...♧♧♧...
"Itu karena lo adalah satu-satunya keluarga gue yang masih hidup" ucapnya lirih.
"Ma-maksud kamu apa?" tanya Reva
Saat ini, Reva masih dalam keadaan shock, karena baru saja ia tiba di negara asing ini dia sudah di culik lalu di bawa ketempat yang bahkan dalam impian nya saja ia tak berani membayangkan. Dan sekarang? ada seseorang yang mengaku sebagai anggota keluarga nya.
Memang benar ia sedang mencari saudara kembar nya, tapi apakah orang di depan nya ini yang ia cari selama ini? rasanya seperti tidak mungkin.
Sampai akhirnya orang di hadapan nya itu membuka topeng yang melekat indah menutupi wajah asli yang menaruh begitu banyak rahasia sekaligus menjadi jawaban bagi Reva.
Wajah dengan pahatan yang begitu indah dan nyaris mendekati kata sempurna, bibir tipis berwarna merah alami, hidung nya yang mancung, dan sebuah sorot mata dari pemilik iris mata berwarna biru muda. Sorot mata yang terlihat begitu menenangkan seperti indah nya langit biru.
Deg
"Mu-muka ka-kamu" ucap Reva tak percaya oleh apa yang ia lihat.
Seseorang di hadapan Reva kali ini bernama Queen Eva Aurora Wiliam, jawaban dari pertanyaan Reva tentang apakah ia bisa menemukan saudara kembar nya itu, dan sekarang? itu terbukti bisa, dengan berdiri nya Eva di hadapan nya saat ini.
"Saudara kembar lo" jawab Eva.
Air mata mengalir tanpa bisa Reva cegah, bahkan semua kata-kata yang ingin ia ucapkan kini tercekat di tenggorokan seakan mencekik dirinya.
"Gak gak, gue pasti lagi mimpi iya pasti ini mimpi" ucap Reva mencoba meyakinkan dirinya.
Seketika raut wajah Eva berubah datar saat melihat beberapa luka di sekujur tubuh Reva, luka yang bisa ia lihat saja sudah sebanyak ini, lalu bagaimana yang lain?
"Lo gak mimpi, Queen Reva Aurora Wiliam!" tegas Eva.
Reva menatap mata Eva yang menatap nya dengan tegas, seolah mengatakan jika itu memang benar ada nya, "Ja-jadi hiks..."
"Gak usah nangis!" ucap Eva maju beberapa langkah lalu membawa tubuh ringkih itu ke dalam pelukan nya.
Sejak kecil ia sudah di didik dengan begitu keras dan kini hasil nya ia pun susah untuk menangani hal yang mungkin sepele seperti menenangkan orang menangis. Karena bagi nya, rasa sakit bukan untuk ditangisi melainkan harus ia lawan dan hilangkan, barulah hatinya bisa merasa damai.
Reva memeluk tubuh dengan tinggi beberapa cm di atas nya dengan erat. Menumpahkan segala rasa sakit, kecewa, sekaligus bahagia dalam dirinya. Hingga beberapa menit kemudian, Reva melepaskan pelukan nya.
"Ma-maaf, baju lo jadi basah" ucap Reva menunduk.
Eva menatap Reva tegas lalu tangan nya mengangkat dagu kembaran nya agar tidak menunduk, "Jangan liat ke bawah kalo ngomong, tunjukin kalo lo itu gak lemah, paham?!"
Jujur saja Reva gemetar ketakutan saat melihat wajah serius dari seseorang yang baru ia tau jika dia adalah kembaran nya.
"Lo mungkin belum terbiasa sama gue yang terkesan keras ini. Tapi yang perlu lo inget, sekarang lo gak sendirian lagi, lo punya gue yang bisa jadi tempat sandaran. Udah cukup penderitaan lo selama ini, gue minta maaf karena udah jadi salah satu penyebab nya" ucap Eva.
"Maksud nya?"
"Udah malem, lo istirahat dulu besok gue jelasin lagi. Ini buktinya kalo lo ga percaya" ucap Eva menyerahkan selembar hasil tes DNA lalu dua lembar foto yang sama persis dengan milik nya yang berada di dalam liontin pemberian Mamah nya.
Reva menatap kepergian perempuan tersebut, dari dua benda di hadapan nya, lalu dari pahatan wajah itu, membuat nya percaya jika perempuan itu adalah saudara kembar yang ia sedang ia cari. Ia pun bisa sedikit bernafas lega.
>>>>>
FLASHBACK
16 Tahun yang lalu...
Disebuah ruangan serba putih dengan ciri khas bau obat yang menyengat, terdapat seorang wanita yang tengah mempertaruhkan nyawa untuk melahirkan dua malaikat kecil di dalam perut itu ke dunia, wanita itu bernama Vita Aurora. Peluh terus bercucuran di tubuhnya terlebih pada dahi putihnya, tetesan darah sudah tak terhitung lagi.
