Di istana pangeran axel menunggu kedatangan raja dan ratu. Ia sudah mendengar kabar bahwa sang ibunda menemukan sang adik.
Pangeran melihat mobil raja dan ratu langsung berlari menghampiri keduanya.
“ibunda bagaimana , apakah ia adik ku? Apakah adikku ketemu?” tanya pangeran
“kita tungu saja, ayah sudah melakukan test DNA dengan gadis itu. Jadi sebaiknya kita bersitirahat karena disana sudah ada dokter yang mengurusnya. “ kata raja edward pada pangeran
“baiklah kalau begitu, ibunda pasti lelah sudah mencari adik. Istirahat lah. Aku pamit undur.” Kata pangeran axel sambil memeluk ratu diana sekilas dan berlalu menuju kediaman nya
“aya ratuku kita juga beristirahat, dan kamu hutang cerita tentang gadis itu.” Kata raja pada ratu diana
Ratu dianapun hanya menggagukan kepalanya dia lelah setelah menjalankan hari ini.
Apalagi hatinya masih terus berdoa jika alana adalah putrinya yang hilang.
Di dalam kamar setelah raja dan ratu membersihkan diri dan.
“ratuku maukah cerita tentang gadis itu.?” Tanya raja edward hati hati
Ratu pun menceritakan yang ia ketahui dari bi asih tadi siang, tentang liontin nya yang sama persis,tanda lahirnya, juga tentang alana yang bukan anak kandung orangtuanya yang sekarang.
“tapi, tadi aku memperhatikan raut muka bi asih. Yang ragu ragu menceritakan tentang alana , dan takut takut ketika menceritakan itu. “ kata ratu
“aku pun tadi melihat ekspresi ketakutan ketika tahu kita dari kerajaan .” ucap sang raja
“aku pun tadi di berikan alamat rumah jovanka , kau tau keluarga itu. Aku curiga bi asih masih menyembukan sesuatu dari kita. “ kata ratu
“aku sudah meminta stefanus untuk menyelidiki ini. Mari kita tidur dan berdoa agar semuanya baik baik saja. “ kata raja edward
Mereka pun tertidur sambil memikirkan apa yang akan terjadi besok hari.
_
Di ruangan yang gelap, alana merintih kesakitan badan nya yang terasa remuk apalagi ia belum sempat makan malam membuat tubuhnya lemas tak berdaya.
Alana pun merasakan jika pandangan nya mlai gelap.
Alana pingsan karena tak kuat menahan kesakitan ini.
Pagi harinya bi asih sudah keluar dari gudang, menyiapkan sarapan untuk tuan dan nyonya nya.
“tuan apakah bibi boleh melihat keadaan non alana,bibi takut ia kenapa napa. “ kata bi asih
Matio hanya melempar kunci tempat alana di kurung ke arah bi asih.
"setelah dari sana jangan lupa kunci lagi pintunya." kata matio pada bi asih
“baik tuan.terima kasih tuan.” Ucap bi asih
Matio dan amara pun pergi sekolah sedangkan mary entah pergi kemana.
Membuat suana rumah jadi sepi.
Bi asih pun bergegas membuka pintu gudang tempat alana di sekap, serta membangunkan alana yang masih tertidur.
“non alana, bangun kita makan dulu. Dari semalan non tidak makan. “ bi asih kaget ketika tangan nya menyentuk badan alana yang sangat panas.
Alana demam setelah di pukuli oleh matio menyebabkan ia pingsan.
“non al, bangun non.” Ucap bi asih panik
“tolong penjaga, tolong non alana pingsan.”
Kata bi asih meminta pertolongan
Penjaga pun menghampiri bi asih dan seketika menggendong tubuh alan yang pingsan ke dalam rumah.
“tuan, nona alana pingsan apakah boleh saya membawanya ke klinik ?” tanya bi asih menelpon matio dengan suara panik.
“biarkan saja di mati, anak itu memang tak pantas hidup.” Kata matio acuh sambil menutup panggilan telponnya
Tanpa pikir panjang bi asih membawa alana ke klinik. Ia sudah pasrah jika akan di hukum oleh matio nanti dari pada telat menolong alana yang sedang pingsan itu.
Di klinik alana di bawa ke UGD untuk melakukan pemeriksaan. Dokter pun terlihat keluar dari UGD.
“dokter bagaimana dengan non alana?” tanya bi asih cemas
“dia baik baik saja, hanya saja ia mengalami shock juga magh jadi ia tak sadarkan diri. Sebentar lagi akan di pindahkan ke ruang biasa, anda bisa menjenguknya” Kata dokter
“baik dok, terimakasih”ucap bi asih
Alana pun masih dalam keadaan tertidur karena di berikan obat, di pindahkan ke kamar rawatnya.
Bi asih pun bingung harus mengabari matio atau tidak, karena tadi pun tuannya itu bersikap acuh.
“biarkan sajalah, di usir juga tak apa. Asal non alana sudah selamat.” Kata bi asih dalam hati.
Tak berselang lama alana pun membuka mata nya.
“ non al sudah sadar?” tanya bi asih
“ini dimana bi?” tanya alana.
“bi asih membawa non al ke klinik, nona tidak sadarkan diri dari semalam. Bibi panggilkan dokter dulu. “ kata bi asih sambil beranjak dari duduk nya
Alana hanya mengaanggukan kepalanya .
Dokter pun masuk ke dalam rungan alana, “ bagaimana , apakah masih ada yang sakit?” tanya dokter pada alana.
“tidak dokter , saya masih hanya lemas saja.” Kata alana
" boleh saya tahu kenapa luka di tangan dan punggung nona" ucap dokter
Alana hanya menggelengkan kepala tanda tidak mau bercerita.
“ya sudah istirahat dulu saja jangan banyak bergerak dulu.” Kata dokter
“baik dok.” Kata alana
Sepeninggalnya dokter alana pun memejamkan mata nya karena mengantuk. Bi asih pun keluar dari ruangan alana untuk mengambil pakainnya dan membereskan pakaian alana jika mereka benar benar di usir.
_
Di istana raja edward, ratu diana serta pangeran axel berkumpul di ruangan kerja karena salah satu dokter rumah sakit tempat melakukan test DNA kemarin menemui sang raja langsung.
Harap harap cemas raut wajah mereka menunggu surat hasil test nya di bacakan.
Dokter pun datang lansung menyapa mereka.
“selamat pagi yang mulia raja, yang mulia ratu , pangeran kerajaan, saya haturkan hormat saya agar kalian mendapatkan umur panjang dan .. “ belum selesai dokter melakuka salam penghormatan , sudah di potong oleh raaja edward.
“sudah lah, apa kau membawa hasilnya? Bagaimana hasilnya? Cepat bacakan “ cerca sang raja tak sabaran.
Semalaman raja dan ratu tidak bisa tidur, ia gelisah memikirkan test itu. Apalagi raja yang mendengar perkataan istrinya bahwa ia sangat yakin bahwa alana adalah putrinya. Begitu pun sang pangeran, ia tak ingin melihat wajah kecewa lagi dari ayahandanya dan ibundanya.
“hasilnya 99% yang mulia raja sama dengan gadis bernama alana. Jadi sudah di pastikan bahwa putri alexa adalah alana. “ ucap dokter
Raja edward dan ratu diana terkejut mendengar itu semua, ia tak pernah menyangka akan di pertemukan dengan putrinya lagi.
Ratu pun segera memeluk raja “ yang mulia , alexa kembali, alexa putri kita. “ kata sang ratu terbata
“iya, putri kita. Mari kita jemput putri kita, kau menyimpan alamat nya kan .” ucap raja
Ratu hanya mengangguk kan kepala lantas memberikan secarik kertas pada raja.
Mereka pun bergegas pergi menemui alana di kediaman jovanka.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 31 Episodes
Comments