Aizen dengan cakarnya yang tajam merobek tubuh beast serigala yang menyerangnya, serigala perak dengan seukuran sapi itu mengalami pendarahan hebat dan sekarang dia kesulitan Berger karena kakinya terluka cukup parah.
Aizen menghela nafas panjang dan satu jarinya membuat sepuluh lengan kegelapan mengikat seluruh bagian tubuhnya hingga tidak bisa bergerak.
“Grrrrr....” Serigala perak itu menatapnya dengan tatapan penuh kebencian, Aizen lalu membunuhnya tanpa banyak berpikir.
[ Anda Membunuh Serigala Perak +2 Poin Evolusi ]
Aizen tersenyum puas dan menarik kembali lengan kegelapan kedalam tubuhnya, lalu dia dengan santai merobek bagian tubuh serigala perak itu dengan mengeluarkan sesuatu dari dalamnya. Sebuah kristal trigonal berwarna perak berkilau memukau mata, itu adalah permata jiwa yang dimiliki setiap beast.
Aizen menatap permata jiwa berwarna perak yang seukuran genggaman tangannya, karena proses peningkatan kekuatan mutant tidak sama seperti manusia, Aizen mau tidak mau merubah cara memperkuat dirinya.
Sekarang dia lebih fokus untuk menyerap permata jiwa dari beast karena memang seperti itulah cara mutant atau beast berkembang, dan Aizen mau tidak mau menggunakan cara yang sama dengan mereka.
Aizen menyimpan permata jiwa serigala perak itu kedalam kantong sederhana yang ia buat, sekarang kantong itu sudah terisi penuh dengan permata jiwa beast yang setingkat dengan serigala perak yang ia hadapi.
“Harusnya dengan semua permata jiwa ini aku bisa menembus ranah begginer keranah begginer puncak.” Aizen tersenyum sambil melempar kantong berisi permata jiwa ditangannya, dia lalu mengubah arah berjalannya menuju ketempat biasa dia bermeditasi.
Selama beberapa hari terakhir Aizen berkeliling hutan dan mencari tempat yang sekiranya cukup aman, dari semua tempat itu sebuah gua tersembunyi menarik perhatiannya. Letak gua yang dia temukan sendiri cukup tersembunyi karena ditutupi tanam rambat yang membuat cukup tersamarkan.
Selama beberapa hari dia menjadikan gua itu menjadi tempat tinggal sementaranya dan disitulah dia bermeditasi, tidak perlu waktu lama bagi Aizen untuk sampai kegua tersebut karena jaraknya yang cukup dekat.
Dengan menggunakan ilmu meringankan tubuh dia bisa mudah sampai kegua ini, dia masuk kedalam gua dan mengeluarkan semua permata jiwa didalam kantong yang ada ditangannya, setidaknya terdapat sepuluh permata jiwa yang memiliki warna berbeda-beda.
“Aku yakin menggunakan Teknik Pernafasan Sembilan Dunia aku bisa menembus ranah begginer puncak.” Aizen duduk dalam posisi bersila dan mengambil secukupnya permata jiwa itu didalam tangannya.
Setelah itu dia mulai menggunakan Teknik Pernafasan Sembilan Dunia untuk menyerap semua kandungan energi spiritual didalamnya, disaat yang bersamaan Aizen juga mengolah energi spiritual disekelilingnya untuk menambah jumlah energi spiritual yang dia dapatkan.
Beberapa hari berlalu sejak dia memulai meditasi tapi belum ada tanda-tanda dia akan bergerak, hingga tiga ledakan teredam teredam terdengar dari dalam tubuhnya. Itu adalah tanda jika dia naik tingkat.
Aizen tersenyum membuka matanya tersenyum puas, “Aku hanya memperkirakan akan menembus ranah begginer akhir, tapi siapa yang sangka akan menembus sampai ramah begginer puncak. Dengan ini selangkah lagi bagiku untuk mencapai ranah awakening pertama...” Aizen tersenyum sambil mengepalkan tangannya.
Didunia ini terdapat tingkatan yang digunakan untuk mengukur kekuatan tiap-tiap orang, dan orang yang mencapai ranah awakening merupakan yang paling spesial karena setiap kali naik tingkat orang tersebut akan mendapatkan Awakening Ability, tingkatannya sebagai berikut :
Begginer awal
Beginner menengah
Begginer akhir
Begginer puncak
Awakening ke-1
Awakening ke-2
Awakening ke-3
Awakening ke-4
Awakening ke-5
Awakening ke-6
Awakening ke-7
Awakening Ke-8
Awakening ke-9
Awakening ke-10
Shackles Rantai 1~9
Jika ditotal tiap-tiap orang akan mendapatkan sepuluh awakening ability jika berhasil mencapai awakening ke-10. Dan Aizen dulu mencapai ranah yang lebih tinggi dari awakening.
Dia mencapai ranah Shackles rantai ke-3 di kehidupannya sebelumnya. Dia mencapai ranah tersebut setelah menghabiskan waktu selama dua ratus tahun lebih dan banyak sumberdaya berharga.
Aizen mengepalkan tangannya, “Belum cukup, ini belum cukup untuk menghadapi mereka semua. Aku harus jauh dan jauh lebih kuat agar dapat membunuh mereka semua....” Aizen mengepalkan tangannya, dia lalu menghela nafas panjang dan memutuskan untuk berkeliling hutan sebentar.
Dibandingkan sebelumnya Aizen dapat berlari lebih cepat dan kekuatannya meningkatkan jauh daripada sebelumnya. Ini merupakan efek yang didapat setelah naik tingkat.
“Hebat juga.” Aizen berlari lebih cepat dan membunuh setiap beast ataupun mutant yang dia temui dijalan, tidak terhitung berapa banyak beast dan mutant yang dia bunuh setelah berlari beberapa jam tanpa istirahat.
Sambil mengambil permata jiwa yang dari tubuh beast-beast yang dia bunuh, dia melirik ke sekitar karena merasakan niat pembunuh. Aizen tersenyum tipis, dengan menggunakan lengan kegelapan dia menyerang mahkluk yang melepaskan niat membunuh padanya.
“Graarrrrr....!!!” Seekor harimau raksasa menampakkan diri setelah semak-semak tempatnya bersembunyi Aizen serang, harimau itu mengeluarkan niat pembunuh padanya.
Itu mungkin karena Aizen berada di daerah kekuasaannya makanya dia marah, kalaupun Aizen pergi dari sini tidak ada jaminan jika harimau ini tidak akan mengejarnya. Lagi-lagi pilihannya hanya satu yang yaitu membunuh.
Harimau raksasa tersebut mengarahkan nafsu pembunuh pada Aizen berniat untuk menekannya, malah sebaliknya Aizen terkekeh geli merasakan nafsu pembunuh yang tidak seberapa itu.
“Dengan nafsu pembunuh segini mau menekaku? Kucing kecil ini tampaknya sedang bercanda denganku...” Aizen terkekeh geli lalu memasang ancang-ancang menyerang, sebelum harimau itu menerkamnya Aizen lebih dulu menyerangnya.
Dia mengalirkan energi spiritual dalam jumlah besar pada cakarnya dan cakarnya dengan mudah merobek tubuh harimau itu, harimau itu meraung kesakitan dan menyerang Aizen dengan membabi buta.
Sambil tersenyum Aizen menghindari setiap serangannya harimau itu, bukan hanya menghindari tapi dia juga menyerang dengan telak harimau itu beberapa kali.
“Ini belum cukup, aku harus lebih cepat.” Aizen bergerak lebih cepat dari sebelumnya, kali ini harimau itu sama sekali tidak bisa melihat kemana pergerakan Aizen.
“Kena kau!” Aizen menyerang diarea yang terluka paling parah, luka parah yang disebabkan oleh Aizen membuka serangan selanjutnya benar-benar membuatnya sekarat.
Kali ini harimau itu menatap Aizen bukan sebagai seekor mangsa tapi seekor predator. Dengan kekuatannya yang tersisa dia mencoba lari tetapi bayangan tubuhnya keluar tangan-tangan panjang berwarna gelap yang mengikat seluruh tubuhnya.
“Graoorrr!!! Graarrrooorrr!!!!” Harimau itu mati-matian berusaha untuk lari tapi ikatan yang dibuat Lengan Kegelapan tidak mudah diputus, dia semakin ketakutan saat mendengar Aizen mendekat kearahnya.
Tanpa belas kasih Aizen memenggal kepala harimau itu lalu mengambil permata jiwa didalam tubuhnya. Sebuah kristal trigonal berwarna emas dan berukuran cukup besar memukau dirinya.
[ Anda Membunuh Harimau Hutan +3 Poin Evolusi ]
“Melihat ukurannya Harimau ini sudah mencapai puncak ranah beginner, selangkah lagi mencapai awakening pertama dan akan merepotkan jika menghadapi saat berada ditingkatan itu.” Aizen tersenyum puas dan memasukkan permata jiwa yang didapatnya kedalam kantong yang dia buat sebelumnya.
Saat dia berjalan pergi dari sana dia menoleh kebelakang dengan wajah berbinar, ”Daripada kutinggalkan lebih baik kubawa buat makan malam.” Tanpa banyak basa-basi Aizen mencengkram kaki mayat harimau yang dia bunuh, lalu menyeretnya sampai kegua tempat dia tinggal.
Digua dia memotong dan memakannya daging harimau, lalu setelahnya menyerap permata jiwa yang dia dapatkan sebelumnya. Meski jumlah sedikit lebih banyak dari yang dia dapatkan sebelumnya, permata jiwa yang dia kumpulkan kali ini tidak cukup membuat sampai ketingkat awakening pertama.
*****
Aizen berada diatas pohon dan mengawasi beast yang dia incar, itu adalah kijang putih yang memiliki kecepatan lari super cepat dan lagi dia berada ditingkat begginer puncak sama seperti harimau yang dia bunuh beberapa hari yang lalu.
Yang menjadi masalah disini adalah kecepatan lari diluar kemampuannya, meski dia sudah menggunakan ilmu meringankan tubuh tidak cukup baginya mengejar kijang putih ini.
“Kecepatannya setara dengan beast awakening ke-2, dan lagi kekuatannya juga tidak kalah kuat. Akan menjadi masalah jika dia tidak segera disingkirkan...” Aizen perlahan-lahan bergerak mendekati kijang putih yang sedang memakan rumput itu, setelah cukup dekat Aizen mengeluarkan sepuluh Lengan Kegelapan dari bayangan tubuhnya.
“Ikat dia!” Aizen memerintahkan kesepuluh Lengan Kegelapan untuk mengikat Kijang Putih tersebut, seperti yang diperintahkan kijang putih tersebut diikat ditubuh maupun kaki.
Aizen memerintahkan untuk mengikat kaki dengan erat sembari Aizen berlari kesana, ikatan yang dibuat kesepuluh Lengan Kegelapan semakin erat seiring semakin dekat Aizen kesana.
Dalam satu tarikan nafas Aizen menembus tenggorokan kijang putih itu lalu menusuk ketempat permata jiwanya berada, setelah mendapat apa yang ia cari Aizen mencabut permata jiwa dari tubuhnya dan kijang putih itu mati seketika.
“Tambah satu lagi hehehehe....” Aizen tertawa kecil sambil memasukkan permata jiwa kedalam kantong yang biasa digunakan untuk menyimpan permata jiwa, tampak sekarang kantong itu terisi penuh dengan permata jiwa dari berbagai tingkatan.
“Ini belum cukup membuatku naik ketingkat awakening pertama, aku perlu permata jiwa yang jauh lebih banyak dari ini.” Aizen menggenggam kantong berisi permata jiwa tersebut, memang untuk menembus ranah awakening tidaklah mudah.