Sedangkan diluar ruangan tersebut ada seorang lelaki yang sedang cemas akan keselamatan istri dan anak-anaknya, sendari tadi ia terus meramalkan doa-doa untuk keselamatan istri dan buah hati nya yang akan lahir sambil mondar-mandir di depan pintu UGD. Ya dia adalah Boy Wiliam suami dari Vita Aurora.
Tak lama kemudian pintu ruangan itu terbuka dan keluarlah seorang dokter. Boy yang melihat dokter tersebut keluar langsung menghampirinya dan menghujani nya dengan beberapa pertanyaan.
"Dokter bagaimana keadaan istri dan anak-anak saya? apakah mereka baik-baik saja? iya kan Dok?!" tanya nya tidak sabar.
"Syukurlah operasinya berjalan dengan lancar, ibu dan anaknya juga sehat tetapi salah satu anak anda harus dirawat karena detak jantungnya lemah" jelas dokter tersebut.
"Apa?! Dokter, lakukan apapun yang terbaik untuk anakku, berapapun biayanya akan saya bayar"
"Baiklah tuan, saya akan melakukan yang terbaik untuk putri anda"
"Dokter, apakah saya bisa menemui istri saya?"
"Oh tentu saja tuan, silahkan masuk" ucap dokter tersebut mempersilahkan Boy masuk.
Di dalam ruangan tersebut terlihat Vita yang sedang memperhatikan dua box bayi yang ada di ruangan itu, namun hanya satu yang terisi, kedua box itu berada di samping ranjangnya. Vita terus memandangi box itu dengan tatapan hangat tapi secara bersamaan dia pun merasa sedih.
"Makasih sayang cup..." ucap Boy sambil mencium kening istrinya yang hanya dibalas dengan senyum tulus Vita.
"Oh iya sayang siapa nama anak-anak kita?" tanya Vita.
"Emmm... gimana kalau yang itu namanya Queen Reva Aurora Wiliam" ucapnya sambil menunjuk bayi yang berada di dalam box.
"Dan yang satunya lagi Queen Eva Aurora Wiliam" lanjutnya.
Bukannya menunjukan ekspresi bahagia karena anaknya kini sudah terlahir di dunia dan mempunyai nama, ia justru menjadi melamun dan perlahan air matanya mengalir.
"Hey kamu kenapa, apa namanya jelek? ya sudah kita ganti saja namanya ya, jangan menangis" ucap Boy sambil menghapus air mata istrinya dengan tangan nya.
"Gak kok, namanya bagus bahkan sangat bagus, aku menyukainya, tetapi aku khawatir dengan kondisi anak kita yang kedua" ~Vita.
"Tenang saja dia akan baik-baik saja, dia pasti kuat kita doakan saja yang terbaik untuknya, lebih baik sekarang kau istirahat ini sudah malam, pasti kau lelah kan?" ~Boy.
"Kenapa firasat ku gak enak ya" batin Vita, tak lama kemudian ia pun tertidur.
Melihat istrinya sudah tertidur pulas, Boy pun ikut beristirahat dia membaringkan tubuh nya di sofa yang berada di ruangan tersebut. Jujur dia juga lelah telah bekerja seharian untuk anak dan istrinya itu, tapi walaupun lelah dia malah senang bisa melakukan itu semua.
>>>>>
Tiba-tiba ditengah malam ada empat orang masuk kedalam ruangan tersebut. Salah satu dari mereka langsung memutus kabel CCTV yang berada di ruangan tersebut. Dan yang lain pun melakukan tugas mereka masing-masing yaitu menyuntikkan sebuah cairan racun ke botol infus milik Vita dan membawa Reva yang akhirnya membuat Reva menangis.
Boy yang mendengar suara tangisan bayi pun terbangun, "Siapa kalian?!" tanya Boy yang masih dalam keadaan setengah sadar.
Tetapi dengan cepat salah satu dari mereka membekap Boy dan memaksanya untuk meminum sebuah racun. Alhasil Boy dan Vita mengalami kejang-kejang. Hingga tak lama setelah kejadian yang begitu tiba-tiba itu, sepasang kekasih yang baru saja merasakan kebahagiaan menjadi orang tua, harus ikhlas berpulang ke sisi tuhan meninggalkan dua bayi manis yang bahkan kini terpisah.
Sungguh malang nasib kedua bayi tersebut, dihari mereka terlahir di dunia, hari itu juga lah mereka mengenang hari kematian kedua orang tua mereka. Merasakan pelukan hangat, kasih sayang, mendengar suara lembut mereka, dan tumbuh dalam keluarga yang lengkap, itu semua tidak bisa dirasakan oleh kedua bayi itu.
Bahkan kedua saudara kembar itu terpisah akibat kejahatan seseorang yang bahkan tidak memikirkan nasib kedua bayi kembar itu kedepan nya. Kini kedua bayi itu hanya bisa menjalani jalan hidup mereka sesuai garis hidup yang sudah di tentukan.
FLASHBACK OFF
...♧♧♧...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments