kalau Kisavic ternyata offside. Sedikit lagi padahal, tapi kenapa bisa sesial ini?
Kiper Wild Bulls yang bernama John Tower pun menendang tendangan bebas. Bola diumpan pendek pada sang bek, Gerard Saveful. Saveful membawa bola dan mengumpan bola itu pada Water.
Namun, di tengah jalan aku pun merebut bola yang bakal di bawa oleh Water itu.
Ketika aku mendapatkan bola, aku memberi umpan pada Kanèle yang berada di belakang sisi kiriku.
Ketika dia ingin mengumpan lagi padaku, aku melepas bola itu. Ketika bola sedang liar-liarnya, para pemain lini tengah fokus dengan bola liar yang bakal menggelinding ke sisi tengah . Namun, aku memuju titik buta mereka dan dari sisi yang aman dari offside pun aku mengambil bola itu tanpa mereka ketahui.
Mereka begitu tercengang ketika tahu pergerakan ku terlalu bahaya. Aku masih begitu jauh dengan gawang. Aku menendang melambung tinggi. Bola itu langsung mengarah 17 cm dari sisi kanan lawan.
Bola pun dimanfaatkan baik oleh Ten Haag.Masih segar diingatan ku gimana keras tandukannya.Ia pun menunggu bola sedikit rendah kemudian meloncat untuk menyundul dan gol. Skor kini menjadi 1-4.Gol spektakuler dari Ten Haag itu pun diapresiasi betul oleh serekan timnnya ketika selebrasi.
......................
Kami setidaknya sedikit mempunyai semangat setelah mengetahui kami masih ada harapan untuk menang. Pertandingan pun dilanjutkan. Granger memberi bola langsung pada Saveful. Saveful pun lari membawa bola dan mengumpan lambung pada Water.
Water siap menerima bola yang bakal mendarat, namun dia lupa dia sedang berhadapan dengan si tinggi Omar. Dengan loncatan yang cukup rendah, Omar dapat mengantisipasi serangan dengan bersih.Omar kemudian mengumpan panjang dan bola itu diberikan padaku. Aku pun membawa bola ke gawang dan kami pun dengan cepat melakukan serangan balik.
Aku pun membawa mereka semua lari dan sambil bergerak pun aku menyusun rencana.
...****************...
Aku melihat pergerakan dengan baik. Aku memberi umpan untuk Hoon Wo dan langsung dijaga ketat. Dengan sedikit mendekati nya, Hoon wo menyadari aku minta bola itu dikembalikan dan mengumpan pada Kisavic yang sudah kubaca keahliannya, yaitu Positioning. Dia sudah melihat area pertahanan kosong dan menembakkan bola. Tembakan itu membuahkan sebuah gol. skor 2-4 tercatat dipapan skor.
Melihat itu, semakin yakin aku masih ada harapan untuk imbang atau malah menang.
Pertandingan kembali dimulai, Granger mengumpan kebelakang untuk memulai kembali pertandingan. Tempo permainan mereka kini sudah lebih waspada dari sebelumnya.
Tanpa menunggu lama, Hoon wo laga fisik dengan sang gelandang bertahan, Julian Bazos. Dia pun membawa bola dan menembak dari jarah 20 meter.
Tendangan itu tidak membuat penjaga gawang Tower gentar.Tower memberi bola dengan umpan panjang.
Aku sudah tahu kalau bola itu bakal mendarat ke Granger. Dengan sigap, aku memberi one touch pass pada Diamond. Diamond pun membawa bola. Aku ikut maju di sisi kanan, dan dia di sisi kiri. Pergerakan ku di blok oleh pertahanan mereka. Dan Diamond terlalu diincar oleh pemain yang lain.
Pun sudah ketahuan mereka tidak ada yang ke gawang kami. Aku tetap berlari lurus walau sudah dijaga ketat oleh mereka.
Aku seakan bersiap melakukan serangan mengambil posisi. Pertahanan mereka pun niatnya membuat jebakan offside.
Namun aku sudah di luar dugaan mereka, aku malah lari mundur diagonal dan mengarah ke Diamond. Diamond pun mengumpan pendek padaku.
Disitu ada Hoon Wo yang akan bergerak. Aku pun bilang padanya begini.
"Tendangan mu payah, baik di sepak bola maupun dalam pertarungan. "
Dia sudah pitam dengan perkataan ku. Dengan begini, aku akan mudah menjadikan diri nya alat untuk mencetak gol. Dari luar kotak penalti aku satu lawan satu dengan kiper.
Aku pun maju ke depan gawang dan menendang. Bola itu berhasil ditepis karena kaki lemahku.Bola memantul dan dari belakang sudah ada Hoon Wo meloncat dan melakukan tendangan sapuan di udara dan bola pun menggila melesat ke gawang Wild Bulls dan membuahkan gol. Gol yang dihasilkan pun tidak sembarangan, bola memantul atas kebawah dan dengan keras melukai wajah Tower. Skor kini menjadi 3-4.
Tanpa merasa berdosa, aku pun lari ke arah Hoon wo dan memanjat ke punggung Hoon Wo untuk selebrasi.
"Hah... Lihat ini, aku bisa mencetak gol" ucapnya
"Wah, diluar dugaan" ucapku
Dasar dia, kalau aku bisa menendang lebih keras, mungkin tadi juga gol. Tapi kakiku terlalu lemah.
Pertandingan kembali dimulai. Mereka sudah mewaspadai pergerakan kami yang liar.Tanpa menunggu waktu lama, mereka kembali menembus area pertahanan kami. Bukannya gentar, aku pertama menghadapi Granger. Granger berhasil menggiring bola dengan skill nya. Ia berhasil melewatiku.Aku dengan sekuat tenaga menekan dirinya dan lagi-lagi dia melewati ku. Dan ketiga kalinya sebelum di kotak penalti, aku menghalanginya sekali lagi
Jujur, stamina biasa seperti aku tidak lama bertahan dengan cara ini dan percuma pula. Dengan sigap, Kanèle yang mempunyai akselerasi membawa bolanya jauh dari Granger. Bola pun berhasil selamat.
Dari tribun, pendukung kami amat bersemangat mendukung kami yang sudah dapat menguasai jalan pertandingan. Tanpa menunggu lama, kami melakukan serangan balik.
Aku , Diamond dan Ten Haag melakukan serangan disisi kanan. Di sisi kiri sudah ada Kisavic, Hoon Wo dan tentu saja Zücken. Aku sudah memasang serangan seperti ini lantaran mereka masih ada harapan dan percaya dengan serangan semua sisi dapat mengamankan posisi mereka.
Aku mulai membawa bola ke depan. Aku ingin menembak, namun di blok banyak kiper. Aku pun menendang, tapi bukan kedepan. Melainkan sisi kanan mereka yang kosong melompong. Disitu sudah ada Kisavic yang menerima bola.
Mengingat mata ku dan matanya hampir sama, aku percaya Kisavic bisa melihat rencanaku. Ia mengumpan ke Diamond dan dia melakukan back skill dan menendang voli. Gol tercipta dari tendangannya itu. Skor kini imbang menjadi 4-4.
Kami pun merayakan gol ini dengan sukacita. Gol yang sangat mustahil terkejar namun tetap bersikukuh kami kejar sehingga imbang. Tepuk tangan penonton memenuhi stadium.
Pertandingan kembali dilanjutkan. Mereka pun melakukan serangan langsung dan aku pun mengambil bola mereka. Baru setengah jalan, aku sudah ditackle keras oleh bek mereka, Light Besky. Aku pun terkena cedera bagian paha dan terpaksa di tandu.Aku pun keluar dan digantikan dengan pemain lain.
Semenjak aku keluar permainan Golden Lions jadi hancur. Dan di menit ke -90, Water mencetak hattrick nya di pertandingan ini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 39 Episodes
Comments
Lari Ada Wibu
mantap thor
2023-11-27
0