Perlu permata jiwa dalam jumlah yang jauh lebih dari yang dia gunakan sebelumnya untuk mencapai tingkat awakening pertama, dan untuk hal itu dia perlu mencari lebih banyak permata jiwa.
”Hhmmm? Apa itu?” Setelah Aizen memperhatikan sekeliling dengan seksama dia baru menyadari terdapat gerbong kereta kuda terbengkalai didekat tempat dia membunuh kijang putih.
Aizen mendekat kearah gerbong kereta kuda terbengkalai itu, sebagian gerbong kereta kuda tersebut sudah rusak kebanyakkan karena termakan oleh usia ataupun dimakan rayap. Meski begitu dia bisa melihat isi dari gerbong kereta kuda tersebut tidak tersentuh sama sekali.
“Apa yang dilakukan gerbong kereta kuda ditengah hutan yang dipenuhi beast seperti ini? Seharusnya disini tidak ada manusia karena jumlah beast ataupun mutant yang cukup banyak, jadi apa yang benda ini lakukan disini?” Keheranan Aizen bisa dimaklumi.
Tidak ada jalan setapak yang muat untuk kereta kuda melintas dan lagi ini ditengah-tengah hutan yang dipenuhi rimbunnya pepohonan, jelas saja ini merupakan sebuah kejanggalan yang patut dipertanyakan.
Aizen menaikan bahunya dan memilih tidak mempertanyakannya, dia mengeluarkan satu persatu kotak yang ada didalam kereta kuda. Dan menjejerkan didekat kereta kuda.
Aizen memperhatikan satu persatu kotak-kotak yang berukuran kecil maupun besar, seluruh kotak-kotak ini dikunci oleh gembok dibuat oleh material khusus.
“Gembok ini memerlukan kombinasi khusus untuk membukanya, tapi!” Aizen meremukkan gembok yang mengunci kotak paling besar hanya dengan kekuatan fisik, “Gembok ini tidak ada artinya dihadapan kekuatan fisik, mari kita lihat apa yang ada didalamnya.”
Aizen mengerutkan keningnya ketika melihat isi kotak besar tersebut, isi dari kotak besar tersebut tidak lain adalah kepingan emas dalam jumlah yang sangat banyak dan bukan hanya keping emas, tapi juga perhiasan dan permata berharga.
“Sangat disayangkan tidak ada permata jiwa diantara permata-permata disini, tapi belum tentu.” Aizen tersenyum penuh makna dan membuka kotak-kotak lainnnya.
Hasilnya cukup membuatnya kecewa, tidak ada satupun benda yang berguna untuk meningkatkan kekuatannya sama sekali. Semua kotak-kotak yang dia buka berisi batangan-batangan emas dan bongkahan batu permata, tidak ada satupun dari benda-benda ini yang bisa meningkatkan kekuatannya.
“Aku tahu emas dan permata-permata ini berharga tapi ini tidak terlalu berguna untukku.” Aizen menggelengkan kepalanya sambil tersenyum pahit, dia duduk disana terlebih untuk memikirkan harus dia apakan semua harta ini.
“Hmmm? Apa itu?” Aizen baru menyadari sesuatu setelah dia melihat kebawah, dibawah terdapat sesuatu yang menurutnya merupakan tempat rahasia untuk menyembunyikan benda berharga.
Aizen kembali naik kedalam kereta kuda dan mencari dengan lebih serius, kali ini dia menemukan, itu terletak cukup tersembunyi hingga membuatnya tidak terlalu menyadarinya. Dia keluar sambil membawa sebuah kotak hitam dengan corak emas dengan gembok berwarna hitam yang menguncinya.
“Baja hitam ya? Jarang-jarang ada orang yang mau membuat gembok dari material berkualitas tinggi seperti ini.” Aizen memperhatikan gembok itu dari dekat sambil memperhatikan pola yang ada digembok tersebut.
Baja hitam merupakan material berkualitas tinggi yang biasa digunakan untuk membuat pusaka-pusaka tingkat tinggi, melihat pemilik kotak hitam ini menggunakan gembok berbahan dasar baja hitam, sudah pasti benda yang ada didalamnya sangatlah berharga.
“Untuk membuka gembok ini perlu kunci khusus, dan juga sulit untuk meremukkan gembok ini seperti gembok lainnya.” Aizen mengusap dagunya dan mencari cara untuk membuka gembok baja hitam ini, Aizen mencari-cari kunci gembok baja hitam tersebut didalam kereta kuda namun tidak menemukan.
Dia juga tidak menemukan dikotak-kotakkan yang dibukanya sebelumnya, setelah berpikir matang-matang Aizen memilih untuk menghancurkan gembok tersebut menggunakan cakarnya.
"Huppp!!” Aizen mengalirkan energi spiritual dalam jumlah besar pada satu jarinya dan dengan cepat memotong gembok baja hitam tersebut, gembok baja hitam itu sekarang patah menjadi dua.
“Heheheh.... Aku tidak mengira kuku tajam ini lebih berguna dari yang kukira.” Aizen dengan tidak sabaran membuka isi kotak hitam tersebut, isi kotak hitam itu membuatnya melebarkan mata.
Tiga buah pisau kecil dengan ukiran unik dan sebuah cincin giok berwarna merah darah, Aizen memperhatikan tiga pisau kecil dan cincin giok merah darah ditangannya dengan senyum tipis.
“Pusaka langit dan lagi jumlahnya ada tiga.” Aizen mengalihkan pandangannya pada cincin giok berwarna merah darah sambil tersenyum lebar, ”Cincin samudra dan lagi kualitas tinggi, aku tidak menyangka akan menemukan benda berharga seperti ini.” Aizen menggelengkan kepalanya.
Cincin samudra adalah sebuah cincin yang memiliki kekuatan ruang dan waktu yang membuat memiliki dimensi sendiri, dengan hal itu cincin ini memiliki kemampuan menyimpan benda apapun asalkan tidak bernyawa.
Jika dia meneteskan darahnya pada cincin ini makan cincin ini akan mengenalinya sebagai tuannya dan selain dirinya tidak ada yang bisa menggunakan cincin ini, selain itu luas ruang dimensi didalam cincin akan bertambah luas seiring bertambahnya jumlah energi spiritual yang Aizen miliki.
”Sulit bagiku mempercayai menemukan empat pusaka langit dan lagi cincin samudra berkualitas tinggi.” Aizen tersenyum tipis lalu meneteskan darahnya pada cincin samudra, cincin samudra sedikit bersinar sebelum Aizen memakainya.
Aizen bisa merasakan ruang dimensi yang lebih luas dibandingkan ruang dimensi cincin samudra kehidupannya sebelumnya, kualitas jelas membedakan dua benda tersebut.
Dia lalu menatap ketiga pisau kecil yang masih tersimpan didalam kotak hitam tersebut, Aizen memegang ketiga pisau kecil tersebut dan mencoba menyimpan ketiga pusak tersebut, seketika ketiga pusaka tersebut menghilang dari pandangan dan dapat Aizen rasakan jika ketiga pusaka langit itu berada dalam cincin samudra.
“Sekarang tinggal mereka...”Aizen mengibaskan tangannya, seketika kotak-kotak yang berisi batangan emas, kepingan emas dan permata-permata berharga menghilang dalam pandangannya, sekarang semua itu tersimpan didalam cincin samudra.
“Heheheh.... Ini hari keberuntunganku....” Aizen tersenyum tipis sambil menyeret mayat kijang putih yang dia bunuh sebelumnya, dia pergi menuju gua tempat dia tinggal sebelumnya.
*****
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 16 Episodes
Comments
miyamura kun~
kerennnn
2023-12-29
0
Lesokee.
poin evolusinya di apain?
2023-05-09
1
Dimas Setiawan
marcotop
2023-05-03
0